NovelToon NovelToon
Hipertenlove

Hipertenlove

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Teen Angst / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:97k
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

Menyukai seseorang itu bukan hal baru untuk Bagas, boleh dibilang ia adalah seorang playernya hati wanita dengan background yang mumpuni untuk menaklukan setiap lawan jenis dan bermain hati. Namun kenyataan lantas menamparnya, ia justru jatuh hati pada seorang keturunan ningrat yang penuh dengan aturan yang mengikat hidupnya. Hubungan itu tak bisa lebih pelik lagi ketika ia tau mereka terikat oleh status adik dan kakak.

Bagaimana nasib kisah cinta Bagas? apakah harus kandas atau justru ia yang memiliki jiwa pejuang akan terus mengejar Sasmita?

Spin off Bukan Citra Rasmi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hipertenlove ~ part 7

Sepanjang roda ban motor berputar pada porosnya, menyusuri jalanan yang terkadang berbelok dan bergelombang, Bagas beberapa kali menoleh demi mendapati wajah masam Sasi.

Kalau tak lapar ya kesel sama orang, biasanya itu yang membuat wajah Sasi segitu kecutnya ngalahin cuka.

"Mau jajan dulu ngga? Atau maen kemana dulu gitu?" anggaplah saat ini Bagas tengah berbaik hati menawarinya jajan, karena biasanya pemuda ini akan langsung mengantarkan Sasi ke gerbang penjara berjuluk rumah.

Sasi masih dongkol karena hari ini, mang Ujang yang tak menjemputnya, orang rumah pada sibuk sendiri, duit jajan abis, wah! Lengkap sudah, mana sebelumnya liat temen-temen pacaran itu rasanya kok ya seperti ia jadi rumput liar yang tinggal di giles ban truk atau di ee'in kucing.

"Terserah." jawabnya singkat, kembali....biasanya Bagas akan langsung sebal jika Salsa atau para gadisnya begitu. Tapi Sasi, ia cukup dibuat tersenyum geli, memikirkan ide jahil yang tercetus dari otak sengkleknya untuk Sasi, bukannya mengobati dan menghibur, di saat beginilah Bagas justru dengan senang hati menggoda Sasi habis-habisan, tak jarang Sasi sampai menangis oleh Bagas jika keduanya sedang berada di rumah Asmi atau rumahnya, sampai gadis ini mengadu pada ibun atau Alva.

Bagas sengaja menarik tuas rem sampai mentok, ketika Sasi sedang asik-asiknya liatin pemandangan jalanan kota yang kian hari kian instagramable, bahkan bunga gantung di lampu jalanan sekitar kawasan dago seperti sedang meledakan tawanya, bergoyang senang terkena sapuan angin.

Ckittt!

Dugh!

"Awww! Ih!" aduhnya, kening mulus itu beradu banteng dengan helm Bagas. Tangan mungilnya memijit lembut kening yang terasa sakit itu, "aa ih!" kini ia menyarangkan cubitannya di pinggang Bagas kencang-kencang membuat Bagas berguncang tersentak barang sedetik dan meledakan tawanya. Belum lagi posisi Sasi yang menempel dan menyentak padanya.

"Itu tadi asa liat uang di jalan, Si." jawabnya mengehkeh.

"Boong pisan ih! Bilang aja modus pele cehan baru! Sakit tau!" sewot Sasi menggerutu.

Bagas meledakan tawanya melihat ekspresi sewot gadis ini dan menoleh demi melihatnya marah, "mana cik sini aa liat, benjol ngga? Berda rah engga? Mau ke rumah sakit engga? Takut da rahnya deres kaya hujan.." jelas kata-kata Bagas itu sedang meledeknya.

Sasi menepis-nepis tangan Bagas, "ah udah--udah ah! Kalo sama a Bagas mah malah nambah kesel, jadi pengen makan seblak level 5, biar nambah mendidih da rahnya!" ketus Sasi.

"Kuy atuh, aa traktir....tapi next gantian Sasi traktir a Bagas?" Bagas memainkan alisnya naik turun persis eskalator mall.

Sejenak gadis itu menatap Bagas yang berwajah ceria, seketika hal itu menular pada Sasi, "kuy. Tapi pengen seblak parasmanan mafia, yang deket kampus obor kujang."

"Di monumen?" tanya Bagas diangguki Sasi.

