Serpihan Luka Rosana

Aurel yang siang ini mau melihat rumah Rosana mendadak saja kaget bukan kepalang, pasal nya pintu rumah dalam keadaan terbuka lebar. gadis ini mengira bahwa Rosana pulang kerumah untuk mengambil sesuatu atau barang apa pun yang ketinggalan di rumah ini, maka nya Aurel segera bergegas untuk melihat dan juga bertanya kepada sahabat nya.

Sebab Rosana memang sama sekali tidak bisa mau di hubungi sejak kepergian nya bersama Pak Wiliam untuk menikah dengan Andri, entah apa yang terjadi di sana sehingga ponsel Rosana mati dan sama sekali tidak pernah aktif lagi. chat dari Aurel hanya centang saja, tidak pernah terbuka sejak saat itu.

"Bisa kamu pulang enggak ngasih kabar sama aku." Aurel merutuk kesal dengan ulah teman nya ini.

Bahkan dia juga sempat berpikiran buruk bahwa Rosana sudah melupakan diri nya karena menikah dengan orang kaya, itu yang mau Aurel tanya juga. apa mungkin Rosana sudah tidak mau berteman dengan dia, bisa juga karena di larang oleh sang mertua.

"Ya Allah!" Aurel malah kaget melihat keadaan dalam rumah Rosana.

"Maling! pasti ini ulah maling, kapan ini kebobolan nya." panik Aurel melihat seluruh rumah yang sudah berantakan seperti kapal pecah, semua barang berharga lenyap di gondol oleh orang yang masuk kedalam rumah Rosana.

"TOLOOOOONG!"

Mendengar suara teriakan yang sangat kencang, para Emak Emak yang sedang nganggur segera keluar. sebab mereka sudah trauma dengan nasib Rosana, takut bila ada korban lagi di perumahan ini, sebab Rosana sudah di perkosa dulu baru lah mereka semua keluar untuk menolong sehingga semua nya pun jadi terlambat.

"Kenapa, Rel?!"

"Ada apa, Rel?!"

"Ini rumah nya Rosana kemalingan, Bu!" Aurel sangat panik.

"Allahu akbar! Ya Allah kok semua nya berantakan begini." pekik Bu Inah.

"Semua barang nya di ambil, kapan maling nya bergerak!" Bu Gita juga kaget melihat nya.

"Kasihan nya Rosana, kok ya malah kemalingan." Bu RT juga ikut datang untuk melihat.

"Kunci nya ada di kamu kan, Rel?" Bu Inah menatap Aurel.

"Ada, itu di rumah saya kunci nya." jawab Aurel cepat.

Yang laki laki juga segera datang setelah mendengar berita bahwa rumah Rosana kemalingan hingga semua barang habis di libas oleh maling, bagai mana mungkin mereka tidak dengar sedangkan untuk membawa semua barang ini saja mereka pasti membawa mobil dan membutuhkan waktu yang sangat lama.

"Bagai mana mungkin tidak ada yang dengar, kamu tidak dengar, Nah?" Bu Rt bertanya pada Inah yang rumah nya berdampingan dengan Rosana.

"Enggak ada aku dengar, lagian kan ada tembok pagar juga mana lah bisa dengar." jawab Inah.

"Suara mobil juga tidak dengar apa?" Bu RT heran juga.

"Iya ya, kok aku bisa tidak dengar sama sekali sih." Inah juga heran sendiri.

"Mungkin saja maling memang cari waktu yang tepat untuk mencuri, maka nya kita jadi tidak dengar sama sekali." ujar Pak Rt.

Semua nya mengangguk setuju karena memang mungkin saja begitu, sebab sama sekali tidak ada yang dengar satu orang pun tentang pencurian. dan setelah di teliti, maling lewat jendela rumah nya Rosana yang belum di pasang tralis memang, sebab Rosana memang pas pasan saja penghasilan nya selama kerja.

