Love You Sincerely ( Vega-Sherina )

Beberapa Hari Kemudian.

Universitas Z, pukul13:32, siang.

Terlihat banyak mahasiswa keluar dari dalam kelas mereka masing-masing. Pak Eko selaku dosen pembimbing dikelas FEB keluar dari sana dengan membawa peralatan mengajarnya karena mata kuliah dikelas tersebut telah usai.

Mereka ada yang langsung pulang, ada yang mampir lebih dulu dikantin, ada yang berkumpul dengan teman-temannya diarea parkir.

Tidak jauh dari area parkir terlihat diambang pintu salah satu kelas ada lima cowok yang tidak lain adalah, Vario, Suzu, Supra, Wasa dan Vega mereka akan keluar dari kelas mereka tetapi, saat Vega akan berjalan lebih dulu dengan tidak sopannya Suzu menarik almamater bagian belakang milik Vega.

Vega urung berjalan dan langsung menepis pelan lengan Wasa. "Ada apa teman? Aku ingin bertemu kekasihku," kata Vega, menatap Suzu tak bersahabat.

Suzu memandang Vega dengan tersenyum sinis lalu menggosok hidungnya pelan. "Cie! yang sudah tidak jomblo lagi sekarang terlihat lebih sibuk, ya," kata Suzu, dia bergurau namun ada nada meledek didalamnya.

Vega menghela napas. "Kalian iri?" tanya Vega, menggoda.

Suzu merangkul Wasa yang berada disampingnya. "Dikata iri kami tidak sih Veg, hanya saja jika kita masing-masing telah memiliki pasangan aku merasa kita akan menjadi jarang berkumpul, seperti kamu dan Satria," kata Suzu.

Supra membenarkan pernyatan Suzu. Supra merangkul bahu Vega menatapnya dari samping. "Kita makan dikantin saja Veg, aku yang membayar makanan kalian itung-itung merayakan karena hari ini hari terakhir kita ngampus alias besok sudah libur semester." kata Supra, terdengar antusias.

Vega tersenyum dan menepuk bahu Supra. "Aku setuju, tapi aku harus memberitahu Sherina dulu. Aku akan bergabung dengan kalian nanti," kata Vega.

Suzu mengangguk. "Baiklah, Veg. Kami akan menunggumu di kantin, dasar bucin," kata Suzu.

Vega menghubungi Sherina. Sementara itu, Suzu, Supra, Wasa, dan Vario berjalan menuju ke kantin, sambil bergurau dan tertawa.

Beberapa menit, Vega telah selesai menghubungi Sherina. Dia berjalan ke kantin menyusul teman-temannya.

Vega tiba dikantin dan melihat teman-temannya sudah duduk dimeja, menunggunya. Vega, duduk disamping Supra.

Suzu tersenyum. "Kami sudah memesan makanan untukmu," kata Suzu pada Vega.

Vega tersenyum dan melihat menu yang sudah dipesan oleh teman-temannya. "Wah, kalian memesan banyak sekali," kata Vega.

Supra tertawa. "Iya dong, kan kita merayakan hari terakhir kita ngampus. Besok sudah libur semester," kata Supra.

Mereka berlima kemudian menikmati makanan sambil berbicara tentang rencana mereka selama libur semester. Vega berbicara tentang rencananya untuk bertunangan dengan Sherina, sementara Suzu, Supra, Wasa, dan Vario berbicara tentang rencana mereka untuk berlibur ke pantai.

Setelah selesai makan, mereka berlima memilih bersantai dikantin lebih dulu. "Kamu serius ingin bertunangan dengan Sherina di hari libur semester ini? Apa itu tidak terlalu terburu-buru, Veg?" tanya Vario.

Sebelum menjawab Vega menatap serius ke empat temannya. "Menurutku tidak terburu-buru justru ini adalah rencana yang tepat supaya Sherina tidak kepincut cowok lain seperti teman lamanya itu," kata Vega, mengingat saat hari itu dia bertengkar hanya karena Ari, teman SMA Sherina.

Vario mengingat kapan hari saat Vega pergi ke rumahnya dengan wajah terlihat murung karena permasalahan tersebut.

"Aku berpikir sebaiknya kamu jangan terlalu cemburuan Veg, dengan kamu mudah cemburu Ari akan semakin gencar mendapatkan Sherina, dan lebih mudah menyingkirkan kamu dari hati Sherina," kata Vario, mengutarakan pendapatnya.

