NovelToon NovelToon
Aku Wanita Yang Kalian Rendahkan

Aku Wanita Yang Kalian Rendahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan pena R

seorang istri yang di rendahkan suami dan keluarga nya.
suami yang perhitungan dan suka selingkuh. membuat sang istri bangkit dan balas dendam dengan elegan kepada suami dan keluarga nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan pena R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Akhirnya acara membersihkan rumah telah selesai, Rihan, Sarah, dan Bu Ratih istirahat.

"Kak , aku lapar nih" Kata Sarah sambil memegang perut nya yang sudah keroncongan.

"Iya Han, Ibu juga lapar, Mau masak kita tidak punya bahan dapur."

"Ya sudah kalau begitu Aku pesankan go food saja, baru nanti kita belanja keperluan rumah.

"Kayaknya kita harus beli kulkas, rice cooker, kompor gas, kasur, almari, piring, panci, rumah ini masih sangat kosong barang barang dibawa semua oleh pemilik rumah sebelum nya dan tidak menyisakan apapun." Kata Bu Ratih.

"Iya Bu, tapi nanti kita beli yang penting penting saja dulu Bu, " Kata Rihan.

"Kak, Kakak sudah kasih tahu kalau kita sudah pindah dari rumah Mbak Kanya pada Mbak Niela belum?" Tanya Sarah.

"Belum Rah, Kakak belum sempat Rah, "

"Kok Kakak tidak nyempetin ngasih tau Mbak Niela. Nanti malam kan Mbak Niela mau datang ke rumah. Kalau Mbak Niela datang ke rumah Mbak Kanya gimana?"

"Aku lupa Rah, " kata Rihan sambil menepuk jidatnya. Setelah itu Rihan mengambil ponselnya lalu memberi tahukan Niela kalau Rihan dan keluarganya sudah pindah dari rumah Kanya.

Niela minta Rihan sharelok tempat tinggalnya yang baru, Dan Rihan memberikan nya .

Tak selang berapa lama, makanan yang mereka pesan sudah datang. Akhirnya mereka makan dengan lahap karena merasa lapar setelah membersihkan seluruh rumah baru Rihan.

"Bagaimana Han, kamu sudah kasih tahu alamat rumah kamu ke Niela?" Tanya Bu Ratih.

"Sudah Bu, nanti sore Niela baru datang, kalau begitu kita belanja nunggu Niela datang saja , sekalian nanti kita ajak Niela belanja keperluan rumah." Jawab Rihan.

"Itu ide yang bagus Han, siapa tahu nanti malah Niela yang bayarin belanjaan kita nanti.' Kata Bu Ratih.

"Jangan terlalu berharap dulu Bu." Kata Rihan.

Setelah selesai makan mereka pun istirahat untuk menghilangkan rasa capek lelah mereka sambil menunggu kedatangan Niela.

Hari pun sudah menjelang sore. Orang yang di tunggu Rihan , Sarah dan Bu Ratih pun datang dengan membawa mobil sendiri.

Setelah turun Niela mengetuk pintu rumah Rihan

Tok Tok Tok

"Rah, ada yang ketuk pintu, coba kamu lihat siapa yang datang!" pinta Bu Ratih.

"Kenapa tidak Ibu sendiri yang buka Bu, Sarah kan capek banget Bu." Sarah menggerutu.

"Tinggal buka saja kenapa sih, mana tahu itu Niela yang datang, sudah sana cepat buka pintu!" Pinta Bu Ratih.

Dengan muka cemberut Sarah pun beranjak pergi membukakan pintu depan menghentakkan kakinya.

Saat pintu terbuka Sarah melihat yang datang Niela, wajah Sarah yang semula cemberut kini langsung berubah sumringah.

"Eh , Mbak Niela aku kira siapa tadi, Mbak sudah lama nunggu nya.? " Tanya Sarah sambil matanya jelalatan melihat mobil yang terparkir di halaman depan rumah Rihan..

"Nggak terlalu lama kok, Mas Rihan dan ibu kemana Rah,?"

"Ada kok mbak mereka ada di dalam. Ayo mbak silahkan masuk." ajak Sarah.

Niela mengikuti langkah kaki Sarah dan kini Niela sudah duduk di samping Rihan.

"Maaf ya Bu, Niela lama datang nya, soalnya tadi ada urusan bentar. '

"Tidak apa-apa Nak ' Jawab Bu Ratih ramah.

"Ini Niela belikan martabak manis dan martabat telur spesial untuk kalian. " Niela pun meletakkan martabak manis dan martabat telur itu .

