NovelToon NovelToon
Cinta Tanpa Pilihan

Cinta Tanpa Pilihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Ketos / Nikahmuda / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:808
Nilai: 5
Nama Author: Clarissa19

harap bijak dalam membaca. ini hanya cerita fiksi
angga dan Laura. 2 pasangan yang masih duduk di bangku sekolah atas yang terpaksa harus memiliki ikatan yang kuat karena perjodohan dari keluarga mereka.
mereka tidak punya pilihan selain menerima perjodohan ini.
angga si cowok alim yang tidak pernah meninggalkan sholatnya dan tidak pernah berpacaran atau mabuk mabukan. harus terpaksa menikahi seorang gadis yang sangat berbeda dengan dirinya.
bagaimana nasib Angga dan Laura kedepannya? ayo baca cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ep 13

Laura menunggu Angga selesai rapat. Dia duduk di kursi biasa Angga duduki. Laura merasa sangat bosan, batre hp nya habis. jadi dia tidak tahu harus ngapain sekarang.

Laura menguap menandakan jika dia mengantuk. dia membaringkan kepalanya di atas meja lalu memejamkan matanya. Tidak butuh waktu lama dia lansung terlelap.

Angga memang sedang sibuk sibuknya. Karena 2 Minggu lagi adalah acara ulang tahun sekolah. Dan setelah ini masa Angga menjabat sebagai ketua OSIS selain dan di gantikan oleh adik kelas mereka.

Banyak yang mereka bahas saat rapat. Tanpa Terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah 6. Angga segera mengakhiri rapat agar mereka tidak pulang malam dan dapat mengerjakan solat magrib di rumah.

" Raa, bangun raa" ujar Angga dengan lembut seraya menepuk punggung Laura pelan.

Tidur Laura terlihat sangat pulas. Sebenarnya dia tidak tega membangun Laura, tapi tidak mungkin dia mengendong Laura sampai ke parkiran. Gimana kalo ada yg lihat? Bisa bahaya.

" udah selesai?" tanya Laura dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

wajah Laura juga terlihat lesu dengan matanya yang hanya terbuka sedikit.

" udah, ayo pulang" ajaknya.

Laura berdiri dari duduknya. Lehernya terasa sakit karena tidur dalam posisi duduk. Kepalanya juga terasa agak pusing hingga posisi berdirinya agak oleng.

Angga merangkul Laura agar dia tidak terjatuh. lalu mereka berjalan keluar dari ruang OSIS menuju ke parkiran.

" pakai helm dulu", ujar Angga saat mereka tiba di parkiran.

Angga memakaikan helm pada Laura. Lalu dia membantu Laura untuk naik. Laura sih nurut nurut saja karena nyawanya belum terkumpul sepenuhnya.

Angga naik ke atas motornya, lalu membawa tangga Laura melingkar di perutnya agar Laura tidak terjatuh. Setelah itu baru dia menyalakan mesin dan menjalankan motornya dengan pelan untuk menuju ke rumah.

•\=\=\=\=\=•

" cowok yang anterin Lo pulang tadi siapa?" Lauris pada Aurel setelah selesai makan malam.

Dia sudah ingin menanyakan hal ini sedari tadi. Tapi dia gengsi, takut di bilang kepo. Tapi aslinya dia memang kepo.

" ohhh, itu Kevin" ujar Aurel dengan santai.

Aurel memindahkan piring kotor ke wastafel, kamu mencucinya.

" pacar Lo?" tanya lauris lagi.

Aurel mengeleng " bukan, dia mantan gw" jawab Aurel jujur. emangnya kenapa dia harus berbohong soal ini kan?

" mantan ko masih berteman" ujar Lauris

" Apa salahnya berteman sama mantan? anak kecil kali yang musuhan sama mantan " ujar Aurel.

" mantan ya mantan, buat apa masih berteman sampai cium cium lagi " ujar Lauris yang mengingat kejadian tadi pagi.

" karna masih saling sayang" jawab Aurel santai.

" kalo masih saling sayang, kenapa nggak balikan?"

" nanti, kalo kita udah cerai " jawab Aurel.

Ah! Lauris tidak menyukai Jawaban yang Aurel berikan. Entahlah, dia merasa tidak suka saja. Seharunya Aurel menjawab " untuk apa balikan? gw kan udah nikah sama Lo"

Ck! Dasar Lauris. padahal dia sendiri memiliki kekasih.

Aurel membilas semua piringnya laku dia susu di atas rak. Setelah itu dia mengeringkan tangannya mengunakan kain lap.

" Lo nggak ke bar? " tanya Aurel.

Biasanya setelah makan siang Lauris akan pergi ke bar bersama kekasihnya. Dan pulang saat tengah malam. kadang juga tidak pulang.

