NovelToon NovelToon
Dia Yang Kau Rebut

Dia Yang Kau Rebut

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Balas Dendam
Popularitas:693.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Muliana95

"Jika kamu masih mengaggap Paman, seperti keluargamu. Maka jangan mau menerima lamaran dari Alvin. Karena dia bukan lelaki yang baik untukmu." ungkap Danu paman dari Fira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Ratih

Alvin pulang ke rumah saat malam sudah larut. Dia sedikit heran kala tidak mendapatkan omelan dari Raya. Biasanya, telah lima belas menit saja, Raya sudah curiga.

Raya juga semakin aneh, dia bahkan tidak mencoba merayu Alvin, kala Alvin sudah mandi.

"Kamu kenapa?" tanya Alvin kala mengambil pakaian di lemari.

"Emang aku kenapa?" Raya balik bertanya. Akan tetapi tak sedikitpun, dia memandangi wajah dari suaminya.

"Kamu hari ini aneh, gak kayak biasanya." sahut Alvin.

"Emang kamu mau aku gimana? Seperti biasa? Jangan harap. Karena bagaimanapun aku memperlakukan kamu, di hatimu tetap hanya bertahta Fira kan?" cibir Raya.

"Itu urusanku, dan seharusnya kamu berkewajiban melakukan tugasmu sebagai seorang istri." tekan Alvin mencengkram dagu Raya.

"Lepaskan Alvin, jangan coba-coba menyiksaku, ingat lah, di rahimku ada benih mu." Raya balik menekan.

"Layani aku." perintah Alvin.

"Keluar, dan minta Fira untuk melayani mu. Bukan kah, kamu mencintainya?" ujar Raya menyindir.

"Kamu udah bisa melawan ya." Alvin geram dan kembali memaksa Raya, untuk menuntaskan nafsunya.

"Lain kali, jangan menolak saat suami minta dilayani." ucap Alvin dengan napas terengah-engah. Akan tetapi Raya membuang muka akibat kesal.

Fira memang cintanya Alvin, akan tetapi kebutuhannya harus tetap di salurkan. Karena dia paling malas untuk mencari wanita lain di luaran sana, sebab Alvin sangat takut pada penyakit seks yang menular.

🍁🍁🍁🍁🍁

Hendra sekarang sudah gak punya apa-apa, bahkan semua uang dan juga emas miliknya disita oleh perusahaan. Dia tidak bisa mengelak, karena semua bukti memang menyatakan kalau dia bersalah. Dan Hendra tidak membantah tentang hal itu.

Sekarang, uang di dompetnya hanya tinggal satu lembar uang merah. Dia langsung menyewa taksi dan menuju ke rumah Alvin. Dia akan meminta Alvin untuk merawatnya barang sejenak, sampai waktu, dia bisa menemukan Ratih.

Sedangkan Ratih malah merasa sangat bahagia karena bisa jauh dari suaminya. Dia disayang oleh para muda-mudi penghuni kontrakan yang sama dengannya. Karena kehadiran Ratih disana, sangat membantu mereka untuk selalu sarapan tepat waktu. Bahkan Ratih, tidak segan-segan memberi mereka hutang, tapi dengan batas tiga kali makan. Setelahnya, sebelum mereka bisa membayar hutang yang sebelumnya, Ratih tidak akan memberi mereka berhutang terlebih dahulu.

Hendra tiba di rumah Alvin, berhubung ini hari minggu, Alvin pun berada di rumah, duduk di teras, memandang ke arah Fira yang juga sedang bermesraan bersama Farhan di teras rumahnya.

Ya, sejak tahu dia anak siapa. Farhan tidak lagi bekerja sebagai penjual buah. Dia akan disiapkan untuk menjadi pengganti Hendra, ataupun mengurus salah satu toko mas milik orang tuanya.

"Ayah ..." ujar Alvin terkejut. Kala melihat Hendra turun dari mobil, dan membawa beberapa koper juga tas.

