Bagi Krittin, pernikahan ini bukanlah tentang cinta—melainkan tentang balas dendam. Bertahun-tahun ia menyimpan kebencian mendalam terhadap keluarga Velora, yang dianggapnya telah menghancurkan keluarganya dan merampas segalanya darinya. Kini, dengan perjodohan yang dipaksakan demi kepentingan bisnis, Krittin melihat ini sebagai kesempatan emas untuk membalas semua rasa sakitnya.
Velora, di sisi lain, tidak pernah memahami mengapa Krittin selalu dingin dan penuh kebencian terhadapnya. Ia menerima pernikahan ini dengan harapan bisa membawa kedamaian bagi keluarganya, tetapi yang ia dapatkan hanyalah suami yang memandangnya sebagai musuh.
Ruang hati sang kekasih adalah kisah tentang pengkhianatan, luka masa lalu, dan perjuangan antara kebencian dan cinta yang tak terelakkan.
bagaimana kisah mereka? yuk kepoin kelanjutan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yarasary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Raventhorn Corporation.
" Permisi tuan, tuan Theodore sudah datang. "
" Persilahkan dia masuk. "
" Baik tuan. "
Tak lama pintu ruangan terayun terbuka, menampilkan pria muda dengan balutan jas hitam rapi dan seorang asisten gagah yang perlahan mengikut di belakang.
" Selamat siang tuan Orion. " Sapa nya.
" Selamat siang, tuan Theodore, " Orion melempar senyuman ramah, " Silahkan duduk dengan nyaman tuan. "
" Terima kasih,"
" Saya sudah mendengar penjelasan tentang organisasi rahasia anda yang bekerja dengan begitu baik di bidang Restart sistem, sungguh suatu kebetulan yang begitu mengejutkan. Saya harap anda tidak mengkhianati saya tuan Theodore! "
Melempar senyum, hembusan nafas yang di ambil terlihat secara teratur dan tenang, lalu menjawab tanpa keraguan dengan suara tegas seperti biasa "saya selalu melakukan pekerjaan yang saling menguntungkan tuan, jadi jika anda khawatir tentang penghianatan dalam organisasi yang saya jalankan. Tentu itu tidak akan terjadi, selama tak ada kekeliruan dalam perjanjian yang sudah kita sepakati."
" Bagus, aku mengagumi kepercayaan dirimu tuan Theodore. Untuk kerjasama kita, Alvino yang akan memperjelas semuanya. " Tatapan Orion berganti pada sang asisten yang seketika menganggukkan kepala.
" Saya akan menunggu di restoran tuan Alvino. "
" Baik, " Alvino menganggukkan kepala pelan, lalu beralih pada Orion yang terlihat hendak mengatakan sesuatu.
" Apa kau mendapatkan kabar tentang Velora?"
Langkah yang hampir mencapai pintu itu terhenti mendengar nama tak asing seseorang di sebut di belakang tubuh nya, tapi secepatnya kilat pria di sana menanyangkal jika pemilik nama indah itu tidak mungkin hanya satu orang di dunia dan mungkin secara kebetulan saja orang yang di cari oleh rekan bisnis nya memiliki nama yang sama dengan wanita yang ia suka.
" Belum ada tuan, kami akan terus memantau tempat-tempat umum untuk mencari keberadaan nyonya Velora. "
" Kemana saja anak itu? Apa tidak bisa tidak membuat keributan lagi, dia sudah cukup menyusahkan, hah... " Tangan Orion memijat tengkuk leher nya yang di rasa memegang.
Alvino tak dapat berbuat banyak melihat raut wajah majikan nya yang semakin hari semakin nampak lesu. Meraih semua berkas di atas meja Orion lalu mengundurkan diri untuk membahas lebih lanjut dengan seseorang yang sudah menunggu nya di tempat lain.
Dua jam berlalu, berkas-berkas yang seperti tumpukan tisu itu kini tertata rapi kembali setelah beberapa saat ter acak-acak. Menyisakan dua orang pria tengah menikmati makan siang pesanannya sambil berbicara santai mengenai rencana yang hendak mereka jalankan.
" Tuan Alvino, boleh saya menanyakan sesuatu?"
Alvino mengangkat pandangan yang semula tertunduk membaca jadwal kerja hari ini, " Iya, silahkan tuan Theodore. Jika saya punya jawaban nya saaya akan menjawab setiap pertanyaan anda? "
" Jangan terlalu formal, panggil saja Aiden. "
Alvino mengangguk, " Baik tuan Aiden. Apa yang ingin anda tanya kan tuan? "
" Sebenarnya bukan hal penting, hanya saja aku tadi tidak sengaja mendengar percakapan anda dengan tuan Orion. Apa kalian sedang mencari seseorang? "
Terdiam sejenak, lalu kembali menatap lawan bicara nya, " Benar tuan. Putri tunggal tuan Orion melarikan diri beberapa bulan lalu, dan sampai sekarang masih belum bisa kami temukan. "
" Jika anda membutuhkan bantuan saya bisa menawarkan diri. "
Alvino menolak dengan gelengan dan senyuman "terima kasih atas kebaikan anda tuan, tapi sepertinya untuk saat ini kami akan mencoba melakukan semua nya sendiri sebaik mungkin. "
" Baiklah. Semoga tuan Orion bisa secepatnya bertemu dengan putri nya, beliau terlihat sangat lesu, aku pikir itu juga karena memikirkan itu. "
" Terima kasih tuan, anda sungguh dermawan. "
" aku hanya berusaha membantu rekan kerja ku, kalau boleh biarkan aku melihat rupa putri tuan Orion. siapa tahu kita mungkin bertemu secara tak sengaja suatu waktu. "
" tentu saja, tunggu sebentar tuan. " Alvino menggeser layar ponsel nya, beralih ke Aplikasi lain dan tak butuh waktu lama sebuah senyuman tersungging ketika apa yang di cari sudah ia dapatkan.
" ini tuan, " ucap Alvino, menyerahkan ponselnya "namanya Velora Astaria Fernandez, dia memiliki mole kecil di bawah mata sebelah kanan dan tinggi badan nya sekitar 168 meter. "
Aiden tersentak, bagaimana mungkin wajah orang yang di sukainya memiliki wajah mirip bahkan dengan nama panggilan yang sama. hanya saja dalam Foto itu rambut Velora terlihat sedikit kecoklatan dengan poni yang menutupi dahi, sementara orang yang ia temui beberapa minggu lalu memiliki rambut hitam legam yang lurus dan panjang.
'kebetulan macam apa ini, kenapa wajah Lora sangat mirip dengan wajah putri tuan Orion. apa kembar tujuh itu memang ada, dan mungkin mereka berdua ini salah satunya? '
.
.
*****
Next:
Jangan lupa komen, like dan subscribe. Bintang lima nya juga ya....
Terimakasih, lop yuu....