Bella nekad menjual kehormatannya demi membiayai adiknya yang sakit dan mengharuskan dioperasi, dia menjajakan dirinya disebuah bar, setelah dia mendapatkan seseorang yang mau membayarnya dengan mahal, tiba tiba Bella berubah fikiran, dia tidak ingin menjual kehormatannya, namun semua sudah terlambat pria itu tidak mau melepaskan Bella, hingga akhirnya terjadilah peristiwa yang memilukan tersebut, hingga akhirnya timbul kebencian dihati Bella pada pria tersebut.
mampukah Bella membalas dendamnya? atau malah dia akan jatuh cinta pada pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
gadis 250 juta
Suara hiruk pikuk terdengar heboh disebuah bar mewah yang terletak di salah satu kota Jakarta.
Disalah satu sudut bar tersebut ada seorang gadis yang sedang berdiri diantara para barisan lelaki hidung belang yang sedang mencari mangsa.
Sang gadis sedang menawarkan dirinya, pada siapa saja yang berani membayar mahal untuk keperawanan nya.
Dia menawarkan keperawanannya sebesar 250 juta, para lelaki tersebut tidak ada yang berani membelinya, mereka berfikir itu terlalu mahal apalagi mereka bisa mendapatkan keperawan seorang gadis hanya dengan 10 juta saja, dan itu juga sudah termasuk istimewa, tidak seperti dirinya.
Sang gadis memang cantik, mempunyai tinggi sekitar 160 cm kulit putih dan juga langsing, saat ini dia memakai pakaian yang sangat ketat dan juga seksi, hanya saja dia memakai riasan yang sangat tebal, sehingga terlihat seperti wanita dewasa.
" yang benar saja hanya untuk satu malam kami harus mengeluarkan uang 250juta, jika dengan uang 10 juta saja kita bisa mendapatkan beberapa gadis " ujar salah satu pengunjung.
" iya itu benar.. memang nya apa istimewa nya kamu, dada mu saja masih belum terbentuk sempurna " ucap salah satu pengunjung lainnya yang disambut tawa oleh lelaki yang lain.
" tentu saja aku berbeda dengan perempuan lainnya, semua yang ada pada diriku belum terjamah oleh pria manapun. " bela sang gadis yang merasa kesal.
Ha..ha..ha.. para lelaki tertawa dengan terbahak saat mendengar pernyataan dari sang gadis, mereka tidak percaya dengan apa yang dikatakannya .
" sudahlah lebih kamu pulang saja, nanti ayahmu mencarimu kemana mana, kamu boleh balik lagi kesini saat payudaramu sudah tumbuh sempurna ha..ha..ha.. "
Walaupun kesal tapi sang gadis berusaha untuk mengabaikan nya, dia tahu resiko yang harus dihadapi saat ini salah satu nya, ketika mengahadapi situasi semacam ini.
Tapi dia harus bersabar semua demi sang adik yang saat ini sedang terbaring dirumah sakit akibat sakit kelainan jantung yang diderita nya sejak berusia 3 tahun.
Sementara disudut lain masih di bar yang sama, seorang pria yang sedang duduk didampingi oleh dua pengawal disisi belakang kiri dan kanan nya dan juga dua orang wanita yang sedang duduk dipangkuan sambil meraba raba dada sang pria.
Kedua wanita tersebut sedang memancing gairah sang pria agar bangkit dan mereka bisa memuaskan sang pria tersebut.
Namun sang pria dia hanya diam saja seperti tidak tertarik dengan kedua wanita tersebut, justru pandangannya tak bisa berpaling dari sang gadis yang berada tak jauh darinya, yang saat ini tengah menjajakan dirinya.
Sang pria menatap tajam pada sang gadis, dia merasa tertarik dengan sang gadis hingga akhinya dia menyuruh sang asisten untuk mengurus semua nya.
Tak banyak menunggu sang asisten langsung menghampiri gadis tersebut dan langsung bertransaksi.
" jadi apakah diantara kalian tidak ada yang mau membeliku " ucap sang gadis lantang.
Hampir semua pria disana tidak ada yang berani menawar sang gadis, mereka hanya mengelengkan kepalanya dan ada juga yang mengebaskan tangan nya seolah menganggap remeh perkataan sang gadis.
" baiklah kalau kalian memang tidak ingin, aku akan pergi ketempat lain " ucap sang gadis yang hendak pergi, tapi tiba tiba seseorang memanggilnya.
" tunggu !!! Aku akan membayarmu 250 juta, dan sekarang kamu ikut denganku " sontak perkataan itu membuat semua orang yang mendengarnya menjadi terkejut apalagi sang gadis.
" anda serius Tuan " ucap sang gadis tak percaya.
" kamu ingin bayar pake cek, atau tunai " ucap pria tersebut.
