(Cerita dewasa🌶️)
Kisah ini, berawal dari kejadian di mana Silvia di kepun dan buru oleh keluarga besar seorang ketua Mafia, lalu mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya....
Kemudian ia diberih kesempatan kedua untuk hidup kembali, merasuki tubuh seorang menantu yang tak diinginkan....
Mau tau kisah selanjutnya?
yuk...silahkan mampir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26¹
...Sepanjang perjalanan pulang, air mata Silvia tak henti-hentinya mengalir. Ia diliputi kebahagiaan yang mendalam setelah berhasil membalaskan dendam sang kakak kepada orang-orang yang telah menyakitinya....
Aku berhasil, Kak. Aku berhasil... Kuharap Kakak tenang di sana. Dan maafkan aku, maafkan aku telah melakukan hal buruk pada tubuh Kakak. Maafkan aku, batin Silvia terisak dalam dekapan Antonio.
...Ya, setelah masuk ke dalam mobil, Antonio tetap menggendong Silvia dan memangku istrinya itu layaknya seorang bayi yang tak berdaya....
"Sayang, sudahlah, jangan menangis lagi. Aku akan menangani semuanya, percayalah," bujuk Antonio lembut, mengira Silvia menangis karena pernikahan Leon yang hancur.
"Aku tidak apa-apa, hanya terbawa emosi," jawab Silvia sambil mengusap sisa air matanya.
"Sayang, sekarang semua orang sudah tahu bahwa kamu adalah istriku. Mulai besok, kamu akan tinggal di mansion utama," putus Antonio seraya mengecup kening Silvia dengan lembut.
"I-iya, baiklah," sahut Silvia dengan nada ragu dan sedikit terbata-bata.
...🔥🔥🔥🔥🔥...
...(FLASH BACK ON)...
...Setelah mendapatkan bukti operasi keperawanan yang dilakukan Tamara, tiba-tiba ponsel Silvia berdering, panggilan masuk dari detektif sewaannya....
"Halo," sapa Silvia setelah menjawab panggilan.
"Ya, halo, Nona Silvia. Sepertinya saya mengenali Nona Tamara," ujar detektif dari ujung telepon.
"Anda mengenalnya dari mana?" tanya Silvia, mengerutkan kening dengan tatapan menyelidik.
"Nona Tamara sering terlihat keluar masuk apartemen tetangga saya yang bernama Jack," jawab sang detektif.
"Lalu?" Silvia menunggu dengan rasa ingin tahu yang semakin besar.
"Kebetulan sekali, saya mengenal Jack. Dia memang pria yang suka 'jajan' dan sering membawa wanita berbeda-beda ke apartemennya. Setelah itu, Jack gemar merekam video saat mereka berhubungan, lalu memamerkannya kepada teman-teman kuliahnya," jelas sang detektif.
"Kalau begitu, bisakah Anda mencari video dirinya bersama Tamara?" pinta Silvia dengan nada memerintah.
...Detektif itu terdiam sejenak di ujung telepon, membuat Silvia merasa kesal. Ia paling tidak suka diabaikan saat sedang berbicara....
"Dengar," ucap Silvia dengan nada tegas, "aku akan membayarmu 10 juta untuk mendapatkan video itu. Bagaimana?"
"Baiklah, Nona Silvia. Anggap saja sudah beres," jawab sang detektif dengan sigap.
"Bagus. Aku tunggu hasilnya," kata Silvia sebelum mengakhiri panggilan.
...Beberapa hari kemudian, Silvia menerima rekaman video yang diinginkannya. Ia lalu meminta seorang pelayan untuk menukar video romantis yang telah disiapkan Tamara dengan video panas tersebut. Tak lupa, ia juga menugaskan pelayan lainnya untuk mengantarkan amplop berisi bukti operasi keperawanan Tamara kepada Leon setelah kebusukan wanita itu terbongkar....
...(FLASH BACK OFF)...
...🔥🔥🔥🔥🔥...
