Pernikahan Paksa Gania

Saat perjalanan menuju tempat makan Gania masih membisu.

"Gania mau makan apa?" tanya Papa Arya

"terserah Papa aja" jawabnya cuek

"ya udah kalau terserah Papa kita makan rumput aja, tuh di lapangan banyak banget rumputnya hahaha sayang kalau ngga di makan"

"ihhh Papa ah" Gania sedikit menahan tawa

"ayo dong ketawa, ngapain ditahan?"

"hmmmm"

Tak lama kemudian mereka sampai ditempat makan sederhana yang menyediakan aneka seafood.

"kita makan disini ya, nanti Papa ceritain sesuatu"

"sesuatu apa Pa?" tanya Gania

"nah gitu dong, anak Papa masa dari tadi diem terus. Kalau gini kan cantik"

"ihh Papa"

"mau makan apa?" tanya Papa

"emm cumi asam manis, kepiting, sama nasi goreng seafood. Papa apa?"

"sama seperti Gania aja. ya udah Papa pesan dulu kamu duduk disana ya"

"oke Pa"

Setelah selesai memesan makanan, Papa Arya menghampiri Gania.

"jadi tempat ini tempat favorit almh. Mama"

Gania yang sedang bermain dengan ponselnya tiba-tiba menjatuhkan ponselnya ke meja.

"Mama?"

"iya. Dulu waktu Mama ngidam kamu tuh seminggu bisa 5 kali makan disini"

"Mama suka apa aja Pa?" tanya Gania

"sama seperti kamu, Mama suka sekali dengan cumi-cumi dan kepiting"

"oh ya? pantes aja aku suka, dulu pas Mama ngidam ternyata makan ini terus hehe"

"iya" jawab Papa sambil tersenyum mengingat almh. Istrinya yang telah pergi selama 15 tahun lamanya.

"silakan" ucap Pelayan yang mengantar makanan

"terimakasih" ucap Gania kemudian ia menyantap makanannya dengan sangat lahap.

Saat ini Papa Arya seakan-akan lupa dengan penyakitnya, ia pun juga makan seafood dengan sangat lahap.

Setelah selesai mereka segera pulang ke rumah. Gania naik ke atas dan Papa Arya juga masuk ke kamarnya.

Papa Arya yang berada di kamar merasa sedikit gelisah dan merasa bersalah pada dirinya sendiri.

Di satu sisi ia ingin putri cantiknya bahagia tanpa harus merajuk, namun di sisi lain ia juga memikirkan dampak yang akan terjadi pada tubuhnya jika ia masih mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol.

***

Surya Artayudha Home's

Gibran yang pulang dari kantor pun tiba di istana mewah milik Papanya. Ia turun dari mobil dengan wajah yang sumringah.

"anak Papa tumben pulang kerja sumringah banget?" tanya Pak Surya

"heheh lagi seneng aja Pa" jawabnya

"kayak orang jatuh cinta" ledek Pak Surya

"haha apa sih Pa, Gibran masuk dulu"

Lalu ia masuk ke dalam rumah untuk membersihkan diri.

"Gania tuh cuek banget ya, apa dia udah punya pacar?" Gibran bertanya-tanya

"padahal dulu waktu kecil nakalnya minta ampun"

Flashback 13 years ago

"aku akan memandikanmu" ucap Gania yang masih berusia 5 tahun kepada salah satu robot bertenaga baterai milik Gibran

"Gania jangan! nanti robotku rusak" kemudian Gibran yang masih berusia 12 tahun itu merebut robot kesayangannya

Gania yang merasa kaget pun menangis dan menjerit memanggil Papa Arya

"Papa! huaaaaaaaaa"

Kemudian Papa Arya dan Om Surya segera menghampiri Gania dan Gibran

"Gania kenapa sayang?" tanya Papa Arya yang kemudian menggendong Gania

"dia memandikan robot bertenaga bateraiku Om" Gibran menjawab

Gania terus menangis sesenggukan

"Gania, nanti kita beli boneka barbie ya nak. Gania mau berapa?" tanya Papa Arya seraya mengusap air mata Gania

"du..dua" jawab Gania yang masih sesenggukan

"yaudah minta maaf dulu sama Kak Gibran terus kita pulang beli barbie"

"ngga mau huaaaa" Gania menangis lagi

"yaudah kita pulang ya. Om Surya, Kak Gibran kita pulang dulu ya"