" malas" jawab Lauris.

" tumben" ujar Aurel.

" di rumah salah, keluar salah" ujar Lauris tidak habis Fikir. Memang ya, wanita itu sangat membingungkan.

" siapa bilang salah? Tapi tumben aja Lo betah di rumah" ujar Aurel.

" karna gw lagi malas keluar " ujar Lauris lalu bangun dari duduknya. dia memilih untuk masuk ke kamarnya.

•\=\=\=\=•

" sakit banget " ujar Laura sambil menangis.

Laura tidur di atas ranjang sambil meringkuk memeluk perutnya yang terasa sakit akibat datang bulan. Selalu begini, dia selalu menderita saat datang bulan.

" huek!" Laura lansung menutup mulutnya lalu berlari ke dalam toilet.

Sudah sedari selesai magrib tadi. Laura terus muntah dan juga perutnya terasa sangat sakit. Wajahnya sudah sangat pucat, tenaganya menghilang, mood makannya entah kemana. Dia selalu begini jika datang bulan.

" Angga" panggil Laura lirih dari kamar mandi.

Laura tidak bisa berteriak, karena jika berteriak perutnya akan tambah sakit. Jadi dia hanya bisa berbicara pelan, tapi tidak terlalu pelan juga.

Angga masuk Kemar mandi dan melihat Laura terduduk lemas di dekat closet. Tubuhnya di sandarkan pada dinding, tangannya memeluk perutnya.

" ayo keluar" ujar Angga membantu Laura berdiri. tapi tidak bisa, Laura benar benar lemas.

" nggak kuat" ujar Laura lirih.

akhir Angga memilih untuk mengendong Laura ala bridal style. dia membawa Laura keluar kamar mandi dan membaringkan istrinya di atas ranjang.

" makan dulu ya" ujar Angga lembut.

Laura menggeleng lemah " nggak mau" ujarnya.

Angga duduk di samping Laura " dikit aja? " bujuk Angga.

" nggak mau Angga, nggak mood makan" ujar Laura.

" biar sakitnya berkurang " bujuk Angga dengan sabar.

tapi Laura masih kekeuh menolaknya. Dia benar benar nggak mood makan, jika dia makan rasanya dia akan kembali Muntah.

" minum air hangat mau?" tawar Angga .

Laura mengangguk pelan, di saat seperti ini Laura memang membutuhkan air hangat.

" ini minum" ujar Angga seraya membantu Laura minum.

Laura hanya meminumnya sedikit. lalu dia kembali membaringkan tubuhnya. Angga baru kali ini menghadapi cewek datang bulan, perasaan adiknya tidak sampai seperti ini saat datang bulan.

" mau tidur, tapi sakit banget" keluh Laura.

" aku ke apotek ya? beliin obatnya " ujar Angga.

Siapa tahu setelah minum obat Laura akan sembuh kan.

" jangan, aku nggak mau sendirian" rengek Laura.

" terus gimana?" tangan Angga yang tidak tahu harus ngapain.

makan tidak mau, beli obat juga tidak di bolehin. Maunya Laura gimana?

Laura mengambil tangan Angga, lalu membawanya ke perutnya. bukan di atas baju, tapi kedalam baju sehingga telapak tangan Angga dapat merasakan dengan jelas kulit perut Laura.

" di usap aja" ujar Laura lirih.

Meskipun Deg degan dan juga gugup. Angga tetap nurut. Dia mengusap perut Laura dengan lembut penuh rasa hati hati. Matanya fokus menatap wajah Laura yang pucat dengan mata terpecah dan pipi terdapat jejak air mata.

Angga jadi kasihan melihat Laura seperti ini. Berarti setiap bulan Laura merasakan sakit seperti ini? pasti sangat menyiksa.

Tidak lama kemudian dengkuran halus terdengar dari Laura. entah karena terlalu ngantuk atau terlalu nyaman dengan usapan yang Angga berikan sehingga Laura bisa tertidur meskipun sakit perut.

" good night Laura" ujar Angga lalu memindahkan tangannya dari perut Laura. namun tidak bisa, karena satu tangan Laura berada di atas tangan Angga dan mencegah tangga itu untuk pergi.

" jangan pergi" ujar Laura masih dengan mata terpejam.

Sepertinya tidur Laura tidak nyenyak. Sehingga Laura masih dengan mudah menyadari jika Angga ingin pergi. bukan pergi jauh, tapi pergi ke apotek untuk membeli obat pereda nyeri haid untuk Laura minum nanti.

" iyaa, aku nggak pergi" ujar Angga lalu membaringkan tubuhnya di samping Laura dengan satu tangannya yang terus mengusap perut Laura memberikan ketenangan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!