Aku Adalah Antagonis

Selesai mengurus urusan perusahaan di kota S, Wang Lu Mei kembali ke kota B, dan menyerahkan semua nya pada Asisten yang ada di sana.

Wang Lu Mei harus kembali karena dia harus bertemu dengan Direktur Chen, sebab mereka sudah membuat janji temu sebelumnya.

Dengan cepat, jari Wang Lu Mei menekan layar ponselnya. Mengirim pesan pada Sekertaris Liu Yang, agar memberitahu di mana dia dan Direktur Chen akan makan siang.

"Direktur, apa kita akan langsung ke perusahaan?" ucap supir.

"Tidak, kita ke rumah makan XX yang ada di kota S,"

"Baik,"

Mobil melesat ke arah rumah makan yang dikatakan oleh Wang Lu Mei setelah mereka keluar dari perbatasan kota S.

Jarak antara kota B dan kota S tidak begitu jauh, ditambah jalanan yang tidak macet karena kebanyakan orang-orang belum keluar untuk makan siang.

Ting!

Ponsel Wang Lu Mei berbunyi, sebuah pesan email terlihat di layar ponsel itu.

[Pengacara Ho

Nona muda Wang, saya mendapatkan laporan, jika anda ingin memasukkan dua orang karyawan bank yang ingin menipu anda pagi ini.

Laporan sudah saya terima, dan saat ini polisi sudah menangkap mereka berdua dengan bukti yang kuat.

Mereka akan mendapat hukuman penjara, minimal10 tahun, atas tuduhan penipuan dan penyalahgunaan jabatan, juga penggelapan uang perushaan di mana mereka bekerja].

Wang Lu Mei membaca pesan itu, lalu mengangguk.

"Cukup cepat mereka bertindak," Wang Lu Mei meletakkan ponselnya di atas jok mobil.

Sudah beberapa hari berada di dunia misi, Wang Lu Mei belum menikmati apa saja yang ada di sana. Bahkan untuk berjalan di halaman belakang mansionnya saja dia belum melakukannya.

Mobil berhenti tepat di depan sebuah rumah makan yang tidak begitu besar, namun terkesan sangat elegan dengan bangunan yang bergaya kuno.

Supir Wang Lu Mei membukakan pintu mobil, dan Wang Lu Mei keluar dari mobilnya.

Dengan tenang, Wang Lu Mei berjalan memasuki rumah makan itu.

"Selamat datang, Nona. Apakah anda sudah memesan tempat, atau ingin mencari tempat yang nyaman?" ucap seorang Pelayan dengan ramah.

"Aku sudah membuat janji dengan seseorang, di salah satu ruang VIP. Bisa kau tunjukan di mana ruang VIP kedua?"

"Baik, silakan Nona. Saya akan mengantarkan anda ke sana,"

Wang Lu Mei mengangguk, lalu berjalan mengikuti kemana Pelayan itu pergi.

Setelah mereka tiba di depan sebuah pintu, Pelayan itu mengetuk pintu itu beberapa kali.

Ceklek!

Seorang laki-laki tegap dengan setelan jas berdiri di depan pintu, menatap Wang Lu Mei dan Pelayan itu.

"Nona muda Wang, silakan masuk. Tuan muda sudah menunggu anda," ucap laki-laki itu.

Wang Lu Mei mengangguk.

"Terima kasih sudah mengantarku," Wang Lu Mei memberikan selembar uang pada Pelayan tadi.

"Terima kasih, Nona,"

Wang Lu Mei berjalan memasuki ruang VIP yang telah di pesan, dan di dalam sudah ada Direktur Chen dan juga seorang laki-laki yang mungkin berusia dua tahun lebih tua darinya.

"Maaf,aju sedikit terlambat," ucap Wang Lu Mei.

"Tidak apa-apa, Sekretaris Nona muda Wang berkata, jika kau pergi ke kota S pagi ini. Maaf aku tidak mengetahui jika kau memiliki jadwal yang sibuk hari ini," ucap Direktur Chen.

"Tidak, aku hanya mengurus beberapa semut kecil saja!"

Direktur Chen mengangguk, lalu menatap laki-laki yang berada di sampingnya.

