"Heh, bocil? Nanti setelah ini aku minta di traktir ya." Goda adrian.
"Adrian!? Mulai deh kamu?." Ketus shely.
"Nggak mau!?, om adrian banyak makannya." Tebak aqilla membuat semua orang di sana tertawa.
"Ye? Mana ada aku makan banyak!? Lagian yang kamu pesankan, semua makanan nya hanya seumil. Gimana nggak makan banyak,." Jawabnya asal.
"Iss maruk, om adrian nya." Ujar aqilla namun tangan adrian mulai usil. Ia pun mulai menarik pelan hijab aqilla.
"Bundaaaaa!?." Teriak aqilla yang taj terima, jika hijab nya ditarik.
"Aduh sayang ampuuunn!!!!?." Pekik adrian yang merasakan nyeri di pinggang, akibat cubitan ulfa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sherly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4
"
"
"
"Kok gitu sih emang dia mau?." tanya si ulfa yang mulai kepo.
"Iya ul dia kasar dan.." shely pun menceritakan apa yang sudah terjadi pada rumah tangganya. Mulai dari wanita chat juga KDRT.
Ulfa yang mendengarkan itu pun ikut menitihkan air mata. Sungguh ia tak menyangka ada lelaki yang kelakuannya sungguh jahat pada wanita.
"Ataqfirlloh shel tega kali sih dia. Ih sumpah ingin tak bejek-bejek rasanya suami kamu itu. Is yakin shel aku kok iihh? pengen sekali ku tinju orang nya. Sudah lah tinggalin aja lelaki macam itu!." ucapnya geram pada suami sahabatnya itu.
."Lagian ya aku pernah baca di buku al islami gini shel ( Tindakan KDRT dalam Islam yang dilakukan oleh suami terhadap istri. dikenal dengan istilah nusyuz (durhaka). Nusyuz adalah salah satu perbuatan yang sangat di larang dalam agama. (haram) dan. Nusyuz yang dilakukan suami harus dianalisa terlebih dahulu. Kalau suami tidak menunaikan kewajibannya terhadap istri seperti nafkah atau pembagian giliran (bagi yang poligami), pemerintah dalam hal ini pengadilan berhak menekan suami untuk menunaikan kewajibannya,
Sebab, jika suami berperangai buruk terhadap istri, menyakiti istri, dan memukulnya tanpa sebab, pemerintah wajib menghentikan tindakan aniaya suami tersebut. Kalau suami mengulangi tindakan aniayanya, pemerintah wajib menjatuhkan sanksi untuknya." sambungnya yang gayanya mengikuti seperti bu nyai guru ngajinya.
"Iya dia juga udah berulang kali ul. Memukul aku sebab wanita lain." ujarnya sendu
Kini ulfa pun ikut merasakan kesedihkan sahabatnya. Ia ingin membantu namun itu bukan urusan dirinya. Jadi tak ingin lagi sahabatnya bersedih. Lalu ulfa pun memeluk nya untuk memberikan semangat buat sahabatnya.
"Sabar ya shel pasti nanti ada jalan keluarnya kok. Terus saja jangan berhenti berdoa ya." ucapnya seraya sambil mengulas senyum. Begitu juga shely.
"Oh ya setelah melahirkan rencananya aku mau ajak kamu hiling. Tapi kemungkinan menunggu anakmu umur 7 bulanan deh. Kasian kan masih bayi udah diajak keluar jauh-jauh." kata ulfa namun sahabatnya itu mengernyitkan dahinya.
"Emang mau kemana?." tanyanya.
"Ke kuburan hahaha." ucapnya agar shely merasa terhibur. Shely yang tau sifat sahabatnya kalau bercanda. Asal saja ceplas-ceplos namun dirinya suka.
"Iiihhh sereeeeemmmm hahaha." kedua sejoli itupun tertawa bersama. sambil bergidik ngeri begitu juga dirinya.
"Iiih kamu ya. Masak iya hiling di kuburan emang kamu mau? nanti jika ada yang terbang-terbang hahaha." jawab shely pada sahabatnya yang masih tertawa.
"Iiihh ogaaahhh kali? kalau ketemu mak kunti hahaha. Kalau kunti cogan gak apa lah boleh lah hehe." kata nya sambil membayangkan jika ada kunti cogan.
"Iisss aduuhhh sahabatku ini kelamaan ngejomblo gini nih. Mana ada kunti cogan? ada-ada aja kamu inu." jawab shely yang merasa sahabatnya ini terlalu ngejomblo jadi banyak halunya.
"Eeiihh iya juga sih. Tapi sapa tau ada hmmm." ujarnya membuat shely pun mengernyitkan dahinya.
"Yang kamu maksut bencong kali ul haha.." jawab shely sambil cekikikan. Membuat ulfa menoleh ke sahabatnya. Bahagia jika hanya ucapan sederhana itu bisa mengembalikan senyum sahabatnya.
"Haha..? Au ah gue juga nggak mau ya kalau ama bencong. Gue masih normal kali shel." Dan akhir nya mereka pun tertawa bersama. Dan melempar candaan yang membuat mereka lupa waktu buat sholat.
