seorang pemuda berusia 18 tahun bernama Dylan Hopkins, adalah seorang dokter magang yang rajin, berwajah tampan dan berkharisma. ditengah kesibukannya, dia tiba-tiba mendapat telpon dari orang yang tak dikenal untuk menginformasikan bahwa
wanita yang dia pacari selama tiga tahun tiba-tiba melangsungkan pertunangan dengan pria lain.
wanita itu mengkhianatinya hanya karena dia miskin dan bukan dari keluarga kaya.
Yang lebih menyakitkan lagi, ditengah rasa sakit hati karena dikhianati sang kekasih,
Dia malah dipecat dari pekerjaannya.
namun suatu ketika, dia tiba-tiba mendapat kekuatan misterius dari cincin yang pernah dia berikan pada mantan pacarnya sebagai hadiah.
cincin tersebut merupakan cincin peninggalan yang ditinggal oleh orang tua kandungnya.
sejak saat itu kehidupan Dylan mengalami peningkatan baik ekonomi, ilmu medis, bela diri dan kekuatan super lainnya. bagaimana kisah selanjutnya nongkrong terus ya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PESTA PERTUNANGAN
Seorang pemuda tampan bernama Dylan Hopkins sedang asyik beristirahat disalah satu ruangan di Rumah Sakit.
Dia kelelahan karena sejak pagi dia sibuk melayani pasien, membantu para Dokter senior dan belajar meracik obat.
Saat sedang menikmati waktu istirahatnya, telponnya tiba-tiba berdering. setelah dicek, yang menelpon adalah nomor yang tidak dikenal. bukankah nomor ini yang sebelumnya menelpon? Diapun menerima telpon itu dengan santai.
"Hallo!"
"Dylan kamu lagi dimana?"
"Apa kamu tahu keberadaan pacarmu saat ini?" tanya seseorang dari seberang telpon
"Saya lagi dirumah sakit, maaf anda siapa? Memang kenapa dengan pacarku?"
"Apa benar kamu tidak mengetahuinya? Pacarmu saat ini sedang mengadakan pesta pertunangan dihotel Aston. Akan terlambat bagimu untuk menghentikannya jika kamu tidak segera kesana."
"Pacarku Mengadakan pesta pertunangan dengan pria lain? jangan membodohiku, kami sangat dekat. Dia tidak mungkin melakukan itu. Apa kamu tahu apa yang kami lakukan semalam?" jawab Dylan.
"Bro, aku sedang tidak membodohimu. Apa pacarmu bernama Erika stone? dia ada bersamamu jam sembilan, dan pergi jam sembilan tiga puluh aku benar, kan?" lanjut orang dari seberang telpon meyakinkan Dylan.
"Aku beritahu kamu, dia sedang berada dihotel Aston sekarang, aku sudah mengirimkan fotonya padamu. Kamu akan tahu ketika kamu sudah melihat foto-foto tersebut. Kamu pria yang payah, bahkan kamu tidak tahu kalau pacarmu sedang mengkhianatimu."
Sebelumnya Dylan pernah menerima panggilan telpon dari nomor yang tidak dikenal saat dia sedang sibuk bekerja.
Dia pikir itu hanya orang iseng. tapi, ketika orang itu dengan akurat menyebutkan namanya dan pacarnya, dia sangat terkejut.
Saat ini, dia sedang merokok, tangannya yang memegang rokok gemetar. Dilayar ponsel tampak pesta pertunangan, wanita didalam foto itu memanglah Erika stone Yang telah dipacarinya hampir tiga tahun belakangan.
Selain itu dalam foto itu tampak jelas Erika sedang berpegangan tangan dan terlihat sangat mesra dengan seorang pria. Jarak mereka sangat dekat. Wanita itu bahkan melingkarkan tangannya dileher pria itu.
Dylan tidak tahu siapa pria itu, pria itu hanya terlihat punggungnya dalam foto tersebut.
Lokasi didalam foto itu memanglah berada dihotel aston.
Apa sebenarnya yang terjadi, kenapa tiba-tiba dia melakukan itu? Dylan memikirkan kesalahan apa yang telah dia lakukan, sehingga Erika melakukan itu.
Dylan masih bingung, sulit baginya untuk mencerna kejadian yang tiba-tiba ini.
Karena selama ini, hubungan mereka baik-baik saja bahkan hubungan mereka semakin hari semakin dekat. Saking dekatnya kadang Erika menginap dirumahnya.
Kenapa bisa berubah jadi Seperti ini ...
Dia kembali tersadar dan ingin memastikan kembali kebenaran dari foto itu, bisa jadi fotonya diedit oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dia masih belum percaya dengan apa yang telah dilihatnya.
Kemudian dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Erika. Tak lama kemudian telpon pun tersambung.
"Erika, sekarang kamu dimana?" tanya Dylan.
"Ada masalah apa? Aku sedang sibuk, Aku akan menghubungimu nanti. Kemudian Erika langsung memutuskan telponnya.
Dylan makin curiga, karena dia tidak pernah menutup telpon terlebih dahulu, dia akan selalu mencari bahan obrolan untuk sekedar berbasa-basi karena ingin bicara dalam waktu yang panjang. Namun sekarang ...
Dylan tidak puas dengan itu, dia kembali menghubungi Erika, telpon tersambung, namun detik berikutnya terdengar suara pemberitahuan sistem.
Maaf, nomor yang anda hubungi sedang sibuk.
Dylan kembali menghubungi, namun nomornya sudah dinonaktifkan.
Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif, mohon tinggal pesan.
Dylan menghubungi berkali-kali namun nomornya sudah tidak aktif. Padahal nomornya tidak pernah dinonaktifkan sepanjang waktu, bahkan kalau kehabisan daya sekalipun dia hanya mengisi daya dan dia tidak menonaktifkan ponselnya.
