NovelToon NovelToon
La' Grande

La' Grande

Status: tamat
Genre:Tamat / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:995
Nilai: 5
Nama Author: Shan_Neen

Seorang penulis pemula yang terjebak di dalam cerita buatannya sendiri. Dia terseret oleh alur cerita yang dibuatnya, bahkan plot twist yang sama sekali tak terpikirkan sebelumnya. Penasaran kelanjutan cerita ini? Ikuti lah kisah selengkapnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan_Neen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Marlin tengah berada di dalam lift menuju meja kerjanya dilantai delapan belas.

Karena ulah Aiden, semua orang yang tadi berada di lobi, menatap Marlin dengan tatapan yang berbeda.

Bahkan beberapa diantaranya, tanpa segan membicarakan penilaian mereka terhadap gadis itu dengan seenaknya.

“Kau lihat tadi? Benar-benar menyebalkan. Gadis jelek seperti itu bertingkah seolah dia paling cantik,” ucap salah satu pegawai di dalam lift.

“Benar. Bukankah dia karyawan baru? Bisa-bisanya dia pamer kekasih kayanya disini,” sahut yang lain.

“Mungkin dia mau menyombongkan diri pada kita. Tapi, ku rasa pria tampan itu hanya kasihan pada si buruk rupa. Hahaha...,” timpal lainnya.

“Tepat. Kemungkinan besar seperti itu. Hahaha...,” balas yang lainnya.

Marlin nampak menghela nafas panjang, mendengar perkataan mereka yang menusuk, meski pelan namun terdengar jelas ditelinga.

Aiden, ini semua gara-gara kau, gerutu Marlin kesal.

Sesampainya di lantai delapan belas, Marlin segera keluar dari dalam lift, dan berjalan menyusuri lorong menuju ruangan tempatnya berkerja.

“Nona,” panggil seseorang tiba-tiba.

Marlin yang tak merasa terpanggil pun terus berjalan, hingga sebuah tangan meraih lengannya, dan membuatnya seketika berbalik.

Saat melihat sosok tersebut, Marlin cepat-cepat melepaskan lengannya, dan menutup mulut dengan kedua tangan sebelum sempat menjerit.

“Selamat pagi, Pak Wang,” sapa Marlin cepat, sembari membungkuk pada pria yang ternyata adalah Ethan Wang.

“Selamat pagi. Maaf sudah mengagetkan mu. Aku hanya ingin mengembalikan ini,” ujar Ethan.

Dia menyodorkan sebuah buku catatan yang familiar bagi Marlin.

“Oh... bukuku.... terimakasih,” seru Marlin seraya meraih benda tersebut cepat.

Dia terlihat sangat bersyukur, benda miliknya yang selalu ia bawa kemanapun akhirnya kembali.

Kenapa aku jadi seceroboh ini? batin Marlin.

“Maaf, aku sempat lancang melihat isinya. Apa itu hasil perbaikan dari rapat tim 4 kemarin?” tanya Ethan.

“Ah... iya, benar. Tapi, ini hanya dari sudut pandangku saja. Aku belum memperlihatkannya pada tim,” ucap Marlin.

“Sebaiknya kau segera ajukan. Karena kurasa, rancanganmu itu cukup bagus untuk dilakukan,” seru Ethan.

“Benarkah? Mungkin harus ku buat lebih baik dulu agar bisa diterima oleh tim,” sahut Marlin.

“Baiklah. Semoga sukses,” ucap Ethan.

“Terimakasih, Pak Wang,” sahut Marlin cepat, sembari membungkuk ke arah Ethan yang berlalu pergi.

...🐟🐟🐟🐟🐟...

Marlin hari ini terlihat begitu bersemangat. Kekesalannya kemarin karena ulah Lusy dan keisengan Aiden pagi tadi, kini hilang setelah bertemu dengan idolanya, Ethan.

Dia bahkan dengan berdendang ria pergi ke gudang, dan menemui penjaga disana.

“Maaf, Nona. Tapi benda yang kau cari sepertinya habis. Kami baru mengkonfirmasi penjaga lain, ternyata ada yang lupa mencatat pengeluaran dibuku gudang,” ungkap si penjaga gudang yang menggantikan Howard.

“Lalu, kira-kira kapan akan kembali di stok?” tanga Marlin.

“Kami akan membuat daftar pengajuan barang habis dan juga permintaan baru kepada perusahaan. Mungkin minggu depan, atau paling cepat akhir pekan ini,” jawab si penjaga gudang.

“Baiklah. Ini nomer ponselku. Tolong hubungi aku nanti,” seru Marlin.

Dia pun kembali ke dalam kantor, dan melaporkan hal itu kepada Lusy.

Meski malas, namun Marlin harus tetap profesional. Dia ingat perkataan Ethan untuk mencoba menunjukkan hasil pemikirannya kepada tim, karena menurut pria tersebut, dia cukup berbakat.

Sesampainya di lantai delapan belas, Marlin segera memberikan kembali sebuah map kepada Lusy, yang berisikan laporan hasil investigasinya di gudang.

