NovelToon NovelToon
Whispers Of Ghost : The Shaman'S Secret

Whispers Of Ghost : The Shaman'S Secret

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Romansa Fantasi / Cinta Beda Dunia / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Peramal / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Xin Lian, seorang dukun terkenal yang sebenarnya hanya bisa melihat hantu, hidup mewah dengan kebohongannya. Namun, hidupnya berubah saat seorang hantu jatuh cinta padanya dan mengikutinya. Setelah mati konyol, Xin Lian terbangun di dunia kuno, terpaksa berpura-pura menjadi dukun untuk bertahan hidup.

Kebohongannya terbongkar saat Pangeran Ketiga, seorang jenderal dingin, menangkapnya atas tuduhan penipuan. Namun, Pangeran Ketiga dikelilingi hantu-hantu gelap dan hanya bisa tidur nyenyak jika dekat dengan Xin Lian.

Terjebak dalam intrik istana, rahasia masa lalu, dan perasaan yang mulai tumbuh di antara mereka, Xin Lian harus mencari cara untuk bertahan hidup, menjaga rahasianya, dan menghadapi dunia yang jauh lebih berbahaya daripada yang pernah dia bayangkan.

"Bukan hanya kebohongan yang bisa membunuh—tapi juga kebenaran yang kau ungkap."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 - Pergi ke Klan Xuanming

Bayangan hitam itu mengerahkan tekanan yang begitu besar hingga lantai kayu di bawahnya mulai berderak. Hawa dingin merayap, menusuk sampai ke tulang.

Xin Lian secara refleks menarik napas tajam, tangannya bergerak ke seruling yang terselip di pinggangnya. Xiao Chuan sudah mengambil posisi defensif, sementara Tianlan tetap diam, tetapi sorot matanya semakin gelap, penuh kewaspadaan.

Namun, Zhuang Yan tidak menunjukkan ketegangan sedikit pun.

Dia hanya berdiri di sana dengan santai, seolah-olah yang muncul di hadapannya bukan ancaman melainkan hiburan semata. Senyumnya tidak berubah—tenang, penuh percaya diri.

"Kalau kau akhirnya menemukan kami," katanya ringan, "lalu apa yang akan kau lakukan?"

Bayangan itu bergetar, sosoknya mengembang dan menyusut seperti kabut pekat yang hidup.

"Kau tahu untuk apa aku di sini, Zhuang Yan," suara itu mendesis, penuh kebencian. "Kembalikan yang seharusnya menjadi milik kami."

Zhuang Yan mendesah pelan, seolah mendengar permintaan yang sangat membosankan. Dia mengangkat satu tangan, telunjuknya sedikit terangkat ke udara.

"Aku tidak suka mengulang jawaban," gumamnya.

Lalu—

Dengan satu gerakan cepat, dia menjentikkan jari.

TING!

Gelombang energi tak terlihat meledak di dalam ruangan. Udara bergetar, angin bertiup kencang ke segala arah.

Bayangan hitam itu tersentak, tubuhnya bergetar hebat seolah-olah ada sesuatu yang menariknya dari dalam.

"Apa—"

BOOM!

Dalam hitungan detik, sosoknya meledak. Asap hitam menyebar, terhisap oleh sesuatu yang tidak terlihat, lalu menghilang begitu saja, seolah tidak pernah ada.

Keheningan menyelimuti ruangan.

Xin Lian masih dalam posisi siap bertarung, tetapi sekarang dia hanya bisa menatap dengan mata melebar. Xiao Chuan berdiri mematung. Tianlan, meski ekspresinya tetap datar, jelas sedang memperhitungkan sesuatu di dalam kepalanya.

Zhuang Yan menurunkan tangannya, mengibaskan jari-jarinya seperti habis menyingkirkan debu.

"Begitu saja?" Xiao Chuan akhirnya bersuara.

Zhuang Yan menoleh padanya, tersenyum ringan. "Mereka tidak cukup kuat untuk membuatku repot."

Xin Lian memicingkan mata, masih menatap lantai tempat bayangan hitam tadi berada. "Siapa yang mengirim itu?"

Zhuang Yan tidak langsung menjawab. Dia berjalan menuju jendela, membuka sedikit kayunya, membiarkan udara pagi masuk ke dalam ruangan.

"Terlalu banyak pihak yang tertarik padaku," katanya akhirnya. "Tapi kalau ini sudah mulai terjadi, berarti waktu kita semakin sedikit."

Tianlan menatapnya dalam diam. Ada sesuatu di matanya, sesuatu yang sulit ditebak.

Xiao Chuan, yang masih belum bisa memahami situasi dengan utuh, akhirnya menghela napas panjang. "Yah... kalau begitu, kita memang harus segera pergi ke Klan Xuanming sebelum lebih banyak gangguan datang."

Xin Lian melipat tangan di dada. "Kalau mereka bisa menyembuhkan kutukan Tianlan, kita tidak punya pilihan lain."

Zhuang Yan tersenyum lagi, tetapi kali ini lebih tipis.

"Benar," gumamnya. "Tidak ada pilihan lain."

***

Pagi masih berkabut saat mereka meninggalkan penginapan. Udara terasa lebih dingin dari biasanya, seolah membawa firasat yang tak menyenangkan.

