Kejadian pada masa lalu diramalkan akan kembali terjadi tidak lama lagi. Tuan kegelapan dari lautan terdalam merencanakan sesuatu. Enam sisi alam dunia mitologi sedang dalam bahaya besar. Dari seratus buku komik yang adalah gerbang penyebrangan antara dunia Mythopia dan dunia manusia tidak lagi banyak yang tersisa. Tapi dari sekian banyak kadidat, hanya satu yang paling berpeluang menyelamatkan Mythtopia dari ramalan akan kehancuran tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fredyanto Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 11: Regarding The Six Realms!
Banyak sekali anak tangga. Abigail sampai lelah menuruninya. Dan ketika sampai dibawah sana dia untuk sejenak mengambil nafas sebelum melanjutkan langkahnya. Beruntung bagi teman baru mereka yaitu Asha. Sepanjang turun tadi dia lebih mengangkat tubuhnya_ melayang terbang di atas tangga seperti hantu yang melayang. Kakinya lebih sering tidak menapak.
"Hai teman-teman!" Delphine sambil menyapa para Leprechaun yang lalu lalang di sekitar sana. Masih memimpin langkah di depan Melody dan yang lainnya... mereka berjalan di jalur jembatan bercabang dengan bendera logo persatuan makhluk mitologi berjejer disepanjang kanan dan kirinya.
Kaum Leprechaun jauh lebih banyak dibandingkan kaum lainnya. Wajar jika merekalah yang paling banyak terlihat sibuk berlalu-lalang di sekitar enam alam Mythtopia. Dan tidak seperti yang dibayangkan oleh orang pada umumnya... Kalau ternyata makhuk-makhluk mitologi di dunia Mythtopia berpenampilan hampir tidak berbeda jauh seperti manusia. Hanya ada perbedaan mencolok pada telinga dan mungkin cara berpenampilannya.
"Maaf semua aku harus kembali, sampai bertemu di Akademi!" Asha memutuskan untuk pamit. Satu rekan peri datang turun menghampirinya dan memberi tahu soal kekacauan yang disebabkan para gnome di alam peri. Jadi dia bergegas.
"Baiklah! Sampai bertemu di sana!" Sahut Delphine sambil melambai. Memandang Asha dan satu rekannya tadi terbang menjauh. Lalu mereka melanjutkan langkahnya sampai ke pusat dari enam alam Mythtopia.
Tempat akademi dan juga tempat kediaman bagi Bastet. Dan seluruh bangunan akademi hampir seluruhnya terbuat dari kristal.
"Mereka terlihat seperti orang biasa?!" Melody bertanya-tanya. Kebanyakan yang berada di Akademi sana tidak memiliki penampilan yang mencolok atau wujud makhluk mitologi. Hampir semua yang dilihat Melody berwujud manusia dengan mengenakan seragam ala sekolah pada umumnya.
"Mereka sedang dalam wujud manusia. Mereka akan melakukan perubahan jika diperlukan. Seperti untuk membela diri, maupun tugas," Jelas Delphine, sambil kembali mengingatkan kepada Melody dan Abigail kalau mereka yang ada di sana kebanyakan berasal dari luar Mythtopia. Memang manusia.
Atau lebih tepatnya generasi dari keturunan mereka yang berasal dari dunia luar. Dan nyatanya, sejak awal banyak dari mereka sudah hidup dan dibesarkan di Mythtopia. Jadi mereka belum pernah keluar melihat dunia manusia yang sesungguhnya.
Itulah kenapa penampilan mereka kebanyakan menyerupai manusia. Karena awalnya mereka begitu.
Dan beberapa dari murid akademi di sana yang sedang sibuk saling berbincang lalu teralihkan pada kedatangan mereka. Kehadiran Melody, dan Abigail.
Ada yang memandang mereka tapi hanya berusaha-cuek saja, tapi ada juga yang sambil memandang mereka dengan tatapan sinis atau merasa tidak suka.
Dan lagi... Melody sudah terbiasa dengan itu semua. Mereka mungkin tidak ada bedanya seperti teman-teman di sekolahnya. Seperti Teresa. Hanya saja memiliki kemampuan atau kekuatan khusus.
Melody tetap fokus mengikuti langkah si ketua OSIS.