"Berangkat!" Bagas kembali menstaterkan motornya dan melesat menuju tempat yang diinginkan.

Aroma asap kencur bercampur bawang putih dan rawit menyeruak sampai ke jalan, beberapa orang sudah duduk rapi di dalam gerai, berikut beberapa lainnya mengantre untuk memilih topping seblak yang seabrek-abrek bikin bingung. Mulai dari suki-sukian, olahan ikan. Merambat ke arah wadah-wadah toples plastik berisi berbagai macam kerupuk.

Suasana menuju sore, di kala jam pulang kampus di Bandung memang cocok menikmati penganan pedas nan berkuah satu ini.

Di bawah pepohonan rimbun yang ditanam pemerintah kota Bandung, gerai itu berdiri, sehingga tak jarang tercium aroma kayu basah ketika hujan turun.

Angin menuju sore ini membawa serta hawa dingin dan rontokan buah serta daun mahoni, meleburkan emosi yang sebelumnya menyatu dengan jiwa.

Sasi menengadah demi melihat cuaca, "mau hujan kayanya, a." sementara Bagas menurunkan standar satu agar motornya mau berdiri sejenak tanpa bantuan siapapun sepanjang keduanya jajan di dalam.

"Biarin atuh da hujan mah air, kalo hujan golok baru boleh hariwang." (khawatir)

Delikan sinis tercipta untuk Bagas, sebelum akhirnya Sasi beranjak masuk ke dalam gerai setengah terbuka itu meninggalkan suasana luar gerai yang berhasil menyejukan, menenangkan hatinya dari kekalutan serta amarah.

Langkahnya membawa Sasi berada di belakang pengunjung pemuda dan pemudi lainnya yang sepertinya mahasiswa kampus obor kujang, ditatapnya lekat-lekat punggung keduanya yang tengah berinteraksi manis terkesan manja dan dapat ia tebak keduanya adalah sepasang kekasih.

"Jangan terlalu pedes."

Tanpa sadar Bagas sudah mendaratkan rangkulannya di pundak gadis berseragam putih abu ini, dilapisi cardigan rajut berwarna navy yang bagian ujung kerahnya melebar sampai pundak.

Ia juga menarik-narik manja cepolan Sasi yang memang menjadi ciri khas gadis tomboy ini, Sasi tidak seperti Asmi secara sifat dan karakter. Ia lebih menyenangi hal-hal berbau ekstrem dan macho ketimbang anggun nan feminim, namun hal itu tak membuat Sasi terlihat garang di mata siapapun, justru ia semakin terlihat menggemaskan mengingat fisiknya yang imut dan lugu.

"Cupu, minimal level 3 lah!" serunya meledek, tatapannya menantang Bagas, kembali tangannya menepis tangan Bagas yang masih setia memainkan rambutnya, risih.

"Sakit perut, Si. Nanti aa yang dimarahin teh Asmi sama amih kamu." Namun dengan bandelnya tangan itu kembali memainkan rambut Sasi menepuk-nepuk jidat Sasi yang terhalang anak rambut, helaian surai lembut pemanis di bagian depan wajah Sasi tak luput diabsennya.

Sasi segera mengambil nampan dan penyapit lalu memilih-milih topping untuk ia nikmati.

"A Bagas mau pake apa aja?" tanya Sasi.

"Abis makan langsung pulang ya, aa mau ketemu temen-temen band dulu." Bill sudah di tangan dan lembaran uang dari dompet, Bagas keluarkan untuk membayar.

Kakinya sempat berjinjit demi bisa melihat isian dompet si playboy cap kerupuk seblak ini, "pengen tau isian dompet mahasiswa..." ucapnya memusatkan pandangan dengan tajam ke arah lipatan kulit hitam di tangan Bagas yang sontak langsung di jauhkan Bagas, "hush! Pamali...." larangnya.

Mata Sasi menyipit, "Pamali apa?! Bilang aja ketauan modalnya." tunjuk Sasi jahil.

"Pasti bokek....gayanya aja gonta-ganti pacar, banyak pula, tapi doku setipis kulit ari." Cibir Sasi begitu menyayat empedu.

"Gagabah!" (sembarangan) desis Bagas tak terima dengan ledekan Sasi yang terkesan merendahkan martabat anak bandnya, "bagi aa uang mah geletakan Si, tinggal mungutin..." jumawanya yang langsung dihadiahi decihan mencibir dari Sasi, ngga mungkin! Coba buktikan!

