Arsya di paksa pulang ke rumah untuk mengasuh sang kakak,dan setelah sang kakak tiada Arsya di paksa menjadi pengganti,karena memiliki wajah yang hampir sama persis.
yang pada awalnya Arsya terpaksa pada akhirnya Arsya terbiasa hingga tanpa sadar Arsya menjadikan sang kakak setengah dari dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tragedi kecil
Malam sudah menunjukkan pukul 1 dan itu sudah sangat larut, Arsya yang tertidur dari tadi mencoba membuka matanya perlahan, dikarenakan perutnya yang berdemo gara-gara belum di isi dari tadi siang.
Arsya dengan perlahan membuka pintu kamarnya mencoba melihat situasi di ruang tamu seperti apa,matanya tertuju pada tubuh sis pack yang sedang tertidur di sofa.
"kenapa dia tidur tanpa baju sih?"gumam Arsya.
Melihat itu Arsya kembali masuk kedalam kamar tanpa menutup pintu, tidak lama Arsya kembali keluar dengan selimut kecil ditangannya.
Perlahan Arsya melangkah tepat berada di samping Aslan dan dengan begitu hati-hati Arsya merentangkan selimut itu untuk menyelimuti tubuh atas Aslan yang tanpa pakaian.
Penampakan yang sangat memanjakan mata,tapi Arsya tidak ingin terus menatapnya.
"kosong!"gumam Arsya saat membuka kulkas untuk mencari makanan tapi tidak ada apa-apa disana.
"makan apa dong?"tanya nya pada diri sendiri.
Arsya mencoba mencari ke seluruh dapur tapi tetap tidak menemukan apapun disana yang bisa dimakan.
Dan tanpa sengaja Arsya menjatuhkan panci dari atas tempat penyimpanan sontak Arsya menutup telinga nya karena kebisingan yang dia perbuat.
"ngapain disana?"tanya Aslan terbangun kerena ulah Arsya.
Aslan menyingkirkan selimut dari tubuhnya dan berjalan menghampiri Arsya"cari apa?"tanya nya lagi.
Arsya yang melihat Aslan mendekati nya tanpa atasan menutup wajahnya dengan kedua tangan"cari makan lapar!"ucap Arsya.
Melihat Arsya yang menutup mata dengan tangannya Aslan terheran dan menatap dirinya sendiri,seketika Aslan tersadar dan mengurungkan niat untuk mendekati Arsya.
"mau cari makan di luar?"tanya Aslan saat sudah memakai kembali kemeja yang di lepas nya tadi.
"emang masih ada,udah jam segitu loh!"tunjuk Arsya pada jam dinding.
Aslan pun terkejut melihat jam dinding,dia sudah tertidur sangat lama sampai lupa dengan makan malam mereka.
"ngak tau! kamu tunggu disini saja biar aku yang keluar buat cari makan,mungkin ada!".
.
.
.
Arsya yang sudah menunggu selama setengah jam mulai memegangi perutnya.
"lama banget sih!"gumam Arsya.
lima menit,sepuluh menit, waktu semakin berlalu dan sudah hampir jam dua, Arsya sudah tidak sanggup menahannya.
Karena asam lambung Arsya yang mulai kambuh, Arsya berharap Aslan segera kembali dan tentu dengan makanan untuk nya.
sepuluh menit kembali berlalu dan akhirnya Arsya bisa mendengar suara seseorang yang sedang mencoba memasukkan sandi dari luar,dengan sangat berharap Arsya berlari ke arah pintu dan menunggu Aslan masuk.
Aslan dibuat tercengang melihat Arsya yang sudah sangat persis seperti anak kecil yang menunggu kepulangan papanya,duduk meringkuk sambil menatap Aslan.
"lama ya?"tanya Aslan sambil melepas sepatu nya.
"iya!"jawab Arsya tanpa ragu dan langsung berdiri mengambil alih kantong belanjaan dari tangan Aslan.
"kok ngak ada yang langsung bisa dimakan?"gumam Arsya tapi bisa di dengar Aslan.
"aku udah muter-muter nyariin makanan langsung makan tapi ngak ada di daerah sini,dan untung ada minimarket yang buka 24 jam, jadinya aku beli ini aja!"
"udah lapar banget ya?"tanya Aslan dan di angguki Arsya.