"Eh btw? ini udah azan ashar aku mau pulang dulu ya?. Nanti aku ada tugas kuliah ini?. Sama diminta bantu ngerjain tugas adek gue." pamitnya seketika membuat shely kembali murung dan menunduk. Lalu ulfa pun merrasakan jika sahabatnya butuh sandaran. Dan teman agar bisa bercerita.
Namun tugas ulfa juga masih banyak dan. Tidak bisa untuk ditinggalkan.
Tapi shely sadar jika sahabat nya ini tidak bisa terus bersamanya. Ia juga harus memahami jika ulfa juga memiliki kepribadian dan kegiatannya tersendiri.
"Hmm,, Yaudah nggak apa-apa. Aku paham kok? dan aku juga tidak maksain kamu tetap disini." shely pun menghembuskan nafasnya berat. Ia sadar jika sahabatnya itu tidak bisa menemani kita untuk terus mendengarkan keluh kesah sampai 24 jam.
"Yaudah aku jalan ya maaf? tapi aku janji besok selesai pelajaran aku langsung kesini. Soalnya kan besok mata kuliah aku juga nggak banyak tuh. hmm? besok mau dibeliin apa?." kata ulfa yang membuat shely kembali tersenyum sambil berfikir apa yang ia inginkan. Lalu tak lama kemudian ia tersenyum menampilkan gigi putihnya.
"Aku mau cilok sama martabak telor, terus sama kebab juga? minumnya aku mau es coklat boba hehe?. " pintanya tanpa pamrih. Membuat ulfa gelengkan kepalanya.
"Kamu yakin mau sebanyak itu, emang habis?." tanyanya ragu-ragu pada sahabatnya ini.
"Hu'um kenapa? Aku habis kok tapi kalau ngga abis kan ada kamu. Kamukan yang nawarin tadi. Mau dibawain apa? Kok sekarang terkejut dengan apa yang ku mau huh ngga asyik deh." ucapnya menggerutu shely pun kembali memasang muka memelas. Membuat ulfa semakin merasa bersalah lagi.
"Okey okey okey, aku akan bawain itu semua." katanya membuat shely kembali sumringgah. Dan meringis memperlihatkan lesung di pipinya.yang membuat sahabatnya semakin gemas.
"Dasar ya bumill hiiiiiiiiiihhhh?. adek kecil yang ada didalam. besok kalau lahir jangan kaya bundha mu ya banyak mau nya. Haha?." ucap ulfa sambil mengelus elus perut shely yang sudah mulai membuncit.
"Iiss dasar ulfaaa!!" pekiknya namun. Sahabatnya pun justru malah tertawa.
"Yaudah pamit ya? Assalamu'alaikum." ujar sahabatnya berlalu meninggalkan shely di kamar.
"Wa'allaikumsalam." jawabnya shely pun hanya menatap punggung sahabatnya. Yang kini sudah mulai menutup kembali pintu kamarnya.
Shely pun pergi ke kamar mandi yang berada tak jauh dari dapur. Sebenernya kamar shely udah ada kamar mandinya. Namun ia takut karna belum di renovasi atapnya. Sebab dulu kejatuhan ranting pohon sehingga membuat atapnya bocor.
Mulai dari situ kamar mandi nya tertutup terus.
Saat hendak ke keluar kamar mandi. Ia melihat ibunya seperti dari luar. Ntah abis kemana shelly pun lalu bertanya.
"Eh ibuk dari mana?." tanyanya.
"Dari warung nak. Oh ya sahabatmu udah pulang?." tanya ibunya. sambil mengeluarkan semua isi dari kantung plastik item.
"Udah dari tadi buk. Yasudah shely mau sholat dulu ya udah ashar." ujarnya sambil berjalan melewati ibunya.
"Yaudah sana nanti keburu mahgrib lagi. Trus nanti mau di masakin apa. Tadinya mau tak masakin temenmu eh udah keburu pulang." katanya sambil menoleh kearah shely.
"Hehe? dia ada tugas kuliah buk, udah aku masakin apa aja buk." jawabnya yang tak mau membuat ibunya kelelahan. Karna hanya membuatkan makan malam untuknya.
"Okey deh." jawab bu ilma lalu shely kembali kekamarnya. Meninggalkan ibunya di dapur sendirian. Karna pak malik belum pulang dari tempat kerjanya. Kemungkinan beliau pulang jam setengah 9 malam.
Setelah beberapa menit sehabis sholat ashar. Dan karna ashar sudah mepet. Trus terdengar azan mahgrib jadi sekalian saja. Hingga dirinya setelah usai sholat lalu keluar dari kamarnya. Untuk menemui ibunya didapur.
Shely melihat ibunya didapur kini dirinya mulai mendekat. Dan duduk di kursi dekat dapur.
"Loh ibuk kok nggak sholat." tanyanya yang merasa jika dirinya tak ada melihat hari ini ibunya sholat.
"Oh ibuk lagi ada tamu bulanan nak. Baru aja semalam jadi ngga bisa sholat." jawabnya sambil mempersiapkan hidangan makan malam diatas meja. Serta lauk pauk yang sudah matang.
"Iyaudah buk. Kirain ibuk sudah nggak mau sholat lagi. Oh ya bapak belum pulang buk." kini shely pun beralih melirik ke kamar orang tua nya yang tak jauh dari pintu dapur.
Bersambung...