Mohon bijak dalam berkomentar. Kritik boleh asal membangun dan sopan. Jika tidak suka dengan cerita ini langsung SKIP saja tidak perlu tinggalkan jejak ⭐
Gita Kirana 20th seorang yatim piatu yang hidup berdua dengan Om nya yang berprofesi sebagai TNI. Suatu hari om dari Gita harus meninggalkan Gita karena di tugaskan untuk bergabung dengan pasukan relawan di Gaza.
Bara yang saat itu khawatir dengan Gita, dia meminta sahabatnya untuk menjaga keponakannya itu. Karena Bara tidak mau hanya menitipkan Gita begitu saja, Bara pun meminta hal yang di luar dugaan.
Bara meminta sahabatnya untuk menikah dengan Gita dengan alasan agar sang sahabat bisa menjaga Gita 24 jam.
Lalu bagaimana reaksi kedua orang yang tiba-tiba di jodohkan itu, apakah mereka setuju untuk memenuhi permintaan Bara? Ikuti kisah mereka yaa...
Happy reading 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harus Menikah.
"Hiks ..hiks..hiks..om tega !! Aku salah apa sama om, aku hanya menolak untuk menjadi istri mu. Bahkan, aku masih muda untuk menikah. Kamu harus nya mengerti, kenapa sekarang kamu mengambil dengan seenaknya keperawa*anku !!"
"Astagaaa...apa kamu bilang, mengambil keperaw*nan mu? Heiii... yang ada kamulah yang sudah menodaiku. Lihatlah, betapa ganasnya kamu tadi malam. Benar-benar gadis nakal !!"
"Om jahat, bahkan om menuduhku. Om lah yang sudah memperko*aku !!"
Ezan mengumpat habis dirinya saat mengingat bagaimana dia terbuai dengan kelakuan gadis polos di samping nya.
"CUKUP !! Jangan pernah katakan itu, kita sama-sama menikmati nya semalam !!'
Mendengar ucapan Ezan, Gita pun terlihat menangis lebih keras lagi. Bahkan membuat Ezan stress di buatnya.
Ezan memijit pelipisnya yang berdenyut merasakan pusing melanda kepalanya.
"Sekarang, kamu coba ingat-ingat. Apa yang sudah kamu lakukan semalam. Bahkan ,aku hanya ingin menyelamatkan mu dari niat jahat teman mu itu. Kamu itu bahkan sudah di jual ke laki-laki hidung belang, kamu ngerti !!"
Gita menyipitkan matanya menatap Ezan. Lalu dia pun memejamkan matanya sejenak serasa mencari jawaban atas apa yang terjadi semalam.
Kepingan demi kepingan peristiwa dimana Ezan berusaha untuk menolong dirinya dan tiba-tiba dia yang merasa kepanasan. Akhirnya, entah dorongan dari mana...Gita bahkan yang mendahului untuk menggoda Ezan.
Setelah mengingat sebagian peristiwa yang terjadi semalam, Gita langsung menutup wajahnya dan bahkan menyembunyikan dirinya di balik selimut.
Melihat tingkah Gita, Ezan hanya bisa menarik nafas panjang. Lalu dia pun mengatakan sesuatu pada Gita. "Sudah ingat kan, bagaimana bisa gadis yang dianggap lugu, ternyata dia suhu.."
"Ommmm....!!"
Gita memekik mendengar ucapan Ezan yang membuat dirinya merasa begitu malu karena sudah bersikap agresif dan bahkan membuat Ezan shock dengan apa yang Gita lakukan.
Melihat ekspresi malu-malu Gita, hal itu membuat Ezan tersenyum miring. "Sudahlah, jangan terlalu di pikirkan. Tunggu aku mandi dulu. Jangan pernah berpikir untuk membuka pintu kamar ini. Mengerti?"
Gita hanya mengangguk mengiyakan. Sementara Ezan beranjak dari tempat tidur dengan hanya memakai celana kolornya saja.
Pemandangan itu membuat Gita melebarkan matanya dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Setelah mendengar suara pintu yang tertutup, Gita kembali membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
"Bagaimana ini, pasti om Bara akan kecewa dengan ku. Alex, apa dia yang sudah menjual ku ke laki-laki hidung belang semalam. Kalau iya, benar-benar nggak akan pernah aku maafkan."
Berpikir tentang kejadian semalam, Gita yakin jika Bara akan kecewa dengan apa yang terjadi padanya. Bahkan memikirkan bagaimana raut wajah om nya yang kecewa dengannya, dia tidak sanggup.
Ceklek..
Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka. Gita bisa melihat dengan jelas tubuh sexy Ezan yang begitu menggoda nya.
Saat asyik mengagumi keindahan pemandangan pagi ini, terdengar suara pintu kamar itu diketuk.
Ezan menoleh ke arah Gita dan tepat pandangan Gita juga sedang mengarah padanya.
