NovelToon NovelToon
Our Baby Twins

Our Baby Twins

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:70.2k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Hamil atau tidak, Danesh dengan tegas mengatakan akan menikahinya, tapi hal itu tak serta merta membuat Dhera bahagia.

Pasalnya, ia melihat dengan jelas, bagaimana tangis kesedihan serta raungan Danesh, ketika melihat tubuh Renata lebur di antara ledakan besar malam itu.

Maka dengan berat hati Dhera melangkah pergi, kendati dua garis merah telah ia lihat dengan jelas pagi ini.

Memilih menjauh dari kehidupan Danesh dan segala yang berhubungan dengan pria itu. Namun, lagi-lagi, suatu kejadian kembali mempertemukan mereka.

Akankah Danesh tetap menepati janjinya?

Bagaimana reaksi Danesh, ketika Dhera tetap bersikeras menolak lamarannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#14. Pengakuan Danesh•

#14

Danesh membawa tas ransel di salah satu pundaknya sambil berjalan keluar dari pintu kedatangan internasional Bandara Soekarno Hatta. Kali ini tekadnya bulat, tak ada alasan apapun yang bisa menghalanginya, masalah ini harus segera diselesaikan.

Salah satu cara yang harus ditempuh adalah mengatakan yang sebenarnya pada orang tua dan keluarga besarnya, tentang apa yang sesungguhnya terjadi. 

Dhera?

Danesh tak akan membebani ibu dari anak-anaknya dengan masalah, biarlah Dhera kelak hanya tahu masalah telah selesai, cukup ia saja yang maju dan mengakui perbuatannya, dan meminta restu agar diizinkan mengambil alih tanggung jawab atas Dhera dari sang ayah. 

Apapun resikonya akan ia tanggung, tekad pria ini laksana maju ke medan perang yang siap dengan kekalahan, walau hal itu tak ia kehendaki, karena ia pun ingin jadi pemenang.

Danesh tak mengantri di pintu bagasi, karena ia tak membawa banyak barang, hanya ransel berisi semua peralatannya yang ia bawa. Karena baik Singapura atau Jakarta, sama-sama telah menjadi rumah baginya.

“Pagi-pagi … ganggu orang tidur saja.” Darren menguap lebar, tak ada jaimnya sama sekali, meski banyak mata memperhatikan sang mantan aktor tersebut. Jadi, karena di Jakarta yang memproklamirkan diri menjadi pengangguran adalah Darren, maka Danesh meminta pria itu menjemputnya. “Ryu saja diantar sekolah sama Pak Joko, Kamu malah memintaku menjemput ke Airport.” 

Keduanya adu kepalan tangan, kemudian berjalan bersama menuju tempat parkir. “Itu Ryu, bukan Aku.” 

“Au ah bodo amat.” Darren melempar kontak mobilnya pada Danesh. “Kamu yang bawa mobilnya,” perintahnya.

Range Rover berwarna hitam pekat edisi terbaru milik Darren terlihat kinclong mentereng di tempat parkir VIP, mantan artis itu tak ragu menunjukkan betapa melimpah kekayaannya kini. Meski ia tak terlalu sering pergi bekerja, namun jangan salah, ia selalu memeriksa semua laporan perusahan secara teratur, tanpa ada yang terlewat. Bersama sang istri ia kadang melakukan riset pasar secara langsung, dan tak lupa inovasi varian produk terus dikembangkan sesuai trend masyarakat terkini. 

“Huuu … baru lagi.” Danesh menggumam. 

Darren mengangkat kerah kaosnya dengan bangga, “Aku pengangguran kelas premium, jangan lupa. Kamu masih pengangguran kelas ikan lele di kolam kecil, jadi mohon bersabar, ini ujian broww,” ejek Darren dengan seringainya yang menyebalkan. Membuat Danesh ingin melayangkan tendangan bebas ke wajah tampannya. 

“Sabar … sabar … orang sabar … “

“Jomblonya gak kelar-kelar,” potong Darren. 

