TAP..
TAP..
...........
Suara langkah kaki seorang pria bergema dilorong sepi nan gelap, mata berwana abu kegelapannya bagaikan elang yang ingin memangsa santapannya, ia terus berjalan mendekat dan terus mendekat tatkala seorang wanita yang ia incar melihatnya dalam jarak dekat.
"Hahaha.. Sayang seharusnya kamu tidak melewati batas, Apa kau tak sabar menunggu hukuman dariku baby? " ucap laki-laki tampan itu semakin mendekat dan memojok wanitanya.
"Mm-menjauh ku mohon menjauh, jangan mendekat apa salahku kenapa kk-kau menculik ku?" ucap sang gadis bergetar dan mundur perlahan
"Menjauh? Kau pikir setelah ini bisa lepas dariku Hem? " Ucap laki-laki tersebut dengan tatapan marah semakin mendekati gadis tersebut.
"Kumohon jangan mendekat hiks, tolong jangan seperti ini aku takut, kumohon menjauhlah. Apa salahku? kenapa kau sangat kejam ha? Kumohon lepaskan aku" sang gadis tersebut terjatuh lemas dengan air mata mengalir..
penasaran? yuk baca sekarang!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadina naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ITKK
Diharapkan bijak dalam memilih bacaan
21+ (dosa nanggung sendiri ya, author ga mau nanggung wkwk)
______oOo______
Tok..
Tok..
"Leta, buka pintunya.. " ujar sang mama
"Leta bangun, anak gadis kok sore-sore tidur sih" sambungnya lagi
"Ini anak kebiasaan banget sih, leta bangun ini udah mau masuk magrib loh" Diana terus terusan mengetok pintu.
Disisi lain leta yang sedang mendengar suara keributan sedikit terusik dalam tidurnya, ia pun mengerjapkan matanya secara perlahan-lahan.
Tanpa sadar Violleta merasakan berat pada perutnya, 'eunghh.. Apaan nih berat banget' batin Violleta.
Violleta pun menoleh kesamping, Violleta sedikit terkejut tak kala menemukan Zanendra yang masih tertidur disampingnya. Ia pun baru teringat kejadian beberapa jam yang lalu, selepas dari lamunan itu Violleta mendengar teriakan sang mama lagi.
"Leta bangun.. " teriakan Diana masih terdengar di balik pintu.
Violleta pun berusaha melepaskan tangan Zanendra diperutnya, namun hal itu malah membangunkan Zanendra.
"Kk-kak, kak Zanen bangun, mama udah teriak-teriak dari tadi.. Aku takut mama curiga" cicitnya pelan berusaha melepaskan tangan Zanendra.
"Hem.. Yaudah kamu duluan aja aku masih ngantuk sayang" ucap Zanendra sambil melepaskan tangannya dari perut sang gadis, Ia pun melanjutkan tidurnya.
Violleta pun bangkit dari tidurnya dan berjalan kearah pintu, lalu membuka sedikit pintu agar tidak ketahuan oleh mamanya bahwa Zanendra tidur dikamarnya.
"Iya ma, ada apa?" tanya Violleta
"Ada apa kamu bilang? Bukannya mama udah pesan dengan kamu tadi, kalau abis bersih-bersih langsung turun kebawah bantuin mama, ini malah tidur, mana kamu belum bersih-bersih dan ganti baju lagi" omelan sang mama panjang lebar.
Aduh Violleta lupa dengan pesan mamanya tadi, lagian ini semua bukan sepenuhnya salah Violleta juga. Kalau saja tadi Zanendra tidak memaksa dirinya untuk tidur bersama, mungkin ia sudah berakhir membantu mamanya didapur.
"Maaf ma.." hanya itu yang Violleta bisa ucapkan.
"Yaudah sana bersih-bersih, abis itu turun bantu mama hidangkan makanan, Dan jangan lupa bangukan Zanen Sekalian. tadi udah mama panggil kekamarnya cuman ngga ada sautan dari dalam kamarnya, mungkin masih tidur kali ya. " ujar sang mama menjelaskan.
"Ii-iya ma nanti aku bangunkan" Violleta jadi gugup saat sang mama membahas tentang Zanendra. Padahal Zanendra tidur dikamarnya, maka dari itu saat mamanya manggil tidak ada sautan.. Orangnya juga lagi asik-asikan tidur.
"Yaudah mama turun dulu, ingat ya jangan tidur lagi" pesan sang mama kepada Violleta. "Iya ma" jawabnya
Sesaat Violleta menutup pintu dan membalikkan badan, ia masih sedikit kali tak kala melihat Zanendra masih ditempat tidurnya. Namun sebelum membangunkan Zanen Violleta memilih untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu.
______oOo______
Beberapa Saat Kemudian
Saat selesai mandi dan berpakaian, Violleta mencoba mendekati Zanendra yang masih tertidur, Zanendra memang kelihatan Letih sekali.
"Kk-ak Zanen bangun, bersih-bersih gih, mama suruh turun untuk makan malam" ucap Violleta terdengar tidak terlalu kencang.
"Emm.. Apa? Hoamm.. " tanya Zanendra sambil menguap menandakan baru bangun.
"Mm-mama leta suruh bangunin kakak buat makan malam, tapi lebih baik kakak bersih-bersih terlebih dahulu" ujar Violleta lagi.
