NovelToon NovelToon
Dendam Berbalas Madu

Dendam Berbalas Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Minami Itsuki

Sinopsis

Caca, adik ipar Dina, merasa sangat benci terhadap kakak iparnya dan berusaha menghancurkan rumah tangga Dina dengan memperkenalkan temannya, Laras.

Hanya karena Caca tidak bisa meminta uang lagi kepada kakaknya sendiri bernama Bayu.


Caca berharap hubungan Bayu dan Laras bisa menggoyahkan pernikahan Dina. Namun, Dina mengetahui niat jahat Caca dan memutuskan untuk balas dendam. Dengan kecerdikan dan keberanian, Dina mengungkap rahasia gelap Caca, menunjukkan bahwa kebencian dan pengkhianatan hanya membawa kehancuran. Dia juga tak segan memberikan madu untuk Caca agar bisa merasakan apa yang dirasakan Dina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minami Itsuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34 CACA PERGI DARI RUMAH

Suatu malam, aku menemui Mas Danu di ruang tamu. Belinda sudah tidur, dan bayi mereka pun sudah diletakkan di tempat tidur. Mas Danu tampak asyik menatap ponselnya, sepertinya tengah memeriksa pesan-pesan dari Belinda.

“Mas Danu,” aku memanggilnya dengan nada yang penuh kekhawatiran. "Kapan kamu akan kembali memperhatikan aku seperti dulu? Kenapa sekarang kita seperti dua orang asing yang tinggal satu rumah?"

Mas Danu menoleh dengan wajah yang tampak lelah, namun tidak ada ekspresi penyesalan di wajahnya. "Caca, aku sedang mencoba untuk mengatur semuanya. Kamu tahu, Belinda baru saja melahirkan, dan aku harus pastikan semuanya berjalan dengan baik."

Aku menahan rasa sakit yang semakin mendalam. "Aku tahu, Mas. Aku mengerti kalau Belinda butuh perhatian, tapi aku juga istrimu, Mas. Aku juga butuh perhatianmu. Aku merasa kita sudah jauh sekali, Mas. Seperti aku tidak ada di sini."

Mas Danu menatapku dengan tatapan kosong, seolah tidak tahu harus berkata apa. "Caca, aku sudah bilang sebelumnya. Aku sedang berusaha menyeimbangkan semuanya. Tapi itu tidak mudah."

"Aku tidak meminta banyak, Mas," jawabku dengan nada yang hampir pecah. "Aku hanya ingin kita tidur bersama, seperti dulu. Aku ingin kita saling berbicara, menghabiskan waktu bersama. Kenapa itu jadi begitu sulit untuk kamu lakukan?"

Mas Danu terdiam sejenak, sepertinya berpikir keras. "Caca, kamu tahu kan aku tidak bisa begitu saja meninggalkan Belinda dan bayi kami. Aku harus ada untuk mereka."

"Dan aku?" Aku berkata dengan suara bergetar. "Apa aku harus selalu menunggu giliran, Mas? Apa aku harus terus menahan perasaan ini sementara kamu lebih memilih Belinda dan bayi itu? Aku sudah cukup sabar, Mas."

Mas Danu menghela napas, tampak bingung. "Caca, aku tidak tahu harus bagaimana. Aku tidak bermaksud melukai perasaanmu. Tapi, aku tidak bisa membagi diriku seperti yang kamu inginkan."

Aku menatapnya dengan tatapan penuh kekecewaan. "Jadi, ini keputusanmu? Aku harus terus tinggal di sini, menjalani hidup seperti ini, dan tidak mendapatkan perhatianmu lagi? Apakah kamu pikir aku bisa terus bertahan seperti ini?"

Mas Danu tidak menjawab. Dia hanya menunduk, dan aku tahu, dalam hatinya dia merasa bersalah, tapi dia tidak tahu bagaimana untuk membuat semuanya kembali seperti semula.

Aku berdiri, merasa lelah dengan semua ini. "Aku hanya ingin kamu tahu, Mas, aku bukanlah wanita yang akan terus berada di bayang-bayang. Aku tidak bisa terus seperti ini. Aku punya harga diri, dan aku tidak ingin diperlakukan seperti ini."

Mas Danu tampak semakin frustasi, tapi dia tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan. Aku tahu, inilah kenyataannya. Aku sudah terlalu lama menunggu, dan aku tidak bisa terus hidup dalam kebohongan ini.

