NovelToon NovelToon
Gadis Ternodai

Gadis Ternodai

Status: tamat
Genre:Tamat / Duniahiburan
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Hani_Hany

Gadis suci harus ternoda karena suatu keadaan yang membuat dia rela melakukan hal tersebut. Dia butuh dukungan dan perhatian orang sekitarnya sehingga melakukan hal diluar batas.
Penasaran dengan ceritanya, simak dan baca novel Hani_Hany, dukung terus yaa jangan lupa like! ♡♡♡♤♤♤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

Sampai di perpustakaan mereka menuju rak buku untuk referensi.

"Aku dibagian sana ya Mah!" pamit Diana, diangguki oleh Ni'mah yang duduk di depan rak² buku. Diana melangkahkan kaki menuju rak yang agak jauh dari temannya untuk mencari buku sesuai dengan kebutuhan Proposalnya.

"Hai Diana, sama siapa?" bisik kak Brian mendekat.

"Hai kak. Sama Ni'mah tuh disana!" jawabnya jujur sambil menunjuk ke arah Ni'mah yang sedang sibuk mencari referensi.

"Mana Hana?" tanyanya lagi penasaran karena biasanya mereka selalu bertiga.

"Rindu ya!" ledek Diana pada Kak Brian sambil meliriknya. Diana menemukan buku yang dia cari, bibirnya membuat lengkungan lebar. "Yee dapat!" soraknya dalam hati.

"Sssttt dilarang berisik de." jawab kak Brian berlalu pergi. Diana hanya geleng kepala menatap petugas perpus yang tergila² dengan sang sahabat. "Kak Brian itu playboy apa sih?" tanyanya dalam hati lalu mengedikan bahunya.

Setelah mendapat tiga buku yang dibutuhkan, Diana menuju ke tempat Ni'mah yang masih sibuk dengan buku² dirak didepannya.

"Mau dibantu gak?" tanya Diana mendekat setelah meletakkan buku yang akan dia pinjam di meja.

"Gak mau nolak. Ayo bantu!" ajaknya semangat. Mereka berdua mencari buku yang dibutuhkan Ni'mah.

"Aku tadi ditegur kak Brian. Dia cari Hana tuh!" ujar Diana memberikan informasi.

"Kirain dia dekat dengan mahasiswi Pasca yang prodi PAI itu!" ujar Ni'mah heran, sampai dia menghentikan pencariannya. "Dasar laki-laki." gumamnya pelan.

"Kayaknya sih, aku juga pernah dengar gosip. Tapi kan Hana sudah nikah. Dia saja tidak datang diacara Hana." omel Diana sambil mencari buku. Usai mencari buku mereka pulang meski belum lengkap materinya.

"Ayo pulang, besok lagi kesini." ajak Ni'mah lelah.

"Ok. Ayo, aku pinjam buku ini dulu." tunjuk Diana pada buku yang akan dia pinjam, begitu juga Ni'mah akan pinjam buku.

***

Di rumah tantenya, Diana bangun pagi untuk bersih² mulai menyapu, cuci piring, memasak biasa bersama dengan tante, dan mencuci motor. Selesai bersih², Diana masuk kamar dan melihat ponselnya menyala.

'Diana, ke Perpus yuk jam sembilan!' ajak Hana melalui Chat.

'Ok.' jawabnya singkat, kemudian mandi dan siap² karena perjalanan cukup jauh. "Izin dulu sama tante deh. Bisa gak ya motornya di pinjam?" gumamnya sambil mengambil handuk dan masuk kamar mandi.

Usai mandi Diana bersiap, dia menemui tantenya sebelum pergi.

"Tan, motor adek dipake gak ya?" tanyanya pada sang tante.

"Gak kayaknya. Kenapa?" tanya balik sang tante sambil makan nasi.

"Mau pinjam boleh? Mau ke kampus lagi." jawabnya jujur.

"Oh iya. Makan lah dulu!" ajaknya.

"Makasih tante." Diana duduk dikursi sambil mengambil nasi dan lauknya, kemudian makan dengan lahap. Usai makan Diana pamit kepada tantenya.

"Hati²." ucap sang tante. Diana mengangguk lalu pergi setelah menjabat tangan tantenya.

***

"Hai, kirain belum datang. Mana Hana?" tanya Diana, ketika memarkirkan motor melihat Ni'mah duduk diruang tunggu depan perpustakaan.

"Bentar lagi dia datang." jawabnya asal, lalu berdiri menyambut Diana. "Langsung masuk yuk?" ajaknya.

"Ayo." jawab Diana sambil melangkahkan kaki masuk ke dalam perpustakaan. Selang beberapa menit, Hana datang.

"Hai semua. Kalian cari referensi ya?" tanya Hana yang baru datang.

"Tentu lah! Bantu kami Ok." ucap Diana tanpa mau dibantah, menyodorkan catatan buku yang harus dilengkapi.

