NovelToon NovelToon
Dosa Yang Kucintai

Dosa Yang Kucintai

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒

"Aku mencintainya, tapi akulah alasan kehancurannya. Bisakah ia tetap mencintaiku setelah tahu akulah penghancurnya?"

Hania, pewaris tunggal keluarga kaya, tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Meskipun seluruh sumber daya dan koneksi dikerahkan untuk mencarinya, Hania tetap tak ditemukan. Tidak ada yang tahu, ia menyamar sebagai perawat sederhana untuk merawat Ziyo, seorang pria buta dan lumpuh yang terjebak dalam bayang-bayang masa lalunya.

Di tengah kebersamaan, cinta diam-diam tumbuh di hati mereka. Namun, Hania menyimpan rahasia besar yang tak termaafkan, ia adalah alasan Ziyo kehilangan penglihatannya dan kemampuannya untuk berjalan. Saat kebenaran terungkap, apakah cinta mampu mengalahkan rasa benci? Ataukah Ziyo akan membalas dendam pada wanita yang telah menghancurkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Ironis

“Clara!” suara Rita terdengar kecewa. “Bagaimana bisa kau mengatakan itu di saat seperti ini? Ziyo membutuhkanmu.”

"Aku tidak membutuhkanmu, Clara," pikir Ziyo getir. Tetapi ia tetap diam, membiarkan Rita menjadi pembela bagi hubungan yang sebenarnya kosong.

Clara mendengus lagi, lebih keras kali ini. “Ma, aku lelah. Aku tidak bisa pura-pura lagi,” jawabnya dengan suara lebih rendah, seolah mencoba meredam ketegangan. “Apa Mama ingin aku menghabiskan hidupku dengan mengurus orang buta, dengan wajah rusak, dan lumpuh? Apa itu yang Mama pikirkan? Ziyo pantas mendapatkan seseorang yang benar-benar peduli padanya. Bukan aku.”

Ziyo menahan napas, mencoba meredam desakan emosi yang menggelegak di dadanya. "Peduli?" pikirnya dengan getir. "Kalau kau peduli, kau tidak akan menggunakan keadaanku sebagai alasan. Kau sudah ingin pergi sejak lama, bukan?" Kata-kata Clara seperti pisau yang memotong tipis-tipis sisa harga dirinya. Namun ia tetap diam, tubuhnya tak bergerak sedikit pun. Sekali lagi, ia ingin tertawa sinis, tapi... rasanya benar-benar terlalu pahit untuk dirayakan. "Kau hanya menunggu kesempatan, Clara. Aku tahu itu."

Namun anehnya, dalam keheningan itu, kini ada rasa lega kecil yang perlahan tumbuh. Akhirnya, ia punya alasan untuk melepaskan diri dari ikatan yang selama ini hanya ia jalani demi orang lain.

Tetapi ia tetap harus bertahan. Ia harus menunggu waktu yang tepat. Untuk saat ini, ia hanya terus memejamkan mata, pura-pura lemah, dan menyimpan segalanya dalam hati.

"Clara!" bentak Rita, suaranya meninggi, hampir bergetar oleh kemarahan. "Ziyo sudah banyak berkorban demi keluarga kita. Jika bukan karena dia, bisnis keluarga kita tidak akan seperti sekarang!"

Clara mendesah panjang, lalu memutar bola matanya, ekspresi kesal terlihat jelas. "Itu sudah tugasnya sebagai tunanganku, Ma. Lagipula, kita tidak pernah memintanya melakukan itu. Jadi jangan membuatku merasa bersalah hanya karena dia seperti ini sekarang."

Ziyo mendengar suara Rita yang sedikit bergetar, berusaha menahan amarahnya. "Dia mencintaimu, Clara. Semua yang dia lakukan itu karena cinta, bukan hanya kewajiban."

Mata Ziyo tetap terpejam, tapi hatinya mencelos mendengar kata-kata itu. "Cinta?" pikirnya dengan getir. Ia tahu cinta adalah sesuatu yang selalu ia paksakan dalam hubungannya dengan Clara. Ia mencoba mencintai Clara, mencoba bertanggung jawab atas hubungan ini, meski hatinya tak pernah benar-benar terpaut pada wanita itu.

Kemudian suara Clara terdengar, penuh sinisme dan dingin. "Cinta? Atau obsesi, Ma? Aku muak dengan sikapnya yang selalu ingin mengontrolku. Dan sekarang, dengan kondisinya yang seperti itu, apa Mama mau aku mengorbankan hidupku untuk mengurusnya? Aku bukan perawat, Ma. Aku punya hidup sendiri."

