Alpha CEO hebat yang tak tersentuh setelah patah hati dia tak pernah melihat wanita lagi, namun seorang gadis titipan dari adik dan wanita yang pernah dia cintai mampu mengalihkan perasaannya, lalu bisakah mereka bahagia? Akankah rumah tangganya itu berdiri dengan kuat tanpa goncangan???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kado durjana
Malam hari.
Shafa tengah duduk di kursi rias sambil menyisir rambutnya, lalu memakai lotion agar kulitnya tidak kering setelah itu bangkit namun pandangan matanya tertarik dengan kotak emas yang berada di sudut meja.
Shafa pun teringat jika kado itu yang di berikan Bian saat di mobil waktu itu pada Alpha katanya kado dari Al Jovano adik iparnya.
"Kak, kok kado dari Mas Al tidak di buka sih? " Tanya Shafa bangkit sambil membawa kota emas itu.
"Ckkk, males tu anak paling aneh-aneh kadonya, jangan-jangan kodok busuk taruh di situ." Jawab Alpha asal, jujur saja sejak menerima kado itu perasaannya tidak bisa untuk berbaik sangka pada adiknya sendiri itu.
"Astaghfirullah, gak boleh begitu Kak, Mas Al baik loh orangnya, masa sama adek sendiri begitu." Kata Shafa sambil geleng-geleng kepala.
"Aku buka ya boleh?? " Ijin Shafa pada suaminya.
"Hmmm, awas nanti lompat lagi." Kata Alpha memperingati.
Shafa percaya jika adik iparnya tak seburuk pikiran suaminya, Al Jovano orang yang amat baik selama yang dia kenal bahkan sering membantu dirinya dan Kenzie saat di jogja dulu bersama kak Zea istrinya yang sudah seperti kakak baginya.
Shafa membuka kotak itu dan saat membuka matanya cukup terkejut dengan isinya, buka katak busuk ataupun yang melompat namun Shafa baru melihat gambarnya mendadak perasaannya tak enak hati dan sedikit merinding.
"Apaan? " Tanya Alpha penasaran saat melihat ekspresi wajah istri kecilnya itu.
"Ini, ehmm ini untuk apa ya???" Shafa mengangkat isi kado itu dan bertanya pada suaminya, sontak Alpha memerah menahan malu juga marah pada pemberi kado itu.
"Astaga, emang adik durjana somplak!" Kata Alpha lalu meraih kado kotak bergambar wanita.
"Apaan sih kok marah?? Tisu itu apaan begitu gambarnya? aku belum baca maksudnya apa kak?" Shafa ingin membacanya namun Alpha merebut dengan wajah merahnya.
"Kamu masih kecil belum paham hal macam ini. Mana itu juga itu balon, tapi balonnya orang dewasa, kamu belum cukup umur." Kata Alpha lalu meraih juga kotak bergambar yang lain.
Shafa hanya mengangkat bahunya sambil mendesah sedikit kesal dengan sikap suaminya yang selalu menganggap dirinya masib kecil.
"Ngapain mukanya jadi masam gitu? " Tanya Alpha yang heran dengan perubahan wajah Shafa saat berbaring dan memeluk gulingnya.
"Sampai kapan Kak Alpha akan lihat aku seorang bocah kecil? Aku wanita bukan anak kecil begitu." Kata Shafa menatap Alpha kesal.
"Ckkk, gitu aja ngambek, kalau kamu beneran kecil mana mau aku nikah sama bocah." Ucap Alpha kemudian berbaring hati-hati sambil menoel pipi Shafa yang makin berisi.
"Terus Kak Alpha nganggep aku apa??" Tanya Shafa masih cemberut.
Cup
Cup
Cup
"Istrilah, apa lagi wanita yang halal buat aku kecup begini." Jawab Alpha yang setelah melabuhkan kecupan di wajah Shafa hingga memerah.
"Tadi itu kado sialan dari Al, aku gak butuh begituan, itu adik emang gila, masak ngado orang pengaman sama tisu begituan. Emang aku udah tua apa sampai gak kuat berdiri." Kata Alpha memerah.
"Eh apanya yang berdiri, kan kak Alpha udah bisa jalan ndak cuma berdiri???" Jawab Shafa polos sembari bertanya kebingungan membuat Alpha memerah sembari frustasi.
"Astagaaa, begini amat punya istri polosnya luar biasa." Batin Alpha gemas sekaligus kesal.
