NovelToon NovelToon
Moonira

Moonira

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Pendamping Sakti
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Arthystrawberry23

Seorang gadis Pustakawan yang merupakan seorang kutu buku harus menerima kenyataan bahwa ia tewas saat ia menamatkan novel kesukaannya berjudul "Moonira".

Namun bukannya menuju akhirat, gadis itu justru masuk ke dunia novel kesayangannya dan ditunjuk sebagai calon Helena yang menyalurkan berkat dari dewi Selene kepada kerajaan Welf. Disana ia ditemukan oleh seorang Adipati kerajaan Welf yang merupakan high Elf.

Bagaimana kisah gadis itu di dunia Moonira? Apakah gadis itu berhasil menjadi seorang Helena dan bagaimana kisah cinta gadis itu dengan sosok Adipati yang terkenal sebagai dewa kematian di dalam peperangan? Apakah cinta mereka bersatu atau justru kandas di tengah jalan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arthystrawberry23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

XXXIII Bersatunya Benang Merah Takdir.

Pagi menyingsing di kerajaan Welf, langit yang semula kelabu berubah menjadi keemasan dari sinar mentari yang mulai menampakkan diri.

Di bengkel baru kediaman baru Roselina, cahaya matahari bersinar masuk dari sela jendela bengkel Roselina. Debu-debu halus menari di udara menciptakan pantulan cahaya yang berkilau indah menggambarkan suasana pagi yang hangat.

Terlihat pangeran Aegis tiba di kediaman Roselina berniat untuk mengunjungi gadis itu, pangeran Aegis yang mengawasi kediaman Roselina dari ruang belajarnya setiap malam dalam tiga hari berturut-turut.

Selama itu pangeran Aegis melihat lampu ruang bengkel Roselina selalu menyala yang menandakan bahwa Roselina sudah bekerja larut selama tiga hari lamanya.

Awalnya pangeran Aegis hanya menduga-duga dan berdasarkan laporan dari pangeran Alarion, pangeran Aegis yakin bahwa lagi-lagi Roselina memaksakan dirinya sendiri untuk mengerjakan penelitian dan pembuatan mahakarya miliknya.

Untuk itu pagi ini, pangeran Aegis memutuskan untuk mengunjungi Roselina. Setibanya di kediaman Roselina, ia langsung berjalan ke bengkel pribadi Roselina.

Pangeran Aegis mengerutkan keningnya ketika melihat pintu bengkel Roselina sedikit terbuka. Dengan pelan dan hening, pangeran Aegis membuka pintu bengkel Roselina dengan begitu pelan.

Terlihat penampakkan ruangan yang dipenuhi aroma logam hangat, minyak dan sedikit aroma bunga kesukaan Roselina.

Pangeran Aegis melihat Roselina sedang tertidur lelap di sofa dengan posisi duduk bersandar, kepalanya bertumpu pada satu tangan dan helaian rambutnya tergerai menutupi sebagian wajahnya.

Nafasnya teratur berhembus dengan lembut, sinar mentari yang menyinari wajah rupawannya seakan tidak mengganggu tidur gadis itu.

Pangeran Aegis terdiam sejenak, matanya terpaku menatap kearah Roselina, jantungnya berdetak kencang memandang wajah lelap Roselina yang baru pertama kali ia lihat.

Pangeran Aegis menatap kondisi bengkel Roselina yang berantakan dan matanya tertuju pada meja yang diatasnya banyak kertas berserakan.

Ia berjalan pelan menuju meja kayu itu, kertas-kertas itu adalah sketsa, coretan mantra dalam tulisan Rune, dan hasil prototipe proyek mahakarya Roselina yang akan datang serta prototipe mahakarya cincin senjata yang Roselina ciptakan sebelumnya.

Pangeran Aegis menatap satu persatu kertas yang berisi pemikiran Roselina yang menurutnya sangat mencengangkan baginya. Ada banyak kata dan penyebutan yang tidak bisa pangeran Aegis mengerti, dan juga semuanya ditulis menggunakan huruf Rune.

"Kau memaksakan dirimu lagi," batin pangeran Aegis.

Pangeran Aegis merapikan kertas yang berserakan dengan begitu hati-hati agar tidak membangunkan Roselina yang tertidur pulas.

Selain membersihkan kertas prototipe Roselina yang berserakan, pangeran Aegis juga sedikit membersihkan barang- barang lainnya seperti kumpulan logam dan batu sihir yang berserakan agar bengkel Roselina bisa sedikit rapi.

Setelah semuanya sudah kembali rapi, pangeran Aegis menoleh kearah Roselina yang bergerak memeluk tubuhnya yang membuat pangeran Aegis langsung paham bahwa angin pagi yang berhembus sedikit dingin membuatnya kedinginan.

Pangeran Aegis mengambil selimut yang ia bawa dari istana dan menyelimuti tubuh Roselina dengan hati-hati agar tidak membangunkan Roselina.

