Clara seorang gadis cantik yang ingin menuntut balas atas kematian keluarga nya ,yang di lakukan oleh sahabat ayah nya sendiri dan untuk melancarkan aksi nya dia mendekati anak bungsu dari pembunuh itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Mendengar perkataan Clara ,Rendi pun menanyakan keberadaan pak tua itu
" Jadi orang tua itu masih ada di rumah lama kita itu lara ? " tanya Rendi sambil melihat ke arah adik nya itu
Clara hanya mengangguk kan kepala nya saja sambil menatap wajah Abang angkatnya itu
"Apa saja yang dia ceritakan kepada mu lara ? " Ujar Rendi lagi
" Dia belum cerita apa apa bang karena lara langsung meninggalkan diri nya " ujar Clara menjelaskan
" Baik lah habis sarapan ini kita ke rumah itu dan jangan lupa bawakan makanan buat bapak tua itu ,sekali lagi abang ingat kan kalau mau bergerak atau mendekati sindikat itu kabari Abang biar abang tahu kamu ada di mana " ujar Rendi mengingatkan adiknya itu
" Bang "
" Ya ada apa Clara " ujar Rendi sambil meletakkan gelas nya di meja
" Tiga hari lagi lara akan menghadiri acara pernikahan abang nya Miko ,dan lara sudah menyanggupinya karena lara ingin tahu siapa Jimmy ayah nya Miko itu " ujar Clara memberi tahukan abang nya
Rendi hanya mendengarkan perkataan Clara sambil menatap wajah adik nya itu
" Bang Rendi lara tidak mau menunda nunda lagi sudah beberapa bulan lara di kota ini tapi belum ada titik terang yang lara dapatkan " ujar Clara menyampaikan maksudnya
"Abang tahu maksud mu ke kota ini tapi kamu harus berhati hati ,dan Miko itu anak dari sindikat penjualan gadis gadis cantik Abang takut kamu akan jadi sasaran mereka dan abang tidak bisa menemukan keberadaan diri mu di mana " ujar Rendi menunjukkan kekhawatiran nya
" Iya bang lara tahu dan lara akan berhati hati "ujar Clara sambil menyudahi sarapan nya
Setelah sarapan mereka pun pergi ke rumah lama nya Candra dengan menggunakan mobil nya Rendi
Setelah menempuh perjalanan selama satu jam mereka pun sampai di tempat itu
Rendi memarkirkan mobilnya agak jauh dari rumah lama mereka , karena dia takut ada orang yang melihat mereka masuk ke dalam rumah tersebut
****
" Ceklek "
Pintu belakang di buka oleh Clara mereka masuk melalui pintu belakang karena kalau dari pintu depan takut nya ada yang melihat mereka
Karena pintu belakang di tutupi semak belukar atau hutan kecil dan tempat itu jarang di lalui oleh orang lain
Clara menuju loteng atas rumah tersebut kalau tidak di perhatikan dengan cermat loteng itu tidak akan kelihatan dari bawah
" Apakah dia ada di atas ?" tanya Rendi sambil melihat Clara menurunkan tangga untuk mereka naik ke atas
" Iya bang "
Mereka pun naik ke atas loteng dan mereka melihat pak tua itu sedang duduk di sudut ruangan
" Apa kabar pak ini saya bawakan makanan buat buat bapak " ujar clara sambil menyodorkan makanan buat pak tua itu
" Terima kasih nak " ujar pak tua tersebut dan menerima makanan yang di berikan oleh Clara
Lalu dia memakan makanan itu dengan lahap karena dia memang sangat lapar
" Pak ini perkenalkan abang saya " ujar Clara memperkenalkan Rendi
Lalu Rendi mengulurkan tangannya ke pak tua itu sambil menyebutkan nama nya
" Oh ya pak saya lupa menanyakan nama bapak " ujar Clara kepada pak tua tersebut
Pak tua itu pun menghentikan mengunyah makanan nya dan menatap ke arah Rendi dan Clara
" Panggil saja saya pak Surya " ujar pak tua itu sambil menyebutkan nama nya
Lalu pak Surya itu pun melanjutkan makan nya yang sempat tertunda tadi .
Setelah selesai makan pak Surya menatap wajah Clara seperti mengingat sesuatu.