" saya ingin dibayar tunai, dan anda jangan coba coba untuk menipu saya "
" buat apa aku menipumu, lagipula yang membelimu bukan aku tapi bosku, dia ada disana sekarang " ucap sang asisten sambil menunjuk kearah bos nya. Dan semua orang pun melihat kearah dimana sang asisten menujuk nya, termasuk sang gadis.
Tapi sang bos tidak bisa terlihat dikarenakan dia berada diruangan yang sedikit gelap, hanya bayangannya saja yang terlihat sementara wajahnya tidak seorangpun yang dapat melihatnya.
" sudah sebaiknya kamu ikut saya, dan saya akan melakukan pembayaran sekarang juga.. " ucap sang asisten tidak mau berbasa basi.
" tapi tuan tunggu dulu "
" apalagi.. " ucap sang asisten merasa kesal.
" aku ada syarat untuk orang yang membeliku " sang asisten yang diketahui bernama jhon melotot kan matanya, dia sungguh heran terhadap gadis itu, dia sendiri yang membutuhkan uang tapi harus memberi syarat pada orang yang membeli nya.
Tapi sang gadis tidak memperdulikan keheranan diraut wajah jhon.
" aku ingin orang yang membeli ku adalah orang yang bersih bebas penyakit, dan juga dia harus tampan. "
" heh.. nona anda jangan bicara sembarangan, sebenarnya anda berniat untuk menjual diri atau tidak, kalau tidak mau saya akan katakan pada bos saya sekarang juga " ucap jhon dan akan segera pergi, tapi dengan cepat sang gadis meraih tangan jhon dan berkata
" heh tunggu dulu,kita kan sudah sepakat.. iya baiklah.. baiklah aku setuju " ucap sang gadis pasrah.
" baiklah sekarang kamu ikut dengan saya, untuk membersihkan diri, bos saya tidak suka dengan orang kotor dan juga jorok " ucap jhon.
Sang gadis melotot, dia merasa tersinggung dan apa katanya kotor dan jorok, apa dia mau bilang kalau aku orang yang kotor .
" Hei aku bukan orang yang kotor, sebelum kesini aku sudah mandi, dan membersihkan diri enak saja dia bilang aku kotor dan juga jorok " ucap gadis itu
Jhon membawa gadis itu kesebuah ruangan seperti kamar, dia menyuruh dua orang pelayan bar untuk membantu sang gadis membersihkan dirinya sebelum sang bos datang untuk memakainya.
●●●●●●●●●●
Sementara disebuah ruangan yang dimana terdapat sang bos mafia yang bernama Xavier Maximilian atau lebih dikenal dengan sebutan Max sedang duduk dihadapan seorang pria yang tengah berlutut meminta ampun.
" Tuan saya mohon beri saya kesempatan sekali lagi Tuan " ucap orang itu sambil memohon dengan menangkupkan kedua tangannya.
" saya berjanji saya akan melunasi semua hutang hutang saya Tuan " lanjut nya lagi.
Ini adalah salah satu dari sekian bisnis yang dijalani oleh Max, selain dari penjualan obat obatan, senjata ilegal, dia juga meminjamkan uang pada orang orang yang tentunya dengan bunga yang sangat tinggi.
Dia juga merupakan seorang pemimpin sebuah organisasi bawah tanah yang sangat disegani oleh para musuhnya.
" jika aku memberikanmu waktu lagi, maka kamupun tidak akan bisa membayarnya, karena aku tahu kalau perusahaan mu sudah mengalami kebangkrutan, jadi jalan satu satunya adalah kamu harus mati dan juga seluruh keluargamu " Max mengangkat tangannya keatas dan membuka telapak tangan nya seolah meminta sesuatu.
Jhon selaku asisten yang sudah paham tanpa ragu langsung meletakkan sebuah pistol ketangan Max yang terbuka.
Sang pria yang melihat akan hal itu, seketika langsung bertambah panik dan ketakutan,dia tak henti henti nya memohon untuk diberikan kesempatan sekali lagi untuk membayar hutang nya.
Namun sepertinya Max bukan orang yang mudah untuk memberikan kesempatan itu, tanpa berlama lama lagi Max menodongkan pistol tepat di kening sang pria tersebut dan menarik pelatuknya secara perlahan dan akhirnya, dor...
Dua orang gadis yang ada diruangan tersebut menjerit ketika melihat pria tersebut ambruk dan bersimbah darah, tapi mereka tidak bisa lari karena mereka pun takut membuat Max marah yang akhirnya akan membuat mereka kehilangan nyawa.
Lalu tak berapa lama Jhon seperti membisikan sesuatu di telinganya Max, dan dia pun langsung bangkit dan keluar dari ruangan tersebut.
