NovelToon NovelToon
Convallaria

Convallaria

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: MellaMar

Lily merupakan anak kedua dari tiga bersaudara di rumahnya. Kehidupannya berjalan lancar sebelum adiknya dilahirkan. Namun, setelah kehadiran adiknya, Lily terasa menjadi orang asing di rumahnya sendiri. Semakin lama, Lily semakin merasa dirinya tak terlihat seperti makhluk gaib yang berkeliaran.


Diam-diam Lily merencanakan untuk kabur dari rumahnya. Ia memutuskan mengasingkan diri pergi negeri orang tanpa ada yang tahu rencananya bahkan sahabatnya sendiri.


Bagaimana kelanjutannya? Apakah Lily akan menemukan rumah lain di sana? Ataukah ia akan kembali pulang? mari kita simak lanjutan ceritanya >>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MellaMar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesal

Matahari semakin naik, hari mulai siang. Disebuah gedung tinggi, lantai ketiga tertinggi, Yu-Seok tengah berkutat dengan pekerjaannya. Fokusnya terganggu ketika ucapan pak Tono melintas dalam benaknya.

Yu-Seok menghentikan sejenak aktivitasnya. "Memangnya aku peduli". Lalu kembali melanjutkan yang sempat tertunda.

Namun hatinya benar-benar tidak bisa dibohongi, ia kehilangan fokusnya. Ditengah pertarungan antara hati dan fikirannya, ponsel Yu-Seok berdering. Tanpa melihat siapa yang memanggil, Ia langsung menerima panggilannya.

"Ada apa Lily". Ucapnya.

"Maaf Tuan, Ju-Anh terus rewel. Saya benar-benar kerepotan". Suara diseberang sana yang ternyata bu Kim.

Yu-Seok mengusap wajahnya kasar. Rasa malu menyelimutinya. "Saya pulang sekarang". Lalu Yu-Seok memutus sambungan telfonnya.

Yu-Seok merutuk kebodohan dirinya sendiri. Karena biasanya jam makan siang selalu ada jadwal untuk Lily memanggilnya hanya demi berinteraksi dengan Ju-Anh setiap hari.

Yu-Seok menyerahkan semua tugasnya pada asisten pribadinya. Semua karyawan yang berpapasan dengannya merasa heran dengan air muka gelisah dari tuannya.

...

Sementara Lily yang bingung harus melakukan apa, Ia memutuskan untuk pergi keluar. Lily berjalan-jalan sendiri dikeramaian orang tak tidak satupun ia kenal. Lily berhenti di depan sebuah butik, memperhatikan sepasang gaun pengantin yang terpajang indah pada manekin.

"Lily". Sapa seseorang.

Lily menoleh. "Tuan Zack?". Lily kebingungan.

"Sudah kukatakan, panggil aku Zack". Ucapnya.

Lily mengangguk pasrah. "Kenapa kamu tahu namaku?". Lily penasaran.

"Namamu?".

Lily mengangguk cepat. Kini Zack yang kebingungan "Jadi nama kamu Lily?".

Lily kembali mengangguk dengan cepat. "Aku fikir itu hanya sampul buku, ternyata maknanya sangat besar". Ungkap Zack.

Lily tersenyum simpul. "Kenapa kamu di sini? Apa kamu tidak takut disamperin banyak orang?". Tanya Lily.

"Santai saja. Disini aman". Ucap Zack.

Terjadi keheningan di antara mereka berdua. Zack ikut mensejajarkan tubuhnya dengan Lily yang terus memandang manekin bergaun indah dihadapannya. Zack sejajar dengan manekin berbusana pengantin pria, dan Lily sejajar dengan manekin bergaun pengantin wanita.

"Kamu akan segera menikah?". Tanya Zack membuyarkan lamunan Lily.

"Tidak". Lirih Lily lamu berjalan menjauhi Zack.

Zack menyusulnya berjalan beriringan. Disamping itu, mobil yang Yu-Seok tumpangi lewat tepat bersimpangan dengan mereka. Namun Lily tidak menyadarinya.

"Alasan". Decak Yu-Seok dalam mobil.

