"Caranya dapatin Zahra gimana sih?"tanya seorang pemuda bernama Xavier pada seorang gadis yang saat itu sedang membaca sebuah buku
"Mudah aja,kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."balas Gadis itu acuh tanpa menoleh pada pemuda yang tadi berucap
"Kalau aku beneran ngelakuin kamu beneran bakalan trima aku?"tanya pemuda itu dengan suara pelan.Kalimat tersebut berhasil membuat gadis itu menoleh
"Jalanin aja dulu aku pengen liat sebesar apa perjuangan kamu tapi aku juga mau minta sesuatu bisa?"tanya gadis bernama Zahra itu
"Apa?"
"Kamu belajarnya Because off Allah yah.Jangan karna niat cuman mau dapatin apa yang kamu mau, niati karna Allah."ujar Zahra membuat pemuda itu tersenyum tipis
Xavier benar benar melakukan apa yang di perintahkan Zahra ia bahkan sudah bisa melampaui gadis itu.
Sampai pada Saatnya Zahra mendapat pinangan dari seorang gus akankah Zahra menerima pinangan itu atau terus menunggu Xavier yang malah tidak memiliki kabar lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CallMe_Nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 3
Pagi itu. Zahra keluar dari kamarnya menggunakan pakaian yang rapi, ia berpapasan dengan sang ibunda di ruang tengah
"Ehh, baru ingat kalau sekarang jadwal kajiannya anak bunda" ujar seorang wanita sebut saja namanya Ameena ibunda dari Zahra
"Hmm, Zahra pamit yah bund. Bunda ada mau titip atau pesan sesuatu gak, kebetulan habis dari sana Zahra mau mampir ke pasar."tanya Zahra mencium tangan serta kedua pipi Bundanya.
"Gak pesan apa apa. Sana berangkat nanti telat"senyum Ameena pada anak perempuan satu satunya
"Oteyy. Assalamualaikum bundanya aku"balas Zahra tersenyum dan mulai keluar dari rumah yang hanya di huni dua orang itu
"Waalaikumsalam"jawab Ameena terus menatap kepergian putrinya
Saat di mana Zahra menghilang saat itu pula Ameena kembali merasakan rindu yang mendalam pada Alm.Ayah dari putri nya itu
"Lagi, kamu gak capek datang kefikiran aku terus mas"cicit Ameena
"Lihat pertumbuhan putri kecil kita. Bukankah dia sudah begitu dewasa?"
"Dia tumbuh menjadi anak Sholehah seperti yang kamu minta mas. Sekarang usianya sudah mulai cukup untuk membina sebuah rumah tangga"
"Dia akan sangat senang jika kamu berada di sini bersama nya, menuntunnya di setiap jalan bahkan melihatnya bertumbuh jadi gadis yang sangat manis"
senyum Ameena menintikkan air matanya.
Salsabila Khoirunnisa Azzahra. Gadis yang kini berusia 20thn. Sosok yang selalu di kenal dengan gadis yang murah senyum, ia tinggal bersama Bundanya. Ayahnya meninggal saat di mana ia masih berusia 17thn.
Senyuman manis Zahra membuat siapapun melihatnya akan merasa nyaman dan tenang. Di balik senyum yanh indah Zahra seiring menangis ketika ia kembali mengingat sang ayah, tentu saja sebab di usia usia seperti ini lah ia membutuhkan tangan seorang Ayah. Menuntunnya, mencari jalan terbaik kehidupan.
***
***
Di sebuah tempat Kajian terdapat puluhan bahkan ratusan gadis remaja berkumpul dan duduk mengarah pada sebuah panggung.
Di mana panggung tersebut terdapat beberapa tokoh tokoh penting agama yang sedang menyuarakan ajaran ajaran yang ingin mereka sebarkan
"Insya Allah di sini datang niatnya karna Allah nggeh?"tanya seorang pria yang berada di atas sana
"Nggeh pak ee!"
"Alhamdulillah, baik di sini ustadz Zayn akan membawakan beberapa ceramah mengenai bab pernikahan. Waktu dan tempat saya persilahkan monggo mas"
Beberapa menit berlalu
"Sampeyan pada mau nikah semua kan ini?coba saya tanya siapa yang belum memiliki keinganan untuk nikah!pada mau semua kan?!"tanya seorang pemuda bernama Zayn
"MAUUU!!"
"Masya Allah mau semua pak ee jadi piye iki?"
"Mau nikah sama sopo?"tanya seorang pria yang juga merupakan ulama besar
"Mas Zayn!"teriak mereka semua
"Wah, udah bisa ngerasain nikmatnya syurga ini mas Zayn. Lengah dikit punya istri ratusan orang hahahah"
"Hahahah"teriakan pecah saat mendengar jokes para ulama ulama tersebut
Zahra juga cukup terhibur akan kalimat kalimat yang keluar tadi. Hanya saja ia sedikit merasa aneh sebab dirinya merasa ia selalu di tatap oleh salah satu pemuda yang berada di atas panggung. Bukan lain adalah Zayn
"Ck, perasaan aku aja kali hadeh astagfirullah"batin Zahra mengelus dadanya
"Zahra"panggil seseorang di samping Zahra
"Kenapa?"
"Kamu sadar gak, kalau sedari tadi mas Zayn natap kamu?"tanya Gadis itu sebut saja namanya Liana
"Ora"balas Zahra pelan
"Ish, kamu di tatap melulu tauk!!aaa mengiri aku"
cicit Liana berpura pura menghapus air matanya
"Yo karepmu lah mbak aku ora ngurus"malas Zahra kembali fokus
"Ada yang mau tanya?"ujar Zayn kemudian
"Aku mas!"ujar seorang gadis berdiri dari duduknya bukan lain adalah Zahra
"Masya Allah mba Zahra gak pernah gak nanya"ujar Zayn berjalan menghampiri Zahra memberikan mikrofon pada gadis itu
"Emang gak boleh toh?"tanya Zahra
"Yo jelas boleh to mbak, monggo."
"Misal kalau ada yang nembak tapi orang itu tuh menganut agama lain piye toh carane mas?"tanya Zahra membuat semua orang terdiam
"Mas tanya kamu sekarang, pacaran baik ndak?"tanya Zayn membuat Zahra menggeleng
"Okey, kalau pacaran dapat dosa gak?"tanya Zayn lagi
kembali Zahra menganggukkan kepalanya
"Yo jangan di terima lagian udah tau kalau pacaran Haram. Nggeh apa nggeh?"tanya Zayn pada semua orang
"NGGEH!"
"Masya Allah, mba Zahra masih punya pertanyaan?"
tanya Zayn
"Kalau misal orang itu katanya pengen berubah dan belajar ilmu agama trus dianya janji bakalan balik tapi malah gak ada kabar gimana?"tanya Zahra lagi membuat Zayn terdiam
"Lupain"Balas Zayn dengan suara pelan suasana tempat Kajian menjadi sangat dingin saat mendengar suara Zayn yang seperti itu
Zahra tanpa sengaja menatap manik mata Zayn yang terlihat berkaca kaca. Dengan segera Zahra mengalihkan pandangannya ke arah lain
...ΩΩΩΩΩΩ...
Like, comment, follow and give gifts haha. Don't forget to keep smiling❤👋