Sampai tiba di depan pilar gerbang tanpa pintu... mereka bertiga bertemu dengan dua patung penjaga di sana. Dua patung penjaga berwujud sosok Anubis yang bergerak. Mereka serentak mengetuk tongkat senjata yang masing-masing dipegangnya pada tanah dengan keras ketika mendapati kehadiran Melody dan lainnya. Mereka hanya mencoba menjaga gerbang dimensi dari keberadaan Bastet yang tersembunyi.
Gelombang hempasan sampai terlihat dan terasa ke sekitar.
Di hadapan mereka, Delphine melakukan salam ala mesir kuno sebagai kode. Mereka juga membalasnya. Menyambut kedatangan Melody dan yang lainnya. Lalu kedua senjata yang dipegang mereka saling dibentur adukan dan munculah yang tadi hanya pilar atau gerbang kosong tembus pandang... menjadi ada dinding energi di tengah yang adalah portal.
Kedua penjaga itu mempersilahkan mereka lewat.
Tapi belum masuk melalui gerbang... si Kuda unicorn kecil meringkik kepada Harper. Ruby terlihat begitu gelisah.
Berlutut rendah satu kaki di hadapan Ruby, "Oh! Astaga maafkan aku! Aku lupa!" Dia berbicara kepada Ruby sambil mengelus-ngelus lembut kepalanya.
Yang lain tidak memahaminya. Tapi Harper mengerti. "Maaf semua! Sepertinya aku harus pergi untuk sesaat. Aku lupa memberi makan Ruby!" Jelasnya. Dia lalu pergi meninggalkan yang lainnya. Membuat tanggung jawab sepenuhnya di tangan Delphine. Karena dua rekannya tadi harus sibuk mengurus urusannya masing-masing.
Tapi mereka akan saling bertemu lagi di pertemuan Akademi... atau di suatu tempat lainnya.
"Ayo!" Gegasnya. Delphine, Melody dan Abigail menembus masuk, sebelum kemudian sihir gerbang kembali lenyap.
Dan di dalam sana... mereka langsung menemui Bastet. Delphine langsung bertekuk lutut ditengah ruangan walaupun di ruangan sana tampak sepi dan terlihat kuno_ hanya ada keberadaan kedua penjaga Anubis seperti yang ada di depan gerbang tadi. Hanya saja mereka bukan terbuat dari bongkahan baru atau patung. Tapi mereka setengah mumi. Memancarkan mata merah dengan tubuhnya yang diperban.
Mereka berdua hanya berdiri diam sambil terus menatap Melody, Abigail dan Delphine.
Sampai kemudian ada seekor kucing hitam melompat ke atas dari balik meja tak jauh di hadapan mereka_ di samping antara kedua penjaga anubis tadi.
Delphine pun kembali berdiri, menyingkir, dan berdiri menepi.
Tapi karena tidak menduga kalau yang ditemui mereka adalah sesosok kucing yang menurut Abigail menggemaskan, dirinya malah merespon tersedak.
Abigail hampir tidak bisa menahan tawa karena tadi Delphine ternyata tunduk pada seekor kucing.
Dan Kucing itu hanya duduk diam di atas meja. Hanya menatap datar kepada Abigail.
"Ehem!" Delphine sengaja berdehem. Dia lalu memperkenalkan siapa sebenarnya kucing itu. "Teman-teman... temuilah, Bastet!" Lanjut ucapnya.
Kalimat perkenalan Delphine sontak membuat cara berdiri Abigail menjadi terdiam kaku. "Oh!" Ekspresinya yang penuh dengan tawa tadi pun berubah menjadi serius dan tegang.
"Kenapa kau tidak bilang kepadaku kalau dia Bastet?!" Gumamnya. Mendekatkan mulutnya kepada Melody yang berdiri tepat di sampingnya. "Kau kan seharusnya tahu!"
"Apa?! Justru aku heran bagaimana kau tidak tahu siapa itu Bastet?!" Sahut pelan Melody, ikut menggumam. Sejak awal Melody sudah tahu siapa itu Bastet. Nama yang umum didengar dalam sejarah mitologi mesir.
"Anak zaman sekarang...," kucing itu menggeleng. "Aku tidak peduli jika kalian menganggapku kucing ataupun singa. Aku Osaris Bastet! Putri, Pemimpin, dan Pelindung! Dan mungkin aku yang harus membiasakan diri untuk merespon remaja-remaja seperti kalian. Bukan kali ini saja aku pernah ditertawakan karena wujudku."