"Udah malam tidur yuk, besok kita kerja lagi." Alih Alpha lalu menutup matanya tak ingin pertanyaan lain keluar dari bibir polos istri kecilnya yang ada justru Alpha geram dan ingin memakan istrinya agar tak polos lagi.
\*
Pagi hari.
Sebelum berangkat kerja Alpha mengirim pesan pada adiknya yang keterlaluan dalam memberi kado pernikahan menurut dirinya.
Esok hari di rumah yang berbeda.
✉️" Adik durjana!!! Somplak!!!"
✉️"Maksudnya apa kasih kado begitu??? "
✉️" Awas ketemu sepatuku kena kepalamu lagi."
Alpha mengirim pesan lalu memakai sepatunya tak lama kemudian balasan dari Al Jovano masuk di ponselnya.
📩"Baik loh aku kak, aku tau mesin kakak udah karat perlu bantuan buat jebol gawang." Pesan balasan Al Jovano membuat Alpha makin kesal, adiknya itu paling ahli memancing emosi dirinya.
✉️"🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬" Balas Alpha dengan amarahnya.
📩"🤣🤣🤣🤣🤣😛" Namun balasan Al Jovano justru menertawakan dirinya.
"Ckkk, dasar titisan Cobek!!!" Umpat Alpha lalu memasukan ponselnya ke saku.
Shafa datang dengan tampilan kasual dan modis namun tetap syar'i, istri gadisnya itu semakin hari semakin bersinar Alpha merasa jika Shafa semakin cantik dan menarik setiap harinya.
"Ihhh, cemberut pagi-pagi ada apa sih kak?" Tanya Shafa heran sembari menyiapkan sarapannya.
"Gak papa Kok, Kenzie mana kok gak keliatan?" Tanya Alpha mengalihkan pembicaraan.
"Kenzie duluan pagi-pagi udah berangkat katanya mau menghampiri temannya dulu." Kata Shafa menjawab sang suami.
Shafa seperti biasa menyuapi sang suami sembari makan sepiring berdua, ah rasa risi karena satu sendok bergantian justru menambah bumbu manis dari setiap suaranya.
"Kak hari ini kita ketemu Klien loh." Kata Shafa setelah selesai makan berdua.
"Ckkk, kamu di kantor aja ya, gak usah ikut biar Bian yang menemani aku." Kata Alpha.
"Kok gitu?? biasanya aku sama Bian??" Shafa heran.
"Emm, klien kak Alpha perempuan ya??" Tanya Shafa ragu dan sedikit sedih takut jika Alpha tak mau dia mengenal klien itu.
"Kalau perempuan aku pasti ajak kamu, dia laki-laki dan sedikit mata kranjang, aku gak suka kalau dia tertarik pada dirimu! " Kata Alpha sembari menatap Shafa.
"Beneran??"
"Bukan karena Kak Alpha malu?"
"Atau Karena ada wanita lain? "
Shafa berbicara sembari menundukkan kepalanya, jujur jika ada wanita lain lagi selain Kak Zea di hati suaminya Shafa tak siap.
"Astagfirullah, Shafa sayang jangan aneh-aneh deh." Ucap Alpha mengacak rambut Shafa dengan tangan kirinya yang tidak patah.
Hal itu sukses membuat Shafa memerah di tempatnya, ah sayang rasanya begitu manis batin Shafa.
Alpha tersenyum menatap Shafa yang merona dengan wajah bahagia, Shafa raih wajah merona itu dan mengecup pipi sang istri gemas.
Cup
"Berangkat yuk." Shafa malu dengan dada yang bergemuruh, Shafa bangkit namun Alpha meraih tubuhnya hingga jatuh di pangkuannya.
"Aah, kalau tangannya sakit loh hmmmmm" Protes Shafa terbungkam oleh bungkaman indah Alpha yang sudah mulai candu pada Shafa sejak hari itu.
Alpha usap dua baris merah yang basah karena ulahnya itu, Shafa membeku di tempatnya dadanya bergemuruh luar biasa, beruntung Kenzie sudah berangkat sekolah pagi tadi jika tidak Shafa tak tau bagaimana bersikap jika adiknya itu tau.
"Jangan kaya gitu lagi, aku takut kalau tangan Kak Alpha sakit." Ucap Shafa masih dengan wajah meronanya dan Alpha hanya membalas dengan senyum dan kecupan di kening.
\*
Up lagi jangan lupa jejak manisnya ya. 🙏😍
Aq blm tav vaf nih 🤭