Sentuhan kecil dapat pangeran Aegis rasakan ketika menyelimuti tubuh gadis itu yang sedang terlelap, tubuh pangeran Aegis menegang sejenak, lalu ia kembali menyelimuti Roselina.

Jarak antara dirinya dan Roselina sangat dekat, dapat pangeran Aegis rasakan hembusan nafas Roselina menerpa wajahnya. Terasa hangat, lembut, dan memabukkan bagi pangeran Aegis.

Tangan pangeran Aegis yang masih memegang selimut terhenti. Jantung pangeran Aegis berdetak kencang tidak karuan, pikirannya melayang-layang, apalagi aroma tubuh Roselina yang menyerbak di indera penciumannya membuat hasrat dalam diri pangeran Aegis semakin tidak tertahankan.

Pangeran Aegis terus menatap kearah Roselina, kini pandangannya berfokus pada bibir mungil Roselina. Ada gejolak yang membuat pikiran pangeran Aegis terasa kacau dan tidak karuan.

"Sial, aku tidak bisa menahan hasrat dalam diriku, Roselina terlalu candu dan memabukkan bagiku," batin pangeran Aegis berusaha untuk menahan dirinya.

Tidak, pangeran Aegis tidak boleh bertindak gegabah, tangannya masih terdiam belum sepenuhnya menyelimuti tubuh Roselina.

Jika pangeran Aegis mengikuti hasrat dalam dirinya maka itu akan membuat kepercayaan Roselina padanya akan hilang, seberapa besar hasrat itu, ia tidak boleh menguasai dirinya.

Pangeran Aegis menutup matanya, rahangnya mengeras dan nafasnya tercekat karena berusaha untuk menjernihkan pikirannya yang semakin tidak karuan akibat aroma tubuh Roselina terlalu memabukkan baginya.

Pangeran Aegis membuka matanya pelan, tatapannya terlihat sayu, nafasnya tercekat dan tanpa sadar jemarinya bergerak menyeka helaian rambut Roselina yang jatuh di wajahnya, menyelipkannya ke belakang telinganya dengan lembut.

Tangannya mengelus lembut pipi Roselina, merasakan kehangatan dari tubuh gadis itu.

Pangeran Aegis duduk di samping Roselina, dengan pelan ia menyandarkan kepala Roselina di bahunya, tangannya menggenggam lembut tangan mungil Roselina.

Pangeran Aegis menoleh dan memandangi wajah damai Roselina, tangannya kembali mengelus lembut pipi gadis itu dan senyuman merekah di wajah pria itu, menikmati momen langka yang mungkin saja tidak akan pernah terjadi.

"Andai saja momen ini tidak pernah berakhir," gumam pangeran Aegis sembari terus mengelus pipi Roselina.

Tiba-tiba tubuh Roselina menggeliat membuat pangeran Aegis terkejut, tubuh pria itu mematung, memikirkan alasan apa yang harus ia sampaikan jika saja gadis itu terbangun dan menanyakan keberadaan dirinya disini.

Namun gadis itu hanya menggeliat kecil sebelum kembali terlelap, pangeran Aegis menghela nafas panjang. Ia tidak menyangka bahwa Roselina secapek itu sehingga gadis itu terlelap begitu nyenyak.

Dengan hati-hati pangeran Aegis menidurkan tubuh Roselina, lalu kembali menyelimuti gadis itu agar ia merasa hangat dan nyaman.

Pangeran Aegis memutuskan untuk menyiapkan sarapan untuk Roselina yang ia bawa dari istana.Dari tas kecil yang ia bawa berisi roti madu dan teh mawar yang belum di seduh.

Secara bersamaan seorang pelayan pangeran Aegis membawa air panas dari dalam kediaman Roselina yang pangeran Aegis gunakan untuk menyeduh teh mawar, setelah menjalankan tugasnya, pelayan itu kembali pergi.

Dengan hati-hati, pangeran Aegis menata sarapan itu diatas meja, menyeduh teh mawar kesukaan Roselina. Aroma teh mawar itu menyebar di seluruh ruangan hingga mampu membangunkan Roselina dari tidurnya.

Mata gadis itu terbuka perlahan, membiasakan diri dengan sinar mentari pagi yang masuk melalui sela jendela. Ia mengedipkan mata beberapa kali dan hal pertama yang ia lihat adalah seorang pria yang terlihat sibuk menata sesuatu.

Tubuh Roselina bangkit perlahan sembari ia mengusap matanya. "Ernathan? Apa itu kau?" Suara serak parau Roselina yang baru bangun tidur membuat tubuh pangeran Aegis mematung seketika karena terkejut.

Pangeran Aegis mematung sejenak, Roselina merenggangkan tubuhnya yang kaku, Roselina mengerutkan keningnya ketika ia melihat selimut mewah yang membungkus tubuhnya.

Pangeran Aegis mengatur pernafasannya, berusaha untuk tenang. Pangeran Aegis menoleh kebelakang sembari tersenyum kecil. "Selamat pagi Roselina, maaf aku datang tanpa memberitahumu."

