Genre: Aksi, Kehidupan sekolah, Kultivasi, Martial arts, Petualangan, Reinkarnasi, Wuxia, Xianxia, Xuanhuan.
Ini adalah dunia yang baru. Langit dan Bumi adalah pasir dalam Alam Semesta yang luas. Takdir yang mutlak menentukan. Kisah seorang anak yang terlahir dari Batu Kosmik Alam Semesta. Lin Tian, reinkarnasi dari sang legenda. Bumi adalah planet yang melampaui tanpa batas. Manusia, makhluk berdimensi 30, dan kultivator, makhluk berdimensi 100 perbedaan yang sangat signifikan dengan dewa yang berdimensi melampaui tak terbatas. Mereka akan terus bertarung memperebutkan kekuasaan dan menyelamatkan dunia. Lin Tian, entitas yang melampaui segala Setting Narative yang ada di cerita sebagai eksistensi tak terkalahkan termasuk author nya sendiri, bahkan penulis sendiri tidak bisa mengalahkan nya.
Penulis: Nuo ya shizu (Zhāng tiānguāng)
karya: Orisinil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azriel Ahmad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
...Pertarungan melawan api jahat....
Lin Tian dan teman teman nya menyelesaikan makan siang nya di kantin, dia berkata, “Sebentar lagi jam 13:00 siang, waktu untuk menyelesaikan tugas. Baiklah, ayo kita lakukan.”
“.. tetapi,” sahut Hu Xuan, “bagaimana dengan senjata misterius yang ingin kau selesaikan, apalagi pertandingan di arena roh akan di adakan dalam lima hari lagi.”
“Kenapa kau yang khawatir? Lagipula kau memiliki bloodline monster Badak purba yang dapat bertahan, dan menyerang di saat yang bersamaan.” balas Lin Tian.
“Kurasa Hu Xuan benar,” sela Chen Cang'an, “jika kita tidak bersiap-soap dengan benar mungkin kita akan kalah.”
“Hei, kenapa kalian yang ribut? Aku sudah memikirkan dan memiliki solusi nya, tenang saja.” sahut Lin Tian.
Tak lama setelah nya, terjadi sebuah kekacauan di halaman kantin yang menarik perhatian semua siswa yang ada disana.
Sebuah ledakan api terjadi, meskipun tidak besar, namun ledakan ini sangat besar hingga mampu melukai salah satu murid yang ada disana.
Ternyata, itu adalah ulah dari sosok seorang gadis muda yang mengenakan pakaian merah, dengan wajahnya ditutupi oleh kerudung merah, yang tidak banyak menyembunyikan penampilannya yang sangat cantik.
Dia memiliki rambut merah tua yang sangat panjang dan sepasang mata merah tua yang indah yang melambangkan batu rubi. Dia juga seorang gadis dengan tubuh yang berdada besar.
Dia adalah salah seorang dari anggota inti tim terbaik akademi Bei Cang. Bisa dibilang dia adalah salah satu dari murid halaman dalam terbaik di akademi Bei Cang.
Dia bernama Ma Xiaota.
Salah satu dari tim yang terbaik akademi Bei Cang yang disebut sebagai Seven Ultra Monster, dia terkenal karena kecantikan, dan kekuatan mengerikan nya.
Dia adalah seorang gadis berusia 19 tahunan yang memiliki garis keturunan Phoenix Api Jahat yang memiliki kekuatan api yang tidak main main.
Kekuatan api itu benar benar sangat kuat.
Lin Tian yang melihat dari kejauhan langsung mengetahui bahwa saat ini Ma Xiaota sedang kehilangan kendali atas kekuatan nya.
“Sial, dia kehilangan kendali!” ekspresi Lin Tian langsung berubah menjadi serius.
Mendengar itu Hu Xuan, Chen Cang'an, dan Lin Naoyi terkejut. Tentu saja ini gawat!
Jika pemilik garis keturunan Phoenix Api Jahat kehilangan kendali, maka dia akan mengamuk dan menghancurkan semua yang ada di depan mata nya.
“Bagaimana ini? Jika dibiarkan kita akan terbakar di kantin,” sahut Hu Xuan dengan panik.
“Aku akan mencoba menenangkan nya dengan Binah, sang banjir pertama.” sela Lin Tian.
“Hei, bukankah itu masih belum sempurna?” Chen Cang'an menjadi panik ketika mendengar ucapan Lin Tian.
“Benar, namun dalam keadaan seperti ini tidak masalah jika mencoba terlebih dahulu bagaimana kekuatan dari kartu kosmik Binah ku.” jawab Lin Tian.
“Baiklah,” Chen Cang'an menghela nafas, “berhati-hati lah.”
Lin Tian mengangguk.
Dia memandang Lin Naoyi sejenak, dan tanpa kata kata lagi langsung melompat turun ke halaman akademi.
BRUK!
Lin Tian mendarat ke tanah dengan suara dentuman akibat tabrakan kaki nya dengan tanah yang cukup keras. Semua orang terkejut dengan aksi yang dilakukan Lin Tian.
