NovelToon NovelToon
Pesona Janda Kembang

Pesona Janda Kembang

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Trauma masa lalu
Popularitas:446.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: nona manis

Warning!!!
ini hanya sebuah cerita kayalan belaka, bukan area bocil, jika tidak suka silahkan skip.

Tolong juga hargai karya ini dengan memberikan LIKE untuk mengapresiasi karya ini, VOTE atau GIFT sangat berharga buat kami para penulis, terima kasih sebelumnya.

-------

Berkali-kali mengalami kegagalan dalam pernikahan membuat seorang janda muda yang umurnya belum genap 24 tahun nan cantik jelita bernama Sisilia Aramita memutuskan untuk tidak akan menikah lagi seumur hidupnya. Meskipun statusnya janda namun ia masih tatap perawan.

Ia sudah bertekat, jika menemukan pria yang menurutnya tepat ia akan menyerahkan dirinya pada orang itu dan hanya akan menjalani hubungan tanpa ikatan pernikahan.

Hingga ia bertemu dengan seorang pengusaha tampan bernama Jackson Duran, yang membuat dunianya jungkir balik.

Apakah Jackson bisa merubah pendirian Sisilia untuk mau menikah kembali ataukah ia akan gagal mendapatkan cinta Sisilia.

Yuk simak bagaimana kisah mereka berdua...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Servis memuaskan

Di kota kelahiran Sisil, beberapa hari ini papanya Sisil tampak resah. Beberapa minggu terakhir Hendra sering mendatanginya dan mengatakan akan mencari Sisil sampai ke ujung dunia sekalipun.

Sampai saat ini Tuan Johan juga belum mengetahui keberadaan Sisil. Nyonya Martha pun juga diam, ia tidak mengatakan pada siapapun jika ia mengetahui keberadaan Sisil.

Ia masih merasa kawatir, karena Sisil masih belum pulih dari traumanya. Bahkan pada suaminya sendiri, Nyonya Martha tak menceritakan jika ia kadang menelpon Sisil dan mengetahui keberadaan Sisil.

Malam ini papanya Alan dan mamanya Alan mendatangi rumah Johan, mereka ingin menjenguk sahabat mereka itu. Sudah lama mereka tak mendengar kabar tentang papanya Sisil.

"ada apa Jo?" tanya Tuan Dedy saat berada di ruang tamu

"Hendra datang menemuiku lagi..." ucap Tuan Johan tatapannya menerawang jauh

"untuk apa dia datang? Bukankah Sisil sudah pergi? Tak ada alasan bagi dia untuk mendatangimu lagi"

"sebelum aku hancur, dia tak akan menyerah Ded..."

"aku kira setelah ia berhasil membawa mamanya Devi pergi dia akan berhenti, ternyata ia masih mendendam padamu"

"aku hanya kawatir dengan keadaan Sisil, pasti saat ini dia sangat membenciku" ucap Tuan Johan dengan nada sendu

"kamu tenang saja Sisil sekarang baik-baik saja, setidaknya sementara waktu dia akan aman" ucap Mamanya Alan tenang

Semua menatap pada Nyonya Martha, dengan tatapan penuh tanda tanya. "apa yang aku tidak tahu ma..." ucap Tuan Dedy

"aku tahu keberadaan Sisil, dan kini ia baik-baik saja, jangan menanyakan padaku dimana dia, karena sampai kapan pun aku tidak akan memberitahu siapapun" ucap mamanya Alan dengan satu sudut bibirnya terangkat.

"malam itu aku tahu Sisil pergi dari rumah dan aku membiarkannya, aku ingin dia pergi sejauh mungkin agar tak ada yang bisa menemukannya"

Tuan Dedy hanya menghela nafasnya, hanya karena masalah wanita, orang yang dulunya bersahabat akhirnya bermusuhan.

.

Masih di kota yang sama, di sebuah rumah besar yang terlihat sangat mewah. Seorang pria paruh baya sedang menikmati malam panas dengan seorang wanita yang lebih muda darinya bahkan jauh lebih muda.

"ahh...papa....lebih cepat...aku hampir sampai...."

"aku juga hampir sampai....ahhkkhhh...."

Mereka berdua akhirnya mencapai pelepasan mereka. Tubuh pria itu pun ambruk di samping wanita itu. Nafas mereka masih tersengal-sengal.

"pa...Hera ingin dibelikan mobil keluaran terbaru..." rayu wanita itu yang tak lain adalah Hera dengan membelai dada papa tirinya membuat pola abstrak di dada pria itu.

Hasrat yang tadinya sudah mulai menurun, akhirnya kembali dirasakan oleh pria bernama Hendra itu. Ia pun mengungkung kembali tubuh sintal Hera "akan papa belikan besok, tapi...malam ini kamu harus melayani papa sampai puas...." Hendra menghujamkan lagi benda tumpul yang sudah bangun lagi itu pada milik Hera dengan gerekan sedikit kasar.

"aahhkkhhh...baiklah pa...malam ini Hera milik papa..." ucap wanita itu.

"selamanya kamu milik papa...kamu harus membayar semua yang telah aku lakukan untuk kalian..." Hendra menghujamkan milikknya dengan kasar, namun Hera sangat menikmatinya, hanya dengan papa tirinya itu ia bisa merasakan kepuasan berkali lipat dibandingkan dengan pria-pria lain yang pernah dikencaninya.

