NovelToon NovelToon
Kekasihku Jodoh Orang

Kekasihku Jodoh Orang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Suami ideal
Popularitas:816
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Gibran harus merelakan kisah cintanya dengan Shofiyah yang telah dia bina selama 8 tahun kandas karena orangtua Shofiyah tak menerima lamarannya dan membuatnya harus menyaksikan pernikahan kekasih yang begitu dicintainya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pemikiran Shofiyah

Kami menikmati kencan pertama kali dengan sangat antusias ya gejolak muda yang tengah jatuh cinta dan akupun merasakannya sudah hampir setahun kami bersama baik sebagai teman dan sekarang menjadi kekasih..

Dia semakin baik dan manis kepadaku, aku berharap kedepannya tidak ada halangan berarti apalagi dia akan kuliah pasti akan beda jadwal dan sangat sibuk. Akupun akan menjadi anggota OSIS inti tahun depan karena aku diminta menjadi Bendahara OSIS karena kelas 2 memang inti dari tugas OSIS .

"Kenapa dek?? Ada yang kamu pikirin?? ". Tanyanya penasaran

"Nda kok kak, hanya Saja aku sedang memikirkan kedepannya, kan kakak sebentar lagi kuliah dan aku juga naik kelas kita akan beda dan belum tentu bisa ketemu. Apa semuanya akan tetap sama??". Tanyaku dengan sendu.

Jika orang berkata bahwa aku tidak perduli padanya, mereka salah, secuek apapun aku tetap aku sangat menyayangi lelaki yang ada disampingku ini.

"Aku akan berusaha bertemu denganmu dek bagaimanapun caranya aku akan tetap mengantar jemputnya seperti biasa"..

"Kampus kakak jauh, kakak sendiri ambil kampus Unhas kak. Sangat jauh dari sekolah sini kasian kakak jika bolak balik". Tolak ku dengan halus

"Nda kok dek, aku malah senang mengantar jemput kamu". Kak Gibran memandangmu dan mengangkat tanganku dengan lembut.

"Aku yang harusnya takut. Kamu juga banyak yang mengincar nanti kalau aku tidak ada mereka malah mendekati kamu". Ucapnya dengan cemberut..

"Ga akan kak, lagian ngapain nyari lagi kalau kakak saja sudah cukup bagus dalam segala hal!!". Ucapku menunduk karena malu

"Beneran??". Tanya dengan berbinar melihat wajahku yang memerah.

"Memang pernah kakak liat aku dekat dengan orang selain teman-temanku dan teman kakak itu??". Tanyaku cemberut.

"Nda sih dek, tapi tetap saja aku nda bisa jagain kamu".

"Na itu kakak tau!!". Sungut ku gemes

"Maaf ya makasih ya mau nerima aku jadi pacar kamu dek". Ucapnya lagi

"Sama-sama Kak". Membalas tahannya dengan senyuman.

Selesai dari pantai kami pun pergi ke Mall GTC yang tidak terlalu jauh untuk bermain time zone sekalian makan siang..

Setelah itu kami pun nonton dan makan malam baru pulang kerumah tentu saja diantar sampai ketemu nenek kembali hehehe

Tibalah ujian nasional seluruh sekolah mengadakan dan siswa kelas 1 dan 2 libur sedangkan aku tetap berjualan tapi dipesan saja kak Gibran yang bawah kesekolah dan ya sebelum dan setelah pulang skolah kami selalu ber telponan riah. Kami tetap intens bertemu walau tidak sesering disekolah karena dia disibukkan ujian mulai dari UN dan UAS jadi kami hanya saling mendukung saja karena akan fokus pada ujian.

Waktu berlalu dengan cepat tidak terasa kini aku sudah lulus sekolah dan akan bekerja aku tidak melanjutkan kuliahku langsung. nanti tahun depan baru lanjut kuliah aku ingin kulaih dengan biaya ku sendiri dan membeli motor karena usiaku sudah 17 tahun.

Sedangkan kak Gibran sudah hampir menyelesaikan kuliahnya dia tengah disibukkan dengan KKN karena dia mengambil jurusan guru olahraga. Hubungan kami juga Baik-baik saja dan semakin awet. Hubungan kami sudah berjalan 3 tahun.

Aku pun mendaftarkan diri kuliah setelah setahun bekerja untuk mengumpulkan uang. Aku pun menjalani kehidupan mahasiswa seperti biasanya sedangkan kak Gibran juga tidak bisa mengantar karena dia akan pindah ke tempat lain karena sekarang dia seorang PNS .

