JODOH TUKAN LAS BUKAN BESI TAPI...
adalah sebuah novel karya Alex Aina yang sedang naik kecambah.. bukan naek daun ya.. naek bibit pohon toge... bercerita tentang kehidupan percintaan seorang pengusaha yang mengalami jatuh bangun dalam kehidupan.. penasaran? kaga lah... orang w ajah belum nulis novelnya... yuk.. cekidot..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alex Aina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jodoh Tukang Las Bukan Besi Tapi...
KETULUSAN HATI SEORANG TUKANG LAS
Tiba di rumah makan, Jack dan Ema pun segera memesan makan ala ala eropa campur ke Bogor Bogor-an.
"Bang, pesan seblak cheese mayonais satu. Kamu mau apa sayang?" tanya Jack kepada Ema.
"Ema pesan telur gulung Balck paper ajah bang.." Ema malu malu meminta telur gulung kesukaannya.
"Minumnya apa pak?" tanya pelayan sambil menunjukan menu minuman.
"ice green tea bottle ajah bang, sama hot Green tea poci" jawab Jack kepada pelayan rumah makan.
"Baik.. Pesanannya :
- Seblak cheese mayonais.
- Telur gulung back paper.
- ice green tea bottle.
- hot Green tea poci
mohon di tunggu pesanannya". Pelayan rumah makan berucap sangat ramah seperti di restoran bintang lima.
Sambil menunggu makan datang Ema dan Jack memandangi pemandangan situ cikaret di daerah Cibinong yang sangat indah kalau sore hari, Ema pun bertanya kembali perihal pertanyaan yang belum dijawab oleh Jack saat di motor. Ema penasaran dengan jawaban Jack, dan Jack pun bercerita tentang masa lalunya.
"Dahulu Abang sebelum memutuskan untuk kerja di Bekasi, Abang pernah niat untuk menikah muda Ema. Abang sudah punya calon waktu itu, cuma waktu itu Abang kerjanya serabutan belum punya pekerjaan tetap. Abang bekerja sebagai tukang service elektronik, tukang parkir, tukang jaga warnet apa ajah Abang kerjain.
sampai suatu saat wanita itu meminta untuk Abang melamar dia karena hubungannya sudah terlalu lama berjalan, Abang mah siap ajah waktu itu karena orang tua Abang juga udah setuju aja. Soalnya Babeh tau Abang ini bakal balik lagi ke bengkel, Abang mencoba meyakinkan wanita itu Abang pasti akan melamar dia.
Abang berpikir Abang gak akan terjun ke dunia bengkel dahulu karena mental Abang belum siap, akhirnya Abang merantau dahulu ke Bekasi selama tiga tahun untuk mencari pekerjaan yang bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga kedepannya.
Bulan demi bulan Abang jalanin tahun pun silih berganti untuk merencanakan itu semua, sampai tiba waktunya Abang sengaja tidak memberi tahu kepada wanita itu untuk segera memberikan cincin tunangan ketika pulang ke Parung, persiapan kejutan pun Abang lakukan sematang mungkin agar dia merasa jadi wanita yang spesial.
Tapi mungkin karena bukan jodoh kali ya akhirnya bukan kebahagian yang Abang dapet, ketika sampai rumah dia Abang mencoba berbicara kepada orang tuanya dan bilang mau meminang anaknya sesegera mungkin. Tak terpikirkan oleh Abang sebelumnya karena malam itu dia sedang keluar rumah, orang tua nya pun tidak menjawab ketulusan Abang buat anaknya dan malah mencoba untuk meminta menunggu anaknya pulang terlebih dahulu.
Tiga jam Abang menunggu wanita itu belum pulang juga, akhirnya Abang pulang dan masih berpikir positif think ajah dengan keadaan. Di perjalanan pulang Abang melihat di sedang bermesraan dengan pria lain, jujur Abang gak marah sama sekali dan malah Abang bilang ke pria itu dengan ucapan selamat kepadanya. Abang meninggalkan dia dengan pikiran bahwa mungkin ini udah jadi takdir buat tidak meneruskan hubungan ini, Abang segera balik dan berbicara kepada keluarga kalau rencana Abang gagal.
Keluarga pun tidak percaya dengan keadaan itu dan hanya bisa terdiam semuanya, Abang segera berangkat kembali ke Bekasi untuk bekerja malam itu. Emak dan Babeh sempat menahan Abang untuk tidak bekerja dulu tapi buat Abang itu bukan suatu kekecewaan yang harus dipikirkan, Abang pun mencoba meyakinkan semua orang dirumah kalau Abang baik baik saja.