"Ayo, ada bayarannya ya?" ucap Hana bercanda.

"Beres lah!" sahut mereka berdua kompak.

"Tapi bener kan Ni'mah aku bisa ngajar disana! Tapi aku gak bisa janji akan ngajar lama, hanya sementara saja ya!" ujar Hana.

"Iya gak masalah Hana." jawab Ni'mah singkat.

"Kapan nih aku boleh masuk ngajar disana?" tanya Hana memastikan.

"Besok boleh Hana."

"Serius?" tanya Hana antusias. Ni'mah hanya mengangguk mengiyakan. "Baiklah, besok aku akan datang!" ucapnya lagi.

"Ayo bantu dulu ini Proposalku Hana!" ujar Diana setelah cukup lama menjadi pendengar pembicaraan Hana dan Ni'mah.

"Iya bawel. Sini aku lihat! Sudah cocok." ucap Hana setelah cukup lama terdiam dengan membaca dalam hati.

"Perhatikan dulu semua, baca juga dengan teliti Hana." ucap Diana serius. Hana memang lebih cerdas dari Diana dibidang akademik.

Hening

Hening

"Sudah bagus ini Diana, tambahkan saja referensi lagi dari Journal International supaya makin lengkap." saran Hana. "Bisa pale kerja Proposal sendiri tapi selalu saja merengek minta tolong." ujar Hana.

"Inikan juga materi dari kamu Hana, itu bahan kuliah kamu yang memang lengkap jadi aku tinggal menambahkan saja!" ungkap Diana bahagia. "Kamu gimana teman?" tanya Diana pada Ni'mah.

"Masih banyak yang belum, bantu aku cari materinya lagi." ucap Ni'mah.

"Cek dulu Proposalnya." pinta Diana pada Hana seraya menyodorkan laptop Ni'mah.

"Sini." ucap Hana. "Ini kurang pas Ni'mah, harusnya manajemennya dulu dipaparkan baru isinya." jelas Hana sambil mengamati materi dalam laptop.

"Tapi bagaimana dengan isinya sudah cocok kah?" tanya Ni'mah was was.

"Kalau menurutku sudah cocok, semoga sepemikiran dengan dosen pembimbingmu nantinya. Kalau sudah selesai Proposal kalian, nanti langsung print dan ajukan ke staf supaya dibawa ke Prodi dan diberikan pembimbing segera." jelas Hana.

"Siap bu dosen." jawab mereka kompak.

"Aamiin." jawab Hana sambil tersenyum ramah. "Ayo istirahat shalat dan makan." ajak Hana.

"Ayo, dimana? Ada rekomendasi baru kah?" tanya Diana semangat.

"Ke Warung Bakso Bang Althaf saja yuk!" ajak Hana.

"Yuk." mereka pergi bertiga ke warung bakso tersebut. Beberapa menit kemudian mereka sampai ditempat tujuan. Mereka masuk mencari kursi yang kosong.

"Pesen deh, aku traktir." Ujar Diana.

"Habis terima nih!" sahut Hikma baru datang.

"Hai, kemana saja nih baru muncul?" tanya Diana sambil menatap Hikma yang sekarang mengenakan cadar.

"Hai Hikma, apa kabar?" sapa Hana bersalaman lalu cipika cipiki. Mereka cukup dekat daripada Diana dan Ni'mah.

"Kabar baik, Alhamdulillah. Kalian kok bisa ada disini? Aku dari kampung di Merauke." jawab Hikma sambil menatap mereka bergantian.

"Iya kami habis kerja Proposal, untung ada Hana yang bantu jadi cepat kelar. Iya kan Ni'?" tanya Diana minta dukungan, dia merasa tidak enak karena Ni'mah diam saja.

"Hhmm betul." jawab Ni'mah singkat sambil fokus pada ponselnya.

"Ya sudah aku duluan ya, aku cuma mau bungkus doang kok." ucap Hikma lalu beranjak memesan bakso untuk dibawa pulang.

"Kalian masih baku marahan?" tanya Diana pada Ni'mah heran. Pasalnya Hikma pakai cadar, apa gak bisa baku baikan kembali? Pikir Diana.

"Emang kentara ya?" tanya Ni'mah menatap Diana lekat.

"Gak baik marahan lama², toh kalian gak ada yang dipilih pak Doktor Cakep itu kan?" ledek Hana, mereka lalu tertawa bersama.

"Mereka masih melanjutkan perang dinginnya Hana." ujar Diana.

"Emang gegara apa sih itu dulu? Setauku kalian sama² suka dosen yang cakep itu kan? Doktor muda?" tanya Hana memastikan.

"Iya benar Han, mereka itu sama² suka dengan dosen yang sama, tapi dosen tersebut gak suka sama mereka! Hahaha." tawa Diana pecah.

