NovelToon NovelToon
Berbisnis Di Isekai

Berbisnis Di Isekai

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Epik Petualangan / Dunia Lain / Anime / Fantasi Isekai / Toko Interdimensi
Popularitas:949
Nilai: 5
Nama Author: Yeffa

Elise, Luca dan Rein. Mereka tumbuh besar disebuah panti asuhan. Kehidupan serba terbatas dan tidak dapat melakukan apa-apa selain hanya bertahan hidup. Tapi mereka memiliki cita-cita dan juga mimpi yang besar tidak mau hanya pasrah dan hidup saja. Apalah arti hidup tanpa sebuah kebebasan dan kenyamanan? Dengan segala keterbatasannya apakah mereka mampu mewujudkannya? Masa depan yang mereka impikan? Bagaimana mereka bisa melepaskan belenggu itu? Uang adalah jawabannya.

Inilah kisah mereka. Semoga kalian mau mendengarkannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeffa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Ide Bisnis

Pagi yang cerah, langit biru jernih berhiaskan awan putih terlihat mengapung membentuk Berbagai bentuk lucu. Membuat Elise yang sedang duduk beristirahat menatapnya tertawa kecil. Ladang kentang yang kemaren di tanam kembali telah berbuah dan baru selesai di panen. Sudah seminggu berlalu sejak mereka berburu hewan dan bibit di hutan Murbo tempo hari. Peluh masih menghiasi wajah mereka yang terlihat kotor oleh tanah. Tumpukan kentang terlihat menggunung disudut ladang. Terlihat Tama yang sedang memakan beberapa helai tanaman herba dibalik semak-semak sedangkan Tama terlihat mengawasi dari sisi semak lainnya.

"Lihat! Lihat!!, hasil panen kita kali ini melimpah!!" kata Elise, tersenyum lebar. Akhirnya Elise sudah bisa mengucapkan huruf r dengan benar. Tapi sepertinya Rein dan Luca tampak tidak memperhatikan karena fokus dengan hasil panen yang melimpah.

"Benar! Kita berhasil panen 15 buah  kentang berukuran besar dari satu pohon, panen dua kali lipat dari panen sebelumnya." tambah Luca.

"Kita harus berterima kasih kepada Luca yang merawat ladang ini dengan baik." Rein mengangguk setuju.

"Bagaimana bisa kentang kali ini menghasilkan lebih banyak dibandingkan sebelumnya dengan kualitas terbaik?" tanya Elise penasaran.

"Iya benar. Aku juga ingin tahu. Karena dalam prosesnya kita hanya melihat Luca layaknya petani pada umumnya. Menyirami, memberikan pupuk, lalu menyuntikkan mana." Rein ikut berbicara ingin tahu. Mungkin yang terakhir tidak seperti petani umumnya. Ralatnya dalam hati.

"Rahasia ku adalah menyiraminya setiap hari dan memberikan asupan mana yang tepat, karena asupan mana yang tidak tepat akan membuat kualitas kentang menurun." jawab Luca bangga.

"Apa bedanya dengan yang sebelumnya?" Rein tertarik membahasnya.

"Menurut ku, karena tanahnya sudah subur jika dibandingkan saat pertama kali kita tanam. Kemudian kuberikan asupan mana yang tepat berbeda dari sebelumnya yang masih uji coba dan juga sinar matahari yang cukup," kata Luca. Setelah membahas kejadian di ladang, mereka jadi memulai membicarakan tentang rencana masa depan kami.

"Kita harus terus merawat ladang ini agar hasil panen kita semakin baik," kata Elise. Elise melirik Tama yang sudah selesai mencerna setumpuk herba.

"Benar! Kita juga bisa menanam tanaman lain seperti wortel atau ubi dan juga cabai yang tempo hari kita dapatkan," tambah Rein.

"Aku setuju, bagaimana setelah ini kita bergegas menanam wortel dan juga ubi serta cabai Dan juga beberapa bibit herba." Ucap Elise tidak kalah bersemangat.

"Baiklah, ayo kembali bekerja." Ucap Luca berlari menuju ladang yang sudah di bajak terlebih dahulu. Disusul oleh Rein dan Elise dibelakangnya.

...****...

Di bawah sinar matahari pagi yang hangat, Elise, Rein dan Luca bekerja bersama di ladang pertanian. Mereka berbicara dengan semangat tentang rencana masa depan.

"Kita bisa menghasilkan uang yang banyak dari ladang ini, Luca, Elise." tanya Rein.

"Aku setuju, Rein. Setelah kemarin kita mendapatkan bibit tanaman kita jadi bisa menanam lebih banyak jenis. Dan hasil panen kita jadi semakin melimpah lagi. Sehingga cadangan makanan akan tersisa banyak." Luca terlihat sangat senang jika membahas pertanian.

"Benar! Bagaimana jika kita jual saja sebagian hasil panen kita kali ini dulu. Dan sebagian untuk disimpan sebagai cadangan makanan." Elise memberi ide. Dengan cekatan mereka menanam bibit baru diladang.

"Tentu saja. Ayo kembali bekerja.!!"

Mereka terus berbicara dengan penuh semangat, sambil terus menggarap ladang. Dengan semangat dan tekad yang kuat, Rein dan Luca dibantu Elise melanjutkan pekerjaan mereka. Ladang pertanian itu akan menjadi awal dari kesuksesan mereka.