“Sia^lan,” maki Danesh kesal, “lihat saja nanti.” Danesh hanya bisa menggumam, karena Darren memang belum tahu apa yang tengah ia alami. 

Darren langsung kembali ke penthousenya, usai mengantar Danesh sampai ke rumah. Karena ia janji mengantar Aya syuting program kuliner terbarunya. 

“Mom, I'm coming.” Danesh menyapa mommy Bella yang sedang sibuk menata meja, tak lupa ia mencium kedua pipi wanita tersebut. 

“Hmmm … apakah sudah ada calon menantu buat Mommy?” tanya Mommy Bella seperti biasa, karena harapannya adalah melihat Danesh segera menemukan pendamping hidup. 

“Ada,” jawab Danesh singkat, sedikit ambigu, tapi juga sedikit memberi harapan pada sang Mommy. 

“Eh, yang bener?” tanya Mommy Bella, yang segera menghentikan kegiatannya. 

“Bi … Tolong ambilkan piring satu lagi untuknya.” Mommy Bella meminta sang ART mengambilkan piring untuk Danesh, agar mereka bisa sarapan bersama setelah daddy Andre selesai bersiap. 

“Mana Daddy, Mom?” Danesh menuang air putih ke gelasnya. 

“Ada di kamar sedang bersiap. Eh … bukannya jawab pertanyaan Mommy, malah balik bertanya.” wajah mommy Bella cemberut. 

“Tunggu Daddy, Mom.”

“Eh serius, beneran?!” Mommy Bella kembali memastikan. 

Danesh mengangguk, sementara kedua tangan yang berada di bawah meja, mendadak terasa dingin. 

Seketika wajah cantik mommy Bella berbinar cerah, seterang mentari di siang hari. “Daddy … Sayang!” Pekik mommy Bella sambil berjalan cepat ke kamar utama, menghampiri sang suami yang tengah bersiap untuk pergi bekerja. 

Di tengah aktivitasnya mengancing lengan kemeja, daddy Andre menoleh melihat kedatangan sang istri. “Ada apa?” 

“Danesh pulang.” Mommy Bella meraih dasi yang masih tergeletak di atas meja, bersama dengan jam tangan yang belum dipakai. 

Wanita itu memasangkan dasi sang suami, agar bisa selesai lebih cepat. Namun alih-alih selesai lebih cepat, Daddy Andre justru mencuri-curi kesempatan dengan memeluk pinggang sang istri. “Jangan mulai lagi.” 

“Ikut ngantor yuk, biar gak kesepian di rumah.” 

“Ingat, sudah punya cucu, jangan genit,” tegur mommy Bella. 

“Gak ada masalah, kan?” Daddy Andre tak mau berhenti, telapak tangannya justru mulai merayap di kulit punggung mommy Bella. 

Mommy Bella segera menghentikan ulah sang suami, “TIDAK SEKARANG!” ujarnya tegas. 

“Ada apa sih? Kan jadi makin penasaran,” keluh daddy Andre. 

“Danesh bilang, sudah punya calon istri.” Tanpa basa-basi, mommy Bella segera menggandeng lengan suaminya agar mereka segera keluar kamar. 

Dalam hatinya, daddy Andre berkata, memang apa spesialnya punya calon istri, perasaan dirinya dulu tak punya calon istri, tapi mendadak bisa ke pelaminan. 🤧😓

Tapi mommy Bella tak peduli dengan sang suami yang nampak masih kesulitan menyamai langkah kakinya. “Aduh, pelan-pelan Sayang,” tegur daddy Andre ketika pria itu hampir terjungkal. 

Bahkan mommy Bella menarik kursi yang biasa ditempati Daddy Andre, agar pria itu bisa segera duduk.

Danesh tersenyum menatap binar bahagia di wajah sang mommy, yang mungkin itu hanya akan berlangsung sesaat saja. Danesh yakin, jika tak lama lagi senyum wajah kedua orang tuanya pasti akan berubah menjadi amarah, mengingat berita seperti apa yang akan ia sampaikan. 

