Insha dan Hanafi akhirnya melangsungkan pernikahan. Pernikahan mereka sangat bahagia, tentu saja karena Insha sangat mencintai suaminya begitu pula dengan Hanafi. Hari-hari mereka isi dengan canda tawa, cinta dan kasih sayang yang tulus dari kedua nya. Sampai pada suatu hari Insha sangat menyesal telah mencintai seorang laki-laki yang salah dan telah ingkar janji terhadapnya. Ya,..Hanafi menikah lagi dengan seorang perempuan yang tidak lain adalah kakaknya sendiri Salma. Hidupnya bagai neraka dengan derita dan luka yang tiada habisnya. Akankah Insha sanggup menjalani kehidupan berdampingan dengan Salma yang berstatus sebagai istri muda sekaligus kakaknya. yuk..ikuti kelanjutan kisah hidup Insha,jangan lupa vote dan tinggalkan komennya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cawica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Renovasi rumah
Setelah menyantap perjamuan makan yang mewah,mereka bersama pulang dengan menaiki mobil yang mengantarnya tadi.Tak lupa Hanafi memesan ayam goreng yang sudah di janjikan tadi untuk Insha dan juga beberapa makanan lain untuk dirinya ayah dan juga Salma.
Mobil melaju cukup cepat karna jalanan cukup lenggang di malam hari.
Di dalam mobil mereka berbincang hangat dengan sedikit sendah gurau menceritakan hal lucu di masa lalu mereka tak terkecuali ayah.
Hanafi dapat membaur sebagai keluarga dengan mudah meski baru beberapa minggu bertemu langsung dengan ayah dan Salma.
Itu semua karna ia cukup lihai dalam berkomunikasi dan mengambil hati lawan bicaranya.Perjalanan menuju rumah sangat singkat, tak sampai hitungan jam mobil sudah memasuki area pedesaan yang khas dengan suara hewan-hewan kecil malam.
Kabut tipis menyelimuti jalan,menandakan udara dingin di luar sana.sayup-sayup terlihat rumah Insha,tetapi seperti ada yang berbeda.ya..lampu rumahnya terlihat lebih terang dari biasanya.
Mobil pun berhenti tepat di depan halaman rumah,terlihat rumahnya masih tampak sama,tetapi lebih terang dari biasanya.
Kenapa rumahnya telihat berbeda, apa ya yang membuatnya berbeda..semua masih tampak sama dan pada tempatnya...Salma
seperti ada yang aneh..tapi apa ya..Insha
Ini pasti rencana nak Han...dia mengecat ulang rumahku..beruntung sekali aku mempunyai menantu yang baik sepertinya..semoga kabahagiaan slalu menyertainya...Ayah
Kerja bagus kriss..tak salah aku mempercayakan semua padamu..Hanafi
mereka berdiri mematung di depan halaman beberapa detik,sampai suara mobil yang menancap gas membuyarkan fikiran mereka.
"Terimakasih nak..aku tak bisa mengucapkan apapun selain terimakasih atas segalanya yang telah kau beri pada kami.."
ayah menghambur memeluk Hanafi.
"Tidak ayah..saya yang berterimakasih telah di terima menjadi bagian dari keluarga ini.."
mereka berdua berpelukan hangat.
Insha dan Salma pun bergandengan tangan ikut terhanyut dalam suasana kala itu.
Han menatap Insha " Masuklah"
Insha menggandeng Salma dengan langkah yang tak sabar ia berjalan menuju rumahnya.
Dari luar rumahnya nampak sama tapi terlihat ada beberapa pembenahan di bagian kayu jendela yang nampak telah di ganti yang baru, karna sebelumnya kayu tersebut telah lapuk di makan usia.
Saat masuk kedalam rumah itu telah jauh berbeda.Lampu yang dulu redup telah di ganti semua dengan lampu yang putih terang membuat rumah seperti hidup.kembali.
Lantai rumah yang sebelumnya lantai dengan semen biasa telah berganti dengan keramik berkilau berwarna hitam.
