NovelToon NovelToon
Hot Apocalypse

Hot Apocalypse

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Persahabatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Hari Kiamat / Toko Interdimensi
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rifky Aditia

Pada tahun 2050, bumi dilanda kekeringan dan suhu ekstrem. Keitaro, pemuda 21 tahun, bertahan hidup di Tokyo dengan benteng pertahanan anti-radiasi. Namun, tunangannya, Mitsuri, mengkhianatinya dengan bantuan Nanami, kekasih barunya, serta anak buahnya yang bersenjata. Keitaro dibunuh setelah menyaksikan teman-temannya dieksekusi. Sebelum mati, ia bersumpah membalas dendam.

Genre
Fiksi Ilmiah, Thriller, Drama

Tema
1. Pengkhianatan dan dendam.
2. Kekuatan cinta dan kehilangan.
3. Bertahan hidup di tengah kiamat.
4. Kegagalan moral dan keegoisan.

Tokoh karakter
1. Keitaro: Pemuda 21 tahun yang bertahan
hidup di Tokyo.
2. Mitsuri: Tunangan Keitaro yang mengkhianatinya.
3. Nanami: Kekasih Mitsuri yang licik dan kejam.
4. teman temannya keitaro yang akan
muncul seiring berjalannya cerita

Gaya Penulisan
1. Cerita futuristik dengan latar belakang kiamat.
2. Konflik emosional intens.
3. Pengembangan karakter kompleks.
4. Aksi dan kejutan yang menegangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifky Aditia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13: TEMPAT PERLINDUNGAN BARU

Beberapa hari telah berlalu setelah penyerangan.

Pagi itu, mulai terasa panas yang menandakan kiamat panas sudah dekat, Keitaro terbangun dengan suara notifikasi dari sistem yang berdering di kepalanya.

"Misi Utama: Temukan tempat perlindungan yang lebih layak untuk bertahan hidup. Hadiah: Kemampuan Khusus."

Keitaro duduk perlahan di atas tikar lusuh, mengusap wajahnya yang lelah. Di luar, udara terasa panas meski baru pagi. Gubuk yang mereka tinggali sementara itu sudah mulai rapuh, dan tidak aman ditempati, mengingat Mitsuri dan Nanami sudah mengetahuinya.

Kenta masih terbaring di sudut ruangan, terlelap dengan napas tenang. Di depan pintu, beruang besar yang mereka temui beberapa hari lalu, kini tampak damai, seakan tak pernah terlibat dalam pertempuran berdarah malam sebelumnya.

Keitaro menarik napas dalam-dalam, mencerna misi yang baru diterimanya. Walaupun gubuk ini memberikan perlindungan sementara, ia tahu bahwa ancaman dari Nanami dan Kiamat panas semakin dekat tak akan memberi mereka waktu banyak.

Setelah membangunkan Kenta, Keitaro menyampaikan misi dari sistem. “Aku tahu tempat yang sempurna. Sebuah pabrik kosong di luar kota, dekat dengan sungai.”

Kenta mengerutkan kening. “Tempat itu seperti apa?”

Keitaro menjawab dengan tatapan jauh, seolah kembali ke masa lalu. "Di kehidupan sebelumnya, pabrik itulah yang kita ubah menjadi benteng anti panas. Namun bodohnya, aku tergoda oleh Mitsuri, dan benteng kita pun dijarah oleh mereka dan kitapun dibunuh satu satu, lalu Aku dihidupkan kembali, tiga bulan sebelum kiamat itu terjadi untuk membalaskan dendam dan menyelamatkan teman teman kita yang sekarang aku tidak tau mereka dimana, untungnya aku sudah menemukanmu."

Kenta mengangguk tersenyum, mencoba memahami cerita Keitaro. "Jadi kita akan membuat benteng seperti di kehidupan sebelumnya, ya?"

Keitaro mengangguk tegas. "Iya, kita harus membelinya dan membangunnya seperti dulu. Agar kita bisa bertahan menghadapi kiamat panas yang akan datang dua bulan lagi."

Keitaro menatap langit yang cerah tapi terasa begitu menyengat. Matahari kini bersinar lebih terik dari biasanya, memberikan firasat bahwa kiamat panas semakin dekat, meski bencana itu belum benar-benar tiba. keringat mulai mengalir disaat ia berjalan menuju properti pabrik bersama Kenta.

Setelah beberapa jam perjalanan, mereka akhirnya tiba di depan pabrik tua yang dikelilingi pagar besi berkarat. Bangunan itu tampak besar tetapi mulai lapuk dimakan waktu. Beberapa bagian atap terlihat berlubang, dan dindingnya dihiasi dengan retakan. Namun, di mata Keitaro, tempat itu adalah tempat permulaan dari benteng besar mereka.

Tetsuo, pria tua pemilik properti, sudah menunggu mereka di gerbang dengan wajah skeptis. “Jadi, kalian benar-benar mau beli tempat ini?” tanyanya, suaranya berat dan penuh keraguan.

Keitaro tersenyum tipis sambil menunjukkan ponsel yang menampilkan saldo mereka. “Benar. 250 juta yen sesuai kesepakatan. Tempat ini akan menjadi lebih bagus dari yang kau kira.”

Tetsuo menatap mereka beberapa saat sebelum mengangguk pelan. “Baiklah, uangmu, pilihanmu. Tapi tempat ini butuh banyak perbaikan,” gumamnya, menyerahkan kunci dan dokumen untuk ditandatangani.