"Apa ada masalah,Tuan?". Pak Tono tidak tahu apapun.

"Cepatlah Ju-Anh menunggu". Ketus Yu-Seok.

...

Lily terpaksa menerima Zack sebagai temannya untuk berjalan-jalan. Zack bukanlah tipe pria yang banyak bicara, dia hanya bicara jika dia mau dan jika dia dibutuhkan.

"Kenapa kamu terus mengikutiku?". Ucap Lily.

Zack terdiam gugup "Maaf".

Melihat perbedaan sikap yang intens membuat Lily canggung, hingga mereka terus saling diam.

"Lily, bolehkan aku mengenalmu lebih dalam?". Tanya Zack.

Lily terkejut dengan pertanyaan Zack yang tidak terduga. Dia tidak menyangka bahwa Zack akan berbicara dengan cara yang lebih terbuka dan personal.

"Apa yang kamu maksud?" tanya Lily dengan suara yang sedikit penasaran.

Zack memandang Lily dengan mata yang intens. "Aku ingin tahu tentang kamu, Lily. Apa yang kamu suka, apa yang kamu tidak suka, apa yang membuat kamu bahagia."

Lily merasa sedikit tidak nyaman dengan pertanyaan Zack, tapi dia juga merasa penasaran tentang Zack yang tiba-tiba berubah menjadi lebih terbuka.

"Baiklah," kata Lily "Aku suka berjalan-jalan sendiri, aku suka membaca buku, dan aku suka makan."

Zack memandang Lily "Aku juga suka berjalan-jalan seperti ini. Aku tidak pernah tahu bahwa kamu suka membaca buku."

Lily tersenyum. "Ya, aku suka membaca buku. Aku suka membaca tentang sejarah dan fiksi."

Zack memandang Lily dengan mata yang intens. "Aku ingin tahu lebih banyak tentang kamu, Lily. Bolehkan aku mengajakmu makan malam besok malam? Itu pun kalau memang kamu memiliki waktu luang"

Lily merasa sedikit terkejut dengan tawaran Zack, tapi dia juga merasa penasaran tentang Zack yang tiba-tiba berubah menjadi lebih terbuka.

"Baiklah," kata Lily dengan suara yang lembut. "Aku akan datang besok malam."

"Kalau begitu, boleh aku meminta nomor ponselmu?". Zack menyerahkan ponselnya pada Lily.

Lily menerimanya lalu mengetik memasukkan nomor ponselnya pada hp Zack. Mereka melanjutkan kegiatan yang tak pernah terencana.

...

Yu-Seok disambut dengan tangisan Ju-Anh yang menggelegar kesetiap penjuru ruangan. "Maaf kan saya,Tuan". Ucap Bu Kim.

"Tidak masalah". Jawab Yu-Seok.

"mam...maa...". Ju-Anh terus menangis dalam pangkuan Yu-Seok.

"Sudah berapa lama Ju-Anh seperti ini,bu Kim?". Tanya Yu-Seok sambil menimang-nimang Ju-Anh.

"Dari pagi tadi,Tuan". Ucap bu Kim. "Tidurnya sebentar, mainnya tidak fokus dan hanya mau menangis". Lapor Bu Kim

Yu-Seok mengangguk. "Kamu kenapa Ju-Anh?". Yu-Seok menatap anaknya hangat. "Apa tubuhmu ada yang sakit?".

Ju-Anh hanya menatap wajah ayahnya dengan mata sembab. "mam..mam..ma..". Celoteh Ju-Anh.

"Pa..paa...". Ujar Yu-Seok.

"ma...ma...".

"paa...paa..".

"mam..mam..ma..maammm...mam....mammm". Ju-Anh semakin kencang berceloteh.

Yu-Seok tersenyum "Oh gitu...". Seolah sedang mendengar anaknya yang sedang bercerita. "Terus gimana?".

"Blurbbb....mam...mam..ma.mam.mam.". Ju-Anh semakin bersemangat.

"Ternyata Ju-Anh kangen sama Tuan". Ujar Bu Kim.

