pertemuan dua tokoh yang berjuang melawan masalah nya masing-masing. dimana, seorang pria tampan yang hampir kehilangan harapan hidupnya. namun siapa sangka ia bertemu dan jatuh cinta kepada wanita cantik yang telah dikuasai oleh ilmu hitam dalam dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AL Chnl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan Hari Yang buruk 3
Hari itu cuaca tiba-tiba berubah menjadi mendung. awan hitam mulai berkumpul sehingga membuat dunia menjadi mulai gelap. Namun wanita misterius itu tidak mengindahkan suasana itu. Ia tetap duduk berdiam diri dan menundukkan kepala melihat kakinya sembari memakai headset di kepalanya.
"eh!! kok tiba-tiba mau hujan?. Tadi kan cerah" gumam Joo Han dalam hati sambil memandangi langit yang sedikit demi sedikit di tutupi oleh awan hitam.
Kring... Kring.. suara bus berhenti di depan terminal.
Namun ketika pintu bus di buka tiba tiba..
(tik.. Tik.. Tik..) Suara rintihan hujan pun mulai terdengar sedikit demi sedikit dan kemudian rintihan itu mulai terdengar menjadi deras. orang-orang yang sedari tadi menunggu pun bergegas memasuki bus dengan buru-buru sambil menunggu giliran termaksud Joo Han yang berada di barisan terakhir tepat di belakang Lee Ya si wanita misterius.
Ketika hendak mencapai giliran Lee Ya untuk memasuki bus, tiba tiba seorang wanita menyenggol badan Lee ya dengan keras
"Ih minggir! Aku duluan!" ucap seorang wanita cantik tapi judes. namanya adalah Soo Ram. Soo Ram adalah wanita yang sangat bergaul, nakal, dan dia juga merupakan kepala geng dalam pertemanannya. Tindakan Soo Ram pun membuat Lee Ya Terjatuh tepat di depan Joo Han.
gbbrkk!! (Lee Ya terjatuh)
"ups maaf! Oh ternyata si wanita mistis ya hahaha... Makanya kalau gerak itu buru dong jangan kek siput!" ucap Soo Ram.
Setelah itu ia memasuki bus. Melihat Lee Ya yg terjatuh, Joo Han pun mencoba untuk menolongnya dengan mengulurkan tangan untuk memapahnya bangun.
"Hey, kamu nggk apa-apa kan?" tanya Joo Han kepada Lee Ya sembari mencoba untuk membantunya. Namun tindakan itu membuat Lee Ya bergerak untuk sedikit menjauh dari Joo Han seperti menolak niat baik Joo Han.
"oh Maaf, aku hanya ingin membantumu tadi.. Maaf kalau aku tidak sopan" ucap Joo Han sembari menjauhkan tangannya dari Lee Ya.
Lee Ya pun berdiri dan hanya menunduk kemudian bergegas memasuki bus dan diikuti oleh Joo Han. Namun ketika sedang mencari kursi kosong..
"hey! Jangan melihat wanita mistis itu!"..
"dia sangat aneh ya.. Sangat mistis"
"Rupanya pasti buruk sekali, menyeramkan!"...
"tentu saja, lihat saja pakaiannya!" ucap orang-orang dalam bus.
Namun Lee Ya hanya menunduk dengan kebiasaanya. Ia sudah terbiasa dengan situasi itu. Hanya dengan mengepalkan tangannya dan meremas tangannya, itu dilakukannya untuk menguatkan dirinya sendiri di tengah tawaan orang-orang disekitarnya. situasi ini pun membuat Joo Han terheran-heran. wajahnya penuh dengan tanda tanya sambil melihat orang-orang di sekitarnya juga kembali melihat sosok belakang wanita di depannya.
tak ada satu pun orang yang mau berdekatan dengannya. bahkan ketika Lee Ya akan duduk, pria di sampingnya pun akan beranjak dari tempat duduk untuk menjauhkan diri dari Lee Ya. hal itu membuat Joo Han merasa iba kepada Lee Ya dan berniat untuk menemaninya duduk disampingnya
namun tiba tiba...
"ha permisi.. Permisi.. Minggir minggir tolong, maaf yaa maaf" ucap seorang wanita yang sedikit berisi dengan tinggi 150 cm. Namanya adalah Do-ri. Ia merupakan sahabat Lee Ya. Iyah, hanya satu wanita ini yang mau berteman dengan Lee Ya :).
"aaa... Aaa... A!" teriak Joo Han sambil memegangi sepatunya kusutnya yang telah di injak oleh Do-ri tanpa di sadarinya. disamping itu Joo Han juga terjatuh karena disenggol oleh tas Do-ri.