Ziyo ingin tertawa pahit, tapi tak ada kekuatan untuk melakukannya. Kata-kata Clara seperti pisau yang menorehkan luka lama di hatinya. Ia tak pernah bermaksud mengontrol, ia hanya ingin memberikan yang terbaik, meski dirinya tahu itu tak pernah cukup untuk membuat Clara bahagia. Ia tahu cinta Clara padanya sudah lama memudar, sama seperti dirinya yang tak pernah benar-benar bisa mencintai Clara.

Namun, mendengar Clara mengatakannya dengan begitu kejam di depan ibunya, membuat Ziyo merasa hampa. Rasa bersalah dan kelegaan bercampur dalam pikirannya. Mungkin inilah akhirnya, akhir dari sandiwara yang selama ini ia jalani. Dalam keheningan pura-pura tidak sadarkan diri, Ziyo membuat keputusan dalam hati: ini saatnya berhenti memaksakan semuanya. Saatnya membiarkan Clara bebas, dan dirinya sendiri bebas dari semua kebohongan ini.

Wajah Rita memerah, nyaris kehilangan kendali, tapi ia menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. "Clara, kau tidak bisa sekejam ini. Ziyo selalu memperlakukanmu dengan baik, selalu memastikan kau mendapatkan yang terbaik—"

"Dan aku tak pernah meminta itu!" potong Clara tajam. Matanya berkilat penuh emosi. "Dia melakukannya atas keinginannya sendiri. Tapi aku… aku tidak bisa terus hidup seperti ini. Apalagi dengan kondisinya sekarang."

Rita menatap putrinya dengan campuran amarah dan kecewa. "Clara! Bagaimana kau bisa bicara seperti itu? Di mana hati nuranimu?"

Clara menggeleng, frustrasi, lalu menatap ibunya tajam. "Sudahlah, Ma. Aku tidak ingin bersama dia lagi. Dengan kondisinya seperti itu, aku hanya akan terjebak dalam hubungan yang tidak aku inginkan. Aku tidak mau menjadi perawatnya. Aku berhak bahagia."

"Dengan uang, dia pasti akan sembuh seperti--"

Rita mencoba berkata lagi, tetapi Clara memotongnya. "Dengan uang, dia memang bisa sembuh. Tapi itu butuh waktu lama. Dan selama itu, dia pasti ingin aku tetap di sisinya. Aku tidak bisa, Ma. Aku sudah memutuskan, aku tidak mau terjebak di sini. Aku ingin hidupku kembali."

Clara berbalik, meninggalkan Rita yang masih terdiam di ruangan.

Di balik perban yang menutupi sebagian besar wajahnya, Ziyo menahan napas. Tangannya mengepal lemah di bawah selimut, emosinya bergemuruh. "Jadi ini akhirnya, Clara? Semua pengorbananku, semua yang pernah kita miliki… hanya ini nilainya untukmu?" pikirnya, pahit. Namun tak ada amarah di sana, hanya kepahitan yang membungkus sisa harga dirinya.

Tanpa berkata lagi, Clara melangkah keluar dari ruangan dengan tegas, sementara Rita mengejarnya. Sesaat setelah Clara keluar dari ruangan, Rita berhasil menahan pergelangan tangan putrinya. "Clara! Kau tidak bisa meninggalkannya seperti ini! Dia adalah pria yang telah menyelamatkan keluarga kita berkali-kali!"

Clara melepaskan tangan ibunya dengan gerakan kasar. "Itu masalah dia, Ma. Aku tidak peduli. Hidupku lebih penting daripada mengurus pria cacat dan posesif macam dia! Apapun pendapat Mama, setelah dia sadar, aku akan mengakhiri pertunangan ini," ujar Clara dengan nada dingin, seolah semua perasaan yang pernah ia miliki telah hilang bersama waktu.

Dengan langkah cepat, Clara pergi, meninggalkan Rita terpaku di lorong rumah sakit, matanya mulai berkaca-kaca.

Hania menyaksikan semuanya dari kejauhan, napasnya tertahan, pikirannya berkecamuk. "Jadi… Clara adalah tunangan Ziyo?" bisiknya pada dirinya sendiri.

Ia merasakan gelombang emosi bercampur aduk. Di satu sisi, ia merasa sakit mengingat masa lalunya dengan Clara, tetapi di sisi lain, ada rasa bersalah yang semakin dalam terhadap Ziyo. Bukan hanya karena kecelakaan itu, tetapi juga fakta bahwa pria yang hidupnya telah ia hancurkan kini ditinggalkan oleh tunangannya sendiri.