Dindingnya juga di cat ulang tentu dengan warna yang sama seperti sebelumnya karna Hanafi tak mau merubah apapun disana dia hanya ingin membenahinya menjadi hunian yang lebih layak dan nyaman.
Setiap kamar telah di beri pintu,juga telah di ganti tempat tidurnya dengan yang lebih empuk.Di gantungkan juga lampu tidur di setiap kamar,lemari yang baru yang tak merubah isinya.
Perabot di dapur juga telah berganti dengan yang baru dan lebih modern,perabot-perabot lain seperti kulkas dan mesin cuci ada disana.
Di kamar mandi lubang-lubang yang sebelumnya ada di atapnya yang tentu saja akan bocor ketika hujan, telah di ganti dengan atap yang baru yang jauh lebih baik, terpasang pula pemancar air disana sehingga Salma ataupun ayah tak perlu mengambil air lagi secara manual di sumur.
Ketiga orang itu terkagum dengan perubahan rumahnya yang jauh lebih nyaman dari sebelumnya. Ayah dan Salma tak henti-henti nya mengucapkan terimakasih kepada Hanafi, sementara Insha tersenyum penuh bangga dengan perbuatan suaminya.
sungguh kau telah merubah kehidupan kami mas,terimakasih..Insha
Malam telah larut, mereka pun menunaikan sholat isya' di tempat ibadah baru di sebelah kamar Insha.ya..sebelumnya ada 1 ruangan kosong dan kotor tempat menaruh barang" yang sudah tak terpakai, ruangan tersebut di sulap menjadi tempat ibadah yang bersih.Tak lupa juga disana di tempatkan kursi yang empuk khusus untuk ayahnya duduk saat sholat.
Ayah dan Salma sudah terlelap dengan kasur baru mereka, sementara Insha menunggu Hanafi yang masih ada di kamar mandi dengan duduk di tepi tempat tidur. Di elusnya disana sini di tekan-tekan tempat tidur yang empuk sampai tak sadar Hanafi telah berdiri di ambang pintu.
"Kau suka.." menutup pintu dan berjalan mendekati Insha.
Insha yang terlonjak kaget segera menarik tangannya berharap Hanafi tak melihat tingkah kekanakannya, seketika ia berdiri.
"maaf aku telah mengagetkanmu"
"Tak apa mas.." tertunduk diam beberapa detik
"Mas han" sekarang sudah menatap Hanafi yang semakin berjalan mendekat.
"Terimakasih atas semua yang telah mas berikan pada keluargaku..terimakasih mas"
"Apa kau senang.."
"Ya tentu saja aku senang sekali.."
"Itu alasan yang lebih penting..aku akan melakukan apapun asalkan kau senang"
Wajah Insha menjadi merah merona, di tatapnya han lekat yang tepat berada di depannya.
Dengan gerakan secepat kilat Insha memeluk Hanafi erat-erat.
Hanafi yang terkejut sampai terbelalak dengan pelukan istrinya, jantungnya berdebar tidak karuan, wajah tampannya menjadi merah padam sekarang.
dia memelukku..ya..istriku memelukku..
kau sudah membuat keluargaku bahagia mas, aku juga akan melakukan apapun untuk membalasnya..
Ntah kenapa ada perasaan sangat nyaman dan teduh saat Insha memeluk suaminya.Aroma tubuh Hanafi kini dapat tercium jelas di hidung Insha.
Tubuhnya harum sekali..belum apa-apa aku sudah jatuh cinta dengan aroma tubuhnya..
Setelah berpelukan erat satu sama lain, mereka memilih untuk mengakhiri malam dengan tertidur lelap di tempat tidur yang baru di bawah selimut yang sama tangan mereka saling terpaut sampai pagi menjelang.
Bersambung...
😡😡😡
Dari omongan Salma, apakah mungkin Pras cinta sama Insha???
Terus kenapa bisa mencintai Salma juga?!
MEMBINGUNGKAN!!!
😡😡😡
Hanafi dengan dalih demi kebaikan insha, menuruti hawa nafsu menikah dengan salma, berhubungan dengan Salma
sayang banget ya, karma buat Salma langsung dibuat meninggal, harusnya sengsara dulu di dunia.