NovelToon NovelToon
Rian Dan Tuyul Sekond

Rian Dan Tuyul Sekond

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Playboy / Pemain Terhebat / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin / Kultivasi Modern
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: bang deni

Rian seorang remaja miskin secara tidak sengaja mendapatkan sebuah botol antik yang mengurung mahluk gaib yang di kutuk oleh gurunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pedang mutiara Naga Phoenik

Waktu terus berjalan, rutinitas yang Rian kerjakan masih seperti dulu,  sekolah  dan bekerja,  hanya saja kini ia pun melatih Dini dan Dina di temani oleh Meymey,  Rian pun kini telah bisa mengobati penyakit dengan akupunktur yang di pelajari nya dari Babah Hong,  sementara Ajia kini jarang keluar rumah semenjak ada televisi dan ps di rumah ,

" kak main bola yuk??" Ajak Ajia dia bosan juga maen sendiri.

" Ayo " karena sedang santai Rian menemani Ajia bermain ps, Ajia awalnya sangat senang bermain dengan Rian , tapi karena kalah terus Ajia mulai cemberut. Setelah beberapa kali kalah Ajia menyerah.

" ha ha ha " Rian tertawa melihat muka kesal Ajia karena kalah terus .

" nyari pedang di mana yah Ajia?" Tanya Rian ia ingin menggunakan pedang asli agar bisa melatih jurus pedangnya.

" coba di pasar barang antik kak, nanti Ajia bantu dech" ucap Ajia.

" kira kira apa kakak bisa pake pedang terbang nantinya" Tanya Rian ragu

" kalau kakak dapat pedang pusaka mungkin bisa dengan tenaga dalam kakak sekarang tapi kalau kakak dapat pedang biasa kakak harus nunggu sampai tenaga dalam kakak tingkat ke 12 , " ucap Ajia panjang lebar.

" pertama kakak bersama Meymey dan si kembar itu naik 2 tingkat , tapi sekarang kok ga naik naik yah??" Tanya Rian lagi

" makin tinggi tingkatan nya makin susah buat naiknya kakak, harus sabar" saran Ajia

" ya sudah kakak akan sering rajin berlatih teknik pernapasan ,eh sparing yuk?" Ajak Rian

" yakin kak, mau ngajak sparing aku" Ajia nyengir" Ayo kita keluar

Kini Ajia dan Rian saling berhadapan,  sangat tidak sepadan Rin yang tinggi 175 dan Ajia yang tingginya hanya sepinggang Rian.

Hiiiaat

Rian melancarkan serangan dengan pukulan sakti yang di pelajari dari buku perpustakaan,  Ajia hanya tersenyum tipis meremehkan serangan Rian

Plak

Dengan enteng Ajia menangkis serangan Rian.

" huh lemah" Ejek Ajia membuat Rian panas, Rian kembali menyerang dengan  perpaduan gerakan jurus pedang dan ilmu meringankan tubuh, tapi tetap saja Rian tak bisa menyentuh ajia,

Rian ngos ngosan setelah beberapa jam sparing dengan Ajia, keringat pun sudah mengalir deras seperti abis mandi saja.

Ha ha ha, payah kakak " ledek Ajia.

" dah ah, kakak mau istirahat capae" Rian kembali berlatih pernapasan karena merasa ada hawa panas yang ia rasakan di dantian nya. Dan tak lama

Kraaak

Kini Rian naik tingkat ke level 9 , Rian terus berlatih menstabilkan tenaga dalamnya yang baru naik.

" Wah selamat kakak " Ajia tersenyum senang melihat kenaikan Rian,

" terima kasih Ajia" ucap Rian tulus. " Besok hari minggu kita cari pedang yah," ajak Rian, Ajia menganggukan kepala.

¤¤¤¤

Minggu pagi Rian sudah siap untuk ke pasar barang antik, sebelumnya ia akan mampir dulu ke toko Babah Hong untuk meminta izin pada Babah Hong.

" hei ko, udah ganteng aja" Meymey nyambut Rian yang datang

" he hehehe,  Babah ada Mey, aku mau minta izin ke Babah ?" Tanya rian

" ada di dalam sedang sarapan,  emang mau kemana ko, aku ikut ya??" Pinta Meymey

" aku mau ke pasar barang antik , kamu tau tempatnya??" tanya Rian

" tau ko, Babah sering ngajak aku kesana, emang koko mau nyari apa??" Tanya Meymey lagi

" nanti aku ceritain sambil minta izin ke babah " ucap Rian sambil melangkah masuk ke dalam rumah. Meymey cemberut di tinggal Rian bergegas ia menyusul Rian

" Assalamualaikum " ucap Rian, ia melihat Babah Hong sedang menikmati secangkir teh.

" Waalaikum salam,  eh Yan, pagi amat ada apa??" Tanya Babah Hong

" begini Bah, Rian mau minta izin, ga kerja hari ini, Rian mau nyari sesuatu di pasar barang antik Bah" Jawab Rian, sementara Ajia sudah berkeliling di sekitar rumah Babah Hong.

" emank kamu mau nyari apa??" Tanya babah Hong.

" Rian mau nyari pedang bah, Rian lagi berlatih pedang, jadi butuh pedang yang sesuai" ucap Rian, Babah Hong tersenyum

" Babah punya koleksi pedang, coba kamu lihat aja ada yang cocok ga??" Ucap babah Hong dan mengajak Rian ke ruang belakang yang ternyata ada ruangan yang biasa di pakai berlatih,Rian baru tahu kalau ada ruangan seperti itu di belakang rumah Babah Bong.