"Aduh jadi merepotkan kamu Nil, kamu tahu saja makanan kesukaan Ibu Nil, makasih banyak ya Nil." Jawab Bu Ratih.

Kini Rihan, Bu Ratih, Sarah makan makanan yang di bawa Niela.

"Mbak, di depan itu mobil punya Mbak Niela? Tanya Sarah sambil mencomot 1 martabak telur.

"Iya itu mobil Mbak Niela, Rah."

"Kamu punya mobil sendiri Nil? Tanya Bu Ratih dengan mulut yang masih penuh dengan martabat manis.

"Iya dong Bu, itu mobil punya Niela sendiri. Kalau bukan punya Niela sendiri kenapa Niela bawa."

"Mas kemarin kemarin tidak pernah melihat kamu membawa mobil sendiri Nil?" Tanya Rihan..

"Itu mobil baru, aku sudah lama minta Papa belikan mobil dan baru tadi mobil yang aku minta ke papa datang." Ucap Niela.

'Papa kamu yang membeli kan nya untuk kamu? Pasti papa kamu sangat menyayangi kamu," Kata Bu Ratih.

"Sudah pasti Bu, kan papa dan mama hanya punya aku, aku anak semata wayang mereka . jadi apapun yang aku mau pasti orang tua ku akan berusaha untuk memenuhi nya." Ucap Niela.

"Enak ya, jadi Mbak Niela punya orang tua mampu, minta apapun tinggal minta pasti akan terpenuhi." Kata Sarah sedikit cemburu karena Niela anak orang kaya.

"Ya begitulah Rah ." Jawab Niela.

Mas, kenapa kalian bisa tiba tiba pindah ke sini? Kenapa mas keluar dari rumah istri Mas? Apa mas sudah berhasil mendapatkan sertifikat rumah Kanya? Dan ini rumah siapa Mas? " Niela memberondong Rihan pertanyaan karena Niela memang tidak tahu apa yang terjadi antara Rihan dan Kanya.

"Kanya sudah bukan istri Mas lagi Nil. Tapi sudah jadi mantan istri." Jawab Rihan.

"Apa Mas, Mas bilang tadi kalau Kanya itu mantan istri mas? Maksud nya gimana Mas?" Tanya Niela antusias.

'Kanya minta Mas mentalak nya. jadi Mas mentalak Kanya dengan talak tiga." Jawab Rihan.

"Benarkah itu Mas? Mas sudah menceraikan Kanya.? Tanya Niela yang tampak senang mendengar kabar Rihan dan Kanya sudah bercerai.

"Iya Nil, Ibu dan Sarah yang menjadi saksi nya kalau Rihan menceraikan wanita udik yang tidak punya apa-apa lagi " Bukan Rihan yang menjawab tapi Bu Ratih yang menjawab untuk memastikan bahwa Rihan dan Kanya sudah bercerai.

"Maksud nya tidak punya apa-apa gimana ya? Aku sedikit bingung." kata Niela sambil garuk garuk kepala.

"Begini Nil, ternyata rumah yang selama ini kami tempati itu sudah di jual oleh Kanya." Jawab Rihan

"Di jual? Untuk apa Kanya menjual rumah nya Mas?" Niela mau tahu apa yang terjadi. Niela memandang mata Rihan untuk mencari jawaban kenapa sampai Kanya menjual rumah nya.

"Katanya sih, untuk membayar hutang nya di Bank . Itulah kenapa kemarin kita mencari sertifikat rumah Kanya tidak kita temukan padahal seluruh kamar sudah kita ubek, tapi masih tidak menemukan. " Jelas Rihan. Niela mengangguk angguk tanda kalau Niela paham .

" Oooo begitu, memang nya istri mas punya hutang di Bank?"

"Itu yang mas tidak tahu. Dia tidak pernah memberi tahu Mas kalau dia punya hutang."

"Dan Mas langsung percaya begitu saja dengan Kanya?"

"Tentu Mas percaya, buktinya sertifikat rumah tidak ada di rumah." Jawab Rihan.

"Kenapa Mas malah langsung percaya sih, mana tahu dia bohong pada kalian." Kata Niela.

1
Kamiblooper
Wah, seru banget nih ceritanya, THOR! Lanjutkan semangatmu!
LR: makasih atas support nya KK. sukses selalu. happy reading
total 1 replies
Celia Luis Huamani
Gak kebayang ada cerita sebagus ini!
LR: makasih Kakak atas support nya. Happy reading Kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!