Menghadapi Ma Xiaota yang lepas kendali, semua orang mengira bahwa Lin Tian akan melakukan bunuh diri untuk menghentikan Ma Xiaota.
Sementara itu, sebelum pertarungan dimulai Lin Tian memberi hormat dengan menangkup kan tinju nya kepada Ma Xiaota, dia berkata, “Salam hormat kepada senior Ma.”
Ma Xiaota yang masih memiliki sedikit kesadaran hendak menyuruh bocah dihadapan nya untuk menjauh, namun karena kengerian amarah bloodline Phoenix Api Jahat, dia justru semakin tidak terkendali.
“AH!”
Ma Xiaota berteriak, langsung melesat untuk menyerang Lin Tian yang hanya berdiri dihadapan nya.
Pukulan berapi kuat di layangkan ke arah Lin Tian dengan tekanan yang sangat besar, melihat nya Lin Tian hanya mengerutkan alis nya sedikit.
“Seperti ini rupanya..”
Lin Tian menghindar dengan cepat sesaat sebelum pukulan api dahsyat Ma Xiaota mengenai nya. Kecepatan Ma Xiaota hampir setara dengan kecepatan cahaya.
“Kalau begitu..”
Ma Xiaota kembali menyerang dengan menyemburkan api jahat phoenix. Lin Tian yang menyadari nya begitu terkejut.
Tanpa basa basi, Lin Tian memanggil senjata Pengukur Kosmik yang dia miliki, dan langsung merobek ruang yang memiliki 5 dimensi spatial dan 5 dimensi temporal.
Ma Xiaota langsung melesat menyerang Lin Tian dari arah dekat, Lin Tian langsung ber teleportasi untuk menghindari Ma Xiaota, serangan Ma Xiaota yang terus dilancarkan menciptakan cahaya dinamika pertarungan yang menarik.
Kemampuan pengendalian api Ma Xiaota yang cukup baik meskipun dirasuki tetaplah tidak bisa di jelaskan dengan kata kata, memang luar biasa.
Ma Xiaota terus mengejar Lin Tian, kejar kejaran yang dilakukan oleh keduanya benar benar hebat, cahaya yang mereka tinggalkan dari jejak nya membentuk pola zig zag yang mengelilingi akademi.
WUSH!
Angin kencang muncul dari tempat yang mereka lewati akibat kepakan sayap dari sayap phoenix api Ma Xiaota.
Tempat-tempat yang mereka lalui juga terbakar akibat terkena radiasi kekuatan dari Ma Xiaota.
“Jika begini terus aku bisa kalah,” gumam Lin Tian, “tidak ada pilihan lain selain melawan nya secara langsung.”
“Cosmic sea abyys!” Lin Tian merobek ruang, mengendalikan sedikit dari kekuatan lautan kosmik untuk menghalau Ma Xiaota.
Ma Xiaota yang masih dirasuki oleh api jahat phoenix mencoba untuk menerobos nya, namun diri langsung terpental hingga menghantam sebuah tebing.
Sementara itu, akibat kekuatan ruang dari setitik lautan kosmik tersebut menghancurkan tanah di bawah nya, dan menciptakan sebuah danau raksasa yang penuh akan air dengan banyak nya bintang-bintang.
“Begitu ya, kalau begitu aku bisa menggunakan teknik dari kartu kosmik pertama ku, Banjir kosmik pertama, Binah,” gumam Lin Tian, “Tetapi, sekarang bukan saat nya menggunakan itu.”
Memanfaatkan keadaan Ma Xiaota yang masih berusaha bangkit dari tempat nya menghantam tebing, Lin Tian langsung melesat ke langit untuk melahap energi ketenangan disana.
Energi ketenangan tersebut tidak lain adalah air, air yang penuh akan ketenangan dan menggembirakan akan mampu untuk mengurung kekuatan Ma Xiaota untuk sementara.
“Devouring Divine Symbol!” Lin Tian memanggil Simbol Ilahi Melahap yang memiliki wujud seperti sebuah simbol bertuliskan hanzhi berbunyi pelahap, lalu berubah menjadi sebuah Blackhole yang melahap semua energi ketenangan kosmik.
Tak lama berselang, kumpulan energi kosmik muncul mengelilingi Lin Tian dan mulai terserap ke dalam tubuh nya. Membentuk sebuah kekuatan kosmik yang tenang dan penuh akan kedamaian.
Bersamaan dengan hal itu, Ma Xiaota telah bangkit dari tempat nya terjatuh, dia langsung mengeluarkan sayap api jahat dari phoenix nya, lalu terbang melesat untuk menyerang Lin Tian.
...****************...
......................
...----------------...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
1. Tanda baca masih salah
2. Deskripsi kurang kreatif
3. Terlalu banyak menggunakan "tell"
4. Suasana kurang kebangun dengan baik.
5. Pemborosan kata
6. Dialognya kurang.
Sebenarnya masih banyak lagi kekurangan di novelmu kawan. Saran saya adalah banyakin belajar lagi.
Sebaiknya pikirkan dulu Power Scalingnya.
jika berkenan, mampir di cerita aku ya kak