Aku berjalan menuju kamar dengan hati yang berat, tahu bahwa aku sudah tidak bisa berharap lebih dari hubungan yang sudah jauh sekali terpisah.

...****************...

Aku berdiri di depan pintu rumah orang tuaku, mengetuk dengan harapan besar. Tapi saat pintu dibuka, wajah ibu dan ayah tidak menunjukkan kegembiraan seperti dulu. Mereka hanya memandangku dengan mata yang penuh kekecewaan, seolah-olah ada sesuatu yang tak bisa mereka maafkan.

"Ada apa, Caca?" suara ibu terdengar datar, seolah tak ada perasaan.

Aku mencoba tersenyum meskipun hatiku terasa hancur. "Ma, Pa... Aku hanya butuh sedikit waktu untuk menenangkan diri. Rumah tanggaku dengan Mas Danu... aku nggak tahu lagi harus bagaimana."

Ayahku menyilangkan tangan di dada dan menatapku tajam. "Kamu tahu kenapa rumah tangga Mas Bayu hancur, kan? Ini semua karena ulahmu. Kamu mendekatkan Laras dengan Mas Bayu, dan sekarang semuanya jadi berantakan. Kamu pikir itu mudah diterima oleh kami?"

Aku terdiam, rasa bersalah menggerogoti hatiku. "Aku... aku tidak bermaksud untuk semuanya seperti ini, Pa. Aku hanya... aku hanya ingin membuat semuanya lebih baik. Aku tidak tahu jika itu akan berakhir seperti ini."

Ibu menatapku dengan tatapan penuh amarah. "Caca, kamu benar-benar tidak tahu apa yang sudah kamu lakukan? Kamu membuat semuanya semakin buruk. Kamu mengacaukan rumah tangga orang lain, dan sekarang kamu datang ke sini berharap kami bisa menerima semuanya begitu saja?"

Aku menundukkan kepala, merasa hancur. "Aku tahu, Bu, aku tahu aku salah. Tapi aku merasa sangat tertekan. Mas Danu... dia lebih memperhatikan Belinda, dan aku merasa kehilangan. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi."

Ayahku mendengus kesal. "Kamu tidak hanya membuat masalah dengan Mas Danu, Caca. Kamu juga menghancurkan hubungan Mas Bayu dengan Laras. Jadi, sekarang kamu datang ke sini berharap kami akan menerima semua itu begitu saja?"

Aku ingin menjelaskan, ingin meminta maaf, tapi kata-kata itu terasa sia-sia. Aku tahu aku tidak bisa mengubah apapun. Aku merasa sangat sendirian, tidak ada tempat yang bisa aku tuju.

"Mah, Pah, aku hanya ingin mencari ketenangan... Aku sudah tidak bisa lagi menjalani semuanya sendirian," suaraku terdengar lemah. "Aku merasa hancur. Semua ini terlalu berat buatku."

Ibu menggelengkan kepala, matanya berkaca-kaca. "Caca, kami tidak bisa membantumu sekarang. Kamu harus mencari cara untuk menyelesaikan masalahmu sendiri. Kami sudah cukup menderita dengan semua yang terjadi."

Aku merasakan air mata menetes tanpa bisa kuhalangi. "Ma, Pa... aku benar-benar minta maaf. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi."

Ayah menghela napas panjang. "Kami tidak bisa menerima pilihanmu kali ini, Caca. Kamu harus bertanggung jawab atas semua yang sudah terjadi."

Aku merasa seolah-olah dunia ini runtuh di sekitarku. Aku mengangkat kepala dan melihat wajah mereka yang penuh kekecewaan. Aku tahu aku sudah mengecewakan mereka, dan aku tidak tahu apakah aku bisa memperbaikinya.

Aku berbalik dan berjalan pergi, langkahku terasa berat, seperti membawa beban yang tak terkatakan. Tanpa tempat untuk pulang, tanpa dukungan siapa pun. Hanya kesendirian yang menemani langkahku.

Aku merasa dunia ini semakin sempit saat aku mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Papa. Dia menatapku dengan tatapan tajam, seakan-akan aku sudah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupku.

Aku merasa begitu tertekan dan bingung, seakan tak ada tempat untukku. Setelah meninggalkan rumah orang tua, aku tak tahu harus pergi ke mana. Teman lamaku, yang selalu ada saat aku membutuhkan dukungan, mengajakku untuk keluar. Awalnya aku ragu, tapi akhirnya aku setuju. Mungkin aku hanya butuh waktu untuk melupakan semua masalah yang terus menggerogoti pikiranku.

