[ BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!! ]
Jangan lupa follow sebelum membaca!
•
•
Anatari Renavold, seorang gadis modern di abad 21 yang bekerja sebagai pembunuh bayaran. Harus mati ketika menjalankan misi nya karena menyerahkan diri kepada musuh untuk menjaga rekan nya tetap hidup.
Alih-alih mati takdir justru berkata lain, dia diberi kesempatan hidup dengan terlempar ke zaman kerajaan.
Akankah anatari dapat melanjutkan hidupnya di zaman itu? Kisah apa yang akan terjadi di kehidupan barunya? Ayo saksikan perjalanan Anatari di kisah Permaisuri Kaisar
Jangan lupa like dan komen yaaa^^
See you readers
Pict : pinterest
Edit by me
________________________
⚠️WARNING⚠️
Cerita ini bukanlah cerita yang mengusung secara resmi pada kerajaan Cina atau negara manapun. ini murni karangan author, jadi jika ada sistem, adat dan kebiasaan yang tidak sesuai dengan kerajaan biasanya harap dimengerti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kakama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34 - Tuan Hao
Xiao Shi meminum teh yang sudah diberikan oleh Yanran tadi.
" Sepertinya ini adalah teh kesukaanmu"
Tuan Hao menaruh gelasnya, " Benar, Permaisuri"
" Yanran adalah anak yang baik, dia sangat baik dan terampil dalam melayaniku. Karna itu kau tidak perlu menghawatirkan putrimu, selama dia setia denganku maka aku akan melindunginya"
" Terimakasih Permaisuri"
Xiao Shi mengangguk dan meneliti wajah Tuan Hao. Menurut informasi yang ia dapatkan selama ini Tuan Hao ini bukanlah termasuk golongan pejabat yang licik. Selama ini dia selalu berusaha menegakkan kebenaran dan melakukan sesuatu dengan benar, dan jujur. Hanya saja dia kurang dukungan, dalam dunia politik Kerajaan seberapa benar opini yang kau keluarkan jika kau tidak memiliki dukungan yang kuat maka itu semua tidak ada artinya.
" Jadi, ada apa kau menemuiku?"
" Permaisuri, Kaisar sudah memberikan perintah kepada Pengadilan untuk menyelidiki mengenai hilangnya Dekrit Kekaisaran"
" Jadi, itu adalah tujuanmu datang kemari?"
" Benar, Permaisuri"
" Jika tidak salah, menurut informasi yang kudapatkan tugas itu dilaksanakan langsung oleh Ketua Tertinggi Pengadilan, lalu kenapa kau kesini? bukankah,," Xiao Shi menjeda ucapan nya.
Tuan Hao membungkukan badan nya. " Mohon ampun Permaisuri, hamba tahu hamba lancang tapi hamba merasa ada yang janggal dengan semua ini, karna itu hamba mendatangi anda disaat semua mengurus kediaman Mentri"
" Jadi, intinya adalah kau mencurigai ku ?"
" Hamba tidak berani Permaisuri"
" Sebelum aku memberimu jawaban yang kau inginkan, akankah kau menjawab pertanyaanku terlebih dahulu Inspektur?"
" Tentu Permaisuri"
" Aku sudah banyak mendengar tentangmu. Kau selalu berusaha mencari dan mengungkap semua kebenaran, namun itu terhalang oleh kurangnya dukungan yang kau dapat. Apakah kedatanganmu kali ini adalah untung membuatku mendukungmu dan menopang karirmu?"
Tuan Hao membelalakan matanya, badan nya semakin ia bungkukan. " Hamba tidak berani Yang Mulia. Apa yang hamba lakukan sekarang adalah murni untuk menyelidiki masalah Kekaisaran"
" Kenapa? Kenapa kau rela melakukan itu? Bukankah akan lebih menyenangkan menjadi pejabat yang memiliki banyak wajah?"
" Mohon ampun Permaisuri. Tapi hamba sudah berjanji akan mengabdikan diri hamba terhadap Kekaisaran sejak dulu, ini adalah janji yang hamba buat terhadap mendiang Ayah hamba."
" Jadi, kau melakukan ini demi janjimu pada Ayahmu?"
" Benar Permaisuri"
" Jika kau tidak berjanji pada Ayahmu, akankah kau menapaki jalan yang berbeda Inspektur?"
Tuan Hao sempat berpikir sejenak, " Tidak Permaisuri"
" Kenapa?"
" Hamba sudah merasakan susah dan senangnya ketika menjalani hidup ini. Sepertinya, kehidupan yang benar membuat hidup terasa lebih tenang, dan juga tentu saja tidak akan diikuti rasa bersalah"
Xiao Shi tersenyum, puas dengan jawaban yang dia dapatkan dari pria paruh baya di depan nya ini.
