Lanjutan Kings and Queens.
Amira Léopold, putri kesayangan Raja Arsyanendra Léopold adalah pemberontak sejati. Opa dan ayahnya sudah pusing dengan kelakuan putri Badung itu hingga suatu hari Amira nekad terbang ke New York dan ingin berkeliling Amerika dengan mobil ... sendirian. Tentu saja Arsya dan Sean ngereog hingga mengirimkan kepala keamanan kedutaan Belgia buat mengawal Amira. Putri Badung itu mengeyel tidak mau ada pengawal tapi Grady Daughetry adalah pengawal terlatih dan tetap mengawal kemana Amira pergi. Hingga keduanya sadar sama-sama saling jatuh cinta
8th generation of klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Utah
Grady melepaskan ciumannya dan memegang wajah Amira. Mata biru Amira tampak sayu dan Grady tampak gemas melihat ekspresi tuan putri. Tunggu! Raja Arsyanendra!
Grady melepaskan wajah Amira dan keduanya langsung saling menjauh dengan sikap gugup dan Amira memilih duduk di alas piknik. Gadis itu menuangkan es teh nya ke dalam gelas kertas. Amira butuh sesuatu yang manis untuk menenangkan diri.
Grady berjalan menjauhi Amira dan dia memukul pohon dengan tangannya. Dirinya tidak menyangka akan selingkuh dari Lisa dan dia mencium putri mahkota Kerajaan Belgia ! Bagaimana jika raja tahu? Pangeran Akira tahu? Apakah aku akan diasingkan?
"Aaaaarrgghhhhhh ! Bodoh kau Grady !" geramnya sambil mengacak-acak rambutnya. "Mending diasingkan ke Mercu suar ... kalau ke kutub Utara?"
Grady akhirnya bisa menenangkan diri dan menuju ke tempat Amira duduk. Grady melihat bagaimana wajah Amira tampak datar dan jantung Grady berdetak kencang.
Kamu macam ABG saja Grady!
"Ayo, dimakan makanan yang sudah dibuat bibi Anna lalu kita pulang." Amira mengulurkan piring berisikan makanan piknik dan Grady menerimanya. Pria itu pun duduk diatas alas piknik dan mulai makan.
"Tuan putri ...."
"Kamu sedikit berselingkuh, Grady."
Grady melongo. "Excuse me?"
"Kamu sedikit selingkuh tapi bukan salahmu."
Grady mengrenyitkan dahinya. "Tapi mengapa anda santai-santai saja ?"
"Aku harus berteriak, menghentakkan kaki dan bersikap seperti gadis manja? Tidak lah Grady. Aku menerima ciuman kamu dengan sadar dan aku suka berciuman denganmu. Jadi ... bukan sesuatu hal memusingkan. Oh, Daddy juga tidak akan tahu kok!"
Grady menatap wajah santai Amira. "Tuan putri ...."
"Anggap saja ini pengalaman yang mengesankan. Kapan lagi kamu mencium putri kerajaan Belgia bukan?" Amira tersenyum ke arah Grady. "Ciuman kita memang sangat indah tapi aku tahu kalau aku juga menjadi andil kamu menjadi gamang soal selingkuh atau tidak. Kita memang terlalu terbawa suasana."
Grady hanya diam. "Bukan salah anda, tuan putri. Saya yang bersalah karena mencium anda terlebih dahulu."
"Sudah tidak apa-apa." Amira pun berdiri. "Kita sudah dewasa Grady. Aku juga merasa tidak enak membuat kamu menjadi seperti ini."
Grady mengangguk. "Sekali lagi, maafkan saya tuan putri."
Keduanya pun menghabiskan makanan piknik dan membereskan semuanya. Keduanya pun kembali naik kuda masing-masing dan berjalan kembali ke Ranch Daugherty. Tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua dan Amira juga tidak mau usil ke pengawalnya karena bisa kebablasan lagi.
Menjelang jam dua, keduanya pun menuju Utah dan Grady sudah menyiapkan kejutan ke Amira sesampainya di negara bagian itu.
***
Perjalanan ke Utah
"Kita nonton NBA? " seru Amira yang tidak menduga bahwa mereka akan menyempatkan diri nonton basket.
"Memang bukan pertandingan resmi karena masih pertandingan pemanasan musim. Apakah anda mau ?" tanya Grady.