“Benar yang disampaikan Mommy Kamu?” tanya Daddy Andre, yang langsung menyeruput coklat hangat yang ada di cangkirnya. 

Plak! 

Mommy Bella memukul pelan lengan sang suami, “Pake ditanya lagi, ntar Dia berubah pikiran, langsung saja minta alamat gadis itu. Lalu Kita lamar sekarang juga.” 

Daddy Andre menghela nafas sejenak, “Sayang, memang melamar anak orang tak perlu persiapan?” 

“Persiapan itu urusan belakangan, yang penting kita kunci dulu sasarannya. Setelah sasaran terkunci, baru kita lamar secara resmi,” jawab mommy Bella tak sabaran. “Iya kan?” tanya mommy Bella pada Danesh yang wajahnya masih terlihat tegang, tidak santai seperti hari-hari biasanya. 

“Ya sudah, ya sudah, ayo cepat katakan, sepertinya Nyonya Bella sudah tak sabar menyambut calon menantunya.” Akhirnya Daddy Andre hanya bisa mengalah, karena memang ia tak akan menang jika melawan titah ibu negara. 

Danesh menegakkan tubuhnya, tapi kemudian ia mendorong mundur kursinya. Berjalan pelan mendekati kedua orang tuanya. 

Ia melipat lututnya satu-persatu, hingga posisinya kini berlutut di hadapan kedua orang tuanya. 

Kedua tangannya terkepal di lutut, wajahnya menatap lurus ke arah meja, membuat daddy Andre dan mommy Bella saling pandang. 

“Mom … Dad … sebelumnya Aku dengan tulus memohon, agar Mommy dan Daddy memaafkan Aku. Karena Aku sudah membuat malu Mommy dan Daddy.”

“ … “

“Aku telah melakukan kesalahan, dan akibatnya Gadis itu kini tengah mengandung Anakku.” 

Klinting! 

Pyar! 

1
Abz
lanjut
tina
lanjut kak
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
ghila nya fasih... pake H lagi... 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
itu yg bikin kesal 🤭🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ketahuan 🤣🤣🤣
Bunda Aish
Sama-sama gak peka ya nih pengantin baru.... istri gak peka tuh laki lagi cembokur....si laki gak peka istri lagi hamil tuh ada aja "pengen nya
moon: kasih tahu kak, jewer sekalian kupingnya /Sweat/
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
makjleb ga tuh 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Aku mundur 🤣
Bunda Aish
alergi karena perbuatan kapten Danesh 😁...
moon: alergi yang meresahkan /Chuckle/
total 1 replies
Sh
aku dari hari kamis Minggu lalu .kepengen banget makan es krim yang ada conenya..sampai kamis ini .udah seminggu belum kesampaian ..ini malah berhenti di kedai es krim
moon: gazz nimbrung ... syapa tau ditraktir kapten /Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️
Danesh tu kan km tu y,ya ampun bikin gemes kalau cemburu
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Danesh cemburu mu itu 😅😅😅
Yayuk Bunda Idza
akhirnya pelakunya ngaku sendiri ya Ra.... suamimu nachal banget
Fatmiyati89
Emang bisa y kak nikah tp calon mempelainya terpisah jauh gitu....serius nanya ini ..aQ kurng paham agama.
moon: bisa, karena hak penuh seorang perempuan ada di tangan ayah kandungnya.

ada mempelai pria, mas kawin, wali pihak perempuan, dan dua orang saksi. /Pray/
total 1 replies
Sh
lebah menghasilkan madu yang nanti dijual..Danesh menghasilkan.....tiap malam
moon: pal polisi harus di tangkap, karena melakukan kejahatan setiap malam /NosePick/
total 1 replies
Zee
habis dibikin tegang sama cerita sebelumnya, skrg dibikin mesam mesem sama keuwuan mereka berdua💕
tina
lanjut kak
yellya
wkwk keceplosan 🤣🤣🤣🤣🤣
EmakKece
nyamuk nackal /Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!