Dan ironisnya, wanita yang menjadi tunangan Ziyo juga telah menghancurkan hubungannya dengan Bryan, yang kini menjadi mantan kekasihnya. "Pengkhianat memang cocok dengan pengkhianat." gumamnya lirih menatap Clara yang semakin menjauh penuh kebencian

Hania menarik napas panjang, menenangkan pikirannya. "Aku tidak boleh mundur sekarang," pikirnya tegas. Ia menatap ruangan Ziyo dari kejauhan, rasa bersalah dan simpati menguasai hatinya.

“Kalau Clara meninggalkannya, aku tidak akan,” gumam Hania lirih.

Dengan tekad yang semakin kuat, ia menyembunyikan dirinya lebih baik, tetap mengawasi dari jauh. Ia tahu, langkah berikutnya harus ia ambil dengan hati-hati, karena ini bukan hanya soal menebus kesalahannya, tetapi juga menghadapi bayang-bayang masa lalunya yang kembali menghantui.

Namun, pikiran Hania tiba-tiba tertuju pada mobilnya yang kini dipakai Bryan. Rahangnya mengeras, amarahnya semakin membara. "Mobil itu milikku, dan dia seenaknya menikmati fasilitas dariku sambil mencampakkan aku? Berani sekali dia terang-terangan memilih wanita lain di depanku. Dulu waktu jadi kere, dia merayu dengan janji-janji manis, bilang cinta seolah aku segalanya. Tapi sekarang, setelah sukses, dia mau membuangku dengan alasan basi kalau dia sudah tidak mencintaiku? Tidak akan kubiarkan dia lolos begitu saja!"

...🔸"Dia yang telah mengkhianati dan menyakiti biarkanlah pergi, karena yang terbaik akan datang dengan caranya sendiri."🔸...

..."𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒"...

...🍁💦🍁...

.

To be continued

1
kaylla salsabella
kabar baik ziyo
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
cinta mereka hadir perlahan tanpa paksaan. mereka saling membutuhkan. semoga mereka bisa bersama
Dwi Winarni Wina
Ziyo merasakan aman dan nyaman berada disisi hania krn hania merawat ziyo sangat tulus dan ikhlas...

Hania pergi ziyo ada yg hilang walaupun tidak bs melihat wajah hania ziyo bs merasakan ketulusan hania walaupun ada yg disembunyikan hania....
Dwi Winarni Wina
Pasti kabar baik buat ziyo smg ada donor kernel mata dan mengobati kakinya yg lumpuh....

Dalang utama adalah diva ingin mencelakai ziyo dan pura2 baik didepan ziyo bermuka dua diva ingin menguasai perusahaan.....
abimasta
semoga hania dan ziyo nantinya jadi pasangan yg berbahagia sama2 membasmi orang2 yang jahat disekitarnya
abimasta
tentunya kabar baik tuan ziyo
kaylla salsabella
egois si diva
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
apakah itu kabar baik tentang operasi ziyo?
abimasta
ambisimu tidak akan berhasil diva
Dwi Winarni Wina
Diva sangat ambisius menguasai perusahaan dan menjauhkan Zian dr ziyo agar tidak tergantung lagi....

Dasar ibu diva hanya mementingkan diri dan tidak mementingkan kebahagiaan Zian..
Diva tidak akan tinggal diam pasti akan mencelakai ziyo lagi....
naifa Al Adlin
haduh ibu yg egois,,, g mau mengerti keinginan anaknya. padahal hanya ingin dekat dengan kakaknya apa salahnya? nanti kamu akan susah sendiri diva
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ: keegoisan & ambisi diva bisa membuat dia kehilangan zian
total 1 replies
kaylla salsabella
mungkin diva sekongkol sama Brian
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
diva berniat jahat. tapi itu tak akan mudah sama sekali.
Dwi Winarni Wina
Ternyata dipura2 baik ternyata hatinya busuk berusaha mencelakai ziyo dan merebut perusahaan ziyo....
Dwi Winarni Wina
Ada yg berusaha mencelakai ziyo dan hania berusaha mencegahnya....
abimasta
waahhh benar saja diva dibalik rencana jahat ini,semoga hania tidak bisa diselidiki oleh suruhan diva
kaylla salsabella
semoga ketemu pelakunya
kaylla salsabella
nah ..nah ...ayo Hania ... semangat
kaylla salsabella
pasti si Brian itu
Dwi Winarni Wina
Hati2 dan waspada hania jgn baik2 ziyo dan ada org tidak mau melihat ziyo sembuh....

bagus hania bantu ziyo sembuh dan pulih lagi musuh msh mengincar ziyo....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!