Yu-Seok menatap bu Kim tersenyum, lalu kembali mengajak Ju-Anh bercanda. Bu Kim nampak bahagia melihat tuannya sudah lebih memperhatikan Ju-Anh dari pada pekerjaannya. "Kamu hebat,Lily". Batin Bu Kim.

Yu-Seok membawa Ju-Anh ke kamarnya untuk mengajaknya beristirahat. Kepala Yu-Seok mengingat kejadian saat dirinya dalam perjalanan pulang. Diluar sana, terlihat Lily yang tengah berjalan bersama dengan seorang pria.

Baru saja Yu-Seok menaruh Ju-Anh diatas kasur, Ju-Anh kembali menangis. "Astaga!". Yu-Seok kesal.

Yu-Seok kembali menggendong tubuh mungil Ju-Anh dalam pelukannya. Ju-Anh meracau sambil menangis.

"mam..mam..ma..mam..ma". Ju-Anh menangis sambil memanggil 'mama'

"Kamu engga punya mama,Jua-Anh. Ini papa". Ucap Yu-Seok. "Pa..paa..". Mengeja berharap Ju-Anh mengikuti ucapannya.

"Mam..mam..ma.maa".

"Gak ada!". Ketus Yu-Seok.

"Mam.mama..maa.mam".

"mama kamu lagi ngedate!". Yu-Seok semakin ketus.

"Tunggu!". Batin Yu-Seok. "Kenapa aku merasa kesal?"

Yu-Seok merasa kesal karena Ju-Anh terus memanggil "mama" dan tidak mau berhenti, meskipun dia sudah menjelaskan bahwa Ju-Anh tidak punya mama.

Tapi, di dalam hatinya, Yu-Seok merasa bahwa dia sendiri juga tidak bisa memahami mengapa dia merasa kesal. Apakah karena dia merasa tidak bisa memberikan apa yang Ju-Anh inginkan? Atau karena dia merasa tidak bisa menjadi ayah yang baik?

Yu-Seok mencoba untuk menenangkan dirinya dan memikirkan apa yang harus dia lakukan untuk membuat Ju-Anh bahagia.

"Baiklah, Jua-Anh," kata Yu-Seok. "Papa akan menjadi mama kamu hari ini. Papa akan bermain dengan kamu dan membuat kamu bahagia."

Ju-Anh memandang Yu-Seok dengan mata yang besar dan mengangguk. "Mam...mam..." kata Ju-Anh dengan suara yang masih menangis.

Yu-Seok tersenyum dan memeluk Ju-Anh erat. "Papa di sini, Jua-Anh. Papa tidak akan pernah meninggalkan kamu."

1
Sinta Derefa
Thor maaf saya koreksi ya🙏
kisah cerita nya bagus banget,dan jalan ceritanya juga bagus.tapi penyusunan peristiwa nya tidak terlalu jelas🙏
tapi saya suka kok🥰
MellaMar: Teriamakasih atas kritiknya, thor thor akan berusaha lebih baik😍🙏
total 1 replies
Sinta Derefa
saya kasih bintang lima buat Lily dan Ju Anh.
buat Yu Seok belum ya😁
karna saya TKW sama dgn Lily..
Sinta Derefa
kayak nya yu Seok sudah ada sedikit simpati sama Lily..ntar lama2 ada rasa,trus perhatian dan akhirnya cinta pun tumbuh🥰🥰
Sinta Derefa
jackpots kah Lily..maaf saya tak kenal sama group band smash 😁😁
Sinta Derefa
emmm kayak nya ada kesempatan untk mu jadi penggoda Lily,pelan2 kamu sayangi anak nya dgn ikhlas dan sabar lama2 bapak nya yg mnta di perhatiin🫢😅😅
Sinta Derefa
semangat Lily..sayangi anak majikan mu seperti kamu menyayangi anak mu sendiri kelak.
innsyaa Allah lama2 kita akan menjalin ikatan emosional dan jalinan kasih dgn Sang anak.
Sinta Derefa
salam kenal..
saya mampir nih..
cerita TKW.sama Lily saya pun TKW.
MellaMar: Terimakasih sudah mampir kak, semoga bisa menghibur🫂🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!