"Ada apa? Kenapa kesini? Mama mana?" beruntun Alvin menyapa Ayahnya.

"Rumah telah disita, dan sekarang Ayah gak punya apa-apa. Sedangkan Mamamu, dia telah kabur." jelas Hendra dengan sedih.

"Kabur? Kabur kenapa? Dan sejak kapan?" beruntun Alvin.

"Karena ..." Hendra menggantung ucapannya.

"Pasti Mama kembali mendapatkan siksaan dari Ayah kan?" tebak Alvin, dan Hendra hanya membisu.

Mendengar suara ribut-ribut dari luar, Raya langsung mengecek kejadian di luar.

"Ada apa? Dan koper siapa ini?" tanya Raya.

"Ini, Ayah mau izin tinggal disini!" seru Alvin.

"Silahkan masuk Yah." ajak Alvin membawa koper Hendra.

"Gak, gak boleh. Ini rumah kita, aku gak mau ada orang lain disini." Raya menghalangi pintu.

"Ini rumahku Raya, aku membelinya pakai uangku sendiri. Jadi, kamu tidak berhak melarang orang tuaku." sentak Alvin.

Mendengar itu, Hendra hanya bisa menghela napas pelan. Andai Ratih bersamanya, mungkin ini semua tidak terasa berat untuk dihadapinya.

"Sudah lah Alvin, tolong hantarkan Ayah, untuk mencari Mamamu, dan biarkan barang-barang ini, Ayah titip sementara." ujar Hendra.

Raya memang sudah tahu, jika Hendra melakukan tindakan korupsi, makanya dia tidak terlalu terkejut, kala Hendra membawakan barang-barangnya ke rumah mereka. Yang dia herankan ialah, kemana Mama mertuanya pergi.

Hendra dan Alvin memutuskan untuk mencari-cari keberadaan Ratih di setiap kontrakan dan kosan yang berada di kota mereka. Untungnya, foto Ratih ada di ponsel Alvin, jadi, itu memudahkan mereka dalam melakukan aksi pencarian.

Sudah hampir malam hari, Alvin dan Hendra mendatangi kontrakan kecil yang ditempati Ratih. Hendra bahkan menyuruh Alvin untuk menyerah, dikarenakan kontrakan kecil ini, tidak mungkin Ratih berada disana. Beruntung, Alvin mempunyai sifat keras kepala.

"Ini, penghuni kontrakan nomor sembilan. Dia memang berada disini." kata pemilik kontrakan, saat melihat foto Ratih.

"Ternyata dia orang kaya ya? Kami gak menyangka sih, karena kesehariannya berjualan sarapan di depan kontrakan." ujar istri dari pemilik kontrakan.

Alvin dan Hendra langsung saling pandang.

"Maaf, bisa izinkan kami untuk bertemu dengan Mama saya?" tanya Alvin hati-hati.

"Oo tentu saja." sahut lelaki itu.

Kemudian, mereka sama-sama pergi ke kontrakan Ratih.

Ratih yang mendengar suara dari istri pemilik kontrakan langsung membuka pintu, tanpa curiga. Dan saat melihat anak dan suaminya berada di depan. Jantung Ratih langsung berdetak cepat. Bukan Alvin yang ditakutinya, tetapi Hendra, bahkan dia melihat jika Hendra menyeringai padanya.

"Bisa tinggalkan kami?" pinta Alvin pada sepasang suami istri yang mengantar mereka. Tak lupa, Hendra dan Alvin juga mengucapkan terimakasih pada mereka.

"Kenapa kamu kesini?" tanya Ratih dengan suara bergetar.

"Maafkan aku Ratih, kumohon jangan tinggalkan aku. Aku begitu tersiksa saat kamu jauh." mohon Hendra langsung memeluk tubuh Ratih. Seolah-olah dia menyalurkan rindu.

Tetapi yang Ratih rasa ialah, ancaman yang keluar dari mulut suaminya.