"ni makan roti dulu biar aku yang masak!"Arsya mengambil kantong lain dari tangan Aslan dan berjalan ke arah sofa.
Sedangkan Aslan mulai mengeluarkan belanjaan nya yang hanya beberapa mie instan dan beberapa nasi kotak dan langsung di panaskan dalam oven.
Aslan masih sibuk dengan mie instan nya dan Arsya juga sibuk mengunyah roti sambil menonton tv untuk mengusir kantuk,yang pada awalnya Arsya begitu fokus tiba-tiba Arsya memegangi perutnya dan berlari ke dalam kamar mandi tanpa disadari Aslan.
"udah selesai, Arsya ayok makan!"panggil Aslan tapi tidak ada siapa-siapa di sofa.
"tidur lagi dia"gumam Aslan berjalan ke arah kamar dan mengetuk pintu,tapi tidak ada sahutan, perlahan Aslan membuka pintu dan mencoba mengintip ke dalam tapi masih tidak ada orang.
"Arsya!"panggil Aslan yang sudah sepenuhnya masuk.
Arsya yang masih mengeluarkan isi perutnya di dalam kamar mandi tidak bisa menjawab Aslan meski dia mendengarnya.
Aslan mencoba mengintip ke dalam kamar mandi baru membuka pintu Aslan di buat panik karena mendengar suara orang yang sedang muntah-muntah di dalam.
"Arsya kamu kenapa?"tanya Aslan terlihat begitu khawatir dan memijat lembut tengkuk Arsya.
"perut aku sakit!"jawab Arsya terlihat begitu lemas dan kembali muntah.
tanpa merasa jijik Aslan membantu Arsya memijat tengkuknya dan mengumpulkan rambut Arsya yang tergerai supaya tidak terkena muntahan.
.
.
.
"makan dulu!"perintah Aslan saat Arsya sudah berada di atas kasur.
"makan nasi aja ya,ngak usah pakek mie,biar ngak tambah sakit!"lanjut Aslan.
Arsya mencoba bangun untuk bersandar tapi baru saja bergerak sedikit Arsya sudah kembali pusing.
"tiduran aja biar aku yang suapin!"Aslan dengan begitu telaten menyuapi Arsya,baru beberapa suapan Arsya sudah tidak ingin memakannya lagi.
"kenapa? Mau muntah lagi?"dan langsung di angguki Arsya.
tanpa bertanya-tanya terlebih dahulu Aslan langsung menggendong Arsya kedalam kamar mandi.
Malam itu Aslan tidak tertidur sama sekali, dia sibuk mengurus Arsya yang berulang kali ke kamar mandi, sampai Arsya tertidur saat sudah mau pagi.
Melihat wajah Arsya yang begitu pucat Aslan merasa begitu bersalah,kenapa dia sampai lupa memberi Arsya makan dan kenapa dia tidak pernah mengisi kulkas,Aslan menyesali perbuatannya.
karena Arsya masih tertidur dan hari sudah pagi Aslan Keluar mencari makan dan juga obat untuk Arsya,kali ini dia membeli semua kebutuhan dapur dan mengisi kulkas sampai penuh dia tidak ingin kejadian seperti semalam terjadi lagi, apalagi Arsya yang tinggal disana sekarang.
tidak lupa Aslan juga meminta izin pada Rico karena tidak bisa ke kantor,dengan begitu banyak alasan tapi Rico tidak percaya apalagi Aslan tidak kembali ke rumah semalam.
"aku lagi di apartemen ku Pa,aku tidur disini semalam sama teman dan temanku lagi sakit sekarang tidak mungkin aku meninggalkan nya sendiri,nanti siapa yang jagain dia,boleh ya pa!"mohon Aslan.
Rico mengizinkan Aslan cuti tapi dia tidak percaya dengan alasan teman,dia yakin kalau yang bersama Aslan sekarang adalah seorang gadis, sampai dia memberitahu Mona dimana Aslan sekarang dan dengan siapa.
"Papa yakin kalau yang sakit pacarnya Aslan,mungkin itu benar temannya!"
"Papa yakin Ma,kemarin Aslan ingin pulang cepat padahal dia tidak dirumah,pasti semalem mereka berduaan di apartemen Aslan!".