"Yuk, Caca, ikut aku. Kamu butuh sesuatu untuk menyegarkan pikiranmu. Jangan terus-terusan larut dalam kesedihan," kata temanku, mengajak dengan penuh semangat.

Aku menatapnya sejenak, ragu-ragu. "Aku nggak tahu... aku nggak merasa seperti diri sendiri akhir-akhir ini."

"Percayalah, Caca. Kadang kita butuh sedikit pelarian, sekadar untuk melupakan semua masalah sejenak," temanku meyakinkan.

Akhirnya, aku mengikuti ajakannya. Kami pergi ke klub malam, tempat yang sepertinya jauh dari dunia yang aku kenal. Musik yang keras, cahaya yang berkilauan, dan orang-orang yang berpesta seakan ingin mengusir semua kesedihan dari hidup mereka. Aku hanya ikut terbawa suasana, mencoba melupakan semua yang terjadi. Sesekali, aku menenggak minuman yang diberikan temanku, berharap bisa merasa lebih baik, meskipun tahu itu hanya sementara.

Namun, semakin lama, semakin aku merasa semakin jauh dari diri sendiri. Aku berada di tengah keramaian, tetapi hatiku justru semakin kosong. Semua perasaan sakit dan kecewa itu hanya aku simpan dalam diam. Temanku yang asyik menari seolah tidak menyadari kesedihanku yang mendalam. Aku hanya berharap ada sesuatu, seseorang, yang bisa mengisi kekosongan ini.

Saat malam semakin larut, pikiranku semakin kabur. Aku tak tahu apa yang sedang kupikirkan saat itu. Di tengah gemerlap cahaya klub malam, seorang pria menghampiriku. Awalnya, dia hanya menawarkan minuman dan basa-basi, tetapi percakapan kami terus berlanjut hingga hal yang tak terduga terjadi.

1
gaby
Gantian dong Pov nya, jgn pov nya Caca mulu Smua tokoh dbuat Pov nya, atau utk meminimalisir babnya Pake Pov othornya. Gimana nasib rmh tangga Laras, Dina , & Bayu. Apakah Bayu ga dpt karma??? Aq sih berharap smua tokoh jahatnya dpt karma. Di mulai dr Laras, Bayu, Caca, Danu, & terakhir Belinda. Danu & Belinda jg salah dah slingkuh sblm nikah. Seburuk apapun istri, kalo ga bisa di nasihatin mending di cerai drpd d slingkuhin. Intinya apapun masalah dlm rmh tangga, selingkuh adalah kesalahan fatal yg ga bisa d maafkan
Erni Nofiyanti
adakah campur tangan Dina.
kadang kasian Ama Caca, tp kenapa dia ngga mikir y gimana perasaan Dina. yg skg dia alami.
Erni Nofiyanti
disini kenapa kesan nya si Caca Ama Laras yg di zolim y.
apa Caca ngga sadar ini ulahnya.
Yana Phung
ternyata makin dibaca makin seru
makin merasa terzolimi padahal dia sendiri pelakunya
Sinni AhmaDi
lah kocak x kalian....org licik menghancurkn RT org lain.....malah macak jadi korban🤣🤣
stela aza
si Caca bisanya cuma ngadu domba doank ,, Thor sudahin j rumah tangga si Dina biar dia lepas dari keluarga suaminya ,,
Sinni AhmaDi
Thor q ko penasaran.....kira2 suami Dina dapet karma gak ya
gaby: Ga bakalan dpt karma, berkaca dr novel sblmnya yg judulnya kembalinya mantan. Sang pria yg slingkuh sama mantan, endingnya bahagia dpt istri baru yg nerima dia apa adanya. Kalo feelingku endingnya jg sama, cm pelakor yg hancur, tp suami pengkhianat malah dpt istri baru
total 1 replies
stela aza
kapok kamu Caca,, bilang g merusak rumah tangga orang lain padahal rumah tangga kakanya sendiri di rusak sama dia ,,, Thor nunggu kelanjutan cerita si Dina sama suaminya ,, semoga Dina tau kalau suaminya udh nikah lagi Ama laras
Sinni AhmaDi
mengapa ya Dina mempertahankan mati2an lakinya...padahal lakinya pria plin plan
stela aza
keluarin j kartu AS di Caca biar kapok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!