"Awas aja kalo kamu niat jadi copet!" ancam Bagas. Sasi mengernyit horor, "ngga niat nyopet dompet gembel..." ia terkekeh meledek Bagas, sontak saja pemuda itu membawa kepala Sasi ke dalam ketiaknya, harum gilakk! Memitingnya pelan di depan meja kasir, "Tau ngga mitosnya kalo cewek liat isian dompet cowok, pasti itu teh ngga lama langsung jadi istrinya!"

Sasi melepaskan rangkulan Bagas dan langsung mendorongnya, "boong. Mana ada mitos kaya gitu, seumur-umur jadi menak belum pernah denger. Kalo larangan duduk di gawang pintu sering denger..." debat Sasi beradu argumen, ia begitu fasih dan sombong saat mengungkap identitas diri, this is little amih!

Bagas menggeleng prihatin saat Sasi justru menertawakan kata-katanya, "eh, dibilangin teh ngga percaya. Ya udah weh...jangan nyesel kalo ternyata beneran kejadian nanti."

Sasi memundurkan wajahnya, "ih ya ngga mungkin atuh. Buktinya Sasi sering liat isian dompet apih tapi Sasi tetep jadi anaknya..." debatnya, yang memancing tawa pengunjung lain yang kebetulan sedang mengantre di belakang keduanya. Turun sudah derajat dan harga diri orang tamvan! Karena anak koala satu ini.

"Ya masa mau kawin sama bapak sendiri." balas Bagas menggerutu.

"Ya itu. Masa Sasi mau kawin sama kakak sendiri." Jawab Sasi, dan setelah itu keduanya justru terdiam saling menatap untuk beberapa detik hingga akhirnya antrian berkurang, dan bagian Bagas membayar apa yang sudah mereka pesan.

Percaya atau tidak...saat Bagas membuka lipatan dompetnya, tanpa sengaja Sasi dapat melihat isian lembaran berbagai warna disana bertumpuk rapi menghormat pada si empunya, tanpa harus ia berjinjit apalagi sampe nyuri-nyuri pandang layaknya copet, dengan lancarnya Allah membuka jalan agar Sasi dapat melihat itu, sesuai keinginannya tadi.

Mulut Sasi sempat membentuk huruf O namun sedetik kemudian Sasi segera memalingkan pandangannya ke lain arah, jantungnya berpacu begitu cepat...mungkin karena ucapan bercanda tadi cukup mengusik jiwanya. Hanya saja setelah itu Sasi merasa hatinya dilanda rasa tak nyaman.

Ngga mungkin....

.

.

.

1
isni afif
lanjut teh sin......up lagi...😍
Zayyin Arini Riza
Sepertinya akan segera berani ungkap perasaan masing masing, tapi harus kah ada penghalang cinta diantara mereka?
'Nchie
kamu sudah kalah pamor gas sama cucu ibun..den alit 😅😅
'Nchie
kangen atuh neng sasi...neng sasi aja ga peka 😅😅
'Nchie
🤣🤣🤣teteh asmi lieir ke Kidu ngilu ngabohong ka amih 😃😃
lestari saja💕
sandal pink kaaan???😂😂😂
'Nchie
haha hati2 bagas banyak yg ngincer sasi...lawanya bukan kaleng2 lo wkwk
lestari saja💕
kayak buronan perlu dikawal euy
lestari saja💕
akhirnyaaa
lestari saja💕
pantesan asmi,candra glawan kan dari turunan apih nyaaa😂😂😂
lestari saja💕
yaaa jodoh atu enin...kalo somplak ketemu somplak mah gimana????biar nyai sekar taji ga serius mulu bisa senyum....😋
lestari saja💕
apapun demi dilirik sasi.....ngelirik ga ya sasi????
lestari saja💕
sopo maneh surya kembara saingan aa bagas???
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣🤣sasi gedeng
lestari saja💕
cita2 mulia
lestari saja💕
semoga ga cinta buta ya wil
Yuni Widiyarti
ini nih si sasi yg rada bego.dikangenin dak tau dia
Miko Celsy exs mika saja
seru nih klo wilang ikut ke rumah asmi,wah bagas jetu rivalnya nih,
Fadilah
next kak
Miko Celsy exs mika saja
amih. hrsnya kau jgn terlalu mengekang ank2 mu krn kau jg dr kalangan orang biasa bkn ninggrat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!