ilyas nama seorang pemuda sederhana , tabib muda yang kelak akan menjadi raja disebuah negeri karena memenangkan sayembara, lalu karena tampan dan kesaktian nya dia terkenal sampai kerap menjadi idaman para gadis-gadis, khusus nya dikalangan bangsawan, mulai dari anak raja sampai rakyat jelata, dan karena itu pula terkadang yang menjadi konflik yang membuat perjalanan nya sebagai seorang prabu penuh dengan cobaan dan tantangan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Brayen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kematian ki ageng
Dikediaman ki ageng, temenggung pun sudah banyak mempelajari ilmu ki ageng, dan temenggung pun sudah merasa sangat mampu untuk mengobati tuan putri. Bukan nya berterimakasih temenggung melupakan niat nya , apabila ia sudah berhasil belajar ilmu pengobatan maka ia akan memberikan hadiah kepada ki ageng.
"Kiii, aku sudah selesai mempelajari semua ilmu pengobatan mu, aku akan kembali ke daerah kekuasaan ku, tadinya aku ingin memberi mu hadiah, tetapi aku masih membutuhkan banyak kepeng emas hahahaa, ucap temenggung yang sombong itu.
"Tidak usah repot-repot tuan temenggung, saya tidak minta apa-apa kok jawab ki ageng yang ketakutan.
Temenggung pun berjalan mendekati ki ageng, sambi dia sudah menyiapkan keris dibelakang tubuhnya yg tertutupi oleh jubah bajunya, yang akan digunakan temenggung untuk membunuh ki ageng. temenggung pun sudah sampai didepan pas ki ageng dan tiba-tiba:
"Srekkkk!!(suara keris keluar dari sarung nya)
cebbbb(suara keris yang menancap menembus perut ki ageng)
Ki ageng yang tak dapat menghindar pun kaget, karena keris sudah menancap diperutnya.,
"aaaakhh , suara lirih rintihan ki ageng
"bukan nya ucapan terimakasih yang kau berikan kepadaku, tapi kau tikam aku dengan keris busukmu. Kau begitu kejam. Lebih hina dari pada binatang. Tidak tau balas budi!, ucap lirih ki ageng sebelum, mati.
Setelah berhasil membunuh ki ageng Tumenggung pun tertawa terbahak- bahak.
"Hahahaha, aku adalah raja, yang akan menguasai negeri seribu mata air ini, aku tidak mau memiliki hutang budi dengan siapa pun", teriak tumenggung munsir usai membunuh.
Dan rombongan tumenggung pun pergi meninggalkan jasad, ki ageng tanpa dikubur, jasad dibiarkan tergeletak begitu saja.
Esok harinya ilyas yang sudah berniat untuk belajar ilmu pengobatan kepada kakeknya, tiba- tiba teringat dengan ki ageng. Lantas ilyas pun mengajak kakek nya untuk menemui ki ageng, sekalian jumpa teman lama kata ilyas kepada kakek nya, tidak lupa Ilyas pun mengajak paryanto untuk menemui ki ageng, karena paryanto juga merupakan murid dari ki ageng.
Dan mereka pun bertiga berjalan menuju ke kediaman ki ageng, setelah sekian lama berjalan akhir tibalah mereka di rumah ki ageng yang nampak, sepi dan sunyi sekali.
"too coba kamu ketuk pintunya atau panggil ki ageng, kok sepertinya tidak ada tanda-tanda orang dirumah nya. Ucap ilyas menyuruh paryanto
Paryanto pun langsung mengetuk pintu dan berteriak memanggil nama ki ageng, karena sudah lumayan lama tak ada jawaban, paryanto pun berinisiatif untuk membuka paksa pintu rumah ki ageng,.
"Grakk. (Suara dobrakan pintu)
"Waduh! mak biyung", teriak parto melihat jasad ki ageng
Tolong-, tolong, tolong teriak paryanto , yang mengundang ilyas dan kakek serta warga yang melintas didepan rumah ki ageng.
"ada apa to, kenapa dengan ki ageng,? tanya ilyas
Sambil menangis paryanto pun menjawab pertanyaan ilyas.
"ki ageng yas, ki ageng guru ku tewas, pasti dibunuh oleh tumenggung bajingan itu.
Kakek alif pun melihatkan bekas luka tusukan diperut ki ageng,
"tidak tahu balas budi, lebih keji dari binatang ucap kakek mengutuk perbuatan tumenggung munsir.
