Ellie Diana Mahendra seorang gadis cantik dari keluarga kaya raya yang kecantikan alami.namun, kekayaan yang di miliki Ellie membuatnya di kelilingi oleh banyak orang munafik.
dan di situlah Ellie mulai meminta pada orang tuanya nya untuk hidup sendiri dan mencari orang orang yang tulus dengannya.
di saat dirinya SMA, Ellie bertemu dengan seorang pria tampan kaya raya dan baik hati bernama Alvaro Bagaskara.
kecantikan Ellie yang alami pun membuat Alvaro jatuh cinta dan mereka memlih untuk menikah setelah lulus SMA.
di awal pernikahan nya Ellie merasa hidupnya sangat baik karena di cintai dengan begitu hebatnya oleh Alvaro dan di terima baik oleh mertuanya.
namun setelah satu tahun menikah,Ellie dan Alvaro belum juga di karunia seorang anak membuat ibu mertua Ellie murka dan menyuruh Alvaro untuk menikah dengan perempuan lain.
apakah Alvaro mau menikah dan meninggalkan ellie?
ayo sama sama kita ikuti perjalanan kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon quen-yaya14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab ke lima
Malam ini keluarga Mahendra melaksanakan makan malam dengan khidmat,ada hal yang membuat mereka senang malam ini.yaitu dengan keberadaan putri bungsu mereka.
30 menit berlalu hanya dengan suara sendok yang berdenting dengan piring.tidak ada percakapan karna aturan keluarga mereka adalah tidak boleh bicara di tengah tengah makan.
" ayo ke ruang tamu,ada yang ingin Daddy bicarakan dengan Ellie."ajak tuan alaric.
berjalan ke arah ruang tamu mereka semua langsung duduk di sana dengan Ellie di tengah dan di sebelah kanan dan kirinya adalah kedua kakak laki laki nya.
" Ellie, karna kamu sudah kembali,jadi kamu juga harus berusaha seperti kedua kakak mu untuk bisa memimpin salah satu perusahaan kita"ucap tuan alaric.
" apa yang harus ku lakukan"tanya Ellie.
" kamu harus memulai semuanya dari nol. yang artinya kamu harus bisa mencari pekerjaan mu sendiri tanpa bantuan keluarga"ucap tuan alaric.
" cari kerja ya,tapi sepertinya sekarang aku tidak bisa melakukan nya dad,karna aku akan mengurus penceraian ku dulu dengan di kadal gurun itu"sebal Ellie.
Entahlah,mengingat mantan suaminya membuat Ellie sangat kesal dan kecewa.dia juga tidak menyangka kalau orang yang dulu mencintai nya sekarang malah mengkhianati pernikahan nya juga.
" ya,Daddy juga setuju dengan itu.kamu tenang saja,nanti Daddy akan menelfon pengacara terbaik untuk kamu"ucap tuan alaric mendukung.
" hmm terimakasih dad,kalo gitu aku akan tidur dulu ya.capek banget habis perang tadi"ucap Ellie pura pura lemas.
" perasaan kamu baru aja tidur tadi di mobil" celutuk Arjuna.
" kakak,itu bukan tidur tapi istirahat"ketus Ellie.
bangun dari duduk nya dan mengecup semua keluarga nya.ellie langsung menaiki tangga untuk ke kamar nya.
" putri kita ternyata sudah besar pa"ucap nyonya Liliana.
" kamu saja yang memperlakukan nya seperti bayi"ucap tuan alaric tanpa berkaca.
Mendengar hal itu nyonya Liliana langsung melirik tajam suaminya itu.sedangkan yang di lirik langsung mati kutu.contoh suami takut istri.
" mom,dad,kita juga mau keluar sebentar ya"ucap Arjuna menyalami ke dua orang tuanya.
" ingat,sebelum jam 12 malam kalian harus pulang"ucap nyonya Liliana pada ke dua sang putra.
" iya mom"ucap mereka berdua.
Di dalam kamar Ellie langsung merebahkan dirinya ke kasur nya yang empuk dan lembut.berguling guling kesana kemari dirinya tiba tiba teringat kalau di rumah Bagaskara kasur yang di berikan padanya tidak seempuk ini.
6 bulan pernikahan nya dengan Alvaro Ellie masih tidur seranjang dengan pria itu,namun 6 bulan setelah nya Alvaro meminta pisah kamar dan dirinya malah harus tidur di gudang.
" aku gak mau lagi tidur satu ranjang dan kamar dengan mu El,melihat wajahmu di tengah malam membuat ku mual dan takut"ucap Alvaro pada Ellie waktu itu.
Bahkan sampai saat ini Ellie masih mengingat dengan jelas ucapan pedas Alvaro .
" dasar Ellie bodoh,bisa bisanya aku dulu patuh patuh saja pada mereka" gumam Ellie sebelum menyelam ke alam mimpinya.
Di kediaman bagasakara mereka juga baru menyelesaikan makam malam nya dengan sedikit pertengkaran.
Ternyata dengan Ellie pergi dari rumah ini membuat mereka sedikit menderita.karna dulu Ellie lah yang memasak dan masakan wanita itu sangat lah enak.