“Hampir semuanya ready stock. Hanya satu barang lagi yang belum tersedia dan kemungkinan baru ada minggu depan,” jelas Marlin.

“Ehm... apa kau sudah mengamankan barang-barang di daftar ini? Aku tak mau kalau sampai hari pengerjaan tiba, ternyata semuanya sudah diambil tim lain,” seru Lusy.

“Sudah ku pastikan semuanya aman. Kau bisa pegang kata-kataku,” sahut Marlin mantap.

Lusy nampan tidak suka dengan sikap percaya diri juniornya, si gadis berambut keriting itu.

“Baiklah. Kita lihat saja nanti,” tantang Lusy.

“Kalau tidak ada lagi, aku akan kembali ke mejaku,” ucap Marlin.

Dia undur diri dan kembali ke tempatnya. Marlin nampak kembali membuka buku catatannya, dan membuka sebuah aplikasi planner 5D home and decor yang ada di komputernya.

Marlin mulai membuat rancangan perbaruan sesuai hasil rapat sebelumnya, karena sepertinya tim mereka masih belum berhasil menemukan solusi dari permintaan tim perencanaan.

Dia terlihat begitu serius, bahkan tanpa sadar jam makan siang hampir terlewat.

Kring... kring....

Sebuah dering dari ponsel membuatnya menghentikan aktifitas, dan mengalihkan fokus Marlin dari layar komputer.

Keningnya mengkerut saat melihat sebuah nama yang tak asing, namun dia tak merasa pernah menyimpannya.

Marlin pun menggeser tombol hijau ke kanan, dan mendekatkan benda pipih tersebut ke telinga.

“Halo, Aiden,” sapa Marlin.

“Apa kau sudah makan?” tanya Aiden.

Marlin melihat jam kecil di atas meja, dan baru menyadari jam makan siangnya sudah lewat beberapa saat yang lalu.

“Sepertinya aku sudah tidak sempat pergi ke cafetaria,” gumamnya lirih pada diri sendiri.

Dia kembali fokus pada ponselnya dan Aiden di seberang.

“Aku akan makan bekal dari ibuku nanti. Sekarang masih ada yang perlu ku kerjakan. Ada apa kau bertanya? Jangan bertingkah baik padaku. Aku masih kesal denganmu, mengerti,” ujar Marlin kesal.

“Hahaha... maafkan aku. Aku hanya ingin membantumu agar lebih bisa dikenal orang,” ungkap Aiden.

“Bahkan tanpa bantuanmu tadi pagi, aku sudah cukup menarik perhatian dengan gayaku. Paham?” sahut Marlin ketus.

“Baiklah... baiklah... aku minta maaf. Jangan marah lagi, oke,” bujuk Aiden.

“Menyebalkan. Aku harus kembali bekerja. Ada yang harus aku selesaikan secepatnya,” ungkap Marlin.

“Baiklah, aku tak akan mengganggumu. Selamat bekerja. Jangan lupa makan siangmu,” sahut Aiden.

Gadis itu memutus sambungan, dan meletakkan benda tersebut kembali ke atas meja.

Dia mengambil tas bekal makan siangnya. Marlin membukanya dan menyantap makanan itu, sambil kembali fokus pada layar komputer.

...🐟🐟🐟🐟🐟...

Ditempat lain, seorang pria terlihat terkekeh, sambil meletakkan ponselnya di atas meja sebuah restoran.

“Apa yang membuatmu begitu senang hari ini, hah?” tanya seorang pria yang baru datang menghampiri pria tadi.

“Oh... Daanish. Kau sudah datang,” sapa pria yang tak lain adalah Aiden.

Daanish duduk berhadapan dengan Aiden, yang masih terkekeh kecil. Dia terheran-heran saat memperhatikan sang florist.

“Ada apa antara kau dan pegawai baru yang unik itu?” tanya Daanish tiba-tiba.

Aiden pun menyudahi kekehannya dan tersenyum ke arah Daanish.

“Ah... jadi kau melihatnya juga. Yah... bukankah sudah ku katakan waktu itu? Dialah badutku,” ucap Aiden sembari mengangkat sebelah sudut bibirnya.

“Apa dia tau siapa kau?” tanya Daanish.

Aiden mengedikkan bahunya santai, sembari meneguk red wine yang sudah tersaji di meja.

“Entah dia terlalu polos, atau mungkin bod*h untuk tau siapa aku. Bukankah selama ini aku sama sekali tak terekspose media?” ucap Aiden.

“Aku sarankan, kau jangan terlalu meremehkan orang lain. Kau bahkan tak tau seberapa jauh dia mampu lari,” ujar Daanish.

“Yah... kita lihat saja nanti,” sahut Aiden tak peduli.

Bersambung▶️▶️▶️▶️▶️

Jangan lupa like, komen, rate dan dukungan ke cerita ini 😄🥰

1
Evelyne
haiii... awal yg bagus... cuuusss... kita lanjut... apakah semakin seru di part selanjut nya...☺️🤗
🐌KANG MAGERAN🐌: semoga suka ya kak 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!