Abang pergi ke bekasi kerja seperti biasanya sampai setahun lebih baru dah Abang mulai mencari calon istri lagi dan ketemu Puput yang bekerja dengan Ema di pabrik sepatu, Abang coba meminta Puput buat kenalin wanita yang baik baik mau terima Abang apa adanya.
Dikenalin lah kamu.. Abang pun merasa gairah hidup Abang bangkit kembali setelah lama sendiri.. Abang berterima kasih banyak dengan kehadiran Ema saat ini, Abang jatuh cinta sama Ema bukan karena pelampiasan atau karena apapun. Tapi Abang berpikir tidak ada wanita yang sebaik dan secantik Ema serta pengertian seperti kamu." cerita Jack sambil memandangi Ema.
"Terus Abang gak pernah ketemu dia lagi?." Ema seperti penasaran.
"Sempat bang q-bing memberi tahu bahwa wanita itu main ke rumah dan merasa menyesal dengan pilihan dia kepada bang Q-bing dan juga Dewi, tapi Abang udah gak respect sama wanita seperti itu dan gak pernah mau lagi bertemu dengan dia. Buat Abang kesetiaan itu nomor satu segalanya, Abang gak mau berkomitmen dengan wanita yang gak setia.
Abang gak suka penghianatan Ema, bukan Abang sok perfect dalam hal ini tapi dasar hubungan itu kesetiaan segala galanya. Semua manusia bisa khilaf tapi tidak dengan sebuah kata perselingkuhan Ema, itu sudah tidak bisa dimaafkan karena sudah pasti ada unsur kesengajaan dalam melakukannya, ketulusan cinta Abang bukan untuk orang seperti itu." sambung Jack mencoba menjelaskan kepada Ema.
Ema pun tersentuh dan terdiam sambil mengunyah telur gulung dan segera meminum teh poci hangat untuk menyadarkan diri, sementara seblak Jack sudah jadi agar-agar karena sudah dingin kebanyakan bercerita, untung masih ada teh pucuk botol yang masih bisa diminum oleh Jack.
"Oh ia Ema, kalau kamu sendiri bagaimana sayang sebelum kenal Abang?." tanya Jack kepada kekasihnya.
"Ema mah gak lebay seperti Abang ah .. " jawab Ema sambil tertawa menghibur Abang Jack yang sedang menyesali seblak nya udah dingin.
"Abang janji ya gak akan selingkuh kalau sudah berumah tangga?" Ema bertanya kepada Jack sambil menatap Jack.
"Abang janji Abang akan menjaga hati Abang dimana dan dalam kondisi apapun Ema." Jack mencoba meyakinkan Ema.
"Terima kasih ya Abang.." jawab Ema sambil memandangi pemandangan yang sangat indah berdua dengan Jack yang mencoba menghangatkan seblak dengan korek api agar bisa dimakan kembali. Dalam hati Ema "Angetin ajah Abang pake rice cooker minjem ke warung nasi Padang di sebelah."
Jack pun sempat berpikiran untuk meminjam rice cooker ke warung sebelah agar seblak nya hangat kembali, namun dia urungkan niat itu karena gengsi dengan adanya Ema, kalau situasinya lagi nongkrong sama teman teman mah udah pasti itu Jack izin ke warung tersebut buat ngangetin seblak kesukaannya di rice cooker.
Sore pun segera berakhir dan mereka pun akhirnya balik dengan perasaan yang begitu bahagia, kali ini Jack bawa duit kok buat bayar makanan tidak minjem lagi ke Ema.
Ema pun sebenarnya tidak mempermasalahkan kalau harus dia yang bayar karena emang orang baik, cuma si Jack kebangetan banget kaya cowo kaga modal.. Jack pun membungkus seblak yang telah dingin tersebut untuk di bawa pulang dengan alasan buat umpan kucing di rumahnya yang padahal mah di rumahnya cuma ada ayam peliharaan saja, cuma sayang di rumahnya ada rice cooker nganggur gak pernah manasin apa apa.
Sebenarnya Ema menawarkan untuk panasin rice cooker di rumahnya saja jangan di bawa pulang ke Parung, tapi Jack menolak karena malu.. Ehhhh si Jack daglog banget ya.. Malu maluin banget . . Perkara seblak ajah Ampe panjang begini.. kan dia calon penerus bos ya padahal mah tapi mengapa begini gini Amad ini ceritanya... Bersambung ah malu nulisnya.