Kecurigaannya semakin meningkat, suasana hatinya menjadi kacau.
Sialan?
Bahkan orang bodoh pun bisa tahu kalau situasi ini ada yang tidak beres. Dylan tidak bisa berdiam diri lebih lama lagi, dia langsung menganti pakaiannya, lalu keluar dan menunggu taksi dipinggiran jalan, lima menit kemudian, taksi pun datang
"Mau kemana dek!" tanya sopir tersebut
"Ke hotel Aston pak, tolong dipercepat laju mobilnya pak, ada keadaan darurat disana." jawab Dylan dengan ekspresi khawatir.
Erika pasti punya alasan kenapa dia melakukan hal ini. Dalam perjalanan Dylan terus menerus membolak balikan foto dan berusaha menenangkan dirinya.
Erika merupakan lulusan kedokteran di universitas yang sama dengannya.
Dylan mengambil jurusan pengobatan tradisional dan setingkat lebih tinggi dari Erika. ketika dia masih mahasiswa tingkat dua, Erika mengejarnya. Mereka sudah bersama sejak saat itu.
Merekapun punya perjanjian, kalau Dylan menyelesaikan magangnya dalam setahun, mereka akan mempertemukan satu sama lain pada orang tua masing-masing.
Dan mereka sudah berjanji satu sama lain kalau mereka Akan selalu bersama selamanya. Semalam mereka masih bersama, namun sekarang tiba-tiba ada kabar bahwa dia sedang bertunangan dengan pria lain?
pasti ada alasannya, Dylan masih berpikir positif terhadap Erika.
Dylan memejamkan matanya dan terus berkutat dengan pikirannya.
Hotel Aston berdekatan dengan tempat kerja Dylan, dalam waktu sepuluh menit saja dia telah tiba dihotel Aston.
Dylan menarik nafas dalam-dalam lalu keluar dari taksi, dan langsung berlari menuju pintu hotel.
"Pak, apa anda punya undangan?" dipintu masuk seorang pelayan menghentikannya
"Pergi!"
Dylan mendorongnya dan langsung menerobos masuk kedalam hotel.
Ada begitu banyak orang yang berada dalam ballroom yang didekorasi dengan sangat indah, dan suasananya begitu ramai.
Dalam ruangan perjamuan itu, semua tamu undangan menoleh dan menatap Dylan dengan rasa penasaran. Tapi pandangan Dylan langsung tertuju ketengah panggung.
pandangannya langsung mengarah pada sosok wanita yang tengah bahagia, dan disampingnya berdiri seorang pemuda tampan.
Itu dia!
"Erika?"
Jantung Dylan berpacu dengan cepat, akhirnya foto itu terkonfirmasi juga keasliannya. itu memang bukan hasil editan namun foto asli.
Walau pun begitu dia tetap merasa sedih saat melihat wanita yang bersamanya selama tiga tahun bersanding dengan pria lain untuk melangsungkan acara pertunangan.
Hati pria mana yang tidak hancur.
Wanita itu juga menatapnya, matanya terlihat sangat kaget sekaligus panik. Namun emosi itu hanya sesaat. Tak berselang lama raut wajahnya berganti dengan rasa jengkel.
Melihat Dylan, Erika tidak menyingkirkan lengan pria yang masih merangkul pinggangnya itu. Dia Malah semakin menempelkan tubuhnya pada pria itu.
Pria yang berada disamping Erika melihatnya lalu mencibir, dia sangat tenang.
"Apa kah itu dia?" tanya Denny
"Dylan? mengapa dia datang kesini! Apa ada diantara kalian berdua yang memberitahu tentang ini?" tanya Erika kepada Denny.
"Aku tidak melakukan itu, Bagaimana aku bisa mengatakan itu padanya?" jawab Denny acu tak acu
Beberapa orang saling berbisik disudut ruangan. Merak adalah teman Dylan dan Erika saat kuliah.
Dengan langka pasti, Dylan berjalan menuju panggung, dibawah tatapan banyak orang, dia menatap Erika lalu menatap pria disampingnya.
Saat Dylan menatap pria disampingnya, dia sangat terkejut, dia berusaha mengingatnya akhirnya dia ingat, pria itu pernah bertemu dengannya sebelumnya.
Tiga hari yang lalu, Dylan dan Erika sedang berbelanja, ketika dia sedang memilih pakaian untuk Erika, pria ini menabraknya. Saat itu mereka sempat berdebat tentang hal itu.
"Yah, ternyata kamu!" cibir Dylan.
Kemudian dia bertanya dengan suara rendah, "jadi sekarang kamu terikat dengan pertunanganmu ya?"
"Erika, beri aku alasan jika kamu bisa meyakinkanku, aku akan memaafkan mu dan membawamu pergi dari sini!"
"Aku hanya ..."
Tanpa sadar Erika mundur selangkah, tetapi ketika dia melihat pria disampingnya, ketakutan dimatanya menghilang, "Ya Dylan, aku sibuk bertunangan dengannya."
Satu kalimat yang sederhana, namun kalimat itu seperti palu raksasa menghantam diatas kepala Dylan, wajahnya seketika memucat.
ketika melihat Waja pucat Dylan, rasa takut akan penghianatan pun langsung menghilang. diapun mendongak dan berkata,
"Membawa aku pergi dari sini? Dylan siapa kamu? Kamu tahu siapa dia? Dia adalah tuan muda dari Grup Cipta Nusa. Ini berkah bagiku bisa bertunangan dengan Denny. Kenapa aku harus pergi denganmu? Kamu membuatku jijik!"
**********
udah tu cuma dikit pula..