"Siapa!!" Ezan berteriak memastikan siapa yang mengetuk pintu kamar itu.
Tak ada jawaban dari luar namun, ketika pintu itu saat ini terdengar lebih keras.
Ezan kembali menatap ke arah Gita. Lalu dengan pelan dia melangkah menuju ke arah pintu. Dengan perlahan dia membuka pintu itu.
Brak...
Dengan kencang seseorang mendorong pintu kamar itu dan ada beberapa orang sudah menerobos masuk.
"Heiii...siapa ..
Ezan tidak melanjutkan ucapannya. terlihat Bara, Mario dan juga Sandi menerobos masuk ke dalam kamar itu.
Gita benar-benar merasa terkejut dengan kemunculan Bara disana.
Saat dia ingin menyembunyikan dirinya di balik selimut, suara Bara mengurungkan niatnya itu.
"Nggak perlu sembunyi, Om sudah melihatnya Gita !!"
"Om, biar Gita jelaskan. İni semua nggak seperti yang om pikirkan. Gita dan Om itu. .kami nggak melakukan apapun. İya kan Om?!"
Gita menatap ke arah Ezan dengan tatapan tajamnya. Ezan yang melihat ekspresi Gita ingin tertawa geli melihat kelakuan Gita yang seolah menakutkan itu.
"Bara..biar...
"Kau diam lah, jangan pernah membela diri !! Sudah jelas-jelas tertangkap basah begini, masih saja mengelak !!"
"Tapi memang Gita nggak ada apa-apa dengan om ini, Om Bara hanya salah paham !!" Gita masih berusaha untuk menjelaskan jika dia dan Ezan tidak terjadi apa-apa.
"Diamlah !! Om nggak suka kamu mencari pembenaran. Bahkan om sudah lihat kalian seperti ini. Kamu bilang nggak terjadi apa-apa dengan kalian, bahkan orang bodoh pun tak akan percaya. Lihatlah, betapa kalian semalam kalian.....Oh, Om bahkan nggak sanggup menjabarkan yang terjadi. Sekarang, Om nggak mau tahu, kamu harus menikah dengan Ezan !! Nggak ada penolakan!! Ternyata, kamu benar-benar mengecewakan Om, Gita !!"
Gita mendengar suara lantang Bara, dengan Bara yang terlihat tak percaya dengan segala penjelasan nya, Gita pun akhirnya menangis.
"Bara, jangan pernah memaksa Gita...dia..
"Heiii...bahkan kalian sudah melewati satu malam bersama, kalian masih kekeh untuk menolak untuk menikah, kamu mau jadu baj*ngan Zan !!"
Ezan menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya dengan perlahan.
"Baiklah, aku akan melakukan apa yang kamu katakan tadi. Aku akan menikah dengan Gita."
"Nggak Om !!" Gita tetap saja masih menolak untuk menikah dnegan Ezan. Hatinya masih ada nama Alex bahkan hubungan nya dengan Alex masih belum putus.
"Tidak ada penolakan !! Om akan tunggu kamu membersihkan diri, setelah itu ..ikut Om. Sekarang kamu harus nurut, titik!!"
Dengan tegas Bara meminta Gita untuk membersihkan diri. Sementara menunggu Gita membersihkan diri, Bara dan yang lain bicara di balkon kamar itu.
"Gil* kamu Bar, kamu yakin dengan rencana kamu ini, hah?"
"Zan, aku minta tolong sama kamu. Lindungi dia.Banyak yang sudah berbuat tidak baik padanya. Bahkan sampai sejauh ini. Ini namanya sudah kriminal."
" Sudahlah Zan, mau cari yang gimana lagi. Gita itu sudahlah muda, cantik, sexy lagi.."
Bugh...
Bara mendengar ucapan Sandi langsung memukul pelan kepalanya.
"Aussssstttt...sakit tahu !!" Sandi pun meringis karena ulah Bara barusan.
"Berani sekali kamu bilang begitu,hah !! Sekarang, cuma kamu yang bisa menolong ku Zan, percayalah..seiring berjalannya waktu, Gita akan luluh."
Ezan merasa otaknya begitu frustasi atas dorongan para sahabatnya. Namun disisi lain dia takut akan sebuah komitmen kembali. Setelah cerita kelam di masalalu selaku menghantui pikiran nya.
Dia tidak ingin kehilangan lagi. Dia bahkan tidak ingin menjadi alasan karena sebuah kehilangan itu.
"Ba_baiklah, tapi...aku ingin kamu jangan pernah memaksa kami bertahan dalam hubungan pernikahan itu. Satu tahun, kita akan sama-sama mencoba untuk saling menerima satu sama lain."
Mendengar penuturan Ezan, Bara pun langsung tersenyum dan terlihat dia menarik nafas lega dengan segala rencana yang sudah dia susun setelah tahu Ezan menolong Gita di club malam.
To be continued..