NovelToon NovelToon
Second Wife

Second Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:21.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pasha Ayu

Di jadikan istri kedua karena dendam, lalu apakah akan ada cinta yang menolongnya? Namun, sepertinya dendam Raka tidak berlaku bagi Krystal yang super tangguh dan genius.

Krystal di nikahi oleh suami Viona yaitu sahabat terbaiknya, tak mau terus menjadi istri ke dua, ia membuat kesepakatan bersama Raka suami tiraninya untuk di lepaskan setelah melahirkan.

Tak bisa di ganggu gugat, dan begitulah pilihan yang Krystal mantapkan untuk lari dari pernikahan yang perlahan menyesakkan dadanya.

Putri yang baru saja di lahirkan dia tinggal dengan nanar. Tiga bulan menyusui putrinya secara diam-diam sebelum akhirnya Krystal benar-benar pergi meninggalkan tanah air.

Bulan ke empat ia memiliki ASI, justru di berikan pada putra malang milik CEO tampan barunya, tempat di mana dia bekerja.

Enam tahun lamanya ia bisa bernapas lega bersama Hyun Ki di Korea sana, merawat Joon anak angkatnya.

Lalu bagaimana dengan nasib putri yang dia tinggalkan bersama suami dan istri pertama suami nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tirani.....

"Aakhh!" Raka menjatuhkan satu lututnya tatkala satu peluru mencabik kulit di sebelah kakinya.

Untungnya tangan kiri Laura tak membuat bidikan wanita itu akurat, maka hanya secuil lapisan epidermis yang terkena, tidak sampai menembus tulang belulangnya.

Darren meraih Abang sepupunya "Kamu tidak apa-apa kan Bang?" Tanyanya.

Setelah melihat Raka menjemput Krystal. Dua hari ini Darren mengamati setiap pergerakan aneh Krystal dan Raka.

Rupanya kenyataan mengejutkan menyentak kewarasannya. Krystal benar-benar menjadi istri ke dua abangnya yang berarti resmi menjadi kakak iparnya.

"Aku tidak apa-apa." Jawab Raka meringis.

Tak cukup puas dengan hasil itu, kembali Laura mengalihkan bidikan pada Krystal Bugh! Tendangan terarah dan terencana kembali membuat Krystal mendapatkan senjata milik Laura.

Krystal bukanlah lawan yang bisa dengan mudah di tumbang kan, dia mampu membaca situasi dengan perhitungan kecepatan gerakan lawan.

"Cukup sudah kamu melakukan hal konyol ini Laur, kamu sudah cukup membuat kekacauan! Minta maaf lah sebelum Raka melaporkan mu ke polisi!" Masih sempat-sempatnya Krystal membujuk wanita itu.

"Tidak akan pernah!" Teriak Laura.

BRAK BRAK BRAK!

Derap langkah kaki dari beberapa sepatu besar terdengar memasuki ruangan, bukan hanya itu saja, bunyi suara khas senjata yang di todong kan pun kembali terdengar.

"Jangan bergerak!" Satuan pengamanan menodongkan senjata pada seluruh orang.

Rupanya polisi tak kalah cepatnya, mereka mengepung bahkan sudah berhasil mengondisikan antek-antek Darius yang telah Raka lumpuhkan dengan senjatanya.

Tak ayal, sebelum memasuki ruangan ini Raka memang sempat bermain-main dengan para antek-antek Darius. Hitung-hitung olahraga pemanasan sebelum menghadapi Laura dan sepupunya.

"Anda berdua kami tangkap!" Secepat kilat tim kepolisian meringkus Laura dan Darius tentunya.

Melihat akan hal itu, Raka menoleh terkejut dan menatap tajam Darren yang masih berjongkok di sisinya "Bodoh, jadi kau yang menghubungi polisi?" Tanyanya.

"Mau bagaimana lagi, aku tidak tahu kalo yang menculik Krystal itu Darius! Kemarin aku melihat mu menjemput Krystal. Aku curiga padamu makanya sebelum ke ke kantor aku sengaja mengawasi Krystal di rumah mu, tapi pagi tadi orang-orang menculiknya, tentu saja aku melaporkan kejadian ini ke polisi." Sanggah Darren.

