Revisi
Novel ini murni karya pribadi aatas pemikiran sendiri ya guys. Jika ada kesamaan tempat ,karakter, nama tokoh itu hanya bersifa kebetulan tidak ada unsur kesengajaan.
Novel memiliki unsur komedi ,kekerasan , balas dendam dan adegan yang mungkin sulit di bayang kan. Jadi harap pembaca bijak dalam memilah dan mencerna maksud dari cerita tersebut.
Menceritakan kisah dua gadis dari zaman modern yang melalui tran travel kezaman lampau setelah melalui kematian, akibat penghianatan orang orang terdekat mereka.
Seorang gadis cantik bernama quen alana, yang setelah kematian nya ia hidup kembali menempati tubuh dari seorang putri mahkota yang tak di ingin kan oleh ayah kandung nya sendiri karena dianggap tidak berguna. Menjalani lika liku kehidupan hingga bertemu seorang kaisar dan menjadikannya sebagai permaisuri. Nasib baik kembali mengikuti nya, sahabat sejatinya yang sudah dianggap bagai saudari sendiri juga ikut mengalami perjalanan waktu. Seorang selir di bunuh oleh selir l
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewyrifqi91, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
.
.
.
.
suasana hening begitu terasa mencekam bagi semua orang dikediaman anggrek bagian belakang,tempat dimana halaman para pelayan berada.
quen berdiri mematung di dedan sebuah pintu usang yang terbuka lebar.
Rahang nya mengeras,aura nya sekarang bahkan sangat kelam menyeram kan.mengalah kan aura kaisar xuiren.
xio yang berdiri dibelakang putri quen sudah mulai terisak.bahkan suaranya sudah mulai terdengar makin kuat.Para pelayan sang putri pun sudah gemetar menahan tangis.
sedang kan sang putri masih berdiri dengan ekspresi yang sangat sulit diarti kan.
""Lakukan ritual seperti yang harus dilakukan.lakukan di halaman belakang kediaman ini saja"
perintah nya,namun tidak tau ditujukan untuk siapa.
seperti mendapat perintah mutlak,,semua orang bergerak menjalan kan tugas masing masing tampa bertanya.
quen berjalan pelan memasuki ruangan sederhana tersebut,tatapan nya tajam mengamati hal yang berada dihadapan nya saat ini.
sedang kan xio sudah sangat lemah,dia bahkan tak berhenti terisak.
di kepala nya memutar semua memori yang dilalui disaat bekerja dikediaman sang putri.
tak terasa air mata quen menetes begitu saja,tidak ada lagi tatapan tajam,tak ada lagi aura kelam yang menyelimuti nya.yang ada hanya lah sosok seorang putri yang tampak lemah.
""apa ini..kenapa kau melanggar perintah ku yuxi, aku bahkan belum mengizin kan mu untuk pergi meninggal kan diri ku.""
guman nya pelan ,namun masih bisa didengar oleh orang yang berada di sekitar nya.
mereka bahkan sudah sesegukan mendengar ucapan sang junjungan.semua sangat terlihat sedih namun bahagia,sang putri begitu menghargai mereka.
""Apa ini,,ini bukan kematian biasa..pukulan tidak mungkin sampai menghilang kan nyawa seseorang"
diperhatikan nya secara seksama warna pupil mata yuxi yang terbuka,lalu kemudian menutup nya.
""Ada yang ingin bermain main dengan ku,,mereka bahkan sudah memberi undangan nya""
sambung nya lagi dengan amarah yang begitu memuncak.
seketika diri nya bangun dari duduk nya disamping tubuh yuxi yang sudah tak bernyawa.
ya,,saat pelayan di kediaman belakang datang menghadap nya.firasat buruk telah menyelimuti quen akan sesuatu terjadi kepada yuxi.nyata nya sekarang seperti yang terlihat,orang yang di anggap nya teman saat berada didunia aneh ini telah direnggut dari nya.
""Pengawal .....""
teriak nya keras..
sang pengawal yang berjaga didepan pintu segera mendekat dan berlutut memberi hormat..
""Siapa saja yang mengunjungi kediaman ini saat diri ku tidak disini ?"
selidik nya lagi.
""am..ampun putri..tidak ada siapa pun selain pelayan yang ditugas kan untuk memberi ramuan kepada pelayan yuxi putrii..""
jawab nya sedikit gemeteran..
""Ramuan..."pikir quen lagi,mata nya melirik kekiri dan kanan.setelah terlihat diri nya menghampiri wadah kecil yang tampak bekas cairan hijau kental itu berada,di cium nya aroma dari wadah tersebut.
alis nya bertaut memikirkan sesuatu..
""panggilkan pelayan yang tadi bertugas disini.."perintah nya lagi sambil mengembalikan wadah tempat ramuan itu kesisi tempat tidur.
tidak lama datang lah sang pengawal dengan pelayan yang dimaksud dengan sedikit berlari.lalu menjatuhkan badan mereka untuk berlutut.
quen memperhatikan wajah sang pelayan dengan tatapan tenang namun mematikan.bahkan kini wajah sang pelayan sudah memucat karna ketakutan.
""ada yang ingin kau kata kan pada ku saat ini ?""
tanya nya sambil memain kan rambut nya yang tergerai indah,walau tidak sepanjang gadis kerajaan lain nya.
""am..ampun putri,,hamba tidak mengetahui ap..apa pun put..putri""
jawab nya tergagap,bahkan butiran keringat menguncur deras dari wajah nya.
""kata kan...kejujuran ada lah hal terpenting didalam hidup ku,jujur atau tiada !""
ucapan quen lantas membuat salah satu pelayan yang datang menjatuh kan mangkuk tempat air yang akan digunakan untuk membersihkan wajah yuxi dengan keras.
quen menatap sebentar kearah pelaku penjatuhan wadah air tersebut.seketika mereka disibuk kan dengan membersihkan kekacauan tersebut.
""xio,,bangun lah...sampai kapan dirimu akan menangis ?tanya nya sambil menatap xio yang masih bersimpuh dikaki yuxi yang sudah mulai memutih kaku.
""ada yang harus kita lakukan saat ini xio,menangis bukan jalan terbaik.aku saat ini bahkan ingin sedikit melakukan pemanasan.""ucap nya lagi sambil menatap sekeliling.
xio berhenti menangis,walau air bening itu masih saja terlihat menetes.diri nya bingung dengan perkataan sang putri,namun maksud yang tersirat tentu tidak akan baik.
sedang kan beberapa pelayan yang lain sudah mulai memucat dan gemetaran.
""agghhhh....
terdengar sebuah teriakan dari seorang pelayan diiringi suara orang terjatuh kelantai.
mereka seketika melototi mata nya masing masing karna terkejut,karna suasana yang begitu kelam membuat mereka menunduk diam dan tak melihat apa yang terjadi..
"""amp....ammmpunn.. put...puteri,ampun kan hamba""
ucap seseorang sambil memegang perut nya yang sudah mulai terasa sangat nyeri ,darah bahkan sudah mulai merembes dari sela sela tangan nya..
""jangan meminta hal yang tak pantas dipinta""...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
.
.
.
.bersambung..