...Setibanya di mansion, Antonio keluar dari mobil sambil menggendong Silvia dan berjalan masuk, diikuti Leon dari belakang. Mereka langsung menuju ruang tamu. Dengan penuh kehati-hatian, Antonio membaringkan Silvia di sofa. Pemandangan itu sontak membuat Leon geram dan menatap tajam ke arah ayahnya....
"Bagaimana bisa Papa menikahi mantan istriku? Apa semua wanita di dunia ini sudah habis? Lagipula, Mama baru meninggal satu bulan, Pa! Dan Papa sudah punya istri lagi. Aku curiga, apa Papa sengaja membunuh Mama supaya bisa bersama wanita sialan itu?!" tuduh Leon dengan nada penuh amarah.
Plak!
"DIAM KAMU! Cukup menghina Silviana! Sekarang dia adalah ibu sambungmu!" tegas Antonio seraya menampar Leon dengan keras, meninggalkan jejak telapak tangannya yang besar di rahang kokoh putranya.
"Dia bukan ibuku! Camkan itu!" tekan Leon dengan air mata berlinang, menatap Antonio dengan sorot mata penuh kebencian.
"Cukup, Antonio... Leon..." Silvia akhirnya membuka suara. Ia bangkit dari sofa dan menghampiri kedua pria yang saling bertukar tatapan sengit itu.
"Ayahmu tidak bersalah dalam hal ini. Akulah yang menggoda ayahmu," ungkap Silvia dengan nada tenang namun penuh penekanan.
"Sudah kuduga! Wanita murahan tetaplah murahan!" maki Leon sambil tersenyum sinis menatap Silvia dengan penuh penghinaan.
"Murahan?" Silvia mengepalkan tangannya kuat-kuat. Lalu, ia berjalan menuju sofa, meraih tas tangannya, dan mengirimkan rekaman video CCTV mansion dan kejadian pembunuhan yang dilakukan Tamara ke ponsel Antonio dan Leon.
Tring!
...Suara notifikasi pesan masuk terdengar serentak dari ponsel Antonio dan Leon....
"Buka pesan itu," perintah Silvia dengan tatapan tajam tertuju pada Leon, "dan saksikan sendiri kekejaman yang dilakukan oleh wanita yang kalian puja itu."
...Antonio dan Leon pun serempak merogo ponsel mereka dari dalam saku celana dan memutar video yang dikirimkan Silvia....
...Mata Leon dan Antonio membelalak sempurna menyaksikan kekejaman yang dilakukan oleh istri mereka masing-masing. Dalam video itu terlihat jelas bagaimana Silviana dipaksa makan dari mangkuk bekas anjing peliharaan Leon. Kemudian, Devian dengan sengaja mengambil air dari dalam toilet dan memaksakannya untuk diminum oleh Silviana. Tak hanya itu, Silviana juga mengalami siksaan fisik secara bergantian dari Devian dan Tamara, hingga akhirnya Tamara memutuskan untuk meracuninya....
"Di mana letak kesalahanku?! Aku dipaksa menikah denganmu dan itu bukan kemauanku! Aku juga korban, bangsat!" jerit Silvia histeris sambil terisak.
"Sayang, maafkan aku... a-aku sungguh tidak tahu soal ini," bujuk Antonio lembut, berusaha menenangkan Silvia yang tengah dilanda tangis.
"Benar-benar kurang ajar wanita sialan itu, Tamara! Aku tidak menyangka, di balik sifat lembutnya, dia bisa melakukan hal sekeji ini!" umpat Leon sambil menjambak rambutnya sendiri dengan frustrasi.
"Leon, pastikan dia masuk penjara dan jangan biarkan dia lolos! Aku akan menenangkan Silviana sebentar," perintah Antonio seraya menggendong paksa Silvia yang masih menangis dan meronta, membawanya masuk ke kamar tamu, lalu mengunci pintunya.
"Tamara, aku tidak akan melepaskanmu!" geram Leon sebelum berbalik dan berjalan cepat menuju pintu mansion. Ia segera masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan kediaman itu dengan amarah yang membara.
...Sementara itu, di dalam kamar, Antonio dengan sabar berusaha membujuk Silvia yang terus menangis histeris dan sulit ditenangkan....