" Kau adalah orang yang kucari"
Tuan Hao menegakkan kembali badan nya, jujur saja ia terkejut dan bingung dengan Permaisuri. Apa maksudnya?
" Karna kau sudah menjawab pertanyaanku, aku akan memberikan jawaban yang kau inginkan. Aku akan memberitahumu bagaimana aku bisa tahu mengenai Dekrit itu, bukankah itu yang kau inginkan?"
" Permaisuri" Hao semakin tidak percaya dengan apa yang terjadi. Dia kira Permaisuri akan sama dengan Wanita Bangsawan lainnya. Angkuh dan sombong, mereka tidak akan membantu penyelidikan nya. Tapi Permaisuri sepertinya wanita yang berbeda, dia sangat berterimakasih untuk itu.
*^*
Fu Tong sudah mengawasi Permaisuri sejauh ini, tidak ada yang menarik selama dia mengawasinya. Dia melakukan aktifitas normal seperti Wanita Bangsawan pada umumnya. Mempercantik diri, meminum teh, dan melihat bunga. Dia bahkan dengan mudahnya mengikuti Permaisuri tanpa diketahui, bahkan terkadang Fu Tong akan mengawasinya dari atas pohon sambil tertidur.
Belum ada satu hari dia mengawasi Permaisuri tapi dia sudah sangat bosan.
Tiduran dipohon Apel ternyata bukan hal yang buruk, dia bisa memakan Apel nya untuk mengobati kebosanan. Ditengah-tengah ia memakan Apel, ia melihat seorang pria datang ke arah kediaman Permaisuri.
Inspektur Hao? Untuk apa dia kemari?
Fu Tong membuang Apel nya dan segera mendekat kearah mereka, mencoba mengetahui apa yang sedang terjadi. Dia bahkan mencoba menguping apa yang diobrolkan oleh Permaisuri dan Inspektur di dalam.
Dengan mudahnya dia mendekat ke arah pintu, bersandar pada daun pintu dan menguping semua pembicaraan. Tidak ada yang menarik, semua itu hanya pembicaraan mengenai kesetiaan Inspektur Hao. Sungguh, dia pikir akan ada konspirasi, sepertinya Permaisuri ini tidak mengetahui apapun. Jika dilihat, bahkan para pengawal dan dayangnya pun tidak ada yang memiliki kemampuan tinggi.
Buktinya, keberadaan nya tidak membuat mereka curiga sedikitpun. Itu artinya tidak ada yang bisa mendeteksi keberadaan nya, dan itu berarti tingkatan sihir mereka sangat rendah. Bukankah jika saeperti ini Kaisar berpikir terlalu jauh? Tidak ada yang perlu dicurigai dari Permaisuri dan antek-anteknya ini.
Setelah dirasa cukup mendengarkan pembahasan Permaisuri dan Inspektur yang tidak penting itu, Fu Tong pergi untuk menemui Kaisar dan memberitahukan yang terjadi.
" Yang Mulia, Fu Tong meminta perhatian anda" seru Kasim Han dari luar ruangan.
" Biarkan dia masuk"
Fu Tong masuk kedalam ruangan dan memberikan hormatnya.
" Apa ada yang mencurigakan?" Kaisar menutup laporan yang sedang dibacanya, baginya saat ini, laporan mengenai Permaisuri lebih menarik perhatian nya.
" Yang Mulia, menurut hamba anda tidak perlu terlalu mencemaskan Permaisuri. Tidak ada yang mencurigakan, semuanya nampak normal."
" Kau yakin? Apa dia tidak bertemu seseorang?"
" Inspektur Hao menemuinya Yang Mulia, ku tebak sepertinya dia berencana mencari tahu informasi dari Permaisuri. Tapi Permaisuri justru membahas mengenai pribadi Inspektur dan statusnya. Dari pengamatan hamba sepertinya kejadian semalam hanyalah sebuah informasi yang kebetulan bocor dan diketahui oleh Permaisuri. "
" Kebetulan bocor? Tidak mungkin. Mentri Yun adalah orang yang sangat hati-hati, selain itu orang-orang yang bekerja padanya juga sangatlah setia. Tidak mungkin bocor secara tidak disengaja,dia bukan orang yang ceroboh. Apa kau yakin mereka tidak mengetahui keberadaanmu?"
" Saya rasa tidak Yang Mulia. Mereka bahkan tidak bisa merasakan energi hamba"
Kaisar Zhao mengernyitkan dahinya, " Apa kau benar-benar yakin?"
" Tentu Yang Mulia. Jika mereka bahkan dapat merasakan energi dari keberadaan hamba mereka seharusnya sedikit waspada sejak malam. Tapi mereka bertingkah normal, seperti tidak terusik oleh apapun"
" Baiklah, aku yakin kau benar. Kau boleh kembali Fu Tong, dan laporkan bila ada hal lain"
Kaisar kembali membuka laporan yang tadi sempat terhenti.