"Bodoh, bagaimana kalo Om Tirta tahu anaknya berurusan dengan polisi!" Berang Raka. Di balik kemarahan terselip kecurigaan "Lagi pula untuk apa kau mengawasi Krystal ku?"

"Dia karyawan ku." Secepat kilat Darren menangkis.

"Karyawan mu ribuan, kenapa hanya Krystal yang kau perhatikan, kau tahu Darren, gara-gara sikap mu, dia acuh padaku." Tuding Raka sinis.

"Bagus lah." Darren memutar bola mata malasnya.

"Cih!" Raka berdecih kesamping.

Sempat-sempatnya keduanya bertengkar padahal sang polisi sudah membawa Darius dan Laura pergi.

Raka beralih fokus pada Krystal yang bergeming menatap berlalunya Laura. Bisa di pastikan, Krystal menyesali perbuatan temannya.

"Aaakk!" Raka sengaja berkeluh agar Krystal mau beralih padanya.

Benar saja, Krystal mendekat seraya merobek sehelai bagian kaos t-shirt nya sehingga yang tadinya menutupi perut ratanya kini terlihat liukan pinggang ramping milik Krystal.

Darren membulatkan mata menatap lawa tubuh gadis itu "Seksi." Celetuknya spontan.

PLAK!

Raka menampik kepala Darren "Dia kakak ipar mu bodoh!" Sentak nya.

"Hayyyss!" Darren hanya mengelus kepalanya sebelum kemudian menatap ke arah Krystal kembali.

Raka menyodorkan satu kaki ke depan, berharap Krystal membalut lukanya, namun tidak, Krystal justru memberikan kain sobekan itu pada Darren "Tolong Pak Darren bantu Raka membalut lukanya, aku harus pergi." Ujarnya.

"Hah, I-iya." Darren masih kikuk menatap pusar mulus gadis itu, 'ternyata body Krystal sangat seksi'. Begitu pikirnya.

Raka mengernyit "Krys, kamu mau pergi kemana, kau harus pulang bersama ku." Protesnya.

Krystal keluar dari ruangan tanpa menyahut sepatah katapun. Tentu saja Krystal masih marah padanya.

"Krys!"

Darren melingkarkan balutan kainnya "Sudah, Abang perlu di balut dulu sebelum mengejar istri ke dua mu." Ucapnya.

"Cepat sedikit!"

"Iya!"

Tak ada akur nya jika mereka bersama, apa lagi saat ini ada satu wanita yang menjadi alasan keduanya berseteru.

"Awas saja kalau Abang sampai melarang Krystal bekerja, akan aku laporkan tindakan mu ke hak asasi manusia!" Ancam Darren.

Raka hanya menarik sudut bibirnya.

Selesai di balut Darren membantu Raka berdiri, memapahnya keluar dari rumah besar nan kosong itu dan Krystal sudah tidak ada di mana-mana.

Sepertinya gadis itu langsung pulang, setelah berhasil membuktikan pada Raka bahwa bukan dialah pelaku penusukan Viona.

Raka menoleh pada Darren "Kau antar aku, Krystal pulang dengan mobil ku!" Titah nya.

"Hmm!" Darren membukakan pintu untuk Raka lalu berjalan memutar menuju pintu bagian kemudi. Keduanya bergegas pulang ke rumah istana Raka.

Masalah kesaksian, biarlah pengacara yang mengurus semuanya. Raka sudah menghubungi beberapa kuasa hukum untuk menyelesaikan kasus ini.

Sebenarnya dia tidak mengajukan delik aduan, tapi ini murni tindakan kriminalitas yang harus di usut tuntas.

...• • • • • • • • • • •...

Tiba di rumah, dengan tertatih Raka memasuki kamar istri ke dua nya, rupanya di dalam Krystal sedang membereskan alat-alat penyadapan nya, mengemasi barang-barang miliknya juga baju-bajunya.

Raka mengerut kening "Mau di apain barang-barang mu?" Tanyanya curiga.

