"Antagonis? yap aku suka jika orang memanggilku dengan sebutan itu"
"Tapi.... apa setiap antagonis itu jahat? aku rasa tidak! mereka tidak jahat! hanya saja mereka ingin melindungi diri mereka sendiri dengan cara berpura pura jahat" ~Alice Deonandra Syaputri~
___________________________________
Alice Deonandra Syaputri Agraham. Putri dari keluarga Agraham, sang Bad Girl yang di pandang sebagai gadis yang jahat oleh orang-orang, bahkan dia di juluki sebagai Queen Bullying oleh seantero sekolah.
Dia di beri panggilan seperti itu bukan tanpa alasan yang pasti, Mereka punya alasan, alasan nya karna dia sering membully salah satu murid pintar kesayangan para guru, dan jangan lupakan dia juga kesanyangan seorang Arvin Arkasa.
Arvin Arkasa. Sang Bad Boy yang mempunyai sejuta pesona untuk memikat para wanita, tapi sayang dia merupakan orang yang dingin dan kejam terhadap orang lain tapi dia akan menjadi pribadi yang hangat kepada orang yang dia sayang seperti hal nya kepada Rhena.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PUTRY NABIELA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak adakah yang Peduli?
WARNING!!⚠️
Banyak kata-kata kasar Dan mengandung ke-kerasan! di harap bijak untuk membaca!
STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE, RATE, DAN KOMEN NYA
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Happy Reading Guyss ❤️
...----------------...
"Kapan 'dia akan peduli? Apa aku harus mati terlebih dahulu untuk mendapatkan perhatiannya?" ~Alice
...🍁🍁🍁...
Di Sebuah rumah sakit kini terbaring lemah seorang gadis Cantik dengan bulu mata lentik nya yang terlihat indah itu.
Dan perlahan, Mata indah yang berwarna biru safir itu pun mulai terbuka, dengan bulu mata indah itu mulai mengerjap secara perlahan untuk menyesuaikan netra nya dengan sinar cahaya lampu yang masuk kedalam Indra penglihatan nya itu
"Udah bangun?" ucap seorang Pemuda yang baru masuk ke dalam ruangan serba putih itu
"Hgh? siapa lo? Dan.... ini? gue kenapa bisa ada di sini?" tanya gadis itu dengan perasaan yang penuh kebingungan
"Oh kenalin nama gue Felix" ucap Pemuda tadi sembari menyodorkan tangan nya
"Gue Alice" jawab perempuan itu yang merupakan Alice, sembari menerima jabatan tangan dari pemuda yang bernama Felix itu walaupun sebenarnya ia masih merasa bingung dan asing terhadap orang di hadapannya itu.
"Oh iya, sorry ya. Gara-gara gue lo jadi masuk rumah sakit kaya gini" ucap Felix sesaat sesudah menarik kursi dan duduk di samping brankar Alice dengan nada suara yang sedikit kikuk karena merasa bersalah
"Gara-gara lo?" beo Alice bingung
"Iya. jadi tuh, waktu itu lo jalan sendirian di jalan yang gelap itu, mana lagi lo jalannya di tengah jalan nya banget lagi, terus waktu itu gue lagi balapan eh tiba-tiba ada lo, karna gue gak sempet ngelak jadinya gue nabrak lo deh" jelas Felix panjang lebar
"Oh gitu ya, eh tapi lo gak papa kan?" tanya Alice yang membuat kedua alis Felix terangkat
"Hahaha lo aneh ya, ngapain nanyain keadaan orang lain? liat tuh keadaan lo sendiri yang penuh perban" jawan Felix dengan tawa renyah nya
"Ck dasar!, makanya janagn ugal ugalan" Decak Alice dengan sebal
" Eh btw, udah berapa lama gue gak sadarkan diri?" tanya Alice dengan penasaran
"Udah tiga hari" jawab Felix dengan santainya
"WHAT!! tiga hari? Gila!! Gue harus pulang ntar mereka nyariin gue lagi!!" ucap Alice seraya turun dari brankar nya tapi di tahan oleh Felix
"Udah di sini aja, lo belum pulih" Ucap Felix yang berusaha mencegah Alice
"Lo gila!? Ntar gw di cariin kalo gak pulang!" Panik Alice
"Siapa yang mau nyariin lo?" tanya Felix dengan nada suara yang terdengar aneh?
