HATI YANG KAU SAKITI

 Keesokan harinya, Dimas, dan juga Friska dipanggil komisaris petinggi perusahaan. mereka akan disidang, dan dimintai alasan yang sedang viral, terkait mereka berdua yang terlibat menghebohkan media sosial.

 Dimas duduk dengan wajah yang tertunduk malu, apalagi sampai melibatkan orang orang petinggi yang berada di perusahaannya berada. Begitu juga Friska yang duduk sambil menangis tersedu seduh.

  "Apa kau ada penjelasan tentang ini Pak Dimas?" tanya komisaris.

  "Maafkan atas kesalahan saya Pak, ini semua diluar kendali saya."

  "Lalu, apa kau tau, resiko yang akan terjadi, apalagi para investor menarik saham mereka, secara tiba tiba karena kau! dan aku dirugikan ratusan juta karena kasus mu ini!" bentak direktur nya.

 Tak ada yang berani menyela, apalagi pak direktur yang biasanya memuji nya, kini mencaci maki Dimas, didepan banyak orang seperti ini.

 "Kalian berdua, akan diberhentikan secara tak hormat, dan perusahaan juga melaporkan tindakan kalian berdua kepolisian.

  "Pak, saya mohon jangan laporkan Saya!" ucap Dimas dengan wajah memelas nya.

 Begitu juga dengan Friska, dia juga takut dipenjara, apalagi nama nya sudah tercoreng jelek dan dihina banyak orang.

  "Kalau begitu, ganti kerugian yang terjadi akibat ulah kalian, dan itu berdampak untuk perusahaan. maka kami akan melepaskan kalian berdua dari urusan polisi!"

 "Tapi ini bukan salah kami Pak." ucap Dimas dengan tak terima.

 Dimas tak mau mengganti rugi uang yang disebabkan oleh investor, apalagi dia merasa tak bersalah sama sekali, membuat direktur mengepalkan tangan nya.

 "Bukan salah mu? Apa kau gila! Jelas jelas gara gara video tak senonoh kalian yang viral, membuat perusahaan sebesar ini, dikecam banyak orang, dan itu sebab nya perusahaan harus bayar pinalti atas saham yang ditarik tiba tiba oleh para investor!" bentak komisaris yang murka.

Mereka pikir, Dimas dan juga Friska akan menyesal, dan akan meminta maaf dengan tulus, tapi kedua orang ini malah terlihat biasa saja dan tak tau malu.

"Maafkan kami Pak." ucap Dimas dengan wajah melas nya.

"Intinya, kalau kalian, tak bisa membayar uang ganti rugi, maka kami sepakat memasukkan kalian berdua kedalam penjara!" ucap Direktur

 Lalu kedua orang itu dipersilahkan keluar dari ruangan.

  "Siapa yang menyebarkan video kita Mas?" tanya Friska yang memulai pembicaraan.

  "Ga tau, aku pusing dan bener bener tak berdaya saat ini"

 "Argh.."

"Sial, kenapa jadi seperti ini!" umpat nya dengan wajah yang sudah merah padam

 "Aku tak punya uang Mas, kamu saja yang ganti rugi!"

 Mendengar ucapan Friska, membuat darah Dimas mendidih seketika.

 "Apa kau bilang!" bentak nya dengan keras membuat beberapa orang yang berlalu lalang melihat ke arah wajah mereka.

 "Mas, kamu tau kan, aku hidup sendiri, dan tak memiliki uang, kamu saja yang bayar, lagi pula kan kamu kerja sebagai manager.'' ketus nya.

 "Plak..."

Dimas menampar wajah Friska dengan keras membuat sudut bibir nya memar seketika.

 "Kurang ajar! " plak..."

 Ditampar keras membuat Friska juga ikut membalas menampar wajah Dimas, dia bukan wanita yang bodoh yang tinggal diam apabila disakiti oleh laki laki bajingan ini.

  "Kau! hardik Dimas dengan wajah emosi.

  "Dengar jalang sialan! gara gara kau, aku dicerai oleh istriku sendiri, dasar wanita jalang!" teriak Dimas.

 "Hahah, kamu aja yang bodoh Mas, kamu yang gampang dirayu sedikit aja udah tegang, dasar laki laki bajingan." cibir Friska

 Mendengar umpatan Friska, membuat Dimas ingin memukul, wajah wanita ini, tapi ditahan karena banyak orang yang menyaksikan pertengkaran nya.

Dia harus kembali kerumah terlebih dahulu dan menjual beberapa aset milik nya, agar bisa membayar kerugian itu.

 Soal friska dia mempunyai rencana lain untuk menyingkirkan wanita jalang itu.

***

Kekesalan nya terus terasa, sambil mengendarai mobil nya, dia membelokkan arah nya menuju ke arah club ternama di jakarta. dia ingin menenangkan dirinya disana, rasanya terlalu stres, dengan masalah yang terus menerus datang.

 "Wih, tumben Lo datang bro!"

 "kasih gue minuman." ucap nya sambil duduk di depan bartender.

 "Video Lo udah hampir, 30 juta tayangan bro, gue kaget." kekeh teman nya sambil tersenyum geli menatap ponsel nya.

"Gara gara wanita jalang itu! hidup gue hancur berantakan." ucap nya dengan setengah sadar.

 "Salah Lo sih, ngapain tidur sama wanita murahan!" kekeh teman nya

"Gue bener bener ingin membunuh nya." ucap nya dengan wajah yang penuh dengan obsesi.

"Kalau Lo butuh, biar gue yang singkirkan wanita ini, tapi dengan syarat, uang nya harus tebal!" bisik orang itu kepada Dimas.

 Walaupun kesadaran nya tersisa setengah, tapi, dia mengerti dengan maksud orang di depan nya itu, saat ini ingin sekali dia menyuruh orang itu menyingkirkan orang seperti Friska, tapi dia tak punya banyak uang, dan harus mengganti rugi terlebih dahulu ke perusahaan.

 "Gue bisa sendiri ucap nya pelan sambil terus menerus minum.