Balas Dendam Istri Buta

Setelah perjalan yang cukup jauh akhirnya mereka berdua sampai juga di rumah sakit di sana ayunda sudah membuat janji dengan linda langung menuju ke ruangan dokter linda

“permisi dokter”

“hai nyonya ayunda apa kabar “

“biak dokter maaf ya dok saya menyita waktu dokter “

“tidak masalah nyonya “

“silakan duduk ada yang bisa saya bantu apa matanya ada masalah”

“tidak dok ada hal lain yang ingin saya sampaikan apa dokter sudah selesai praktiknya”

“sudah nyonya Ayunda saya siap mendengarkan cerita anda ada apa”

Di situ Ayunda meminta tolong kepada dokter linda agar dia merahasiakan kesembuhannya dan Ayunda pun menceritakan semua alasan nya setelah mendengarkan cerita Ayunda dokter linda dan Siska menitikkan air mata di tengah tengah mereka mengobrol tiba tiba saja ruangan dokter linda terbuka

“tante maafkan aku terlambat menjemput tante”

“dasar anak badung tidak sopan kamu ya”

“eh maaf aku kira hanya ada tante sendiri”

“dasar “

Keponakan linda yang usianya di atas Ayunda pun melihat ke arah ayunda dan siska

“nyonya ayunda perkenalan ini keponakan saya kenzo “

“kenzo”ucap keponakan dokter linda

“ayunda”

Setalah berkenalan akhirnya ayunda dan siska pun memutuskan untuk pulang

“siska terimakasih banyak ya bantuan mu”

“sama sama ingat jika ada apa apa segera hubungi aku”

“iya kamu tahu kan jika terjadi sesuatu dengan ku siapa pelakunya”

“iya kamu tenang saja “

Akhir nya mereka berdua pun memutuskan untuk masuk kedalam mobil masing masing di kediaman ayunda saat ini fika sudah berada di rumah

“bik pergi dari jam berapa si buta itu”tanya fika kepada bibi yang ada di rumah

“baru satu jam aja non”

“ah buatkan akau mie ya bik antarkan ke kamar”

“iya non”

Fika pun masuk kedalam kamar mendengarkan musik yang sangat kencang bahkan pakaian yang di gunakan oleh fika pun terlalu vulgar bibik hanya bisa menggelengkan kepala ayunda yang baru saja sampai rumah kembali terlihat seperti orang buta karen sebelumnya penjaga rumah sudah mengirimkan pesan ke supir ayunda pun berjalan menggunakan tongkat untuk menuju ke kamarnya sesampainya di dalam kamar ayunda segera menutup pintu dan meletakkan semua barang barang seperti semula ayunda pun juga mendapatkan pesan dari anton jika edwin saat ini sudah berada di kantor

Sedangkan di kantor sendiri Edwin pun saat ini memeriksa semua berkas berkas kemudian dia memanggil anton tak lama anton pun datang

“permisi tuan”

“duduklah anton”

Anton menuruti perintah dari edwin

“ada yang bisa saya bantu tuan”

“anton siapkan uang untuk dp mobil “

“maaf tuan mobil apa dan untuk apa ya “

“jangan banyak tanya oh iya uang laba perusahaan jatah Ayunda ada berapa per hari ini“

“sebentar tuan saya cek kan “

“hem “

anton pun seger menghubungi ayunda dan ayunda pun segera mengirimkan balasan untuk anton agar edwin tidak curiga

“untuk jatah laba nyonya Ayunda sebesar delapan ratus juta tuan bulan ini”

“kamu belum laporan kan sama nyonyamu”

“belum tuan”

“bagus kirimkan ke rekening ku lima ratus juta dua ratus juta buat operasional dan sisanya kirimkan ke rekening nyonya mu bilang saja jika laba bulan ini hanya tiga ratus juta”

"baik tuan”

Anton pun menuruti perintah dari Ayunda kemudian dia segera mengirimkan uang sebesar lima ratus juta kepada edwin dan seratus juta kepada ayunda sesuai perintah dari edwin

“tuan sudah “

“bagus ini semua sudah aku tanda tangani kamu cek ulang aku mau pulang dulu ingat jika nyonya mu tanya macam macam jawab saya iya paham”

“paham tuan”

Edwin pun segera meninggalkan runagnnya menuju ke lantai bawa dan segera meninggalkan kantor