"Hah?! Kau juga tidak bilang kalau dia... Aduh!" Belum menyelesaikan kalimatnya, Melody, langsung menyenggol Abigail dengan siku.
"Maafkan kami Nyonya... Um, Yang mulia Putri Bastet! Jadi... Apa yang harus kami ketahui tentang tempat ini?!" Melody ingin tahu.
Dan tanpa harus mempedulikan lagi tawaan tidak sopan dari Abigail tadi, Bastet mulai menjelaskan. Menceritakan hampir semua yang penting tentang Mythtopia. Termasuk lebih dalam memperjelas penjelasan mengenai Enam Alam yang sempat sudah dijelaskan oleh Delphine sebelumnya.
Enam alam itu seharusnya tidak pernah ditakdirkan untuk bersatu. Setiap kaum saling bermusuhan kepada kaum lain. Makhluk-makhluk penguasa daratan, langit, dan juga lautan, semuanya bermusuhan.
Wilayah mereka juga berada di tempat yang terpisah_ tidak saling berdekatan seperti sekarang itu.
Tapi berkat Icarus yang perkasa, dia mematahkan setiap dari permusuhan makhluk mitologi. Di saat situasi memburuk karena serangan makhluk dari kedalaman laut tergelap, Icarus membuat mereka bersatu untuk melindungi seluruh Mythtopia dari kehancuran. Dia membuat yang lain tersadar dari sikap egois mereka.
Akan tetapi tidak lama dia berhasil mempersatukan mereka semua... Icarus tewas mengorbankan dirinya. Dan jasadnya tidak pernah ditemukan sampai sekarang itu juga. Rumor mengatakan kalau dia termakan habis oleh api setelah sayapnya terluka dan terbakar.
Tapi mereka semua sudah menganggapnya tewas. Patung penghormatan lalu dibuat mereka setelah Bastet yang mengambil alih kepemimpinan seluruh Mythtopia. Patung itu dibuat dan bisa terlihat di tengah halaman depan akademi_ dekat dengan pintu utama akademi.
Sebagai simbol persatuan abadi antara enam alam. Melody dan Abigail juga sempat melihat patung itu saat mereka berjalan di daerah depan akademi tadi.
-Mermaid atau Merman
- Fairy
-Wizard
-Royal
-Leprechaun
-Dan, Underground
Bastet juga memutuskan untuk membuat wilayah mereka saling berdekatan. Dan mengunci keberadaan enam alam di balik sekeliling bukit tinggi yang dilapisi mantra sihir dari para penyihir. Sedangkan di sisi langit-langit dilindungi sihir dari bangsa peri, setiap jalur pintu keluar masuk hanya bisa diakses oleh kunci para bangsawan, dan lautan dijaga oleh kekuatan para duyung.
Sedangkan Underground tidak dilibatkan dalam menjaga enam alam. Mereka dianggap terlalu berbahaya dan takut beresiko akan berkhianat melawan kepercayaan yang sudah dibangun oleh Icarus yang perkasa.
Jadi mereka tidak akan pernah ikut terlibat. Tapi mereka tetap diizinkan untuk berkeliaran di sekitar lima alam lain, dengan syarat... mereka tidak boleh membuat kekacauan, merenggut nyawa, atau bahkan hanya sekedar sampai melukai makhluk alam tetangganya.
Walaupun peraturan itu dibuat oleh Bastet, akan tetapi dari lima alam sendiri sangat anti terhadap mereka. Mereka yang belajar di Akademi Mythtopia dari alam Underground juga lebih dikucilkan oleh murid akademi dari lima alam lain. Ya walaupun kadang dari alam Leprechaun juga termasuk satu yang dianggap rendah karena hanya memiliki keahlian sebagai pekerja atau pengerajin dan dekorasi. Tidak memiliki kemampuan dengan sihir. Hanya murni tangan mereka.
Dan untuk Melody dan Abigail... itu tergantung dari roh alam. Apakah mereka akan ditempatkan sebagai makhluk dari alam Mermaid, Peri, Penyihir, Bangsawan, Leprechaun, atau Underground.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...