Menceritakan seorang pemuda kampung yang bernama Daniel yang pergi ke kota untuk mengejar cita citanya menjadi seorang penyanyi solo di audisi pencari bakat, dan saat dia menemukan tempat tinggal barunya dia memiliki seorang tetangga wanita yang sangat bar bar, dikarenakan ruangan mereka hanya terhalang oleh dinding sangat tipis mereka seakan terganggu oleh kegiatan mereka masing masing, mereka pun mulai menganggu satu sama lain. seiring berjalannya waktu mereka pun mulai akrab dan timbul rasa nyaman di keduanya, walaupun tanpa mengetahui nama dan wajah satu sama lain mereka mencoba untuk menjalani hubungan yang cukup unik diantara mereka berdua, bagaimana ceritanya Yuk coba ikuti semoga Kalian suka ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Amanda marah
" bedebah gila? Kau yang bedebah" ujar Daniel marah dan dia langsung menarik kerah kemeja devon
" Kau bedebah gila yang memanfaatkan mimpi orang lain" kesal danile dengan menatap tajam Devon
" Apa maksudmu" jawab Devon kesal dan langsung mendorong Daniel dari tubuhnya
" Siapa yang menyuruhmu?' tanya Devon
" Kau tidak perlu tahu, bedebah sepertimu hanya bisa melukai orang yang bekerja dengan sepenuh hati " bentak danile dikarenakan dia sudah sangat marah dan kesal terhadap orang bernama Devon chandra
" Dasar bodoh, apa maksudmu Amanda Anabelle?" Tanya Devon
" Apa ?" Ujar Daniel pura pura tak mengerti
" Baiklah kemarilah akan ku habisi kau" kesal Devon yang meluai melonggarkan pakaian bersiap untuk menghadapi danile.
" Aku juga bisa dasar psikopat" ujar Daniel kesal dan diapun langsung membuka ikat pinggang untuk di jadikan senjatanya.
" Baiklah kemarilah" ujar Daniel yang menyabetkan ikat pinggang itu ke lantai.
Sedangkan Devon langsung menghindar mundur dikarenakan danile yang tiba tiba melayangkan ikat pinggangnya itu.
" Dasar berengsek" umpat Devon
Dan Devon pun langsung menerjang danile sehingga kini mereka berdua berguling guling di lantai.
Dan mereka pun langsung berkelahi, mereka saling pukul sambil berguling guling.
" Rasakan ini bedebah" ujar Devon yang memukuli danile yang ada di bawah tubuhnya. Daniel hanya terus bertahan dan ada kesempatan membalas daniel pun langsung membalikkan serangannya, kini danile berada di atas tubuh danile.
" Makan ini psikopat" pekik daniel yang terus terusan menghajar wajah Devon. Dan mereka berdua terus terus menerus berkelahi sehingga akhirnya mereka di pisahkan oleh satpam yang bekerja di sana.
Ditempat lain kini Amanda sedang duduk menatap layar laptopnya dengan murung, dan beberapa saat ponselnya berdering dan tertera nama Devon di sana, dan dia pun langsung mengangkatnya.
" Halo" ujar Amanda.
" Amanda Anabelle berani sekali kau menyuruh orang untuk memukuliku" ujar Devon di sebrang telpon
" Apa" tanya Amanda yang tak mengerti dengan ucapan Devon
" Seorang pria pucat dan kurus jatuh cinta padamu, hey jangan kira aku memperalat dirimu" ujar Devon yang sedang mengompres wajahnya dengan kain basah dengan air dingin
" lupakan saja kontrak itu, mari kita sama sama merugi, tidak maksudku kau saja yang merugi, dia benar itu impianmu bukan impianku, jadi jangan pernah hubungi aku jika bukan untuk memohon" ujar Devon yang langsung mematikan teleponnya
" Sekarang minum suplemen mu pak" ujar sekretaris Devon
" Terimakasih " ujar Devin yang langsung meminum suplemen itu
" Apa bapak yakin ini proyek besar pak bagi kita, jika kita gagal kita tidak dapat investasi " ujar sang sekretaris
" Dia tidak akan melepaskannya, itu adalah impian Amanda " jawab Devon chandra
Sedangkan Amanda hanya terdiam menatap layar ponselnya, dia memikirkan perkataan yang di ucapkan oleh Devon, Amanda seperti tahu siapa yang datang dan memukuli Devon.
Malam hari kini danile dan Amanda sedang berhadapan satu sama lain, hanya terhalang oleh tembok tipis itu.