Amira menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku memilih tidur di hotel. Aku lelah Grady."
Grady mengangguk. "Baiklah tuan putri."
Mobil Mustang merah itu pun menuju hotel Ritz Carlton yang sudah dibooking Grady sebelumnya. Kali ini mereka berada di kamar sendiri-sendiri dan Amira segera membersihkan diri untuk beristirahat.
Sementara Amira beristirahat, Grady menghubungi Lisa. Bagaimana pun dia merasa tidak tenang jika tidak berkomunikasi dengan kekasihnya apalagi dirinya sudah beberapa kali mencium Amira. Grady merasa bersalah karena tidak bisa menjaga kepercayaan Lisa. Grady menunggu kekasihnya untuk mengangkat panggilannya.
***
Toronto Canada
"Ah ... Terus sayang ... Terus ... " Lisa membiarkan lawan mainnya berada diatasnya dan makin lama dirinya mendapatkan sensasinya. Lisa berteriak saat mendapatkan puncaknya dan lawan mainnya pun ambruk di atas tubuhnya.
"Kamu sangat hebat, Lisa. Aku selalu suka bercinta denganmu," bisik pria itu.
"Aku juga suka bercinta denganmu, Kevin." Lisa merasa ponselnya bergetar dan mengambilnya dari atas nakas Wajahnya tampak malas saat tahu siapa yang menelpon.
"Kekasihmu ?" tanya Kevin.
"Ya."
"Tidak kamu terima?"
Lisa memilih untuk meletakkan ponselnya. "Tidak. Aku lebih suka bersamamu."
"Kita pakai gaya lain ?" goda Kevin.
"Kenapa tidak?"
***
Utah
Grady hanya menghela nafas panjang saat Lisa tidak menjawab panggilannya. Mungkin dia masih ada syuting jadi tidak menerima telepon dariku. Grady akhirnya memilih untuk beristirahat dan memutuskan untuk menelpon Lisa besok pagi.
Disaat Grady sudah meletakkan tubuhnya, Amira terbangun dengan perasaan tidak nyaman. Gadis itu melihat jam dan mencari ponselnya untuk menghubungi sepupunya yang masih atau sudah bangun. Namun Amira membatalkan keinginan menghubungi sepupunya karena sudah pasti mereka akan kepo.
Amira pun berdiri dan melihat pemandangan kota dari jendela kamarnya. Perasaan Amira amburadul karena dia dan Grady sudah berciuman beberapa kali. Amira merasa ada perasaan yang berbeda ke pengawalnya.
Grady pria baik dan dia merasa bersalah karena satu, dia sudah mencium dirinya dan kedua, merasa sudah berselingkuh dari Lisa.
Amira hanya ingin feelingnya tidak salah. Jika Lisa memang gadis baik dan pantas buat Grady, dia akan melupakan pengawalnya begitu sudah tinggal landas kembali ke Belgia dari Los Angeles.
Jika Lisa seperti artis lainnya yang tidak bisa setia, maka aku akan tidak terima Grady diselingkuhi!
Amira lalu mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. "Imelda, maaf mengganggu tidur kamu karena beda delapan jam."
"Disini sudah jam enam pagi, tuan putri. Ada yang bisa saya bantu ?" jawab Imelda sopan.
"Apakah kamu bisa mencari tahu seseorang?" pinta Amira.
"Siapa tuan putri?"
"Artis film drama Hallmark favorit kamu, Lisa Christopher."
"Memang kenapa tuan putri ?" tanya Imelda bingung karena setahunya, Amira tidak pernah kepo soal artis Hollywood.
"Cari tahu saja. Detail !" perintah Amira.
Imelda sangat hapal dengan sikap Amira, hanya mengangguk tanpa terlihat. "Baik tuan putri."
"Terima kasih Imelda."
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
mas arsya ga pkir2 dlu buat jmput amira????kl dia ga mau plang gmna????
bakalan mulus nih jalan Grady sama princess Amira, kalo yang ngomong queen mother pasti raja Arsya nggak bakal pikir pikir dulu 😅😅😅
yg sok jd phlwan....bknnya dpt pnghrgaan,mlah cma dpt malu doang kn....mna pnjra mnnti....
sokoooorrr.....
makanya mau melakukan apapun itu pikir pikir dulu seperti raja Arsya, padahal kebanyakan gedubrakan dulu pikir belakangan😅😅🤭