Pernahkah kamu menyatakan cinta pada seseorang, yang kamu sukai di depan umum?
Celine Ainsley, pernah menyatakan cintanya pada seorang lelaki, kakak seniornya, saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas.
Joseph Scott, menolak pernyataan cinta Celine dengan dingin, membuat Celine jadi bahan tertawaan semua teman sekolahnya.
Peristiwa yang sangat memalukan!
Momen itu terjadi, lima tahun yang lalu, dan sekarang tanpa di duga, mereka bertemu lagi di reunian lima tahun sekolah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34.
Perasaan Joseph menjadi kacau melihat Celine pergi, meninggalkannya bersama pria tua yang terus saja mengoceh tentang putrinya.
Joseph sedikit pun tidak menyimak, apa yang di katakan CEO grup Dess itu, karena pikirannya tertuju pada Celine, yang terlihat biasa saja mendengar ia di jodohkan oleh CEO grup Dess dengan putrinya.
"Maaf, saya tidak bisa menerima tawaran anda, dan saya tidak membutuhkan kolaborasi dengan perusahaan anda, silahkan anda bisa kembali, saya ada urusan, permisi!"
Joseph langsung bangkit dari duduknya, tanpa menunggu jawaban dari pria tua itu, Joseph menghambur ke pintu ruang tamu, dan sekali sentak membuka pintu dengan cepat.
Joseph setengah berlari mencari Celine.
Saat ia mencari ke meja Sekretaris, Celine tidak terlihat berada di sana. Perasaan Joseph merasa tidak nyaman, begitu melihat Celine tidak ia temukan di sekitar ruang kantornya.
Joseph mencoba mencari ke tempat lain.
Di pantry, dan toilet juga, ia tidak menemukan Celine, sampai ia pergi ke kantin kantor, juga tidak menemukan keberadaan Celine.
Perasaan Joseph semakin tidak nyaman dan gelisah, tidak menemukan Celine di mana pun. Ia teringat kalau ia telah memiliki nomor ponsel Celine.
"Nomor yang ada tuju di luar jangkauan!" terdengar suara operator pada ponsel Celine, setelah ia mencoba menghubungi nomor ponsel Celine.
Ponsel Celine tidak aktif! Membuat Joseph jadi semakin gelisah.
Tiba-tiba ia teringat Rooftop, dan ia pun segera bergegas menuju lift, untuk naik ke atas atap gedung. Tidak perlu waktu lama, ia pun sampai ke atas atap gedung.
Joseph mengedarkan pandangannya ke sekitar rooftop, tapi ia tidak menemukan keberadaan Celine juga di sana.
Kemana dia? pikir Joseph jadi gelisah, karena tidak menemukan Celine di rooftop. Ia jadi merasa kehilangan Celine.
Ia mengambil ponselnya, dan mencoba menelepon Ayah Celine, untuk menanyakan keberadaan Celine.
Tapi saat ia akan membuka ponselnya, ia teringat saat tadi mencari Celine, tas Celine masih berada di atas meja kerja Celine. Berarti Celine belum pulang.
Dengan perasaan tidak bersemangat, Joseph menyeret langkah kakinya menuju pintu lift. Saat ia berdiri di depan pintu lift, matanya melirik pintu tangga darurat.
Kakinya tanpa sadar melangkah ke depan pintu darurat, ia merasa gundah karena tidak menemukan Celine, jadi ia memutuskan berjalan kaki saja untuk turun.
Agar rasa tidak nyaman pada dirinya perlahan hilang, dengan perjalanan yang panjang menuju ruang kantornya.
Dengan kepala menunduk lesu, ia membayangkan sikap Celine yang terkesan biasa saja padanya.
Ternyata mengejar seseorang yang di sukai begitu sulit sekali, perlu kesabaran dan tekad yang gigih, untuk menaklukkannya.
Joseph menatap ujung sepatunya, saat menuruni anak tangga darurat, memikirkan kemana kira-kira Celine pergi.
Setiap kakinya menuruni anak tangga, ia berulang kali menghela nafas, dengan perasaan hampa.
Ingatannya perlahan mengingat, di mana saat Celine duduk di bangku kelas satu SMA, dan ia duduk di kelas tiga SMA.
Ia tidak tahu, sejak kapan Celine menaruh suka padanya, hingga tanpa ia duga tiba-tiba Celine menyodorkan sebuah amplop, saat ia berjalan di pelataran sekolah hendak masuk kelas di pagi hari.
Karena saking banyaknya siswi sekolah mereka menaruh suka padanya, hingga ia tidak mengenali wajah siswi yang mengiriminya surat cinta.
Tapi setelah ia menolak Celine, esok harinya, ia tidak pernah lagi melihat Celine sampai ia lulus, dan masuk ke universitas.
Langkah kakinya yang tidak semangat, tiba-tiba terhenti di tengah tangga. Matanya terpaku melihat sosok seorang wanita, duduk di anak tangga, tidak jauh dari tempat ia hendak turun.
Joseph melihat wanita itu sedang melihat ponselnya, tanpa memperdulikan sekitarnya. Ia terlihat begitu fokus pada ponselnya.
Joseph beberapa detik berdiri di tempatnya, mematung melihat sosok wanita, yang sedari tadi ia cari kemana-mana, ternyata bersembunyi di tangga darurat.
"Celine!" panggil Joseph.
Joseph melihat Celine tersentak mendengar namanya di panggil seseorang, sampai ia reflek berdiri dari tempat ia duduk.
Celine menengadah melihat Joseph di atas anak tangga, memandangnya dengan tatapan yang sulit di artikan Celine.
"Jo.. Joseph! ke.. kenapa kau ada di atas tangga?" tanya Celine dengan raut wajah terkejut.
Kaki Joseph seketika berjalan dengan cepat menuruni anak tangga, tanpa menjawab pertanyaan Celine yang terlihat bingung menatapnya.
Celine kembali di kejutkan Joseph, tanpa mengatakan apa pun, tiba-tiba meraih Celine masuk ke dalam dekapannya.
Joseph memeluk Celine dengan erat, membuat Celine menjadi semakin terkejut dengan apa yang dilakukan Joseph.
"Ke.. kenapa ka.. mmm!!"
Tiba-tiba Joseph mencium bibir Celine, begitu ia melepaskan pelukannya mendekap tubuh Celine.
Dan mata Celine pun membulat, saking terkejutnya mendapat ciuman spontan dari Joseph, serta tubuhnya membeku di tempat, tidak dapat bergerak sama sekali.
Bersambung.....
cellinenya juga , ya bner sih dia sakit hati .. what aja kalo mati rasa sama Joseph ..