" Kau gila?" Ujar Amanda
" Apa?" Tanya Daniel tak mengerti
" Kau menemui Devon chandra " ujar Amanda
" Iya " jawab Daniel pelan
" Kau terlalu naif untuk mengetahui ini semua, kesempatan untuk mewujudkan impian kita jarang terjadi
Jadi jangan lancang lagi" peringkat Amanda untuk danile
" Aku" ujar Daniel yang langsung di potong oleh Amanda
" Lagi pula kita tidak pernah bertemu, jadi mari kita hentikan" ujar Amanda
" Kenapa kau mengatakan itu?" Tanya Daniel
" Jika aku memaafkanmu, hal seperti ini bisa terjadi lagi, kau tak pernah bisa memahami ku, kau tak pernah mencurahkan seluruh hidupmu pada sesuatu" marah Amanda kepada danile
Sedangkan Daniel hanya terdiam sambil menghela nafas berat
" Hay tenanglah, pria itu... maksudku bedebah itu berusaha menipumu, jika kau menandatangani kontraknya dia bisa mencuri karakter nya" ujar danile menjelaskan.
" Kau pikir serangan panik membuatku bodoh, aku lebih tau peluang ini daripada kau, aku bisa sendirian jadi kau jangan ikut campur " ujar Amanda
" Apa kau akan terus berbicara seperti itu, impianmu membuatmu buta, kaulah yang menyuruhku untuk melihat segalanya dengan cermat, kau mencurahkan segenap kemampuanmu pada karakter itu, benarkan?" Ujar daniel
Sedangkan Amanda hanya terdiam sambil menangis kecil.
" Hey kumohon dengarkan aku, Jika kau menyayangi karakter itu, dengarkan aku" ujar Daniel.
Amanda yang mendengar ucapan danile hanya diam dan pergi dari sana meninggalkan danile yang terus memandang ke arah dinding, danile hanya menghela napas panjang dikarenakan tidak mendapatkan jawaban dari Amanda.
Besoknya Amanda kini berada dirumah ibunya
" Harusnya kau cobalah bertemu ibu sebelum pergi" ujar Sang Kaka dikarenakan Amanda belum bertemu dengan sang ibu
" Tidak, aku akan menunggu sampai kesibukanku berkurang jadi jangan beritahu ibu aku datang " ujar Amanda sambil melangkah pergi dari sana.
" Itu, terimakasih untuk buburnya, rasanya enak" ujar Amanda yang kembali menoleh ke arah sang kaka
Kakanya hanya tersenyum mendengar ucapan sang adik
" Aku pergi" ujar Amanda
" Baiklah sampai jumpa" jawab sang Kaka sambil tersenyum.
Dan Amanda pun pergi dari sana, sang Kaka hanya menatap kepergian sang adik sambil tersenyum.
Di tempat danile kini dia sedang memulai merekam kehidupan sehari-hari harinya, pesan sang wartawan.
" Halo akan aku tunjukkan keadaan disini" ucap danile di depan kamera, dan diapun menggeser posisi kamera itu untuk merekam sekitar ruangan itu.
Dan setelah danile pun mematikan kamera itu, setelah mati danile kini merasa kesal dan tidak nyaman dengan perasaannya sekarang, dia kepikiran tantang Amanda dan dirinya, saat ia sedang melamun tiba tiba ponselnya berbunyi, tertera nama sekretaris direktur IGT disana.
Dan danile pun hanya melihat layar ponselnya sembari menghela napas panjang.
Amanda kini sudah sampai di rumahnya di samping Daniel, kini ia langsung menghampiri dinding itu untuk menemui danile.
" Apa kau sudah bangun"? Tanya Amanda
Tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari Daniel.
Amanda yang tidak mendapatkan jawaban dari Daniel pun duduk di kasurnya sembari melihat lihat halaman buku bergambar karakter kucing yang ia lukis saat masik kecil.
Amanda tersenyum saat melihat gambar karakter kucing yang bernama kits, itu adalah lukisan saat dirinya masih kecil. Amanda terdiam memandang gambar itu setelah Amanda pun mulai menelpon seseorang.
" Aku terima tawaranmu, tetapi dengan satu syarat, jangan ikut campur saat aku membuat Sempel desainku" ujar Amanda yang berbicara dengan seseorang di telpon.
Daniel hanya terdiam mendengar pembicaraan Amanda yang sedang menelpon, sebenarnya danile pertama Amanda menanyakan dirinya sudah bangun atau belum, Danil sudah bangun dan mendengar, tetapi danile tahu Amanda melakukan itu hanya agar danile tidak mengetahui yang akan di lakukan oleh Amanda.
Jadi danile sengaja tidak menjawab dan mengeluarkan suara Agar Amanda mengira danile tidak berada di rumah.