"Kok kamu bisa tau?" tanya Hana penasaran. "Aku tuh gak terlalu paham hal itu dulu." ucap Hana polos.

"Yang disuka sama pak Doktor cakep itu kan kak Hana." sahut Hasbi dari belakang. Mereka bertiga lalu saling pandang seolah berkata "Kok ada Hasbi?" ops. Mereka sama² tutup mulut.

"Kok berhenti gosipnya?" tanya Hasbi. "Aku tau kali ceritanya itu! Bahkan kalian tau gak kalau dosen itu kecewa ternyata cewek yang dia incar keduluan diambil orang kak." ucap Hasbi sambil tersenyum jenaka.

"Kamu nguping ya?" tanya Diana setelah diam cukup lama.

"Kalian saja yang ngobrolnya keras. Lihat tuh, yang lain juga bisa dengar kali kak!" jawab Hasbi. "Jodoh ya memang gak akan kemana! Kalau bukan jodoh ya bakal terpisah. Kasihan pak dosen cakep! Banyak penggemarnya tapi yang dia incar malah dah milik orang." jelas Hasbi. "Aku duluan ya kakak², by kak Hana!" ucap Hasbi lalu pergi setelah membayar baksonya.

"Kalian percaya gak sih?" tanya Hana. Pesanan mereka baru datang karena antrian panjang, cukup ramai warung baksonya. "Makasih kak." ujar Hana ramah. Pelayannya hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Percaya sih, karena kamu cantik Han." jawab Diana. "Bukan hanya itu, kamu baik, sholehah, cerdas, dan pintar masak. Aku apa coba?" ujar Diana sambil melirik Ni'mah.

"Aku juga pintar masak kok!" ujar Ni'mah tak mau kalah.

"Yaelah, udah sana kejar cinta pak dosen kalau dia jodohmu gak akan kemana Ni'mah!" ujar Diana ada benarnya.

"Hhmm udah malas." jawabnya sambil memulai memakan baksonya. Diana dan Ni'mah asyik makan, Hana malah asyik membalas pesan sehingga Diana menegurnya.

"Kamu sudah makannya Hana? Ini belum habis." ucap Diana menatap Hana kemudian baksonya.

"Iya aku lanjutkan." ucapnya sambil tersenyum. Mereka berdua hanya geleng² kepala.

"Pengantin baru." ujar Diana. Usai makan mereka singgah dimasjid untuk shalat kemudian kembali ke Perpustakaan.

"Lanjut kerja Proposal yuk?" ajak Ni'mah.

"Aku dah selesai kok, tinggal di print." jawab Diana. "Ayo aku temani. Kamu mau ikut Hana?" tanyanya.

"Gak. Aku duluan pulang ya? Maaf." ucapnya tidak enak hati.

"Gak apa kok. By." jawab Diana dan Ni'mah kompak, mereka memaklumi pasangan baru inginnya selalu bertemu, pikirnya.

1
Nurul Hanifah
lanjut bonbab thor
Hani
Wah, terima kasih sarannya. Itu sangat membantu meningkatkan kualitas karya.
Author GG
sampe sini dulu, nanti balik ambil sandal /Shame/
Hani: /Good/
Hani: mksh kk
total 3 replies
Author GG
semangat, setiap tulisan pasti menemukan pembacanya /Hey/
Hani: aamiin. terima kasih supportnya yaaa. semangat juga, setiap orang pasti memiliki rezekinya masing-masing
total 1 replies
Author GG
bukan apa ini ya ...
Hani: aku juga baru perhatikan saat baca ulang.. gak typo jd dikira udah benar ngetiknya /Facepalm/
Author GG: oalah, tadi bolak balik baca itu biar paham, ternyata../Hey/
total 5 replies
Author GG
helehh 🙄
Hani: /Sob/
total 1 replies
Author GG
mending ditulis oleh-oleh, hehe saran aja ..
Nurul Hanifah
kayaknya Zain hanya penolong sementara thor
Hani
Hai readers, kalau baca mulai bab 1 dan semua sampai habis ya supaya gak mempengaruhi retensinya. Terima kasih orang baik.
Hani
yang mampir tolong baca sampai habis ya!!! karena itu akan mempengaruhi retensi kk /Pray/
miilieaa
seru thor/Drool/
Hani: sama sama...
miilieaa: terimakasih kak/Drool/
total 3 replies
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐚.
Memang guru jama sekarang ya, benar-benar bejad
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐚.
Saya mampir thor
Hani: tq yaa
total 1 replies
Nurul Hanifah
keren thor
Nurul Hanifah
semangat update thor
Hani
♡♡♡
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
💪💪💪👍👍🙏
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
Semangat🙏
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: 😁😇😍👍🙏
Hani: tq so much kk
total 2 replies
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
💪💪💪💪💪👍🙏
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
👍👍👍👍👍🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!