"Pulang ke rumah Om dan Tante. Kau lihat kan, bukan aku pelakunya, sekarang tidak ada lagi alasan kau memaksaku menjadi istri mu!" Sahut Krystal tanpa menoleh.

Raka menggeleng "Siapa yang memaksa siapa? Di sini kau sudah setuju menikah dengan ku, pernikahan kita bukan lah kesepakatan, pernikahan kita syah di mata Tuhan!" Ucapnya ketus.

"Ceraikan aku!" Krystal menoleh pada Raka.

Kata perintah yang kedua kalinya Raka dengar dari istrinya, pertama dari Viona saat memergokinya berselingkuh, sekarang Krystal setelah berhasil membuat dirinya jatuh nyaman hidup bersama di bawah atap yang sama.

"Tidak akan pernah aku menceraikan mu!" Sanggah Raka memekakkan telinga. Deru napas kacau Krystal dengar dari lelaki itu.

"Kenapa? Dulu bukannya kau menikahi ku karena balas dendam? Sekarang kau tahu bukan aku pelakunya." Sambung Krystal nyaring.

"Aku tahu sebelum kau membuktikannya padaku!" Sergah Raka.

Krystal mengernyit "Lalu, kenapa kau masih tidak melepaskan aku?" Tanyanya.

"Karena aku tidak mau!" Sambar Raka tegas.

"Kenapa?!" Krystal di buat heran dengan sikap aneh lelaki itu.

"Aku menyukai mu." Ucap Raka lirih. Di lihat dari ekspresi wajahnya tak ada kebohongan yang tertampil.

Meski demikian Krystal tetap menggelengkan kepalanya "Tidak mungkin." Ucapnya.

"Aku menyukai mu, aku mau kau terus menjadi istri ku." Tambah Raka semakin menunjukkan keseriusannya.

"Aku tidak." Sergah Krystal, siapa yang mau berbagi suami dengan sahabatnya sendiri, Krystal bukanlah orang yang menginginkan hal itu terjadi. Dia langkahkan kakinya panjang menuju pintu.

"Satu langkah lagi kau ayunkan, aku pastikan kau takkan pernah bisa keluar dari istana ku! Kebebasan bekerja mu akan aku cabut." Ancam Raka tanpa menoleh.

Krystal menghentikan langkah, menoleh pada Raka yang kini mendatangi dirinya, berdiri berhadap-hadapan dengannya. Tatapan tajam menjadi pelengkap konfrontasi dingin ini.

"Apa kau lupa Krystal?" Tanya Raka dan Krystal mengerut keningnya.

"Semalam kau sudah menandatangani perjanjian, dengan begitu, kau sudah setuju, kita akan segera memiliki momongan." Ujarnya menimpali.

"Kau tidak bisa mundur sampai di sini saja. Kau sudah terikat perjanjian tertulis yang di lindungi oleh hukum!" Tiraninya.

"Raka!"

"Yah, kenapa?"

"Picik!" Tatapan matanya begitu tajam hingga mampu menusuk jantung hati Raka.

...• • • • • • • • • • •...

...Bersambung..... Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan, cuma tinggal satu atau dua hari lagi lebaran...... Tetap semangat dukung karya ku yaaa........

#

#

1
Sen Endang
Luar biasa
Sen Endang
Kecewa
Ryan Jacob
semangat Thor
Lina Jiantari
Viona egois tidak tau trima kasih
May Keisya
hamil mungkin😁
May Keisya
ngebul🤣
May Keisya
melas pisan si raka😭🤣🤣
May Keisya
🤣🤣🤣
May Keisya
sedeng
Mulyono
Luar biasa
Mulyono
Lumayan
May Keisya
takut berebut oksigen trs bengek🤣🤣
May Keisya
kasian Raka😭😅
May Keisya
🤣🤣🤣
May Keisya
istrimu memang genius
May Keisya
percaya diri sekaliii kamuuu
May Keisya
🤣🤣🤣
May Keisya
khodam dia lagi jalan2🤣
May Keisya
dih..yg lagi usaha😜
May Keisya
kayanya kamu yg udah jatuh cinta duluan😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!