" Ada apa bapak menatap wajah saya ,apa bapak merindukan anak bapak ?" ujar Clara bertanya kepada pak Surya yang terus menatap nya
" Tidak aku tidak merindukan anak ku , karena mereka semua sudah di habisi oleh bajingan itu " ujar pak tua itu sambil tertunduk sedih
" Bajingan siapa maksud bapak ?" tanya Clara dengan sangat penasaran
" Dia adalah orang yang telah menculik ku dan membuat ke saksian kalau aku mati karena kecelakaan tunggal dan dua hari setelah menculik ku mereka membakar habis rumah kami " ujar pak Surya sambil menetes kan air mata
" Dan membuat istri dan anak lelaki serta anak perempuan ku meninggal dalam kebakaran itu ,kalau pun dia hidup mungkin anak lelaki ku usia nya 3 tahun lebih tua dari mu nak , sedangkan yang perempuan sebaya dengan mu" ujar pak Surya kepada Clara
" Tadi bapak bilang kalau aku mirip dengan seseorang siapa itu pak ?" ujar Clara mengorek keterangan lebih dalam
" Wajah mu mirip dengan istri atasan bapak , mereka semua sudah mati di bantai oleh bajingan itu juga, kabar nya anak bungsu mereka yang lolos dan entah di mana keberadaan nya " ujar pak Surya sambil menatap wajah Clara
Tubuh clara gemetar mendengar cerita pak tua itu ternyata yang di bicarakan oleh nya seperti kejadian di keluarga nya dulu
" Boleh kami tahu keluarga siapa yang bapak maksud yang di bantai oleh bajingan itu " ujar Rendi bertanya kepada pak tua tersebut
Pak Surya menatap kelangit langit ruangan sambil mengingat ke jadian lebih kurang 15 tahun lama nya
" Mereka kelurga dermawan dan baik hati walaupun mereka berasal dari keluarga yang berada dan kaya raya dia adalah pak Alexander " ujar pak Surya menyebutkan nama atasan nya sambil meneteskan air mata mengenang tentang kebaikan atasannya itu
Clara tak dapat menyembunyikan air mata nya mendengar nama itu ,nama papa nya yang sangat dia sayangi dan sangat baik kepada siapa saja
***
Rendi mengelus pundak adik angkatnya itu dia tahu kalau Clara sangat sedih ketika mengingat kejadia berdarah yang menimpa keluarga nya 15 tahun yang lalu
" Kamu kenapa nak " tanya pak Surya ketika melihat Clara sangat sedih mendengar cerita nya
" Saya tidak apa apa pak saya hanya terharu dan sedih saja mendengar cerita bapak " ujar Clara sambil menghapus air matanya
" Pak Surya tadi bapak cerita kepada kami kalau bapak di culik oleh mereka ? apa sebabnya pak ? " tanya Rendi terus mengorek keterangan karena dia tahu kalau pak Surya itu kunci dari pembunuhan keluarga Clara
" Karena aku yang menyimpan arsip arsip penting perusahaan Alexander yang sekarang di pegang oleh anak sulung bajingan itu " ujar pak Surya dengan geram
" Maka nya dia tidak membunuh ku sampai sekarang ,tapi mereka membunuh kelurga ku karena aku tidak mau buka suara di mana aku menyimpan surat surat penting itu " ujar pak Surya dengan penuh dendam
" Kenapa kalian ingin mengetahui itu semua ?" tanya pak Surya menatap ke arah Rendi dan Clara
" Karena aku ingin mencari pembunuh keluarga ku " ujar Clara menatap tajam ke arah luar dengan tatapan penuh dendam
" Pembunuh keluarga mu ? Siapa kau dan siapa nama ayah ibu mu ? " tanya pak Surya kepada Clara
" Aku anak bungsu dari Alexander dan ibu ku bernama Larasati dan kakak perempuan ku bernama Sinta " ujar Clara menyebutkan nama keluarga nya satu persatu dengan bibir gemetar
Pak Surya syok mendengar Clara menyebutkan semua nama keluarga Alexander beserta istrinya
Dia tidak percaya kalau yang berada di hadapan nya itu adalah anak dari bos nya yang telah hilang selama lebih kurang 15 tahun lama
" Jadi kau gadis kecil itu ,gadis manis yang dulu pernah aku gendong " ujar pak Surya Sangat terharu karena masih bisa melihat wajah anak bos nya itu
Lalu Rendi memberi kode kepada mereka untuk segera diam karena dia melihat dari kaca tembus pandang ada orang yang bertubuh besar sedang lewat di dekat rumah mereka
" Sstt"
Rendi mendekat kan jari nya ke mulut nya agar mereka segera diam
Dan Rendi mengintip dari lubang kecil yang ada di loteng itu ke mana arah mereka pergi