Art yang mereka sewakan hanyalah untuk bersih bersih sedikit karna dulu mereka mempunyai Ellie yang mau di suruh apa saja.
" masakan nya benar benar tidak enak,varo kamu harus cari pembantu lain yang pintar masak" ucap Widya.
" tapi ma,kalo kita nambah art pengeluaran aku juga harus lebih banyak."protes Alvaro.
" emang nya kamu mau makan makanan kek gitu terus hah,bukannya bikin kenyang yang ada malah sakit perut"ketus Widya lagi.
" ya udah nanti aku Carikan"ucap Alvaro lemah.
" ngomong ngomong kalian mau nikah kapan mas,gak mungkin kan kalian nikah pas anak di dalam perut mbak nandini membesar"ucap citra.
" hmmm bagaimana kalau bulan depan"ide nandini.
" gak kelamaan itu din"tanya Reza ragu.
" gak pa,mas Alvaro sekarang kan juga harus mengurus penceraian nya dia sama mbak el"ucap nandini lagi.
" ya,mama juga setuju.bulan depan kalian nikah"ucap Widya.
" dan kamu Alvaro, mending cepat cepat saja urus penceraian mu sama wanita mandul itu"lanjut Widya lagi.
" iya ma,aku juga akan menyewa pengacara terbaik agar dia tidak bisa menuntut harta Gono gini sama kita"ucap Alvaro tak ingin hartanya habis oleh sang istri.
" kamu kok gak tau sih mas kalo wanita itu putri keluarga Mahendra"tanya citra tiba tiba.
" gak tau juga cit,karna dulu dari SMP dia udah tinggal sendiri dan bilang kalau kedua orang tuanya udah meninggal"jawab Alvaro.
" ck,enak banget hidup dia jadi Putri tunggal keluarga mahendra."ucap citra yang tiba tiba merasa iri dengan kehidupan Ellie yang begitu beruntung.
" gak usah bahas wanita itu lagi,mau mual mama denger nya"ketus Widya.
" udah jam 9 nih,varo kamu antar nandini pulang sana"ucap Reza beranjak pergi masuk ke kamar nya.
" loh,nandini gak tinggal di sini ma"tanya nandini sedikit keberatan.
" ya gak lah mbak,apa nanti kata tetangga kalau liat mbak berkeliaran di sini.yang ada keluarga kita nanti di hujat"ketus citra.
mendengar nada bicara citra yang sedikit ketus terhadap nya membuat nandini merasa marah.bukan kah tadi mereka semua berbicara lembut padanya,tapi kenapa sekarang sikap mereka sudah terbalik.
" ma...maaf citra,kalo gitu aku akan pulang sendiri saja"cicit nandini pura pura takut.
" gak,kamu itu sedang hamil anak aku dan aku gak mau kamu kenapa Napa,dan kamu citra, jaga bicara kamu sama nandini.kalo gak uang jajan kuliah mu mas potong"ucap Alvaro menatap tajam citra.
citra yang baru pertama kali di bentak seperti itu langsung berdiri dan masuk ke kamarnya dengan marah dan membanting pintunya dengan keras.
BRAK...
"kamu jangan kasar kasar sama adik kamu mas,dia itu masih kecil "beri nasehat nandini.
" huftt cuma kamu yang ngertiin aku sayang,ayo aku antar kamu pulang"ucap Alvaro dengan lembut.
akhirnya Alvaro memilih untuk mengantarkan nandini ke apartemen nya saja karna itu lebih dekat.
Di perjalanan banyak hal yang mereka obrolkan termasuk tentang pernikahan mereka nanti di masa depan.
Setelah sampai di apartemen Alvaro,nandini tidak langsung turun melainkan mengecup singkat bibir Alvaro.
" hati hati di jalan mas"ucap nandini begitu keluar dari mobil.
Sedangkan Alvaro yang mendengarkan itu hanya mengangguk dan tersenyum.lalu Alvaro pun memilih untuk segera pulang.
Di tengah perjalanan,tiba tiba saja mobil Alvaro di berhentikan karna dirinya di halangi oleh dua buah motor.
" itu pasti begal,mereka salah orang sekarang"gumam Alvaro angkuh
Turun dari mobil dan bersikap angkuh Alvaro langsung menghampiri 2 pengendara itu yang sedang bersandar di motor mereka masing masing.
" mau apa kalian,mau uang."tanya Alvaro sombong.
namun ke dua pengendara itu bukannya menjawab mereka malah menghajar Alvaro habis habisan.
BUGH...bugh...bugh....bugh....bugh....Brak...
UHUK...UHUK....
Alvaro memegang dadanya sambil batuk darah karna tendangan salah satu dari mereka mengenai ulu dadanya.
Kedua orang yang melihat Alvaro babak belur langsung tersenyum smirk di balik hlm nya.melepaskam helm yang mereka kenakan dan berjalan mendekat ke arah Alvaro.
Karna lampu jalan yang remang remang membuat Alvaro tidak bisa melihat wajah mereka dengan jelas.
" si..si..siapa kalian.kalian mau apa hah"ucap Alvaro takut takut.
" kami mau nyawamu"ucap salah satu dari mereka dengan dingin.
DEGG.....
" ti...tidak A...aku tidak mau mati di sini"batin Alvaro gemetaran.