NovelToon NovelToon
Di Ujung Waktu Cinta

Di Ujung Waktu Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Ketos / Balas Dendam / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:915
Nilai: 5
Nama Author: Azra amalina

Skaya merupakan siswi kelas XII yang di kenal sebagai siswi berprestasi, cantik, dan ramah. Banyak lelaki yang menyukai Skaya, tetapi hatinya justru terpesona oleh seseorang yang tidak pernah meliriknya sama sekali, lelaki dingin yang terkenal sebagai anggota geng motor yang disengani di kota nya.
Darren bukan tipe yang mudah didekat. Ia selalu bersikap dingin, bicara seperlunya, dan tidak tertarik oleh gosip yang ada di sekitarnya. Namun Skaya tidak peduli dengan itu malah yang ada ia selalu terpesona melihat Darren.
Suatu hari tanpa sengaja Skaya mengetahui rahasia Darren, ternyata semuanya tentang masalalu yang terjadi di kehidupan Darren, masalalu yang begitu menyakitkan dan di penuhi oleh janji yang tidak akan ia ingkar sampai kapanpun. Skaya sadar waktu begitu singkat untuk mendekati Darren.
Ditengah fikiran itu, Skaya berusaha mendekati Darren dengan caranya sendiri. Apakah usahanya akan berhasil? Ataukah waktu yang terbatas di sekolah akan membuat cinta itu hanya menjadi kisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azra amalina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Luka yang Tak Terlihat

Tangan Darren bergetar. Amarah yang membara di dadanya ingin meledak. Ingin menghancurkan semua yang ada di hadapannya. Tapi saat dia melihat Gio menunduk, bahunya gemetar, napasnya berat, semua itu terasa sia-sia.

Gio menyesal. Benar-benar menyesal. Air mata menetes dari mata Gio. Ini pertama kalinya Darren melihat sahabatnya seperti itu.

"Gue gak punya alasan, Darren." Suaranya pecah. "Gue tahu gue salah. Gue tahu gak ada yang bisa mengubah semuanya. Gue… Gue pengen minta maaf dari dulu, tapi gue pengecut. Gue takut kehilangan lo."

Darren menatap Gio lama.

Dulu, jika seseorang bilang bahwa pembunuh Rama ada di gengnya sendiri, dia pasti tidak akan percaya. Tapi sekarang, kebenaran itu ada di depannya, dan dia tidak bisa lari lagi.

"Rama udah gak ada, Gio." Suara Darren lelah, kosong. "Dan gak ada yang bisa balikin dia."

Gio mengangguk, air matanya makin deras. "Gue tahu."

Hening menyelimuti mereka. Lalu, dengan berat hati, Darren berkata, "Gue maafin lo."

Gio tersentak, menatapnya dengan mata membesar. "Lo… lo serius?"

Darren mengangguk. "Tapi itu gak berarti gue bisa lupa, Gio."

Gio mengangguk cepat, "Gue gak minta lo buat lupa, Darren. Gue juga gak akan lari dari kesalahan gue lagi. Kalo lo mau gue tanggung jawab, gue bakal lakuin apa pun."

Darren menarik napas panjang. Dendamnya selama ini sudah mengubah dirinya. Sudah membuatnya buta. Tapi sekarang, dia ingin melepaskan semuanya. Bukan untuk Gio.

Tapi untuk dirinya sendiri.

------

Memulai Kembali

Hari-hari setelah pengakuan itu terasa berbeda. Darren tidak langsung bisa berbicara banyak dengan Gio seperti dulu. Ada jarak, ada luka yang masih menganga. Tapi setidaknya, tidak ada lagi kebohongan.

Gio tidak pergi. Dia tetap berada di geng, tetap menjadi bagian dari mereka, tapi dia lebih banyak diam. Dia tahu kesalahannya tidak akan hilang hanya karena kata ‘maaf’.

Suatu sore, saat mereka duduk di atas motor masing-masing di tempat biasa, Gio akhirnya berbicara lagi. "Gue gak akan lari, Darren. Gue bakal tebus semuanya. Seumur hidup gue, gue bakal nyari cara buat nebus dosa gue ke lo… dan ke Rama."

Darren tidak langsung menjawab. Dia menatap mata Gio lama, lalu mengangguk. "Jangan cuma ngomong."

Gio tersenyum kecil, meskipun matanya masih dipenuhi penyesalan. "Gue bakal buktiin." Dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Darren memilih untuk percaya.

------

Akhir dari Satu Perjalanan, Awal dari yang Baru

Skaya menyenggol lengannya. "Lo gak nyesel kan, udah nyerahin dendam itu?"

Darren menghela napas. "Gue gak tahu, Sky. Tapi yang pasti, gue gak mau hidup dengan kebencian selamanya."

Skaya tersenyum, lalu berbisik, "Gue bangga sama lo, Darren."

Di kejauhan, teman-teman geng mereka berdiri di depan motor masing-masing, menunggu. Mereka masih punya tujuan. Mereka masih punya hal yang harus diperjuangkan. Dan kali ini, mereka akan melakukannya dengan cara yang benar.

Sore itu, di bawah langit senja yang berwarna jingga keemasan, dua orang berdiri di depan sebuah makam dengan nama yang terukir jelas di batu nisan. Rama. Darren dan Gio sama-sama diam. Hanya suara angin yang terdengar, membelai dedaunan dan rerumputan yang tumbuh di sekitar makam.

Gio berlutut, menatap nisan itu dengan mata yang berkaca-kaca. "Maaf, Rama…" suaranya bergetar. "Lo pasti benci gue, kan?"

Darren menatap sahabatnya itu dalam diam. Gio mengepalkan tangannya di atas lututnya. "Gue gak bisa balikkin waktu. Gak bisa ngubah apa yang udah terjadi. Tapi gue janji, gue bakal ngelakuin apa pun buat nebus semuanya. Buat lo. Buat Darren."

Darren menarik napas panjang, lalu ikut berlutut. Tangannya menyentuh nisan itu dengan hati yang berat. "Rama, kita udah nemuin jawabannya." Suaranya terdengar tenang, tapi di baliknya ada ribuan emosi yang tak terucapkan.

"Dendam gue selama ini akhirnya berhenti di sini." Angin berhembus lebih kencang, seakan membawa pesan dari dunia yang berbeda.

Gio menggigit bibirnya, air matanya akhirnya jatuh. "Gue bakal jadi orang yang lebih baik, Rama. Itu janji gue." Mereka duduk di sana cukup lama, dalam keheningan yang penuh makna.

Hari semakin gelap, tapi ada sesuatu yang terasa lebih ringan di hati mereka. Mereka datang ke tempat ini membawa beban. Dan mereka pulang dengan sesuatu yang lebih berharga, pengampunan dan tekad untuk melangkah maju.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!