"Dendamku sudah selesai. Silakan jika kamu ingin melaporku ke polisi, aku tidak peduli. Antonio, mari kita bercerai," ucap Silvia dengan air mata yang terus mengalir, menatap Antonio dengan sorot mata dingin dan penuh tekad.
"Apa katamu? Cerai?!" Antonio tersentak, emosinya ikut terpancing mendengar ucapan Silvia. Dengan kasar, ia meraih lengan Silvia dan menghempaskannya ke atas kasur.
Bruk!
"Kau milikku, Silviana! Milikku!" raung Antonio sambil menindih tubuh Silvia. Tanpa ampun, ia merobek semua kain yang melekat di tubuh wanita itu hingga tak tersisa.
...Antonio memaksa masuk tanpa persiapan, membuat Silvia meringis kesakitan. Namun, Antonio tak menggubrisnya dan terus menghujam tubuh Silvia tanpa jeda....
"Mau bercerai dariku? Sebaiknya pikirkan baik-baik sebelum membuatku jatuh cinta, Silviana, ugh..." ucap Antonio dengan nada dingin sambil terus bergerak maju mundur dengan gerakan cepat dan kasar.
"Antonio, hentikan... sakit," rintih Silvia dengan suara lirih.
"Diam, Silviana! Kau berani mempermainkanku, bajingan!" umpat Antonio dengan kasar. Ia memutar tubuh Silvia hingga telentang membelakanginya, lalu kembali menghujam tanpa persiapan.
"Akkkhhhh! Hentikan... sakit!" teriak Silvia, tubuhnya menegang karena rasa nyeri yang tak tertahankan.
"Aku akan memenuhi rahimmu dengan benihku, Silviana. Aku mencintaimu," bisik Antonio di telinga Silvia, terus bergerak maju mundur mengikuti iramanya sendiri sambil mengerang menikmati setiap sentuhan.
...Satu jam kemudian, Antonio mencapai klimaksnya. Ia membenamkan miliknya semakin dalam, berharap benih yang ia tanamkan akan tumbuh menjadi seorang bayi di rahim Silvia. Sementara itu, Silvia terkulai lemas dan langsung tertidur pulas....
"Tidurlah," bisik Antonio sambil mengecup kening Silvia dengan penuh cinta. Kemudian, ia menyelimuti tubuh polos Silvia yang penuh dengan jejak merah akibat perbuatannya.
...Antonio lalu mandi sebentar dan berganti pakaian di kamar lantai atas sebelum meninggalkan mansion....
...Setelah memastikan Antonio benar-benar pergi, Silvia yang sedari tadi berpura-pura tidur segera bangkit. Ia mengenakan kemeja dan celana milik Antonio, meraih tasnya, dan memesan taksi daring....
"Aku harus bergerak cepat sebelum dia kembali," gumam Silvia seraya bergegas keluar dari kamar tamu.
Setelah memastikan tidak ada pelayan di sekitar ruang tengah mansion, ia melangkah keluar.
...Silvia mempercepat langkahnya, tak menghiraukan panggilan dan kejaran salah satu pengawal Antonio dari belakang. Begitu berhasil keluar dari gerbang, ia langsung masuk ke dalam taksi daring yang sudah menunggunya dan pergi meninggalkan mansion menuju apartemennya....
(Bersambung)
aku suka Antonio semoga jadian Ama silvia
pakek pengaman Ndak...?
jadi Begini... tidak sesuai dengan harapan, Seharusnya Silvia itu karakternya Wanita kuat Ahli IT, Beladiri, Ahli menggunakan senjata api/pedang Terus punya anak buah dll
judulnya apa isinya apa 🤔
....🤔🤦 terus Masuk Rumah Sakit Apa papa Antonio tidak tahu kelakuan Anaknya ya, terus begitu keluar dari Rumah Sakit langsung Beli mobil, Belanja,ke Salon... Waaaah Sungguh ceritanya bikin Traveling ke mana-mana dan semakin bikin penasaran 🙅🙆💆