Akhir mereka dan warga menguburkan jasad ki ageng dan melakukan ritual upc penghormatan ter akhir dimakan ki ageng.
Ilyas yang tersulut amarahnya pun, berjanji akan menuntut balas atas kematian ki ageng kepada tumenggung.
"Akan ku cari dia, dan ku lumat habis, ucap ilyas sambil meremas tanah kubur ki ageng.
mereka bertiga pun pulang kembali kerumah, dan singkat cerita saat sudah tiba diirumah, ilyas pun langsung, meminta kepada kakek nya untuk diajarkan ilmu pengobatan, tidak menunggu lama, sang kakek pun langsung mengajari ilyas ,banyak hal yang sudah ilyas kuasai karena iya sudah terbiasa membantu kakek dalam meracik obat- obatan, serta ilyas pun orang yang sangat berbakat, sehingga mudah bagi nya mempelajari ilmu pengobatan dari kakek nya. Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, sudah 1minggu ilyas mempelajari metode pengobatan dengan sang kakek.
Kakek pun berwasiat kepada ilyas.
"Cucu ku, semua metode pengobatan yang kakek kuasai sudah engkau warisi,harus perlu kau ingat-ingat apa yang sudah kakek ajarkan terhadap mu, ucap sang kakek.
"Dan ada lagi, ramuan khusus yaitu obat mujarab ramuan dewa. Ini hanya keturunan ku lah yang dapat mewarisinya dan kakek akan memberi tahu ramuan itu. " dahulu kakek menyuruhmu untuk mengambil bunga mekar seribu di hutan tebing arah rumah ki ageng, itu adalah salah satu resep pengobatan dewa yang sangat kakek rahasia kan, karena banyak manfaat nya, kakek khawatir bila itu berada ditangan org yang salah, maka akan disalah gunakan. Apakah kamu masih ingat cara meracik nya??, tanya sang kakek
"Iya aku masih mengingatnya kek,jawab ilyas.
" ramuan yang kau racik itu, apabila kau tambahkan madu lebah yang madunya berasal dari lebah yang hanya mengambil sari pati dari bunga mekar seribu, maka dia akan mampu menyembuhkan penyakit yang mematikan, bahkan bisa menghidupkan sel-sel syaraf yang sudah lama mati, menjadi bisa berfungsi kembali, kau ingat resep kakek mu ini, dan kau pergunakan lah ia hanya untuk menolong orang- orang yang terpilih saja. ucap sang kakek memberi tahu ilyas.
"Sekarang kau sudah tau semua ilmu pengobatan kakek, saat nya sekarang kau mengikuti sayembara dengan bekal kebajikan yang telah kakek serta biyung ajarkan, ingatlah semakin tinggi pohon maka semakin kencang angin yang menerpanya, nasehat kakek kepada ilyas
Nasehat itupun sama seprti apa yang mpu kemar wasiatkan kepada ilyas, dan. Ilyas pun memegang teguh pesan dari kakek serta mpu kemar. Ilyas pun berencana esok hari nya untuk berangkat ke istana untuk mengikuti sayembara. Ilyas pun mulai menyiapkan bekal dan keperluan yang akan dibawa esok hari. tak lupa ilyas pun memohon doa restu kepada biyung serta kakeknya.
Dan tibalah waktu yang telah dinantikan,
pagi hari ini ilyas sudah siap mau berangkat. Untuk mengikuti sayembara. Paryanto pun melihat ilyas dari depan rumah nya, Karena melihat dari kejauhan, paryanto pun mendekat, dan menanyai ilyas, apakah ia mau ke istana., ilyas pun memberi tahu niatnya itu. karena melihat itu paryanto pun mau mengikuti ilyas karena dia ingin melihat tuan putri dan istana nya, ilyas pun memperbolehkan ia untuk ikut, sebagi teman nya diperjalanan.
"Ya sudah to , kmu siapkan bekal dan perlengkapan mu, tapi jangan lama-lama yo, nanti tak tinggal, jawab ilyas
Paryanto pun langsung bergegas kerumahnya, dan ilyas kembali memeluk biyung serta kakek nya dan berpamitan. sang biyung pun memberikan nasehat kepada ilyas
" tetaplah engkau menjadi dirimu nak, walaupun engkau sudah menguasai semua nya, jangan. engkau terperdaya oleh hasut maut nafsu mu sendiri, ingat tipu daya ,harta, tahta ,dan wanita, sangat mengerikan, jadilah engkau seorang yang mengikuti petunjuk dewata. Ucap biyung yang menasehati ilyas .