sahabat sejati itu memang nyata, maski pernah asing 3 tahun karna beda sekolah dan keadaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ludra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sahabat sejati dari SD Episode 3
Saat itu, kami tidak menyadari bahwa pertemuan singkat itu akan menjadi awal persahabatan yang indah dan langgeng. Terima kasih, apri, atas persahabatan yang tulus.
Setelah berkenalan, apri dan saya masuk kelas bersama. Saya menyimpan tas dan duduk di bangku, tapi apri memanggil saya untuk bergabung dengannya. Kami mulai mengobrol, berbincang, dan bercanda tentang hal hal konyol.
Apri : "silah orang mana?"
Saya: "Saya orang kampung taman indah."
Apri : "Oh, sama dong! Aku juga orang taman indah!"
Saya: "Aku tahu, kamu dari kampung taman indah barat , kan?"
Apri : "Iya, kok kamu tahu?"
Saya menjelaskan bahwa apri teman sekampung jesika, yang sering membully saya. Apri mengaku tidak menyukai jesika dan hanya berteman karena ibunya menyuruhnya.
Apri : "Aku ga suka sama jesika! Aku cuman berteman karena ibu aku bilang supaya ada teman sekolah."
Persahabatan kami mulai tumbuh, dan saya merasa senang memiliki teman seperti apri.
Saya masih ingat hari itu, saat sinta pindah ke bangku lain dengan ani. Saya sendirian lagi. Namun, kekosongan itu segera terisi ketika apri teman baru saya, meminta saya untuk satu bangku.
Sebelumnya, Apri satu bangku dengan jesika. Namun, apri merasa tidak nyaman karena jesika sering memanfaatkan dirinya, bahkan sampai uang jajan dan makanannya. apri memutuskan untuk mencari teman baru.
Apri meminta saya untuk satu bangku. Saya menerima tawarannya. Saat itu, Jesika terlihat kecewa. "Kamu mau sebangku sama orang ini?" tanyanya dengan nada kesal.
Apri menjawab tegas, "Bangku ini hak saya, karena saya yang pertama menempatinya."
Awal Persahabatan
Saya dan apri mulai bersahabatan denga baik. Kami berbagi cerita, tawa, dan impian. Saya merasa beruntung memiliki apri sebagai teman.
Persahabatan saya dengan apri mengajarkan saya tentang pentingnya memilih teman yang tepat dan menghargai hubungan yang sehat.
Setelah jesika pindah dari bangku kami, konflik antara kami semakin memburuk. Kami sering berdebat dan bertengkar. jesika merasa sakit hati dan merasa telah dikhianati oleh apri.
Saya sendiri merasa tertekan dan stres. Konflik itu mempengaruhi suasana hati dan keseimbangan saya. Saya pernah menangis karena masalah ini.
Namun, apri selalu ada untuk saya. Dia menenangkan saya dengan candaan dan kata-kata penyemangat. apri membantu saya melihat sisi positif dan mengabaikan konflik.
"Jangan peduli dengan jesika, silahhhh," kata apri. "Kamu lebih baik dari itu."
Persahabatan saya dengan apri mengajarkan saya tentang penting nya memilih teman yg tepat.
Setelah menjadi teman, apri semakin dekat denganku. Kami berbagi cerita dan tawa. Namun, persahabatan kami diuji saat apri mengalami kejadian tidak menyenangkan dengan jesika.
Kejadian Tak Terduga
Suatu hari, saya tidak masuk sekolah karena ada kepentingan keluarga. apri harus duduk sendiri di bangku kami, tapi kemudian jesika bergabung dengannya. apri membawa uang sebesar Rp7.000 untuk membayar buku LKS. Saat akan mengambilnya dari tas, uang itu tidak ada lagi.
apri merasa khawatir dan panik. Dia mencari uang tersebut di seluruh tas, tapi tidak menemukannya. Dia bertanya kepada apri, "Kamu melihat uang saya?"
Jesika menjawab dengan santai, "Aku tidak lihat."
Konflik Meningkat
apri menjelaskan, "Uang Rp7.000 hilang dari tas saya. Aku sangat membutuh kan nya untuk membayar buku LKS hari ini." jesika hanya menjawab, "Coba cari lagi, siapa tau ada di bawah atau di kolong meja."
Teman-teman lain menyadari kejadian tersebut dan menyarankan apri melaporkan kejadian itu kepada guru. "Laporkan ke guru, . laporkan saja pada guru siapa tau ketemu uang kamu apri," kata salah satu teman.
, apri pun melaporkan kehilangan uang tersebut kepada Guru Kelas. "Bu, saya kehilangan uang Rp7.000. Saya menyimpannya di tas, tapi sekarang tidak ada lagi," kata apri.
Guru Kelas bertanya, "Apakah kamu sudah mencari di seluruh tas?"
apri menjawab, "Sudah, Bu. Saya sudah mencari, tapi tidak menemukannya."
Tindakan Selanjutnya
Guru Kelas meminta apri membuat surat keterangan kehilangan uang. jesika diam dan tidak mengatakan apa apa.