"Maksud lo apa?" tanya Alice bingung
"Udah deh Lice, lo gak usah ngehibur diri lo sendiri gitu" jawab Felix sembari bersedakap dada
"Maksud lo apa sih Felix?! gue gak ngerti! lagian lo gak usah sok tau akan krehidupan gue de!" serkas Alice yang merasa sebal dengan sikap Felix yang menurutnya sok tau tentang kehidupan nya
"lo bilang ada yang nyariin lo? Siapa hem?" tanya Felix selembut mungkin sambil menaik turunkan alis nya
"Waktu lo kecelakaan, Hp lo gue ambil buat ngubungin keluarga lo atau temen lo, disitu ada kontak yang lo beri nama My Daddy, gue hubungin dia tapi telfon nya selalu aja di tolak, "Jeda Felix mengantungkan Cerita nya
"terus gue nyoba buat hubungin orang yang bernama Arvin Angkasa, gue nge hubungin dia karna gue kira dia salah satu temen lo. tapi kaya nya gue salah, saat dia ngangkat telfon nya dan gue ngasi tau kalo lo kecelakaan dia malah bilang gini 'lo gak usah nge drama lagi cuma buat gangguin gue sama Rhena Drama Lo itu Murahan.' terus sambungan nya di matiin sama dia" jelas Felix Sembari mengikuti ucapan Arvin beberapa hari yang lalu, yang mampu membuat Ailce langsung bungkam di buat nya
"Udah, mending lo istirahat aja dulu, gue mau keluar bentar buat panggil suster biar siapin makanan buat lo , inget jangan kabur awas aja lo" ancam Felix lalu keluar dari ruangan itu
"Hah, emang ya gue itu gak penting dan gak ada gunanya di dalam hidup mereka" Gumam Alice sambil tersenyum kecil, entah apa maksudnya dari senyum nya itu. Entah senyum senang, atau justru senyum miris?
🍁🍁🍁🍁
Sementara di suatu tempat, kini terdapat keluarga kecil yang kelihatannya sangat bahagia. Ketiga orang berbeda usia itu terlihat sebagai keluarga cemara yang sangat lah Harmonis.
"Pa, papa nanti kita jalan-jalan ke taman ya? temenin aku" ucap seorang wanita muda yang bergelayut Manja di lengan pria paruh baya yang ia panggil sebagai Papa
"Iya sayang, nanti ajak mama kamu juga" balas sang Ayah sembari mengelus sayang rambut Puteri nya.
"Mending sekarang kamu cepat-cepat pergi ke sekolah aja sayang, nanti telat" saran seorang wanita paruh baya yang baru saja datang dan membawakan tas sekolah Puteri nya
"Iya mah" jawab nya dan mengambil tas nya itu
"Pah mah, aku berangkat dulu. daah" pamit nya dan segera berlalu pergi ke luar dari rumah nya itu
"Mas, apa rencana kamu masih akan tetap di lanjutkan?" tanya sang istri kepada suaminya
"Iya sayang, kasian dia selalu sendirian. kalo rencana aku tetap di lanjutin nanti dia gak akan kesepian lagi dan juga ada teman nya" ucap sang suami dengan senyum manis nya
"Aku ikut apa kata kamu aja" jawab sang istri yang juga ikut tersenyum, senyum yang jika di perhatikan lebih lama lagi terlihat seperti sebuah senyum misterius
"bagus lah kalau kamu setuju. Dan tolong anggap putri ku sebagai putri mu juga" pinta Reno tanpa menyadari perubahan raut wajah dari lawan nya
"Iyya mas" jawab sang istri dengan patuh, dan dengan cepat pula ekspresi wajah nya berubah menjadi manis kembali