"Tapi gimana mau bersih-bersih aku tidak membawa baju ganti saat kesini" ujar Zanendra
"Nanti biar Leta cari bajunya kak ken untuk dipakai sama kakak." jawab Violleta
"Hm.. Baiklah kakak mandi dulu" ujar Zanendra sambil mengusap kepala Violleta
"Ehh.. Ii-iya kak silahkan" jawab Violleta sopan
Zanendra pun berjalan ke Arah kamar mandi, namun langkah kaki Zanendra terhenti sesaat, ia menolehkan kepalanya kebelakang kearah Violleta
"Hem.. Apa kamu mau ikut mandi babygirl, ngga ada salahnya mandi yang kedua kalinya" ujar Zanendra mencoba menggoda Violleta yang terlihat panik akan pertanyaan nya tadi 'haha sungguh menggemaskan' batin Zanendra.
"Tidak kak, aku kebawah dulu ya kak, aku lupa mama tadi manggil aku" ucap Violleta, dengan gerakan cepat Violleta sudah berlari keluar kamar
"Hahaha.. Sangat menggemaskan sekali Little rabbit ku" Zanendra sedikit ketawa melihat tingkah gadisnya yang menggemaskan di matanya.
_______oOo_______
malam harinya..
Semua orang sudah berkumpul di meja makan, untuk menikmati makan malam bersama-sama. Begitu juga Zanendra yang juga ikut bergabung bersama keluarga Violleta.
"Gimana kabar papa dan mama kamu Zanen?" tanya tuan wirawan
"Baik om, sekarang mama dan papa sedang lagi dibandung, beberapa minggu ini mereka menetap disana, karena ada sedikit pekerjaan yang tak bisa untuk ditinggalkan" Jawab Zanendra menjelaskan kondisi mama papa nya..
"Di usia sekarang Mereka masih sangat Aktif sekali, padahal umurnya mereka sama om hampir sama tapi mereka masih sangat sanggup dengan perjalanan bisnis yang jauh" Candaan wirawan papa Violleta.
"Hahaha, iya om mereka memang suka travelling.. Apalagi hobby mama papa sama, makanya mereka tidak bisa diam dirumah" Jawab Zanendra
"Mungkin nanti kamu bakalan seperti mereka apalagi darah mereka mengalir didiri kamu ya" pak wirawan pun memberi candaan ringan dengan Zanendra.
"Hahah.. Om bisa aja" jawab Zanendra.
"Oh iya perusahaan lu gimana sekarang Zanen? Gw liat makin berkembang pesat lu juga sibuk gw lihat-lihat" tanya arkena
"Ya begitulah, karena semenjak disuruh mengambil alih perusahaan gw lebih banyak menghabiskan waktu ke perusahaan, baru ini gw ada waktu untuk istirahat dan main kerumah lu" jawab Zanendra
"Hahaha gw pikir lu lupa jalan kerumah gw, rupanya masih ingat" canda Arkena
Obrolan pun terus berlanjut, sampai dimana Diana pun mengakhiri pembicaraan mereka dengan menyuruh semuanya makan, agar bisa fokus dan cepat menghabiskan makanannya lalu bisa istirahat dan melakukan aktivitas lainnya.
Disaat enak-enaknya makan Violleta merasakan ada sesuatu yang berjalan diantara betis dan merambat ke pahanya. Ia melihat kebawah dan menemukan tangan Zanendra disana, Violleta terkejut dan sudah mau menangis mendapatkan pelecehan seperti ini lagi dari Zanendra.
"Kak Zanen tolong tangannya jangan melewati batas" bisik Violleta pelan kearah Zanendra
Zanen tak menghiraukan ucapan Violleta, tangannya masih stay bermain dibawah sana membuat Violleta tak nyaman dan risih. Violleta berusaha menahan tangan Zanendra namun tenaganya kalah telak dengan tenaganya Zanendra. Jari Zanendra semakin masuk kedalam Dan membuat Violleta kelimpungan.
"Akhhh.. Ssshh.. " pekikan dan desisan Violleta
" Leta kamu kenapa sayang?" tanya sang papa khawatir dengan leta.
"Ee-eh engga pa.. kaki leta digigit semut kayaknya,soalnya kerasa perih gitu" Alasan Violleta padahal sedari tadi Violleta sedang dilecehkan oleh Zanendra.
Zanendra hanya menyeringai mendengarkan alasan Violleta barusan, padahal semut yang dimaksud Violleta adalah dirinya sendiri.
Violleta sudah tak tahan lagi dengan perlakuan Zanendra, Violleta pun mencari Alasan untuk bisa pergi dari meja makan.
"Ma.. Pa.. Leta izin naik keatas dulu ya leta teringat ada tugas kampus yang belum leta selesaiin." ucap leta
"Oh yaudah belajar yang rajin ya" jawab mama papa Violleta.
"Iya ma pa, selamat malam semuanya" Violleta pun langsung pergi meninggal meja makan.
Sedangkan disisi lain Zanen menatap tajam punggung Violleta. Ia berdecak sebal dengan tingkah Violletanya. 'Berani-beraninya kamu kabur baby, tunggu hukuman mu sayang' Batin Zanendra berdecak sinis
_______oOo_______
Yang ringan-ringan aja dulu ya guys