"Ini masuk nya lewat sini, jendela nya kan memang mudah di congkel! lalu maling membuka pintu, mengeluarkan semua barang." Pak Rt melihat jendela yang rusak akibat congkelan.

"Ku rasa maling nya memang sudah ngincar ya, kok bisa tau kalau rumah Rosana kosong." ujar Wito.

"Kasihan sekali dia, semoga di ganti oleh Allah dengan berkali kali lipat kebahagian." Bu Rt sedih juga mengingat Rosana.

"Kurang ajar memang maling ini, pasti semua nya di ambil barang barang berharga nya Rosana!" Aurel juba sangat kesal.

"Pasti masuk kamar, itu kamar nya saja berantakan begitu kok." Bu Inah mengintip kamar Rosana.

"Ya Allah lemari nya di bongkar, pasti mau cari tabungan." lirih Bu Rt.

Semua warga hanya bisa kasihan pada Rosana, Pak Rt bertekad untuk melaporkan pada polisi agar di usut siapa yang sudah masuk kedalam rumah Rosana. kasihan bila tidak ketahuan, nanti pas pulang dia melongo melihat rumah nya yang sudah kosong melompong.

"Apa ponsel Rosana tidak bisa di hubungi, Rel?" Pak Rt menatap anak gadis ini.

"Enggak bisa, padahal sudah ku coba dari kemarin tapi tetap saja tidak bisa." jawab Aurel.

"Apa ganti nomor ya dia?" Bu Inah juga resah.

"Takut nya malah kayak di film film itu loh, sampai sana tidak boleh pegang ponsel dan di jadikan budak." Bu Rt sudah kemana mana pikiran nya.

Tidak ada yang menjawab ucapan Bu Rt karena mereka berpikir itu hanya hayalan saja, tidak tau nya bahwa Rosana mengalami hal yang sangat buruk selama tinggal di rumah Andri, bahkan rasa nya dia mau kabur dari sini.

...****************...

Menahan semua perih di tubuh karena tidak mungkin pula bila tidak mandi, Rosana menyiramkan air yang sangat dingin. walau tinggal di rumah mewah namun fasilitas dia sama hal nya dengan pembantu, sama seperti saat di rumah nya juga yang serba pas pasan bahkan lebih nyaman di rumah sendiri saja.

"Ahhh alhamdulilah sudah selesai." Rosana keluar dari kamar mandi.

"AAGHHH!"

"Bila kau berteriak begitu maka semua orang akan masuk kamar ini, apa kau mau mereka menduga bahwa aku memperkosa mu." Vegas yang sudah duduk santai berucap pelan.

"K-kenapa kamu ada di sini?" Rosana berusaha menutupi tubuh nya.

"Hanya untuk melihat mu." Vegas bangkit mendekati Rosana yang kian gelisah.

"Menjauh lah, tolong jangan dekati aku!" Rosana ketakutan, dia sama sekali tidak tau Vegas ini orang seperti apa.

"Kenapa aku harus menjauh, apa pun yang Andri miliki maka aku akan mengambil nya." Vegas memepet tubuh Rosana pada tembok.

Rosana ketakutan sampai tidak bisa mau bernafas, apa lagi tubuh Vegas yang tinggi melengkung itu bisa menutupi seluruh tubuh Rosana yang sangat mungil.

Sreeeet.

"Eeeghhh!" Rosana mendelik karena sudah mencekal tangan Vegas dan mau membanting nya, namun tidak kuat.

"Dengan kekuatan seperti ini kau hanya bisa membanting nyamuk." hina Vegas merogoh kedalam handuk.

"Lepaskan aku!" Rosana ingin lari, karena usaha nya membanting Vegas gagal.

"Tidak akan!" Vegas mencekal erat tubuh Rosana.

Yang di cekal sudah tidak bisa lagi mau kemana mana, bahkan saat tangan Vegas membuang handuk yang Rosana pakai. kembali wanita ini merasa terhina, sebab dia mengingat bagai mana saat Andri memperkosa nya malam itu.