Roselina yang sedang merenggangkan badannya, diam membatu dengan kedua tangan terentang keatas ketika ia tidak menyangka bahwa sosok pria yang ia kira adalah Ernathan ternyata pangeran Aegis.

"Pangeran? Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau tidak membangunkanku?"Tanya Roselina bertubi-tubi dengan ekspresi terkejut sekaligus bingung.

Pangeran Aegis mengambil dua cangkir teh mawar hangat, ia berjalan mendekati Roselina dan memberikan satu cangkir teh itu pada Roselina.

Ia menarik kursi dan duduk di depan Roselina, pangeran Aegis menyeruput satu kali teh dari cangkirnya sebelum menjawab pertanyaan Roselina.

"Aku hanya ingin datang mengunjungimu, aku dengar dari Alarion, bahwa kau sedang bekerja keras untuk mengembangkan penelitianmu tentang sihir Alkemis," jelas pangeran Aegis membuat Roselina mengangguk paham.

"Aku tahu kau sangat bersemangat meneliti sihir Alkemis, tapi kuharap kau tetap memerhatikan jam tidurmu dan juga kesehatanmu, kau ini seperti kak Nathan saja," omel pangeran Aegis sambil berdiri dan berjalan ke meja untuk mengambil nampan kecil berisi cemilan.

Ia kembali menghampiri Roselina dan menyerahkan nampan itu pada Roselina, Roselina mengambil nampan itu dan mulai memakan cemilan yang dibawa pangeran Aegis.

"Apa kau membawanya dari istana? Ini adalah cemilan kesukaanku." Pangeran Aegis tersenyum lalu kembali duduk di kursinya.

Sunyi sejenak menyelimuti mereka, Roselina kembali mengambil secangkir teh, menyeruput perlahan. Kehangatan teh mengalir lembut di tenggorokannya.

Roselina menatap sekelilingnya dan melihat semuanya terlihat rapi kembali. "Apa kau juga merapikan bengkel?".

Pangeran Aegis kembali tersenyum dan mengangguk pelan. "Aku tak tahan melihat tempatmu berantakan, untuk itu aku membersihkannya karena kau terlihat tidur sangat nyenyak, aku tidak tega membangunkanmu".

"Kau tidak perlu repot-repot seperti ini pangeran," ujar Roselina sembari tertawa kecil.

Pangeran Aegis melihat ada remahan kue di sudut bibir Roselina, tanpa aba-aba, pangeran Aegis mendekat dan menyeka remahan kue itu dari sudut bibir Roselina.

Tubuh Roselina mematung, wajahnya sedikit memerah melihat pangeran Aegis begitu dekat, mata mereka saling bertemu, lalu pangeran Aegis tersenyum miring.

Pangeran Aegis menjilat remahan kue yang ia sisihkan dari sudut bibir Roselina, saat melihat itu secara tiba-tiba Roselina mencium bau kayu manis yang kuat membuat Roselina dilanda kebingungan.

"Kue ini terasa sangat manis," gumam pangeran Aegis dengan nada dalam dan serak.

Tanpa mereka berdua sadari, aroma tubuh dari mereka membuat terasa memabukkan satu sama lain, kini atas takdir dari dewi bulan dan restu dari semesta Theodias, benang merah menguar menari lembut diantara Roselina dan pangeran Aegis.

Ujung kedua benang merah itu saling berhubung menandakan takdir kedua insan sedang bersatu. Tak ada yang tahu ujian apa yang akan mereka alami namun titik takdir Roselina dan pangeran Aegis telah disatukan oleh takdir sang semesta.

To be continued...

1
Deandra.Rahmania1
apa yang terjadi?
Deandra.Rahmania1
hehehe pembaca baru hadir
Anyelir
Jangan lupa mampir ya kak ke "The Lake Spectra: The Chosen Ones" ya
Moonymylove
keren kak, semngat terus nulisnya kak aku pengikut lama kakak dari apk sebelah, tau kakak buat novel di pf nt aku langsung download dan ternyata novel fantasi kakak masih tetap keren.
Anyelir
Hai, kak! mampir juga ya ke tempat ku "The Lake Spectra: The Chosen Ones" /Smile/
Salsabiladharma
Luar biasa
Abigael
lanjut
Abigael
bagus bangat ceritanya
Rana Syifa
keren thor/Heart/
Rana Syifa
deg degan sumpah/Scream/
Rana Syifa
rosalina mau buat api sihir sambil ngebayangin guru yg lg menjelaskan d kelas/Facepalm/
Arthystrawberry23
/Smile/
Angelicmonic22
bijak nathan
joenatmahes
Luar biasa
joenatmahes
part uwu ernathan dan roselina/Drool/
joenatmahes
wkwkwk, padahal dia sendiri bilang tidak merasa keberatan jika rumor itu tersebar/Smirk/
joenatmahes
Aku mendukungmu nona
joenatmahes
baper baper mode on/Kiss/
joenatmahes
wah nggak nyangka ada cerita baru, fantasi pula kesukaanku, btw my favourite art is you kapan update kak?
Imam
Keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!