Xin Lian berjalan di depan, sesekali melirik ke samping. Tianlan tetap tenang, ekspresinya seperti biasa, tak terbaca. Xiao Chuan yang paling bersemangat, meski dia juga beberapa kali menatap Zhuang Yan dengan rasa penasaran yang tak tersamarkan.

“Jadi,” kata Xin Lian akhirnya, menoleh ke Xiao Chuan, “di mana tepatnya Klan Xuanming ini?”

Xiao Chuan mengangkat dagunya ke arah jalan setapak yang mulai tertutup kabut. “Di luar kota, jauh dari pemukiman manusia. Mereka tidak suka menampakkan diri. Bahkan, kalau kau tidak tahu jalannya, kau bisa berputar-putar selamanya tanpa pernah menemukan gerbang mereka.”

Xin Lian mendengus. “Terdengar seperti kelompok yang menyebalkan.”

“Kau akan lebih menyebalkan kalau bicara sembarangan di depan mereka.” Xiao Chuan terkekeh, tetapi matanya tetap serius. “Mereka bukan tipe orang yang suka bercanda.”

Perjalanan mereka semakin jauh meninggalkan kota. Jalan berbatu berubah menjadi tanah yang lembap, dipenuhi akar-akar pohon yang menjalar tak beraturan. Pohon-pohon tinggi mengelilingi mereka, semakin rapat, seolah menutup langit.

Dan yang paling mengganggu—suasana di sekitar terasa aneh.

Seolah tidak ada kehidupan. Tidak ada suara burung, tidak ada gemerisik binatang kecil di semak-semak. Hanya keheningan yang nyaris menyesakkan.

Xin Lian memperlambat langkahnya. “Tempat ini…”

Tianlan, yang sejak tadi diam, akhirnya angkat bicara. “Tempat ini mati.”

Xiao Chuan mengangguk. “Klan Xuanming memiliki pengaruh besar terhadap kematian. Tanah di sekitar wilayah mereka hampir tidak bisa ditinggali makhluk hidup biasa.”

Zhuang Yan tersenyum kecil. “Menarik.”

Mereka terus berjalan hingga akhirnya kabut di sekitar menipis, memperlihatkan sesuatu di depan—

Gerbang besar yang menjulang tinggi, terbuat dari batu hitam dengan ukiran kuno di permukaannya. Lambang Klan Xuanming terpahat di tengahnya; simbol yang menyerupai mata, tetapi dengan ukiran pusaran di dalamnya, seolah mampu menarik siapa pun yang menatapnya terlalu lama.

Xin Lian merinding.

Bukan hanya karena simbol itu terasa aneh, tetapi juga karena udara di sekitar gerbang lebih dingin daripada di tempat lain.

Xiao Chuan melangkah maju, menatap gerbang yang tertutup rapat. “Kita sudah sampai.”

Namun, tidak ada siapa pun di sana.

Tidak ada penjaga.

Tidak ada suara.

Hanya mereka berlima, berdiri di depan gerbang yang seakan mengawasi mereka dengan diam.

Xin Lian menatap sekeliling, merasakan bulu kuduknya meremang. “Kau yakin ini bukan gerbang ke alam baka?”

Xiao Chuan terkekeh, tetapi tawanya terdengar agak gugup. “Aku yakin… mungkin.”

Zhuang Yan menghela napas pelan.

Lalu—

Dengan langkah santai, dia maju ke depan, mengangkat satu tangan, dan mengetuk gerbang batu itu.

SRAK!

Seketika, udara bergetar. Suara mendengung terdengar di telinga mereka, seperti bisikan dari sesuatu yang tidak terlihat.

Dan tanpa aba-aba—

Gerbang itu perlahan terbuka dengan sendirinya.

1
Mila Sari
Oh omg lg seru2 knp harus bersambung lg, semangat Thor aku tunggu episode selanjutnya
Mila Sari
lanjut Thor, ceritanya membuatku penasaran,
Mila Sari
terimakasih Thor, penasaran dengan kelanjutan ceritanya,
Mila Sari
terimakasih Thor, seru nih ceritanya
Mila Sari
suka dengan ceritanya, seru aku smpe ikut tegang, Thor d tunggu episodenya yg smkin seru
Seojinni_
Siappp.. tunggu ya, author akan coba update secepatnya.. Krn draft nya kmren keapus semua jd harus nulis ulang 😭
Mila Sari
lanjut Thor, penasaran ceritanya
Mila Sari
semoga berhasil jendral memecahkan misteri kutukan,
Mila Sari
kenapa semakin merinding, d bab ini banyak bayangan yg mengincar mereka
Mila Sari
menegangkan perjalanan pangeran
Mila Sari
seru ceritanya, semakin penasaran
Mila Sari
aku suka banget ceritanya, apa yg akan d temukan di negri kutukan
Intan Hazana
Luar biasa
Seojinni_
good
Ao_Ao_
semakin menarik kak, lanjut
Ao_Ao_
Tianlan yg terfitnah /Facepalm/
Ao_Ao_
mulai deh mulai /Facepalm/
Ao_Ao_
betullllll, aku suka MC yg realistis gini gak terlalu masalalu /Kiss//Kiss//Kiss/
Ao_Ao_
lawak banget dia nih, aku bahkan gak tau siapa aku? /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ao_Ao_
lanjuttttt kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!