Transaksi selesai dalam beberapa menit. Keitaro menatap layar ponsel, memastikan transfer berhasil. Sistem muncul memberikan pemberitahuan kecil:

"Properti berhasil dibeli. Siapkan rencana pembangunan ulang."

Kenta melangkah masuk lebih dulu, melihat sekeliling dengan hati-hati. “Jadi, apa rencanamu untuk tempat ini, Keitaro? Kita cuma punya dua bulan, kan?”

Keitaro menghela napas panjang, mengingat jelas kejadian di masa lalunya. “Kita akan mulai dengan membersihkan area ini, memperbaiki dinding utama, dan memastikan akses ke sungai. Semua langkah harus dilakukan secara efisien. Kali ini, aku tak akan gagal.”

Kenta mengangguk meski ragu terlihat di matanya. Sementara itu, suara gemericik air sungai di belakang pabrik menjadi pengingat bahwa sumber daya mereka terbatas dan waktu semakin menipis. Keitaro tahu, segalanya baru dimulai.

singkat cerita

Keitaro, Kenta, dan beruang besar yang sudah disana, mulai bekerja segera setelah pabrik menjadi milik mereka. Setiap hari penuh dengan keringat, kerja keras, dan suara alat berat yang menggema di dalam gedung tua itu.

Hari Pertama – Kelima: Pemasangan Atap Anti Panas

Pada hari pertama, mereka membawa material anti panas yang berat dan kokoh ke atap pabrik. Beruang itu ternyata memiliki tenaga luar biasa. Ia dengan patuh mengangkut lembaran besar logam ke atas, membuat pekerjaan lebih cepat.

"Beruang ini lebih berguna daripada kau, Kenta," canda Keitaro sambil tersenyum.

Kenta, yang sedang menyeret satu panel logam ke bawah, mendengus. “Kau pikir gampang membawa ini? Berat nya melebihi badanmu!”

Hari-hari berikutnya, Keitaro dan Kenta memanjat ke atap dengan tali dan perlengkapan keselamatan. Panas matahari membuat mereka harus sering berhenti untuk minum, tetapi mereka terus bekerja. Di hari kelima, atap yang baru selesai membuat bagian dalam pabrik terasa lebih sejuk.

"Ini baru awal," kata Keitaro sambil menepuk bahu Kenta. "Tapi kita sudah selangkah lebih dekat."

Hari Keenam – Kedelapan: Pelapisan Dinding Anti Panas

Material dinding datang pada pagi hari keenam. Beruang itu lagi-lagi menjadi andalan, membawa balok-balok besar ke setiap sudut pabrik. Keitaro dan Kenta bekerja dengan hati-hati, melapisi dinding yang retak dan rapuh dengan material baru yang dapat menahan suhu tinggi.

“Jangan terlalu tebal di bagian itu, Kenta,” Keitaro mengingatkan sambil memasang panel lain. “Kita perlu ruang untuk ventilasi.”

Kenta menggerutu. “Aku bisa jadi ahli konstruksi setelah semua ini selesai.”

Mereka terus bekerja hingga malam tiba, hanya berhenti ketika cahaya matahari hilang sepenuhnya. Di hari kedelapan, dinding pabrik berdiri kokoh, tampak seperti benteng yang siap menghadapi apa pun.

Hari Kesembilan – Kesebelas: Pemasangan Lantai Dingin Pengurang Panas

Lantai pabrik adalah tantangan terbesar. Mereka harus mengangkut lantai lama dan menggantinya dengan material dingin yang mampu mengurangi panas.

Pada hari kesembilan, Kenta terkejut saat beruang secara tidak sengaja menjatuhkan balok ke lantai. “Hati-hati, kau bisa membunuhku!” serunya pada beruang yang hanya menatapnya polos.

Keitaro tertawa kecil dan becanda “Dia hanya mencoba membantu, Kenta. mungkin dia lebih berguna darimu.”

Hari kesepuluh, mereka menyelesaikan pemasangan lantai. Keitaro berhenti sejenak, mengusap dahinya yang berkeringat sambil menatap hasil kerja mereka.

“Aku ingat waktu pertama kali kita membangun ini di kehidupan sebelumnya,” gumamnya.

Kenta mengangkat alis. “Apa yang kau katakan?”

Keitaro hanya menggeleng. “Tidak apa-apa. Lanjutkan saja.”

Di hari kesebelas, pabrik selesai direnovasi. Dinding, atap, dan lantai kini dilapisi material anti panas. Gudang yang dulu lapuk kini terlihat seperti benteng pertahanan yang kokoh. Mereka berdiri di tengah-tengah gedung yang kini terasa dingin, dengan mereka yang kelelahan tetapi puas.

"Kita berhasil," kata Keitaro dengan nada lega.

Kenta tersenyum kecil sambil melihat beruang yang duduk kelelahan di sudut. “Kurasa kita harus berterima kasih pada dia.”

Keitaro menepuk kepala beruang itu dengan lembut

lalu membelikan makanan dari sistem sebagai hadiah

Namun, di benak Keitaro, satu pikiran terus menghantuinya ini baru permulaan, dan ujian sesungguhnya akan datang saat kiamat panas tiba

1
dewi_oetari14
bagus cerita nya. jarang ada cerita bencana gini, sama seperti cerita akhir jaman
Gear 5
Update bang
Mizuu
noo keitaroo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!