" itu coba kamu lihat  ada yang cocok ga" babah hong menunjuk rak di mana terpajang begitu banyak pedang . Ajia mendekat ke susunan pedang, sedang Rian memperhatikan dengan melihat aura yang di pancarkan oleh pedang pedang itu. Pandangan Rian terkunci pada pedang yang tergeletak di sudut tanpa penyangga,  aura nya terlihat berwarna putih kemasan,  sedang pedang yang lain hanya rata-rata berwarna biru . Rian berpura-pura pura memilih beberapa pedang yang berwarna biru ada satu yang menarik minat Rian, karena ukiran naga di gagang pedang , setelah melihat beberapa Rian mengambil pedang yang tergeletak tak terurus, Babah Hong bingung melihat Rian malah memilih pedang yang hampir di buang olehnya.

Rian mencabut pedang itu dari sarungnya,  tek terlihat bagus karena badan pedang berkarat, ada ukiran naga dan burung phoneik yang samar terlihat di antara karat pedang.

" itu pedang kurang bagus Yan, pilih yang lain saja, itu tadinya mau Babah buang,  Babah Hong mengambil pedang dengan ukiran naga yang tadi di lihat Rian, ini aja buat kamu, itu tolong bantu buang saja, " ucap babah hong,  Rian tentu saja senang,  mendapatkan dua pedang sekaligus,

" terima kasih Bah" ucap Rian tulus

" euit nanti dulu, kamu harus menunjukkan jurus pedang kamu dulu" ucap Babah Hong" Rian tersenyum canggung ia malu untuk memperlihatkan jurusnya

" udah ko anggap aja sedang berlatih " meymey memberi semangat,  Rian melirik ke arah Ajia, Ajia mengangguk mengizinkan

Rian berdiri di tengah ruangan berlatih,

Wuss

Angin mendadak berhembus saat rian mengalirkan tenaga dalam pada pedang dan pedang itu berpendar biru

Babah Hong yang melihat itu kaget, karena hanya yang sudah mencapai tenaga dalam tingkat tinggi yang bisa melakukan itu.

Rian bergerak dengan gesit jurusnya mantap dan bertenaga setiap gerakan Rian cahaya biru berpendar indah,  Meymey terpesona untung ia merekam gerakan Rian dari awal .

Babah Hong bertepuk tangan ia sangat mengagumi jurus yang Rian tunjukkan.

" Wah hebat Yan, babah saja tak bisa melakukan jurus dengan penuh tenaga seperti itu?" Ucap Babah Hong.

" hanya kebetulan bah, mungkin jurus dan pedangnya cocok jadi terlihat seperti itu " Rian merendah, " maaf Bah, apa Babah yakin mau membuang pedang ini??" Tanya Rian

" ia buang saja, itu pemberian seorang pengemis tua , dia pingsan di depan toko , setelah Babah tolong dia memberikan pedang itu" jawab Babah Hong

" abah ga menyesal nantinya ?" Kata Rian memastikan

" ga Yan, emang kenapa??" Babah Hong penasaran , Rian menggigit ujung jarinya dan meneteskan darahnya pada bilang pedang

Wuush,

Sinar kemilau memancarkan dari badan pedang saat darah Rian menetes dan di serap oleh pedang itu, perlahan karat pada pedang rontok menampilkan tubuh pedang yang indah dengan hiasan Mutiara, Naga dan burung Phoenik.

Babah Hong tercengang melihat itu, karena hanya benda pusaka zaman kuno yang bisa menghasilkan cahaya kemilau seperti itu,  dan aura yang di pancarkan oleh pedang itu terasa nyaman bukan menekan.

" selamat kakak,  ini pusaka pedang Mutiara Naga Phoenik " ucap Ajiia , Rian memperhatikan badan pedang memang terdapat ukiran Naga dan burung Phoenik yang sedang mengejar sebuah mutiara,  nampak hidup seolah nyata.

" kamu tahu asal usul pedang ini Ajia?" Tanya Rian dengan telepati nya.

" kalau tidak salah ini milik seorang raja di negeri Cina, ia pernah ke mari dan di khianati,  aku tak menyangka bila pedang ini tertinggal di sini." Tutur Ajia .

Babah Hong mendekat

" apa kamu tau dari awal tentang pedang ini ya?" Tanya Babah Hong ,

" tidak bah, hanya saja aku merasa ada yang misterius di pedang ini" ucap Rian.  Babah Hong   mengangguk

" itu berarti berjodoh dengan mu, aku yang sudah beberapa tahun pun tak bisa mengungkapkan misteri pedang itu" ucap Babah Hong.

" terima kasih banyak bah"

" ko jadi ga ke pasar barang antik nya?" Tiba-tiba Meymey bertanya.

" jadi , Bah saya ke pasar barang antik dulu , ini saya titipkan dulu di sini." Pamit Rian kemudian

" ya hati hati,  pasar barang antik banyak penipu kita harus jeli memilih barang." Ucap Babah Hong menasihati Rian.

Jarak antara pasar barang antik dan toko babah hong lumayan jauh,  20 menit dengan memacu motornya Rian dan Meymey baru sampai di pasar itu.

1
Shidqia Rahma
seru kocak jg cerita nya uda mulai semangat membacanya suka ma ryan yg mau belajar apa aja
Blue Angel: terima kasih kak
total 1 replies
Blue Angel
nice
Ken ZO
Gak sabar nunggu kelanjutannya thor, semoga cepat update ya 😊
Blue Angel: siap insya Allah tiap hari up 2 bab
Blue Angel: terima kasih suportnya
total 2 replies
Alan
Terima kasih penulisnya!
Blue Angel: terima kasih kembali
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!