"dan untuk anak bodoh itu...kamu harus melakukan apapun...agar bisnis keluarganya jatuh ke tangan papa"

"iya pa....akkhh...akhh..." Hera tak mampu lagi menyelesaikan ucapannya, ia dihujami kenikmatan bertubi-tubi.

Setelah berkali-kali mencapai puncak dan membuat Hera kelelahan dan tak mampu lagi melayaninya, Hendra mencabut miliknya dari inti Hera. Hendra pun memakai pakaiannya dan berjalan keluar dari kamarnya.

Semua anak buahnya telah menunggu di ujung tangga. Semua tertunduk melihat bosnya yang baru saja keluar dari kamarnya dan menuruni tangga. Para anak buah itu setiap hari disuguhkan suara-suara erotis dari bos dan wanita-wanita yang dibawanya ke dalam rumah itu. Apalagi jika Hera sedang berada di rumah itu, bosnya akan lebih lama berada di dalam kamarnya.

"bagaimana apa kalian sudah menemukannya?" ucap Hendra duduk di sofa sambil menghisap batang nikotin.

"belum tuan...Nona Sisil seperti hilang ditelan bumi, anak buah tuan Johan pun sudah menyerah mencarinya" ucap orang kepercayaan Hendra

"cari dia sampai dapat...aku tidak peduli sampai ke lobang semut sekali pun kalian harus cari!" ucap Hendra sambil mematikan rokok yang ia hisap "apa Lia sudah datang?"

"sudah bos...dia sudah berada di ruang kerja anda" ucap orang kepercayaan Hendra.

"bagus...jangan ada yang mengganggu! Jika ada yang berani maka aku pastikan kalian tinggal nama" Hendra berjalan ke ruang kerjanya yang berada di ujung ruangan itu.

Dan tak lama setelah Hendra masuk ke sana, suara-suara erotis itu mulai terdengar bersahut-sahutan.

"bos benar-benar nggak punya rasa lelah...tiga jam lebih bersama Nona Hera, dan sekarang bersama Lia" ucap salah satu anak buahnya

Kemudian mereka pun keluar dari rumah besar itu, dan melanjutkan pembicaraan mereka di kebun belakang milik Hendra.

"tapi memang sepertinya servis Nona Hera sangat memuaskan, bos betah berlama-lama dengannya" ucap anak buah yang lain

"sstt....servis Nona Hera memang memuaskan...benar-benar bikin ketagihan" ucap orang kepercayaan Hendra

"memangnya kamu sudah pernah?" ucap anak buah yang lain

"Nona Hera pernah menggodaku sewaktu aku disuruh mengantar ke apartemennya, dhuh...benar-benar...dua jam lebih dia sanggup" ucap orang kepercayaan Hendra itu

"tapi kenapa bos masih mencari Nona Sisil ya...kan sudah punya banyak yang memuaskannya" ucap anak buah yang lainnya lagi

"beda...Nona Sisil masih muda...masih ting...ting...pasti lebih menggigit" ucap orang kepercayaan Hendra

Mereka pun tergelak, membicarakan soal ranjang bosnya yang tiada hari tanpa suara-suara erotis. Dan yang sering melayaninya adalah Lia, mantan pembantu di rumah besar itu.

Namun jika Hera berada di rumah, Hendra selalu menuntaskan hasratnya pada Hera, tanpa mengenal waktu dan kadang tak tahu tempat.

Hera terpaksa melakukan itu karena balas budi pada Hendra, karena Hendra ia bisa lahir memiliki keluarga yang utuh. Dari kecil ia sudah mengetahui jika dirinya bukan anak kandung Hendra, anak kandung Hendra hanya Harlan yang pernah dihajar sampai babak belur oleh Sisil.

Sebagai balas budinya, Hera menyerahkan dirinya pada Hendra. Saat Hera berumur enam belas tahun, Hendra merenggut kesucian Hera, dan sejak saat itu Hera jadi pemuas nafsu bejat Hendra dan Hera pun menikmatinya bahkan kadang terang-terangan di depan mamanya. Mamanya Hera tak bisa berbuat apa-apa karena ia menyadari posisinya dan akhirnya meninggal dunia karena menderita kanker serviks.

Hingga kini Hera telah berumur dua puluh tujuh tahun, masih menjadi budak **** Hendra. Hendra yang memang menderita kelainan hiperseks selalu melampiaskan hasratnya pada Hera, atau dengan wanita-wanita lainnya. Sampai akhirnya Hera memutuskan pergi ke ibukota menjadi model yang telah ia rintis di kota kecil itu.

.

.

B e r s a m b u n g

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca ya gaes...pencet like dan jangan lupa komen-komen juga ya..

1
Anonymous
bgsss
gian 305
sisil itu munafik N lebay.... alasan trauma tp ena ena mau
Sri Ratmini
Luar biasa
Dea Dea
Buruk
pebri hastuti
Luar biasa
Ita rahmawati
ternyta blm sempet nikah
Ita rahmawati
baru baca tp kyknya bagus jd lanjuuuuttt
yusri sukiyatman
Luar biasa
Patrisia Seli
sisil ceroboh bikin tensi naik
Patrisia Seli
sisil yg bodoh
Ayudah
Ceritanya bagus Kak... marathon baca ini
Siti Nur M. Yahya
bagus 👍
Tika Panda
good
Kalsum
lanjut
Kalsum
dag dig dug
Kalsum
kasihan dery kenapa nadia gk mau kasi kesempat ke dua
Kalsum
sisil hamil
Kalsum
huuu seru dan tengang
Kalsum
jgn pisah nadia
Kalsum
waoooo dag dig dug
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!