Sebelum jhon meninggalkan tempat tersebut dia berkata pada anak buahnya " bereskan semua jangan sampai meninggalkan jejak, dan untuk kalian berdua para ladies anggap kalian tidak melihat apa apa. " setelah mengatakan hal itu jhon pergi menyusul tuannya.
●●●●●●●
Saat ini sang gadis sudah dimandikan sudah diberi wewangian, saat ini dia hanya mengenakan sebuah handuk yang melilit di tubuhnya, para pelayan yang tadi memandikannya tidak memberikan dia baju.
Ceklek...
Pintu kamar dibuka masuklah seorang pria yang berperawakan tinggi dan bertubuh atletis, dia juga tidak menggunakan baju dia hanya menggunakan sebuah handuk yang melilit di pinggang nya.
Glek..
Sang gadis menelan ludah nya saat melihat pria yang ada dihadapannya, dia juga merasa gugup dan juga takut, tapi dia juga heran kenapa pria tersebut memakai topeng, apa jangan jangan wajah nya jelek.
Max tidak langsung menghampiri gadis itu, dia duduk di sofa yang berda di kamar tersebut mengarah ke hadapan sang gadis, dengan mengangkat sebelah kakinya dan ditumpangkan di kaki yang lain.
" siapa namamu?? " ucap pria itu datar.
" anda tidak perlu tahu nama saya Tuan, saya hanya ingin bilang kalau saya membatalkan transaksi ini saya tidak ingin menjualnya " ucap sang gadis dengan sedikit gugup.
Pria itu tertawa mendengar pernyataan dari sang gadis.
" setelah memancing ku, apakah dengan semudah itu aku akan melepaskan mu " ucap Max dingin
Sang gadis tertegun mendengar nya, apakah itu berarti dia tidak bisa lepas dari pria ini.
Apakah ini akan benar benar terjadi, apakah aku benar benar harus melepaskan kehormatan ku pada pria ini.
" anda tidak boleh seperti itu Tuan, anda tidak boleh memaksaku, kalau tidak aku akan lapor polisi " ancam gadis itu.
" ha..ha..ha.. mau melaporkan ku?? Silakan saja ada banyak saksi yang akan mengatakan kalau anda sendiri yang sengaja menjual keperawanan anda " ucap Max
" ta... tapi aku benar benar tidak ingin melakukan nya, aku tahu aku sangat membutuhkan uang saat ini, tapi aku sudah berfikir aku akan mencarinya dengan cara lain "
" tidak ada yang boleh membantah, malam ini kami harus melayaniku "
" ti ..tidak aku tidak mau " ucap gadis tersebut ketakutan sambil menggelengkan kepalanya cepat.
Pria itu bangkit dari duduk nya dan berjalan perlahan mendekati sang gadis, sambil tertawa.
" ehh.. kau jangan mendekat " ucap gadis itu
Dia sudah memikirkan apapun yang terjadi dia tidak akan tidur dengan pria tersebut, dia akan mencoba untuk melawannya, berbekal ilmu bela diri yang pernah dia pelajari beberapa tahun lalu, dia yakin kalau dia bisa mengalahkan pria tersebut.
Sang gadis tidak bahwa pria yang ada dihadapannya sekarang bukan pria sembarangan, dia seorang bos mafia yang sangat ditakuti bahkan disegani oleh musuh dan juga para anak buahnya.
" sudah bersih ?? " pertanyaan pria tersebut membuat sang gadis melototkan matanya, tak mengerti dengan apa yang dimaksud dari pertanyaan nya.
Max memajukan langkahnya lagi, sementara sang gadis dia pun perlahan mundur untuk menjauhi Max.
" aku sudah katakan jangan mendekat !!! " teriak gadis itu.
Sang gadis membelalakan matanya kembali beberapa saat kemudian dia langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya saat Max membuka handuknya, yang ternyata dia sudah tidak memakai apapun didalamnya.
Sang gadis bisa melihat dengan jelas rudal yang menggantung di antara kedua paha sang pria.
Rudal yang besar dan juga panjang, dia membayangkan jika seandainya benda tersebut masuk ke tubuhnya apa dia tidak akan mati.
" wajahmu cukup lumayan, kenapa ditutupi " ucap pria tersebut sambil terus berjalan mendekati sang gadis.
" berhenti !!! " teriak sang gadis ketakutan.
" aku bilang berhenti jangan mendekat lagi " lanjutnya lagi.
Sang gadis mundur hingga badan nya menabrak tembok, dan dia sudah tidak bisa mundur kembali.
Pada saat itu dia melihat ada sebuah lampu meja, dia mengambilnya dan langsung melemparkan ke arah Max dengan mata yang masih tertutup.
Hap...
/Good//Good//Heart//Heart/💪💪💪....Lanjutt.....