"Mama, maafkan Ayah. Sekarang Ayah udah gak punya apa-apa." Alvin memberitahu pada Ratih.

Ratih langsung mencibir. "Jadi, saat sudah tidak punya apa-apa, baru kamu bisa mengucapkan kata maaf Pak Hendra yang terhormat." cibir Ratih.

"Bu-bukan begitu Ratih, aku sungguh menyesal. Aku benar-benar menyesal, bahkan sejak kamu pergi aku terus mencari mu hingga sekarang." papar Hendra.

"Mama, Ayah tidak berbohong. Lihatlah, penampilan Ayah, semenjak Mama tidak ada. Lihatlah, bagaimana kurus tubuh Ayah." Bela Alvin.

"Ma, Ayah sungguh menyesal. Dan jika nanti Ayah kembali menyiksa Mama, biar aku sendiri yang menjebloskan Ayah ke penjara. Bukankah, sekarang itu sangat mudah, berhubung Ayah udah gak punya apa-apa." Jelas Alvin.

Bukan tanpa alasan Alvin mengatakan hal itu. Karena saat di perjalanan, dia baru sadar, jika kehadiran Ayahnya bisa menghambat dia saat menatap Fira. Walaupun hanya dari teras.

"Lagipula, tidak mungkin juga aku membawa Ayah ke rumah ku. Aku gak mau jika nanti hubunganku dan Raya kembali menjauh. Lagipula, sekarang Raya sedang hamil. Dan dia tidak boleh kecapean." jelas Alvin membuat Ratih berbinar.

"Ha-hamil? Sejak kapan?" Ratih antusias. Bahkan melupakan Hendra.

"Sudah jalan enam minggu Ma, Mama doakan agar menantu dan calon cucu Mama sehat-sehat ya Ma." pinta Alvin.

Hampir satu jam mereka berkompromi. Akhirnya Ratih kembali menerima Hendra. Alasannya sangat klise, selain karena sayang, dia tidak mau kehadiran Hendra nanti merusak rumah tangga Alvin.

1
Kholisa N Adinda
Luar biasa
Anindya Wulan
alah g jelas
Supriyany Acup
Luar biasa
Yuliawati Sajo
terlalu kekanak-kanakan fira
Soetiarsih Moestofa
Luar biasa
Ruby
novel klo lempeng2 aja bosen, tp klo ada konflik jg bkn darah tinggi, apalgi klo konflik dr kluarga sdri.. ga akan pernah ada abisnya klo ga koit or gila.
tp klo crta romantis2 ga ada konflik jg mls bacanya.
berti othor berhasil klo bs menciptakan emosi pembaca kaya aku ini.. gemeshh kali sama org yg ga tau diri dan ga ngaca kaya jalan raya ini.
Muliana: Terimakasih /Heart/
total 1 replies
Ruby
idihhh haluu..
Ruby
niat pergi kluar kota, klo msh 1 kota mah sama aja boong.
Ruby
iya bagus buat usaha aja.. siapa tau nti jafi pengusaha grosir
Osie
fira jgn lemah donk..lawan alvin dia lawan rasa takutnya.. jgn mau ditindas terus terusan
Osie
siapa suruh loe bego alvin..gampang bgt masuk jebakan si paman danu asu
Taty Hartaty
astaga
Rubiyanti
Luar biasa
Firgi Septia
memang perempuan jalang seperti ini
Muliana: Makasih sudah mampir /Heart/
total 1 replies
Nia Nara
Ahhhh ratihhhh pretttt
Nia Nara
Alvin asuuu
Nia Nara
Ini si alvin laki apa banci sih ? Caranya gak ada jantan2nya
Emai
JD awal toxic istri ya. istri BS JD pemecut semangat tumbuh dan jaya suami tp bs jg JD awal racun penggerogot awal kehancuran
Santi Rizal
itu bukan cinta Wulan tapi obsesi
Santi Rizal
si Fira mulai lebay deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!