"Nona muda Wang, aku ingin memperkenalkanmu pada..."

"Tuan Han, pemilik perusahaan nomor 3 di negara C. Selain keluarga Wang, Pengacara Ho hanya mau bekerja dengan keluarga Han,"

Direktur Chen cukup terkejut mendengar itu, pasalnya sudah lebih dari 3 tahun Han Liu Bei, satu-satunya penerus keluarga Hans, berada di luar negeri dan baru saja kembali beberapa hari yang lalu.

Banyak orang yang tidak mengetahui wajah sang penerus keluarga Han itu, tetapi Wang Lu Mei yang baru saja muncul, mengetahuinya dengan baik, meski mereka belum pernah bertemu sebelumnya.

Wang Lu Mei duduk di kursi yang kosong, lalu dengan tenang meneguk air yang ada di atas meja. Sementara laki-laki yang dipanggil Tuan Han itu hanya menatap Wang Lu Mei dengan diam.

"Aku minta maaf karena tidak memberitahu Nona muda Wang terlebih dulu, jika aku akan membawa temanku ini," ucap Direktur Chen.

"Tidak apa-apa, aku tidak merasa keberatan sama sekali,"

"Baguslah jika begitu,"

Wang Lu Mei mengangguk.

"Nona muda Wang, aku cukup terkejut melihat perubahan yang terjadi pada perusahaan Wang. Kau melakukan banyak hal dengan sangat cepat!" ucap Tuan Han.

"Anda terlalu memuji, aku hanya ingin mempertahankan apa yang keluarga Wang miliki, dan juga menyingkirkan orang-orang yang tidak memiliki hak atas apa yang dimiliki keluarga Wang kami,"

"Termasuk pamanmu sendiri?"

"Paman, siapa pamanku? Apakah yang Tuan Han maksud adalah Tuan Shu?"

Tuan Han hanya diam sambil terus menatap Wang Lu Mei.

"Beberapa tahun lalu, dia lebih memilih wanita yang membawa anak perempuan itu dibandingkan keluarga Wang. Bahkan disaat keluarga Wang jatuh, dia dan keluarga wanita itu justru menertawakan kami. Aku masih ingat itu, jadi apakah dia yang sudah dicoret dari daftar nama keluarga, masih memiliki hubungan denganku, Tuan Han?"

"Tetapi tetap saja, dia..."

"Aku memang memiliki darah keluarga Wang, begitu juga dengan dia. Tetapi dia yang memutuskan hubungan keluarganya sendiri, dan lebih memilih orang lain. Aku, tidak akan pernah menganggap orang seperti itu sebagai keluargaku,"

Tuan Hans menatap Direktur Chen.

Direktur Chen membawa Tuan Han karena keinginan laki-laki itu yang ingin bertemu dengan Wang Lu Mei. Namun dia tidak menyangka, jika Tuan Han itu akan membuat suasana di dalam ruang VIP menjadi sedikit memanas.

Tok tok tok

Pintu di ketuk, beberapa Pelayan rumah makan datang membawa berbagai hidangan yang telah di pesan.

"Ehem, baiklah. Makanan sudah datang, lebih baik kita menikmatinya dan lupakan dulu pembahasan yang tadi," ucap Direktur Chen.

Wang Lu Mei hanya diam, dia merasa bosan dengan orang yang merasa jika darah lebih kental dari air, meski sudah tahu jika orang itu telah banyak melakukan kejatahan pada keluarganya sendiri, bahkan lebih memilih pergi meninggalkan keluarganya demi orang lain.

Berbagai masakan telah tersaji di atas meja, namun itu tidak membuat Wang Lu Mei berselera.

Rasa lelah setelah melakukan perjalanan dari kota S ke kota B, yang tidak begitu jauh. Semakin terasa karena berdebat dengan Tuan Hans yang tidak tahu apapun mengenai keluarga Wang.

Wang Lu Mei hanya mengambil sedikit makanan dari salah satu piring yang disajikan. Itu karena dia menghargai undangan makan siang Direktur Chen.

Direktur Chen sendiri merasa tidak enak, karena sudah membuat Wang Lu Mei merasa tidak nyaman. setelah perdebatan yang tidak panjang tadi.