Vega menatap Vario dengan serius. "Aku tidak cemburu tanpa alasan, Vario. Aku tahu Ari memiliki perasaan pada Sherina, dan aku tidak ingin kehilangan Sherina karena dia," kata Vega.

Suzu mengangguk. "Aku paham perasaanmu, Veg. Tapi kamu juga harus percaya pada Sherina. Dia sudah memilih kamu, bukan Ari," kata Suzu.

Vega menghela napas. "Aku tahu, Suzu. Tapi aku tidak ingin mengambil risiko. Aku ingin menunjukan bahwa Sherina benar-benar milik aku, dan aku tidak ingin kehilangannya karena kelalaian aku sendiri," kata Vega.

Supra tertawa. "Kamu benar-benar cinta pada Sherina, Veg. Aku tidak pernah melihat kamu seperti ini sebelumnya," kata Supra.

Vega tersenyum. "Aku memang cinta pada Sherina, Supra. Dan aku akan melakukan apa saja untuk memastikan bahwa dia bahagia dan tetap bersamaku," kata Vega menggebu.

Mereka berlima kemudian terdiam sejenak, menikmati suasana kantin yang santai.

Setelah beberapa saat, Vega berbicara lagi. "Aku meminta restu pada kalian, semoga pertunangan aku dengan Sherina berjalan dengan lancar, bahkan sampai aku dan Sherina menikah nanti," kata Vega, tulus dari hati.

Suzu, Supra, Wasa, dan Vario menatap Vega dengan serius, kemudian mereka berempat mengangguk bersamaan.

"Kami memberikan restu kepada kamu, Veg," kata Suzu. "Semoga pertunangan kamu dengan Sherina berjalan dengan lancar dan bahagia."

"Amin," kata Supra, Wasa, dan Vario bersamaan.

Vega tersenyum dan merasa lega karena telah mendapatkan restu dari teman-temannya. "Terima kasih, guys. Aku sangat berterima kasih atas dukungan kalian," kata Vega.

Mereka berlima kembali terdiam sejenak, menikmati suasana kantin yang santai.

Setelah beberapa saat, Suzu berbicara. "Kamu sudah mempersiapkan semuanya untuk pertunangan kamu dengan Sherina?" tanya Suzu.

Vega mengangguk. "Aku sudah mempersiapkan semuanya, Su. Aku hanya menunggu hari H saja, pertunanganku dengan Sherina hanya sederhana jadi tidak perlu menyiapkan ini itu yang penting aku dan dia sudah sah bertunangan," kata Vega.

Supra tertawa. "Wah, kamu benar-benar sudah siap untuk menjadi seorang suami, Veg," kata Supra.

Vega tersenyum. "Aku siap, Supra. Aku siap untuk menghabiskan sisa hidupku dengan Sherina," kata Vega mantap.

Mereka berlima kembali terdiam lagi, menikmati suasana kantin yang semakin santai.

Setelah beberapa saat, Vega kembali berbicara. "Aku harus pergi sekarang, guys." kata Vega, berdiri dari duduknya.

Suzu, Supra, Wasa, dan Vario menggeleng bersamaan. "Buru-buru sekali, Veg. Sehari ini saja tolong habiskan waktu bersama kita," kata mereka bersamaan.

Vega duduk kembali di tempatnya. "Baiklah, aku akan bersama kalian sehari ini," kata Vega.

Suzu, Supra, Wasa, dan Vario tersenyum dan mengangguk bersamaan. "Makasih, Veg," kata mereka bersamaan.

Mereka kemudian melanjutkan percakapan mereka, berbicara tentang rencana mereka selama libur semester. Vega hanya mendengarkan dan sesekali menanggapi seperlunya saja karena di hari liburnya mulai besok sudah ada banyak rencana untuk urusan pribadinya.

Setelah beberapa saat, Vega berkata "Aku ingin kalian semua datang ke pertunanganku dengan Sherina," kata Vega.

Suzu, Supra, Wasa, dan Vario tersenyum dan mengangguk bersamaan. "Pasti, Veg. Kami sangat senang diundang ke pertunanganmu, makan-makan!" kata mereka bersamaan disambut gelak tawa khas mereka.

Vega menggeleng mengetahui rencana kekonyolan teman-temannya.