"Bagaimana jika kita memberitahukannya kepada Carla tentang rencana ini?" Elise memberi ide yang tiba-tiba terlintas begitu saja di di fikirannya.. Saat Elise selesai menanam bibit ubi yang diberikan Rein untuk ditanam. Sementara Luca menanam wortel dan Rein menanam herba. Menyisakan bibit cabai yang belum ditanam.

"Kurasa Carla bisa membantu kita agar bisa menghasilkan uang. Carla tidak mungkin melarang jika pekerjaan ini aman bukan?" Jawab Luca yang juga selesai dengan perkerjaannya menanam wortel. Tanah yang mereka tanam memang tidak besar hanya 100 meter. Itupun dibagi untuk empat tanaman, yaitu kentang, ubi,  wortel dan herba. dengan pohon apel dan juga beri sebagai pagar di pinggirnya. Yang juga merupakan batas wilayah panti dengan wilayah lainnya. Hanya menyisakan sedikit lahan untuk tanaman cabai mereka.

"Baiklah. Kalau begitu ayo pergi ke dapur setelah kita menyelesaikan pekerjaan menanam ini. Lagipula tersisa bibit cabai. Jadi ayo semangat!!" Teriak Elise menyemangati Rein mulai membagikan bibit cabai untuk ditanam.

"Semangat!! Ayo kita bekerja dengan cepat kurasa 30 menit cukup bukan? Karena sebentar lagi makan siang aku yakin Carla masih memasak makanan untuk makan siang." Elise memasang wajah tidak suka.

"Hei!! Yang benar saja. Walaupun begitu masa 30 menit ." protes Elise.

"Sudah, bukan mulut yang bekerja Elise tapi tangan." cibir Rein yang dengan cekatan menabur benih cabai.

"Baiklah." Elise kembali bekerja tanpa berani protes kembali. Menghabiskan waktu yang ternyata lebih dari waktu yang diperkirakan.

...****...

Mereka bertiga berjalan menuju dapur panti, terlihat Carla yang sedang sibuk di dapur. Bau harum masakan kentang dan daging mengisi udara

"Carla, ada yang mau kita bicara denganmu," kata Elise. Carla menoleh dengan tangan yang masih memegang centong sup.

"Apa yang terjadi? Kenapa kalian kotor sekali." Luca tersenyum mendengar ocehan Carla.

"Kami baru kembali dari ladang dan ingin meminta pendapatmu tentang rencana ladang pertanian kami."

"Jangan berharap kalian berbicara sesuatu sebelum kalian mandi. Segera bersihkan diri kalian!!" perintah Carla tegas.

"Tapi Carla dengarkan dulu." Sanggah Elise tidak sabaran.

"Baiklah, mari kita dengarkan. Apa yang mau dibicarakan?" Jawab Carla masih kesal melihat merekan yang penuh lumpur memasuki dapurnya yang bersih. Tangannya masih bergerak memasukan bahan makanan dengan cekatan. memeriksa apakah bumbunya sesuai.

"Kami ingin menjual hasil panen kami kali ini." Rein menjelaskan sementara Carla mengangguk dengan tangan yang masih berkerja.

"Lalu? Tapi Bagaimana rencana pemasarannya?" Sambung Carla bingung.

"Kita bisa menjual hasil panen di pasar." Jelas Elise.

"Atau kita bisa membuat kerjasama dengan restoran sekitar." Sambung Luca.

"Kita juga bisa membuat produk olahan dari kentang dan tanaman lainnya." Jawab Rein yang juga ikut semangat.

"Rencana kalian sangat bagus. Aku akan mendukung sepenuhnya. Jadi apa yang perlu aku bantu?" Carla tersenyum mendengarkan.

"Kami butuh ijin untuk keluar panti. Dan mungkin, kamu bisa membantu menanyakan kepada toko yang mau menampung hasil panen kami ?" Tanya Elise. Carla terlihat berfikir sejenak.

"Untuk izin aku akan tanyakan dulu kepada Bu Violet. Tapi aku yakin Bu Violet akan membantu untuk masalah ini. Selama kalian berjanji tidak akan membuat onar seperti sebelumnya. Jadi, lebih baik kalian bergegas mandi lebih dulu. Aku akan pergi meminta izin setelah ini." Jelas Carla seraya menunjuk sup yang sudah matang dan menutupnya, kemudian beralih menyelesaikan tugas merapikan dapur barulah Carla pergi meninggalkan dapur menuju ruangan Bu Violet. meninggalkan mereka bertiga yang bersiap untuk mandi.

1
Miawchan
authooor semoga sehat selaluuuuu biar bisa update tepat waktuuuu ..
One More: terima kasih kak atas komentar dan dukungannya kak
total 1 replies
Miawchan
Aku sukaaaaa ... plis jadiin komik ini seru bangettt
aku tiga
Semangat Thor..
aku tiga
Semangat authooor... ditunggu update selanjutnya..
One More: terima kasih kak.. atas dukungannya/Angry//Angry//Angry/
total 1 replies
Bianca Garcia Torres
Mantap banget ceritanya!
One More: 😍😍😍 terima kasih komentar dan dukungannya...
total 1 replies
PR0_GGRAM3D
Menegangkan tapi juga romantis, pertahankan kualitasnya!
One More: terima kasih komentar dan dukungannya.. 😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!