" Apa?"
" Kenapa? Kau tidak mendengarkan perkataanku tadi?"
" Hamba mendengarnya Yang Mulia"
" Lalu? Kenapa kau masih disini seperti orang kebingungan"
" Maafkan hamba Yang Mulia, tapi apakah anda meminta saya untuk kembali mengawasi Permaisuri?"
" Apakah perintahku kurang jelas?"
" Ti-tidak Yang Mulia, hamba akan kembali mengawasi Permaisuri sesuai perintah anda"
" Bagus, pergilah. Jangan sampai ada yang terlewat"
" Baik Yang Mulia"
Sepertinya aku tidak akan mati karna terbunuh. Tapi akan mati karna kebosanan. Batin Fu Tong.
Dengan tubuh lunglay Fu Tong keluar dari ruangan Kaisar. Kasim Han dan Huang Li yang melihat itu hanya bisa menahan senyumnya.
" Yang Mulia memarahimu Fu Tong? Ini pertama kalinya aku melihat seorang Fu Tong seperti sangat lemah" ejek Huang Li.
Fu Tong menghela nafasnya kasar. " Aku harap kalian merasakan menjadi aku, diam dengan rasa bosan"
" Kenapa kau harus bosan? Aku pikir kau mungkin akan kelelahan. Permaisuri adalah orang yang sibuk, bagaimana mungkin kau bosan" kali ini Kasim Han yang bersuara.
" Oh Dewa tidak kah kalian tau itu mungkin akan sedikit menarik jika mereka bisa merasakan sedikit saja kehadiranku. Tapi mereka tidak merasakan nya sedikitpun. Para Mentri bodoh itu bahkan lebih baik daripada mereka. Setidaknya mereka merasakan keberadaanku dan menjadi was-was, itu terlihat menarik daripada seperti ini." Keluh Fu Tong. Dia benar-beanr frustasi. Bagaimana bisa mereka tidak menyadarinya?
" Jadi maksudmu para antek-antek Permaisuri memiliki tingkatan sihir dibawahmu?" tanya Huang Li memastikan.
Fu Tong hanya mengangguk mengiyakan.
" Bagaimana dengan Yanran?"
" Huang Li, kau tau Yanran berada jauh dibawahku. Dia sebelumnya adalah seorang wanita bangsawan, mana mungkin dia bisa mendeteksi keberadaanku."
" Fu Tong benar Huang Li. Yanran tidak mungkin bisa mendeteksi keberadaan nya, tapi aku masih sedikit tidak percaya jika Permaisuri dan para dayangnya tidak bisa mengetahui keberadaan nya" timpal Kasim Han.
" Huang Li, apakah kau mau bertukar tugas denganku? Sehari saja! Aku benar-benar merasa jenuh" Fu Tong memasang muka memelasnya ke hadapan Huang Li.
Huang Li merasa jijik dengan tingkah Fu Tong. " Tidak, tidak. Kau gila, aku tidak mau"
" Oh ayolah. Kita kan teman" Fu Tong semakin menjadi, dia bahkan mendekatkan wajahnya tepat didepan wajah Huang Li dengan muka memelasnya.
Melihat itu Huang Li refleks memundurkan wajahnya dan mendorong wajah Fu Tong. " Pergilah, lakukan tugasmu dengan benar"
Fu Tong mendengus, walaupun Huang Li menolak nya. Dia masih bisa berharap, kali ini dia menatap Kasim Han dan hendak mendekat. Tetapi sebelum ia mendekat tangan Kasim Han sudah berada tepat diwajahnya.
" Pergilah Fu Tong, ini tugasmu. Dan ini adalah perintah Kaisar, haruskah aku memberitahu Kaisar bahwa kau sudah tak ingin mematuhinya lagi?"
Fu Tong menyingkirkan tangan Kasim Han dari wajahnya, baiklah kali ini sepertinya pertemanan nya dengan dua orang didepan nya ini tidak ada artinya. Dia akan melewatinya sendiri, jangan harap dia akan membantu mereka nanti.
" Baiklah, aku pergi! Tapi jangan mencariku jika kalian membutuhkanku nanti!" lalu Fu Tong menghilang begitu saja.
" Dia tetap seperti anak kecil" gumam Huang Li.
" Kau benar, dia percis seperti dirimu" Kasim Han menimpali.
" APAA!!!" pekik Huang Li.
" Lihatlah, kau bahkan seperti wanita sekarang. Berteriak tidak jelas"
Huang Li menggerak-gerakan bibirnya mengejek Kasim Han. Sungguh sangat menyebalkan pikirnya. Sedangkan Kasim Han hanya tertawa melihat tingkah dari Huang Li.
|
|
|
|
bersambung.....
kagak paham g, emang si Yanran cwok ya, trus mreka guy
isa ae lo thor