"Bagaimana ujiannya dek?? Tanyanya saat kami sedang bertelponan tepatnya video call.

Ya inilah rutinitas kami selama kami LDR untuk kedua kalinya bedanya kami benar-benar terpisah jarak jauh beda kabupaten.

" Ujiannya baik kak dan aku sudah lulus nanti bulan depan mulai masuk kuliah kak, Bagaimana keadaan kakak disana??". Tanyaku dengan antusias.

"Aku baik dek, tapi beginilah sangat butuh penyesuaian apalagi aku baru bekerja disini dengan lulus seleksi!! ". Ucapnya mengadu.

" Semangat kak, kakak beruntung sekali ikut ujian langsung lulus. Banyak loe yang mau seperti kakak tapi belum bisa dan rejekinya". Ucapku menasehatinya.

"Iya sayangnya kakak, kakak rindu sekali denganmu. Ucapnya dengan cemberut.

" Tidak apa kak, itu demi masa depan. Aku juga rindu sama kakak. Oh iya adik kakak juga mendaftar di kampus yang sama ternyata tapi berbeda jurusan".

"Iya, aku yang menyuruh dia mendaftar disana agar aku bisa terus mengawasi kamu walau bukan aku secara langsung!! ". Ucapnya dengan bibir yang dimajukan dan manja.

Aku hanya menggelengkan kepalaku tingkah manjanya itu. Tingkah yang tak akan pernah dia perlihatkan pada siapapun kecuali kepadaku dan ibunya.

" Aku akan jaga diri kok kak, tenang saja. Lagian aku ini kuliah bukan mau mencari pasangan. Lagian aku sudah punya pacar dan bahkan calon untuk masa depan terus ngapain aku melipir kanan kiri, belum tentu juga mereka bisa memperlakukanku sebaik kakak selama ini!! ". Ucapku menenangkannya dengan senyuman tulus kumiliki agar dia bisa tenang.

Menjalin hubungan jarak jauh seperti ini membutuhkan komunikasi yang baik dan kepercayaan yang tinggi untuk mempertahankannya.

Kami tengah berjuang menata masa depan agar kelak kami berdua bisa pantas bersama dan memiliki segala hal ketika kami menikah tanpa membebani orangtua.

"Apa kamu akan kembali berjualan dek?? ". Tanyanya karena dia tahu aku tidak akan berhenti mencari uang untuk kehidupanku.

" Iya kak, kebutuhan semakin banyak. Aku tak ingin membebani orangtuaku untuk masalah segala biaya karena aku ingin membuat mereka bangga!! ". Ucapku dengan senyuman menenangkan.

" Kakak bangga sama kamu dek, tidak semua orang bisa berpikiran bijaksana dan dewasa sepertimu. Kamu terlalu pengertian untuk usiamu itu". Ucapnya dengan sayang.

Dia sungguh menyayangi gadis yang tengah mengisi hatinya ini. Hubungan yang telah terjalin semakin membuat mereka mengenal satu sama lain. Apalagi keluarga besarnya sangat menyukai gadis pilihannya ini.

"Ya sudah, kamu istirahat ya dek, kamu pasti lelah karena harus melewati ospek sampai sore seperti ini". Ucapku dengan khawatir apalagi ini adalah bulan puasa sedangkan aktivitasnya sangat banyak

"Siap bos, kakak juga istirahat ya, jangan begadang kerja tugasnya jangan terlalu berlebihan dan jangan banyak minum minuman dingin nanti Mandel kakak kambuh!! ". Aku memberikannya peringatan karena kadang kak gibran suka bandel.

" Iya sayangku, aku tidak akan banyak minum es lagi kok, nanti ada yang merajuk padaku lagi!! ". Ucaonya menggodaku.

" Baguslah jika mau mendengar, kalau kita ketemu akan ku jewer telinga kakak jika tidak mau mendengarkan aku!! ". Ucapku berpura-pura mengepalkan tangan.

Kak Gibran hanya tersenyum menanggapi ku, dia tahu jika aku tak akan pernah melakukannya. Walau aku keras dan bisa memukul orang tapi aku tidak pernah melakukannya pada orang yang kusayangi dan kak Gibran tahu itu.

1
Karangkuna
wah cerita awal yang menarik. semangat menulisnya ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!