"hey! Kalau bawa tas itu jangan terlalu besar dong!" sambung Joo Han.
belum sempat melihat ke arah Do-ri
"apa kamu bilang?!, hey! Kalau tidak tau mengenai bisnis wanita lebih baik kamu diam saja!!?" tegas Do-ri yang membuat Joo Han ketakutan sambil menahan rasa sakitnya dan memperbaiki tempat duduknya. Hal itu membuat pria dibalik jendela bus di samping Joo Han menahan tawa. Dia adalah Teyong teman sekantor Joo Han. Joo Han menatap Teyong karena tindakannya.
"Ah maaf, bukannya aku tidak mau membelamu, tapi kalau melawan wanita itu, aku lebih baik mendapatkan pukulanmu dari pada mendapat amarah darinya". Ucap Teyong membela diri.
Di samping itu Do-ri pun duduk disebelah Lee Ya
"huuuu... Ma bestii!! Kamu sehat sehatkan?" tanya Do-ri kepada Lee Ya.
"Iyah Alhamdulilah aku baik-baik saja Do-ri" bisik Lee Ya kepada Do-ri sambil tersenyum kecil dibalik wajahnya.
"nih buat kamu. ibuku titip ini buat kamu loh" ucap Do-ri sambil menawarkan bekal yang berisi kue putu kesukaan Lee Ya. Lee Ya pun menerima pemberian itu.
"nanti kamu makan yaa.. di habisin! Jangan Sampe dingin, kue putu enak di makan kalau lagi anget-anget loh" tegas Do-ri. Lee Ya hanya mengangguk.
bus pun berjalan..
Dan di sisi lain Teyong yang sedari tadi mencermati Joo Han yang terus memandangi ke arah Do-ri dan Lee Ya.
"Wah sepertinya insiden tadi membuatmu jatuh cinta ya.?" bisik Teyong tepat ditelinga Joo Han
"Aish.!!" ucap Joo Han mencoba untuk tidak menghiraukannya.
"Ah atau tatapan dan amarah wanita itu membuatmu berbunga-bunga?" tanya Teyong lagi.
"Aish... Diam lah!" tegas Joo Han.
"apa mungkin.... Kamu ingin mencicipi kue putu itu yaa!?" tanya Teyong sambil sedikit kaget.
"Aish.. Kubilang tidak!! kenapa kau ribut sekali! diam saja!" tegas Joo Han karena kesal dengan nada keras sehingga membuat orang-orang disekitarnya menoleh kearah mereka termaksud Do-ri, namun tidak dengan Lee Ya yang tidak memperdulikan situasi disekitarnya. Ia hanya fokus memandangi pemandangan kota di balik jendela bus.
"ah maaf maaf, aku bertanya karena kau terus memandang serius kearah mereka." ucap Teyong dengan lirih dan pelan. Namun Joo Han mengabaikan Teyong.
"Apa mungkin kau...." belum selesai Teyong berkata, tangan Joo Han melayang tepat di pipi Teyong. Iyah Joo Han pun menampar Teyong hingga membuat Teyong menunduk dan terdiam.
suasana pun menjadi hening beberapa waktu..
disaat hening itupun.
"hey, apakah kamu tau mengenai wanita itu" tanya Joo Han kepada Teyong. Namun Teyong hanya terdiam sambil memegang pipinya.
"Hey!" tegas Joo Han.
"ah aku tidak mau berkata-berkata nanti kau menamparku lagi, bukannya kau menyuruhku untuk diam?" jawab Teyong dengan pelan. Joo Han hanya melihat Teyong dengan sedikit kesal.
"ah wanita yang putu itu namanya Do-ri dia sangat berbahaya kalau ada yang mengganggunya, ya seperti yang kau dapatkan tadi. tingginya 150 cm. Beratnya 50 kg ..." belum selesai Teyong menjelaskan dengan rinci.
"hey! Hey! Yang mana yang kau maksud hah?." tegas Joo Han
"bukankah si wanita putu berisi itu?" tanya teyong
"ha.. Bukan! Tapi Wanita yang sebelahnya" jawab Joo Han dengan pelan namun sedikit kesal.
"hah wanita itu? Kamu yakin?" tanya Teyong
"memangnya kenapa?. Ada apa?" tanya Joo Han.
Ketika Teyong Hendak Melirik ke arah Lee Ya tiba tiba tanpa sengaja matanya melihat bagian wajah Lee Yaa dibalik kaca bus yang membuat Teyong berbalik menunduk dan terdiam. Joo Han pun Semakin penasaran dengan itu. Ketika hendak melirik. leher Joo Han di tarik oleh Teyong.
"hey! Jangan melihatnya!".